Luka And Adrien

Perpisahan dan Luka Hujan turun deras malam itu, membasahi kaca jendela ruang sidang yang sudah kosong. Hanya tinggal dua sos uhok yang berdiri saling membelakangi. Arga Pratama, pria berusia tiga puluh dua tahun dengan jas hitam yang masih rapi meski wajahnya letih, menegakkan tubuhnya. Matanya menatap lurus pada dokumen perceraian di atas meja. Ia menandatangani tanpa gemetar, meski dalam hatinya ada sesuatu yang remuk.

Ini tentang luka, air mata dan seberkas impian dari seorang aku, yaa kisahku. Gadis yang direnggut segala impiannya dengan perjodohan dini yang dilakukan oleh orang tuaku sendiri. Aku pikir, semua akan semulus seperti kisah yang lain. Namun, kenyataan memaksaku menerimanya bahwa perjalanan ini amatlah terlalu berat bagi aku. Mungkin ini yang aku bisa deskripsikan sedikit. Tentang aku dan kisahku akan kalian tahu lebih dalam pada cerita ini.

Rumah tangga tak akan lagi menjadi surga jika ada luka di hati penghuninya. Pecundang tetap akan selamanya menjadi pecundang, hanya waktu saja yang akan menunjukkan kapan itu akan terulang. Hanun tak menyangka jika lelaki yang dipilihnya sebagai teman untuk menua ternyata banyak menyimpan dusta. Entah sudah berapa lama lelaki itu menyembunyikan kebusukannya. Siapakah wanita yang telah membuat lelaki itu mengingkari janji suci pernikahan mereka?

Aletta harus menelan pil pahit pernikahan karena ditalak suaminya hanya lewat pesan. Tanpa alasan yang jelas, Mirza pergi meninggalkan luka dan nestapa yang tidak sama sekali Aletta bayangkan sebelumnya. Dalam kepedihan hati, Aletta terus mencari tahu keberadaan Mirza yang hilang bak ditelan bumi. Wanita cantik itu menghubungkan dari satu kejadian, pada kejadian lainnya untuk bisa menemukan petunjuk tentang keberadaan suaminya Mirza.

Di malam perayaan pernikahanku yang kelima dengan Lionel, dia meniduri sahabatku, Regina, di ranjang kami. Terdengar suara anak-anak melalui kamera. "Tante Regina, aku akan menjaga pintu. Aku nggak akan membiarkan ibuku masuk!" Regina menghadiahi Lionel sebuah ciuman. "Putramu pintar. Kamu nggak pertimbangkan untuk punya anak lagi dengan Ivana?" Lionel menutupi wajahnya dengan bantal. Dia berkata, "Aku mual melihat bekas luka di perutnya."

Nauma tetap teguh menunggu cintanya kembali Lima tahun kemudian dia dipertemukan kembali dengan saka bukan bahagia tapi luka , saka kembali dengan cincin yang sudah melingkar dijari manisnya. mendengar pertengkaran Arumi dan Dion, akhirnya Nauma memutuskan menikah dengan Rendi pria yang lima tahun selalu menyatakan cintanya, namun dia memiliki penyakit langka disaat akad dia jatuh sakit Dia minta saka Abimana adiknya untuk menjaga Nauma dan menikahi nya

Dunia Naomi hancur dalam sekejap mata ketika pekhianatan yang dilakukan suaminya terbongkar. Di saat yang bersamaan Dimas yang merupakan teman Naomi, juga memiliki nasib nahas seperti Naomi. Sejak hari itu, Naomi dan Dimas menjadi terikat dalam hubungan cinta terlarang demi menyembuhkan luka masing-masing. Namun entah pada sisi yang mana ikatan mereka akan berpihak. Apakah pada keberuntungan yang membawa kebahagiaan atau pada petaka yang akan menghancurkan keduanya?

"Il a touché mon corps comme un médecin. Mais j’ai senti son trouble, son hésitation. Ce frisson imperceptible qui a parcouru sa peau quand mes soupirs se sont mêlés à ses gestes. Sous ses mains expertes, j’ai senti mon corps trahir ma raison. Je suis sa patiente. Il est mon médecin. Peut-être que j’ai imaginé. Peut-être que j’ai rêvé. Ou peut-être que lui aussi, il est en train de céder." Dans le calme feutré de son cabinet, le docteur Adrien Morel vivait une vie parfaitement orchestrée, où tout était sous contrôle. Jusqu’à elle. Camille n’était pas comme ses autres patientes. Avec son regard lumineux et son sourire empreint de défi, elle apportait une chaleur inattendue dans son univers aseptisé. Ce qui devait être une simple consultation devint une série de rendez-vous où chaque échange les rapprochait un peu plus. Pourtant, entre eux se dressaient des barrières : son serment de médecin, son passé à elle, et des secrets qu’ils n’osaient partager. Mais parfois, le cœur décide pour nous. Et contre toute logique, leur rencontre allait tout bouleverser. Un amour interdit. Un lien inébranlable. Et des conséquences qu’aucun d’eux n’aurait pu imaginer

Valeria was just a wife on paper. Three years of a hellish marriage with the only man she had ever loved but it ended in divorce one rainy night. “Sign them. I can no longer stand to see your face or pretend like I don't want to strangle you with my bare hands everytime I lay eyes on you.” He barked coldly, throwing the papers on the table in front of her. She couldn't say it was unexpected. It had always been a matter of time. Once childhood friends, everything had gone to hell because of one woman, Isis Whittaker, Luka's late fianceé. An unfortunate accident. An incriminating message. Somehow, Luka came to believe Valeria was responsible for the death of the woman he loved and took it upon himself to punish her personally. Three years of torment and being labelled a murderer. She'd never thought the ending would be so…cathartic. Her hand lightly grazed her stomach as she signed the papers. Terrified of how she would explain she was pregnant from a night of passion he didn't even remember, she no longer needed to tell him. She would make sure he was never going to find out that she was carrying his son, the heir to the Thorne Empire. But then again, things never quite go as planned, she should have realized this by now…

Seperti dipermainkan takdir dan semesta. Setelah kehilangan hal paling berharga dan menciptakan luka serta trauma mendalam. Rupanya takdir masih belum puas juga. Rasa benci dan dikucilkan keluarga membuat seorang remaja SMA bernama Aydan semakin merasa sakit. Bertemu dengan seorang gadis ceria nyatanya mampu sedikit mengubah warna. Perlahan muncul rasa berbeda. Namun, kenyataan menampar keras bahwa gadis itu milik saudaranya. "Seperti seragamku. Hidupku pun putih abu-abu." -Aydan-