Breaking Dawn Pt 3

In Emberfall Woods, 20-year-old Alya Dawn steps into her role as the Dawn Pack’s alpha, her crescent star tattoo pulsing with untested power. As whispers of the marrow god’s return stir fear, Kael Varn, a brooding exiled alpha, arrives, igniting a mate bond that complicates her leadership. The cult leader Veyra unleashes blood rituals, forcing Alya to unite her pack through mind-linked battles and steamy moments with Kael. A shocking betrayal and a lunar temple clash reveal Alya’s strength, but Veyra’s escape sets the stage for a larger war. With bold women leading the charge, primal wolf transitions, and a vibrant pack dynamic, Alya’s journey hooks you into a world of loyalty, love, and sacrifice.

Kyra yang malang itu kehilangan orang tuanya dalam sebuah tragedi perampokan saat berusia 16 tahun. Ia menjadi yatim piatu, tanpa memiliki satu kerabat pun yang mampu merangkulnya dari rasa sedih dan keinginan dari mengakhiri hidup. Tidak ada satu pun. Sampai ia menyadari, satu keluarga baik hati yang tinggal di depan rumahnya lah yang selalu memeluknya, merawatnya, membantunya tumbuh dan sembuh. Menyayanginya selayaknya Kyra adalah bagian dari keluarga tersebut. Sayangnya, itu tidak gratis. Saat Kyra berusia genap 20, Mama Mona meminta bayarannya merawat Kyra. Meminta perempuan muda itu untuk menikah dengan anak sulungnya --Ersya Jean Arditto-- yang merupakan seorang dosen muda di kampusnya, yang terpaut 10 tahun usianya dengan Kyra. Dan hutang budi itu memaksa Kyra menerima keputusan itu sekalipun aik dirinya maupun Ditto tidak tertarik satu sama lain. Lebih gilanya lagi, Ditto lah yang menyarankan pada Kyra untuk melakukan pernikahan sandiwara dan menyembunyikan status mereka di mata semua orang.

Nasib malang menghimpit Rayana ke jalan yang tak pernah diinginkannnya. Rayana terpaksa menjadi istri kedua suami kakaknya—Arya. Bahkan, ia harus mengandung demi kebahagiaan kakaknya. Arya menganggap Rayana sebagai wanita murahan yang berani mengusik rumah tangganya. Namun di balik sikap dingin dan tatapan bencinya, terselip ketertarikan yang perlahan tumbuh dan menyeret mereka untuk berbagi kehangatan.

Sepuluh tahun lalu, Altar memohon agar Gianina menggugurkan anak mereka. Sepuluh tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali—bersama bocah lelaki yang berwajah persis seperti Altar. Kini, Altar ingin menebus dosa masa lalu. Tapi luka Gianina terlalu dalam, dan rahasia yang terungkap bisa menghancurkan segalanya. Mampukah cinta yang pernah retak kembali utuh?

Sindy harus puas mendapatkan nafkah sisa dari Ardi setelah gajinya sebagian besar diberikan kepada ibu mertua. Namun, tuntutan kebutuhan hidup membuat Sindy akhirnya bangkit melawan!

"In the world of shadows, loyalty is bought, love is a weapon, and once the mafia claims you, you're ruined—body, soul, and everything you once believed in." Enzo Mezzesalma was cold, aggressive, ruthless, and grim. He had no weakness until he met her and once he got a taste of her, she became his new addiction, now he couldn't let go and she became his only weakness and now, they all wanted her just so they could ruin that perfect facade he had built over the years but only if they knew he was worst than the monster they had never heard of, he was just too good at hiding it. There had to be a reason for Rule Number 3, right? *~* It was summer and Anastasia thought the rest of her days would be sunny but she was dead as she stepped into her home for the first in two years after moving to the university campus to be exchanged for her parent's debts and just like that, Anastasia was thrown into the Mafia world, working as a maid to pay off her parents debts and then she met Enzo Mezzesalma and rule number 3 said: Stay Away From Enzo Mezzesalma. Anastasia didn't know when she started breaking that rule and got herself buried in a hole she wouldn't be able to pull herself out. "My own death does not frighten me, but yours? Oh, that's my greatest and deepest fear," - Enzo Mezzesalma "Being his slut and being a slut are two entirely different things," - Anastasia Martin

After a one-night stand led to situations she didn't expect, she drowned in the storm that's the city's finest. The Billionaire CEO. ~ After having a drunken one-night stand with Billionaire Ryder Smith, Dawn Meek is forced into the inevitable contract she never thought possible. Through the courses of action, Dawn fell for the one man that's everything she hated until it was too late to retract, but when she found out the secret he had been keeping from her; she's forced to make a decision that will either ruin her further or save her. ~ You can read this book as a standalone but for deeper understanding; kindly refer to book one. A Night With The Billionaire.

"Aku nggak pernah tidur dengan lelaki lain, Mas. Hanya denganmu. Ini pasti anakmu!" "Aku mandul, kamu jangan membodohiku! Sekarang pergi dari hadapanku! Mulai detik ini kamu bukan istriku lagi, Senja. Kita cerai!" Kehamilan yang datang di tahun kelima pernikahan, menjadi petaka dalam rumah tangga Senja Pramudita dan Rivandi Alvaro. Senja tak pernah berkhianat, tetapi kondisi sang suami yang mandul membuatnya tak bisa mengelak dari tuduhan perselingkuhan. Apalagi tes DNA juga menunjukkan bahwa anak yang dikandungnya memang bukan anak Rivan. Lantas, siapa yang telah menghamilinya?

Seruni harus menikah dengan seseorang yang tidak disangkanya sama sekali, sebagai alat pembayar hutang, padahal ada rahasia dibalik semua itu. Arya pernah trauma dengan sebuah pernikahan, karena kegagalan yang dialaminya. Perjodohan yang dicetuskan sang ibu, justru membuatnya tidak ingin terikat dalam ikatan pernikahan hingga usianya menjelang 35 tahun, tapi dengan Seruni dia berhasil melupakan rasa traumanya dan ingin menikah. Tapi ternyata, Seruni adalah gadis yang juga dicintai Aji adiknya. Bagaimana kisah mereka?

Saat cinta tak pernah dibalas, perpisahan menjadi satu-satunya bukti keberanian. Maira rela menahan air mata saat suaminya menyerahkan surat cerai—demi wanita lain yang kini tengah mengandung anak sang suami. Satu tahun pernikahan, satu tahun harapan, kini hancur tanpa sisa. Namun, di balik luka terdalam, Maira memilih melangkah … tanpa amarah, tanpa dendam, hanya dengan satu koper kecil dan hati yang nyaris remuk. Hidupnya runtuh, tetapi tidak berakhir. Saat tak ada rumah, tak ada keluarga, dan tak ada siapa pun untuk bersandar—Maira menemukan alasan terindah untuk tetap bertahan: dia sedang mengandung buah hatinya. Ini bukan sekadar kisah tentang perpisahan. Ini adalah kebangkitan seorang wanita yang ditinggalkan, dikhianati, tetapi menolak untuk dikasihani