Kau Pilih Dia, Maka Aku Pergi
Rosa Tanujaya, putri tunggal dari Keluarga Tanujaya yang terpandang dan sangat berpengaruh, mengabaikan penentangan keluarganya dan rela memutuskan hubungan.
Dia bersikeras menikahi Mario Sinatra, seorang pria lajang yang sudah memiliki sepasang anak kembar, ditambah karir yang sedang merosot drastis.
Selama enam tahun pernikahan mereka, Rosa selalu memperlakukan anak-anak itu seperti anaknya sendiri dan mendukung kemajuan karir suaminya.
Dia membesarkan anak-anak mereka untuk bersikap sopan dan bijaksana, perusahaan Mario pun sukses dan berhasil mendapat pijakan di bursa saham.
Namun, di sebuah pesta perayaan keberhasilan perusahaan mereka, ibu kandung anak-anak itu tiba-tiba muncul.
Mario yang biasanya bersikap rasional, tiba-tiba menjadi seperti orang gila, berusaha mempertahankan wanita itu agar tetap tinggal, hingga Rosa ditertawakan semua orang!
Malam itu, Mario tidak pulang ke rumah semalaman. Dia membawa kedua anaknya untuk berkumpul kembali dengan cinta pertamanya.
Kemudian, Mario memutuskan untuk menceraikan Rosa. Dia berkata, "Terima kasih atas semua pengorbananmu selama ini, tapi anak-anak lebih butuh ibu kandung mereka."
Sedangkan, ibu kandung anak-anak itu berkata, "Kamu sudah bekerja keras merawat anak-anakku selama ini, tapi ibu tiri tetaplah ibu tiri. Nggak akan ada yang bisa menggantikan ibu kandung."
Apakah anugerah membesarkan anak lebih rendah nilainya daripada anugerah melahirkan?
Kalau begitu, Rosa memutuskan tidak ingin lagi menjadi ibu tiri!
Tak disangka, anak-anak justru menolak menerima ibu kandung mereka, bahkan juga menolak ayah mereka.
Mereka pun mengancam, "Mama kami cuma Mama Rosa! Kalau Papa mau cerai, kami mau ikut Mama saja!"