Jawaban Wow Level 329

Carrie DeLuca, a not quite normal teenager with lots of behavior issues and a seriously fucked-up life, meets the biggest trouble of her life: a werewolf with lots of anger issues and a clear obsession over her... What can she do? Run as far as possible away from him or stay and try to fight him off? "His strong and big hands tightly gripped around my wrists as he forcefully held them pressed against the door and at the level of my shoulders, feeling my bones hurt so fucking much that I thought they were going to snap after just a little more pressure added. Yet despite the sickening pain I refused to shed a single tear, challengingly looking right back into his glimmering emeralds. "I am not afraid of you," I spat between gritted teeth, noticing that devilish smirk tugging at his naturally pink lips. "How about now?" He wickedly whispered, feeling my entire body fill with pure fear and horror as I watched his eyes change from their emerald green colour to an unnaturally glowing golden, hungrily gazing at me. His hand quickly pressed against my mouth, abruptly silencing that scream that was about to erupt. "Don't bother. No one will believe you,"

On campus, Emily was surrounded by several girls. Each of them slapped Emily's face and insulted her with dirty words. Emily wanted to stand up and fight back, but her arm was stomped heavily on the ground by one of them. There were many people around who walked indifferently, as if they were no longer shocked by this scene. The second girl kicked Emily's face, "Omega is the lowest level of trash, you should have died long ago..." Suddenly their phones rang, and one of them exclaimed, "The four Alphas are having a party! They actually came back home!..." They all picked up their phones to read the text messages, "I received an invitation to the party..." "I received it too!"... They kicked Emily a few more times and cursed a few times before leaving, leaving Emily alone. Emily got up from the ground tremblingly. She picked up her phone a few meters away. Emily found that there were more than a dozen missed calls from Luna. She suddenly panicked and called back nervously. Luna's voice pierced her eardrums, "Where did you die? The four Alphas and the guests are all at home now. Come back here quickly..." Emily was stunned for a moment after hearing the words of the four Alphas, I felt even more panicked.

David Giovionno, seorang duda muda tampan yang memiliki putra tampan berusia 4 tahun yang bernama Liam Sky Giovinno. Sikap dan auranya yang dingin, arogan dan tak terbantahkan itu muncul ketika ia kehilangan sosok istrinya setelah melahirkan putra pertama mereka. Meskipun terlihat tidak tersentuh, pesona yang dimiliki David tetap berhasil memikat banyak wanita cantik yang ingin mendekatinya. Liam Sky Giovinno, bocah tampan yang malang karena sejak lahir ia belum pernah merasakan kasih sayang orang tua yang sesungguhnya. David selalu mengatakan jika kehadirannya hanyalah pembawa sial. Siapa pun yang berada didekatnya pasti akan mendapatkan kesialan menurut David, meskipun pada kenyataannya yang dikatakan David sama sekali tidak pernah terjadi. Bagaimana kisah perjuangan Liam yang berusaha keras untuk menaklukkan hati David agar mau menerima kehadirannya dan bisa menyayangi Liam dengan semestinya? Lalu, bagaimana jika tiba-tiba saja sosok yang begitu mirip dengan mendiang istrinya muncul dihadapan David maupun Liam? Apakah kehadiran sosok wanita tersebut akan berhasil mengubah hubungan David dan Liam menjadi jauh lebih baik layaknya hubungan ayah dan anak yang seharusnya? Atau justru kehadiran wanita tersebut akan jauh lebih mengacaukan hubungan David dan Liam mengingat pola pikir David yang masih kekeh mengatakan jika Liam adalah anak pembawa sial? Mari temukan jawaban dan kisahnya...!

Jika ada yang bertanya mengapa kamu bisa jatuh cinta padanya, jawaban apa yang akan kamu katakan? Nelson tak pernah menyangka jika hatinya akan luluh di depan gadis yang baru berusia 17 tahun itu. Kiara, diam-diam telah mengambil hatinya dan membuatnya semakin jatuh ke dalam jurang cinta. Cinta beda usia yang cukup jauh tak menjadi penghalang bagi Nelson dan Kiara. Dua tahun sudah mereka menjadi sepasang kekasih. Tetapi, itu tidak mudah bagi Kiara. Sikap Nelson yang pencemburu dan posesif justru membuat Kiara tak nyaman. Hingga suatu ketika Kiara tak sengaja membuat dirinya dalam masalah besar. Dirinya ketahuan selingkuh dengan teman sekelasnya. Kiara menganggap bahwa Daniel seseorang yang sangat perhatian, hingga membuatnya tak sadar jika ia telah jatuh hati padanya. Setelah mendengar kabar tersebut, tentu saja membuat Nelson marah besar. Dengan sikap Nelson, Kiara menganggap bahwa mereka akan putus saat itu juga. Siapa sangka, Nelson justru datang menemui orang tuanya dan melamar Kiara untuk menjadi istrinya. Apa? Istri? Kiara yang masih kelas 3 SMA itu begitu terkejut. Tindakan Nelson di luar dugaannya. Ia tidak ingin menikah terlalu cepat. Ia masih ingin mewujudkan mimpi-mimpinya. Apa yang akan Kiara lakukan?

