Bat Boy Simpsons

Seorang pemuda terpanggil kedunia lain oleh sihir teleportasi bersama teman sekelasnya, di dunia lain, orang-orang mendapatkan skill skill keren, tapi berbeda dengan sang karakter utama yang hanya mendapatkan skill Adaptasi tanpa rank. Karena skillnya itu, sang karakter utama dikucilkan oleh teman-temannya, di-bully, dan di buang.

Dengan latar belakang keluarga berada justru membuatnya semakin sendiri. Karena ada ajaran dari orang tuanya, tidak menganjurkan anaknya menjadi manja. Ia harus mendapatkan apa yang ia inginkan dari usahanya sendiri. Pergaulan yang salah, membawanya ke dalam lingkaran setan. Tidak mudah mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik. Tetapi datang lah seseorang gadis yang membuatnya tersadar akan kesalahanannya yang fatal. Dari situ lah, mereka mulai mencintai satu sama lain. Dengan catatan sebelum bertemu gadis ini, pria keturunan Tiongkok itu mempunyai masa lalu yang kelam dengan percintaannya. Siapakah mereka?

"Sebelum aku pergi! Aku boleh minta satu lagi?" Ucap Gibran dengan mengacungkan satu jarinya kehadapan wanita cantik. "Apa?" Tanyanya dengan nada sedikit malas. "Itu, tuh!" Katanya sembari memonyongkan bibirnya. "Apa?" "Itu, ih! Yang ada di wajahmu!" "Iya, apa? Coba bilang yang jelas." Emmuuaaahhhh.... Gibran langsung mencium sekilas bibir Alleta sembari memegang kepalanya. "Aku mau ini!" Jelasnya, dan kembali mencium bibir Alleta sangat lama.

Amy was the hard-to-get girl, genius, pretty serious Omega who is yet to turn eighteen and just wants to live a normal life more human... And there is Jeremy, who boasts to have smelled every girl's panties in school, and who thinks he can play with every girl he meets, until he meets Amy, who hates him totally, she can't stand the cocky, yet sinfully handsome basketball champ. But then she turns eighteen, and that jerk, Jeremy Coleman,is her mate.

"Ayah, jangan, aku ini menantumu..." Setelah suamiku lumpuh karena kecelakaan, aku sering menangis di tengah malam. Ayah mertuaku karena kasihan, dia naik ke tempat tidurku di tengah malam, "Menantuku, kamu akan terluka kalau terus pakai mainan seperti itu. Ayah saja yang bantu ya." Dia kemudian mengangkat kakiku dengan kasar......

Kinakabahan na pumunta si Quena papuntang school dahil hindi niya alam kung anong magiging reaction ng kanynag boyfriend na si Thom, sari sari ang kanyang nararamdaman masaya at nadismaya dahil paano nalang kundi matanggap ang pagbubuntis niya, kahapon lang niya nalaman dahil abala siya at ngayon 2 weeks na siyang buntis. Nang nasa harap na siya ng classroom ay excited siya at napansin din niyang subrang tahimik sa loob at nakasirado ang pinto. Kaya naisipan namna niya itong buksan at ng pagbukas nito ay hindi siya makahinga at nagbabagsakan ang mga luha hindi niya akalain na magagawa ito ng boyfriend at kapatid at mga kaibigan niya. "Anong ibig sabihin nito?" kaya napahinto naman sa paghahalikan ang boyfriend niya. "You're here!" he said smiling as if nothing had happened. "Thom pinagkatiwalaan kita pero ito ang gagawin mo sa akin!" iyak na sabi ni Quena. "At ikaw naman ate paano mo nagawa ito sa akin!" iyak parin na tanong ni Quena. Kayong lahat classmate at kaibigan ko kayo pero bakit niyo ako ginaganito!" iyak na sigaw ko bago lumabas ang sakit sakit lang isipin na akala mo siya na pero nagkamali lang pala ako.

Allisya tidak bisa menyangka di jodohkan dengan Aris, awalnya menolak karena tidak ada perasaan pada Aris. Namun ini sangat memaksa, Allisya terpaksa menurutinya meskipun ia sudah memiliki seorang kekasih bernama Daniel. Selama Allisya mengenal Aris, rasa nyaman itu mulai ada. Aris membelanya, sekaligus menjadi penghibur saat Daniel berkali-kali menyakitinya. Apakah hati Allisya akan menentukan pilihannya? Mencintai Daniel atau Aris?

I never wanted to be entangled with wolves, but here I am…in the Wolves Academy, wrapped in a heated web of lust, love, and passion. As a trained hunter, I had a mission to find the Alpha's secret son, who killed my brother. Little did I expect the two most popular boys would set a target on my back. Pretending a student is already a risk to my life…and they make it even challenging, always keeping me on the edge, anxious. Only one thought threatens my heart...How long can I keep my identity a secret?

I was staring at Leion. He was kneeling in front of me, begging like he would lose half of his life when I left him. "This is what you want, from the very beginning, right?" I said, while smiling from ear to ear, before I sipped on my red wine. I didn't know that red wine taste so sweet, when I feel the victory, I know I will win this one, because loathe makes me stronger, I will feel nothing, if not anger, resentment and pain. I am numb, and the day Leion hurt my feelings, over and over again. But now, look at him, acting like he loves me and he cares for me, that if his feelings are true, why couldn't he do it then? "Aubrey, I am begging you, please—" "Do you remember the day I begged you to stay, because I am weak and tired from all of your bullshits, I gave you patience and all the understanding, and now, do you think all of the so called kindness that you show me lately is enough to forgive all the things you've done to me?" "Why are you so heartless?" Leion said while his tears running down to his cheeks, a crocodile tears, I will never be taken away again. "My love, you're the reason, now deal with it."

"Sudah untung kukasih numpang gratis di rumahku, udah seharusnya duit listrik, PAM, sama belanja kebutuhan rumah kamu yang bayar!" Teriak Halimah. Rianti mengangguk lesu, dia terpaksa mengiyakan kemauan sang mertua. Hidup sebagai menantu yang tak diinginkan, membuat Rianti diperlakukan semena-mena. Menjadi tulang punggung keluarga karena Toni sang suami yang mantan napi, hanya tahu mabuk-mabukan dan main judi. Halimah sang mertua, mata duitan dan pelit. Sementara Tina sang adik ipar, gadis manja yang hedon dan genit serta suka mengadu domba. "Hamil? Singkirkan janin itu! Aku enggak mau punya anak!" "Ckk ckk, paling juga keguguran.. emaknya kurus kering begitu." "Haha, kakakku enggak mau nyentuh kamu Rianti. Apa bener itu anak kakakku, hah?!" Kepedihan Rianti makin menjadi, kesabarannya diuji hingga ke puncaknya. Rianti pun memutuskan untuk mengubah nasibnya, dia harus membungkam mulut suami dan keluarganya dengan kesuksesan! Rencana balas dendam Rianti tak berujung, dia ingin tunjukkan bahwa Toni dan keluarganya telah berurusan dengan orang yang salah!