Nikah Muda Part 3

Benedict baru saja memulai hidup barunya setelah keluar dari penjara. Mencoba hidup seperti orang-orang pada umumnya, tapi takdir membawanya bertemu dengan seorang gadis dari keluarga kaya yang memaksanya untuk menjadi bodyguard. --------------------- Bekerja di keluarga Softucker adalah impian semua orang, meski hanya sebagai tukang kebunnya. Namun, Ben mendapatkan keberuntungannya dengan menjadi bodyguard putri keluarga terkaya di kota Rotterfort. Semuanya berjalan baik, hingga akhirnya satu per satu rahasia kelam di kota "terkutuk" Rotterfort dan keluarga Softucker terbongkar. Rahasia yang bisa menjungkir balikkan seluruh kehidupan di kota itu. --------------------- MATURE AND EXPLICIT CONTENT! SEMUA TOKOH, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA FIKSI BELAKA! READERS DISCRETION IS ADVISED!

My wife was gone for 6 months on a business trip. The day she returned, however, she was not alone. Hand in hand, my wife showed up with her lover—my client. This was not even the worst part—she was also 3 months' pregnant. My client, in all his beer-bellied arrogance, hurled the contract at my feet, smirking. "Mr. Carter, your wife has gone to so much trouble for this partnership. Truth be told, I would never, not even in a million years, have agreed to partner with you if it wasn't for her!" My wife caressed her pregnant belly and said smugly, "I was the one who successfully got Mr. Lewis' business! I'll let you have it, though, as long as you agree to get a divorce!" I tore the contract into shreds and roared, "You want a divorce? Fine! I'll give it to you, but I'll never sign this!"

Iris lavender itu menatap penuh kecewa. Hati yang sakit seolah diiris belati. Air mata berjatuhan sebagai upaya terakhir penolakan. Meski begitu, pemandangan di depan mata tak berubah sedikitpun. “Kenapa?” kata terakhir sebelum kelopak mata tertutup. Pengkhianatan. Tindakan tercela yang membuat orang-orang jatuh ke lembah penuh dendam. Sebagai orang yang pernah mengalaminya, Kalista tak meragukan kebencian yang diakibatkan oleh sebuah pengkhianatan. Kematian yang datang menjadi akhir. Pertanda dendam di hati tak dapat di balaskan. Namun tidak disangka, kesempatan kedua datang begitu saja. Membuat gejolak di dada terasa gelisah. “Pengkhianat?” “Mari kita lihat, siapa yang kali ini akan menang."

Marisya Kirana Dewi yang biasanya dipanggil "Ica" adalah seorang gadis cantik yang baru saja menginjak usia 18 tahun. Gadis ini merupakan gadis yang pintar dan memiliki segudang prestasi sejak ia duduk di bangku sekolah. Ica bercita-cita ingin mengambil gelar setinggi mungkin setelah lulus SMA. Namun, impiannya seketika sirna ketika ia tahu bahwa ia akan segera dijodohkan dengan seorang CEO di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di kota tempat ia tinggal. Alasan orang tuanya menjodohkan Ica, lantaran sebagai ganti utang yang tidak sanggup dibayar oleh Ayah Ica kepada Papa dari CEO tersebut. Mungkinkah gadis yang masih tergolong sangat muda itu mau menikah dengan seorang CEO yang pasti usianya akan lebih jauh dari padanya? Atau Ica akan menolak mentah-mentah perjodohan itu demi meraih mimpi-mimpinya?

Liiu Yaoshan (24 Tahun) seorang lelaki yang tumbuh dari keluarga kaya raya broken home. Ayah ibunya bercerai ketika dia memasuki SMP. Lii yang mempunyai wajah yang mewarisi ketampanan Zhang Junda, ayahnya. Lii mempunyai karakter seperti ibunya, arogan, dingin dan angkuh. Tetapi ketampanan dari Lii mampu menghipnotis banyak wanita dari banyak kalangan. Termasuk Zhinshu, sekretarisnya yang memendam cinta padanya. Sayangnya Lii tidak mudah untuk ditaklukan. Hingga suatu saat ada seseorang gadis yang bekerja paruh waktu di kantornya. Gadis itu terlibat perjanjian dengan Lii. Dialah Xiu Juan, gadis cantik dari keluarga miskin, Xiu bekerja untuk membayar hutang ibunya. Namun, Lii bersikap semena-mena pada Xiu yang membuat gadis itu membenci setengah mati pada Tuan mudanya. Kata orang, jangan terlalu membenci, nanti malah jadi cinta. Akankah keduanya terlibat perasaan? Setelah Lii menjadi lelaki yang Xiu benci. AAkankah benih cinta tumbuh dari keduanya? Ataukah, Lii malah memilih sekretaris yang telah lama memendam cinta untuknya???

Things take a unexpected turn for James and Luna when danger gets too close. Is its closeness enough to take them apart? Part two of "The Deal Breaker"

Mark was everything to Alexa, and when he lost his job and mobility, she never left his side. She loved him, fought for him, and kept him from drowning in despair. Then, a powerful conglomerate gave Mark a second chance—paying for his surgery and making him rich. And just like that, he discarded the one person who had stood by him. "I'm saying we should get a divorce. I don't feel the connection anymore." Left with nothing, Alexa refused to break. She rose higher than ever, building an empire of her own. Now, Mark watches in regret, desperate to have her back. But will she ever let him in again?

I May Love You... but I Hate You More Rena thought she could move on. Yoké thought he could forget her. But when fate throws them back into each other’s lives, old feelings ignite into something far more dangerous. Jealousy becomes their language. Revenge becomes their game. And every misunderstanding pushes them deeper into a cycle of passion and hate they can’t escape. They say love conquers all… but what if love is the very reason they destroy each other? ★Sequel to Till Worlds Do Us Part

Matapos ang tatlong taon ay bumalik mula sa abroad si Cerise Harrod dahil sa balitang malubhang kalagayan ng ina. Ngunit hindi niya akalaing sasalubungin siya rin siya ng divorce agreement ng kanyang asawa, sa papel. Sigmund Beauch. Pangalan palang nito ay nag-uumapaw na ng karisma. Kilalang businessman at metikuloso sa kanyang ginagawa. Para sa kanya-kanyang hiling ay nagpakasal sila, na naging hadlang sa tunay na pag-ibig ni Sigmund sa kanyang tunay na kasintahang si Vivian. Matapos ang sunod-sunod na di-inaasahang mga pangyayari at tila sinadyang mga pagtatagpo, matutuklasan kaya ni Cerise ang lakas ng pagiging malaya, o mapagtatanto kaya ni Sigmund kung ano ang posibleng mawala sa kanya?

At the party for our first wedding anniversary, I hit the floor—face-first on a red carpet, gasping like a fish out of water. Carlo Pipino, my husband, had his arm draped around Gianna Verde, his childhood flame, sipping champagne and laughing. Gianna knew I was allergic to nuts. So, obviously, she bathed everything in hazelnut dressing. One bite and boom—my throat locked, my lungs lit up, and hives popped like confetti. I reached for my allergy meds—came up with a fistful of melted M&Ms instead. Gianna laughed when she saw my face. "Surprise! Carlo swapped your meds. Seriously, Siena, one nut? Dramatic much?" I slid off my chair, wheezing, while the crowd placed bets on how long my "performance" would last. "Carlo... my meds..." I croaked. "Please. I'm gonna die." He sighed, annoyed. "God, you're so dramatic. Why do women always play dead for attention? You know I love you. Just stop this show already." Right then, my heart shattered faster than my lungs could. I stopped begging. Hit the distress signal. Called my real family.