She was deeply suffering inside, but she chose not to open her mouth about it. He's ignorant about her pain. Until one day, she chose to give up. _______ Fatima Jane Robles, whenever she's with people, she only shows them her faked and staged smiles. Sa bawat matatamis niyang mga ngiti, may nakatagong mga sekretong takot siyang ipaalam sa kahit na sino. She was running away from the past, but the past kept on hunting her. She was silently battling all her struggles alone. Her smiles may be faked and staged because of a different level of pain she felt, nagagawa niyang maramdaman ang tunay na kasiyahan dahil sa iisang lalake, si Vishnu Lloyd Conception. Whenever the both of them were together, enjoying each other's company, especially in bed, she always gives him her genuine smiles. And, her smile never fails to caught him off guard. And as the saying goes, 'love comes in so many ways'. Hindi mo na lang mapapansin na tinamaan ka na pala. Until one day, she just realised that she already had fallen for him. But the thing is, it was too late.

Marrying Lucas Darken, son of the wealthiest IT company CEO in the city, was all Taya had dreamed about since their first meeting. But the pride and joy of marrying Lucas turned into a disaster, after Taya discovered the affair Lucas had been hiding. To her surprise, the girl Lucas had been having an affair with was none other than her so called best friend. Damaged, Taya tried hard to cover her unbearable pain, but deep inside, she swore that Lucas would suffer way worse than she did. Being drained mentally and emotionally, Taya eventually decided to leave her bitter life behind, moving away to a small town, hoping for a new adventure all her own. Her journey led to her meeting the attractively secretive Declan Mercer, a man with deep deep pocket, who changed Taya's life completely. Declan helped with her transformation from a meek, soft spoken, heart-broken girl, into a tough, blunt woman. However, as Taya got closer to Declan, she learned that he was in fact the most feared mob boss in history. Further, with Lucas' reappearance and Declan claiming Taya to be his one and only, along with Ella showing up that she dragged Taya through another level of hell, could Taya survive this time?

“The things I want to do to you…” his voice dropped, rough and low. I smiled, daring him. “Do it. I dare you, Daddy.” A flicker of danger crossed his eyes. “Vieni qui, amore mio.” Come here, my love. And just like that, I forgot every reason I was supposed to stay away. ***** Have you ever fallen in love with your mother’s fiancé—only to discover he craves you too? Sin, right? Yeah, that’s me. Melissa Spencer. A college student, an aspiring photographer, and an anonymous erotica writer by night. Having Ben Gavin… the billionaire hockey captain and CEO of the world’s top team—as my stepdad was enough to keep me on edge. Craving his touch? That’s another level of sin. When financial ruin forces my mother and me into his penthouse, I swear I can resist him. But things only get worse when his dangerously charming son vows to claim me too. Now I’m caught between a hot hockey stepdad, a sexy F1 racer stepbrother, and an obsessed ex-biker boyfriend. What happens when I find out everyone’s been living a double life—including my own mother?

Sebuah kisah gelap tentang keputusasaan, kengerian, dan harga sebuah keibuan Tini, ibu muda berusia 19 tahun, terpaksa menerima tawaran menjadi ibu susu di rumah Joglo mewah milik Nyonya Arini. Keputusan yang akan mengubah hidupnya selamanya. Di balik kemegahan ukiran kayu jati dan aroma melati yang memabukkan, tersimpan rahasia kelam tentang keluarga ningrat yang terobsesi memiliki keturunan. Saat Tini menyadari bahwa bayi yang harus disusuinya tak seperti bayi pada umumnya, ia sudah terlanjur terikat kontrak mistis yang tak bisa dibatalkan. Kisah horor Jawa ini akan membawa pembaca menyusuri lorong-lorong gelap rumah Joglo, menghadapi pertanyaan mengganggu tentang makna keibuan, dan harga yang harus dibayar untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan kehadiran seorang anak. --- "Setiap wanita memiliki lukanya sendiri. Jangan tambah dalam dengan pertanyaan yang tak perlu." Sebuah pengingat bahwa di balik senyum sopan dan jawaban klise "belum rejeki" dari mereka yang belum dikaruniai anak, mungkin tersimpan kepedihan dan pergulatan batin yang tak pernah kita pahami. Novel ini mengajak kita merefleksikan kembali sensitivitas dalam berinteraksi dengan sesama, terutama terkait isu kesuburan dan keibuan yang begitu personal. Dilarang menjiplak, mengambil sebagian scene ataupun membuatnya dalam bentuk tulisan lain ataupun video tanpa izin penulis. Jika melihat novel ini diplagiat, tolong lapor ke Ig/fb: @hayisaaaroon. Terima kasih, selamat membaca, semoga menghibur dan bermanfaat. 

