Jodoh Kesasar
Abyan mengutus dua orang suruhannya untuk melamar kekasihnya di Jawa. Dia sengaja tidak memberitahu terlebih dahulu karena ingin membuat kejutan. Sampai di Desa tujuan, Joni dan Fathul--orang suruhan Abyan menunaikan tugasnya dengan baik.
Lamaran merekapun diterima dengan baik. Abyan merasa lega dan memutuskan mendatangi rumah calon istrinya itu untuk membicarakan tentang tanggal pernikahan.
Tiba di sana, Abyan disambut dengan hangat oleh Ayah dan Ibunya. Namun saat melihat anak Gadis yang keluar membawakan cangkir berisi minuman untuknya, dia bingung karena tidak mengenali gadis itu.
"Kalian nggak salah alamat kan?" tanya Abyan menginterogasi orang suruhannya itu.
"Enggak, Bos. Ini real, Namanya Nabila kan? Anaknya Ibu Sri Hartini dan Pak Agus Winarto?"
Abyan mengembuskan napas kasar, ditoyornya kepala kedua orang suruhannya itu.
"Nabila dari mana? Nadia gublok! Orang tuanya Sri Rahayu dan Agus Suwito" desis Abyan geram. Dia mengacak rambutnya dengan sedikit menariknya.
"Kenapa kalian bisa salah?"
"Loh ini catetannya dari Fathul kok, Bos." Dia menyerahkan selembar kertas.
Nabila Saraswati
Ibu Sri Hartini
Bapak Agus Winarto.
"Siapa yang nyatet ini?" tanya Abyan geram.
"Fathul, Bos." jawab Joni.
"Sini kamu Fathul, saya bilang Nadia Sasmita, Ibu Sri Rahayu dan Bapak Agus Suwito, kenapa bisa salah?" Abyan sangat geram, ingin sekali memaki mereka dengan keras tapi dia menyadari sedang bertamu di rumah orang.Sementara yang dimarahi hanya garuk-garuk kepala kaya orang bingung.
Ditengah kemarahannya, Joni menepuk lirih lengan Abyan.
"Pak, Bapak lupa ya, kan si Fathul rada budeg."