Saat Kau Pergi Tanpa Mengucap Kata Perpisahan
Suamiku, seorang komandan resimen, akhirnya setuju aku ikut ke kesatuan, dengan satu syarat…
Anak kami tak boleh memanggilnya ayah.
Delapan tahun kami menjalani pernikahan rahasia.
Delapan tahun pula aku tinggal di desa, merawat kedua orang tuanya.
Setelah kedua mertuaku meninggal dunia, aku dan anakku memohon padanya agar kami bisa ikut bersamanya ke kesatuan.
Dia setuju…
Tapi dengan satu syarat!
“Setibanya di kesatuan nanti, status kalian hanyalah kerabatku dari kampung,” ucapnya dingin.
Saat itulah aku mengerti…
Ternyata, di kesatuan sana, dia sudah memiliki keluarga lain.
Akhirnya, aku membawa anakku pergi tanpa menoleh sedikit pun.
Dan pria yang dikenal dingin itu…
Justru tampak panik.