Di Lembah Sunyi yang diliputi kabut misterius, Elara, pewaris terakhir klan penjaga, hidup dalam bayang-bayang ancaman. Ia harus melindungi artefak kuno, sumber kekuatan dan harapan bagi klannya, dari kekuatan jahat Penyembah Kegelapan yang haus akan kehancuran. Dalam pelariannya yang berbahaya dari kejaran musuh bertopeng dan makhluk buas, Elara dikhianati oleh orang terdekatnya, hatinya terluka lebih dalam dari yang bisa ia bayangkan. Di tengah kekacauan dan keputusasaan, Valerian, sahabat masa kecil Elara yang telah lama hilang, muncul kembali seperti jawaban atas doanya. Ia mengaku mencintainya dengan tulus dan mengungkapkan kebenaran yang pahit: dirinya pernah menjadi bagian dari Penyembah Kegelapan, bukan untuk menyakiti Elara, tetapi untuk melindunginya dari ancaman yang lebih besar. Ia mengorbankan segalanya, termasuk reputasinya, demi keselamatan Elara. Namun, Elara ragu. Luka pengkhianatan terlalu dalam, dan ia tidak yakin apakah ia bisa mempercayai Valerian sepenuhnya. Mampukah ia membuka hatinya untuk cinta di tengah kekacauan ini? Saat mereka melarikan diri bersama, Elara merasakan kekuatan magis yang dahsyat, pertanda kembalinya Jantung Kegelapan, artefak kuno yang mampu menghancurkan dunia. Dengan ancaman kegelapan yang semakin dekat, Elara harus memutuskan: apakah ia bisa mempercayai Valerian dan menerima cintanya, bersama-sama menghadapi takdir dan menyelamatkan Lembah Sunyi, ataukah ia harus mengorbankan cintanya demi melindungi dunia, menghadapi takdirnya sendirian? Pilihan mana yang akan ia ambil, dan apa konsekuensinya bagi dirinya dan Lembah Sunyi?

Saat penjahat menyiksa aku hingga mati, aku sudah hamil tiga bulan. Namun suamiku, Marcell Wijaya, seorang detektif paling terkemuka di kota ini, sedang berada di rumah sakit bersama cinta pertamanya, Emilia Nessi, menemani dia menjalani pemeriksaan kesehatan. Tiga hari sebelumnya, ia memintaku menyumbangkan ginjal untuk Emilia. Ketika aku menolak dan mengatakan bahwa aku telah dua bulan mengandung anak kami, tatapannya berubah menjadi dingin. “Berhenti berbohong,” ujarnya dengan suara bergetar sambil menahan marah. “Kamu cuma egois, mau membiarkan Emilia mati.” Ia menghentikan mobil di jalan raya yang gelap. “Keluar,” perintahnya. “Kalau kamu setega itu, pulanglah jalan kaki.” Aku berdiri di kegelapan lalu diculik oleh penjahat yang dendam karena pernah dipenjara oleh Marcell. Ia memotong lidahku. Dengan kepuasan kejam, ia menggunakan ponsel aku untuk menelepon suamiku. Namun jawaban Marcell singkat dan dingin, “Apa pun itu, pemeriksaan kesehatan Emilia lebih penting! Dia butuh aku sekarang.” Penjahat itu tertawa jahat. “Nah, nah… sepertinya detektif hebat itu lebih menghargai hidup mantan cintanya daripada istri sahnya.” Beberapa jam kemudian, ketika Marcell sampai di tempat kejadian, dia ketakutan melihat kekejaman yang diterapkan pada tubuh yang telah dimutilasi. Ia marah dan menyalahkan pembunuh karena terlalu kejam terhadap wanita hamil. Namun ia tak menyadari bahwa tubuh yang dimutilasi di hadapannya adalah istrinya sendiri, aku.