Kayla kebetulan bertemu dengan seorang pria tampan yang ramah saat sedang liburan. Karena patah hati yang dialaminya Kayla mengajak pria tampan tersebut bercinta. Tanpa Kayla ketehui, laki-laki tersebut ternyata adalah seorang komisaris dari perusahaan raksasa. Lalu dua bulan setelah itu, Kayla dikejutkan dengan kondisi bahwa dirinya sedang mengandung.
Lihat lebih banyakLiburan ke Bali! Begitulah rencana Kayla setelah patah hati yang dialaminya. Ia yang berinisiatif memberikan kejutan pada Rendra, mantan pacarnya. Namun malah dirinya yang dikejutkan dengan aktivitas yang dilakukan pacarnya. Ia menyaksikan adegan porno versi live di apartemen Rendra.
Hubungan yang telah berjalan selama tiga tahun itu kandas setelah Kayla mengamuk dan membuat apartemen Rendra berantakan, tak lupa ia viralkan kejadian itu dengan mengirimkan video pertengkarannya ke akun gossip. Setelah itu, Kayla memilih kabur untuk menenangkan dirinya di Bali. Di sini lah dia sekarang, menyewa satu villa di Sanur Bali. Alih-alih liburan, dia hanya tidur seharian setelah sampai di tempat yang dikenal dengan nama pulau dewata itu. Dia berpikir untuk menghadiri beach club di daerah tersebut. Kayla akan bersenang-senang hari ini. Kayla menggunakan pakaian yang cukup terbuka di bagian dada nya dengan panjang dress yang tak lebih dari atas lutut. Hari ini dia akan menghilangkan keperawanannya. Bukankah Rendra berselingkuh karena tidak ingin merusaknya? Kayla akan membuat hal itu menjadi tidak ada. Tapi, lupakan. Saat berada di beach club dan memesan martini, Kayla malah hanya duduk saja menonton orang-orang yang ramai diiringi hentakan musik kencang khas beach club. "Hai, aku Kevin. Boleh duduk di sampingmu?" tanya seseorang bernama Kevin yang mencoba mendekati Kayla. Laki-laki itu memiliki rambut dengan poni yang sedikit menutupi alisnya. Hidungnya mancung dan matanya yang misterius memandang Kayla tertarik. Dari kejauhan ia telah melihat betapa cantiknya Kayla yang duduk sendirian. Karena itu Kevin memberanikan diri untuk mendekatinya. "Boleh, duduk saja." ujar Kayla mengizinkan. "Kamu sendirian?" tanya Kevin, dibalas anggukan oleh Kayla. Kayla bukanlah gadis polos yang tidak memahami gestur tertarik dari pria di hadapannya, alih-alih menjauh seperti Kayla yang biasanya, gadis itu justru makin menggoda Kevin dengan sentuhan-sentuhan ringan yang dilakukannya pada paha Kevin. Berselang sepuluh menit keduanya sudah nampak akrab. Kayla yang sudah dalam pengaruh Martini yang diminumnya curhat soal patah hati yang dialaminya. Kevin mendengarnya dengan seksama. "Apanya yang menjagaku? Dia malah berselingkuh di belakangku dan having sex dengan selingkuhannya. Karena itu, aku mencari seseorang untuk menghilangkan status keperawanan yang mengganggu ini," terang Kayla. Kevin memajukan tubuhnya, meniup telinga Kayla lalu berbisik menawarkan, "aku bisa melakukan itu untukmu." Mata keduanya bertemu saat Kayla menoleh ke samping. Sentuhan-sentuhan Kayla sedari tadi telah membangkitkan hasrat Kevin. Perlahan keduanya mendekat. Cup Satu kecupan yang dilakukan Kayla membuat Kevin terkejut sejenak, kemudian membalasnya dengan kecupan yang lebih lama. Lalu kecupan itu berubah menjadi lumatan-lumatan panjang yang panas dan bergairah. Mereka memisahkan diri setelah Kayla kehabisan nafas. Sasaran Kevin selanjutnya adalah leher Kayla yang terbuka. Wangi yang menguar dari tubuh Kayla membuatnya makin mabuk akan gairah. Jika saja tidak mengingat tempat ini merupakan tempat yang terbuka, Kevin tidak aka ragu menelanjangi Kayla sekarang juga. "Apakah kamu menginap di dekat sini?" tanya Kevin sembari mengatur napasnya. Keduanya terengah karena menahan hasrat masing-masing. "Tak jauh, mau ke tempatku?" Tawar Kayla sambil menggigit bibirnya, membuat Kevin menggeram tak tahan dan tak kuasa menolak undangan tersebut. Keduanya bergandengan tangan memisahkan diri dari keramaian, dan selama perjalanan menuju mobil Kevin, tangan mereka tak berhenti untuk saling menyentuh satu sama lain. "Aku menginginkanmu, sungguh." Tak sabaran, saat sampai di dalam mobil, Kevin menyentuh dua puncak kembar Kayla yang masih terhalang oleh dress yang dikenakan Kayla. Kevin juga memberikan sesapan badah di sekitar dada Kayla, membuat gadis itu mengerang tertahan. Kayla merapatkan kedua pahanya menahan gairah yang tersulut. Tetapi tangan Kevin beralih mengelus pahanya dan melebarkannya, merayap masuk ke paha atas Kayla, merasakan inti Kayla yang sudah basah. "Aku sudah tidak tahan lagi," erang Kevin, membawa tangan Kayla untuk merasakan bukti gairahnya yang membesar di bawah sana. Keduanya bertatapan, memberitahu keinginan mereka masing-masing lewat tatapan itu. "Ayo, kita ke penginapanku," ajak Kayla dan Kevin dengan segera mengiyakan. Mobil yang dikendarai Kevin melesat cepat menuju villa tempat Kayla menginap selama tiga hari ke depan. Tak sabaran, Kayla memutar kunci pintu villa. Keduanya kembali berciuman dengan panas begitu pintu tertutup. Kevin mendorong Kayla tak sabaran menuju sofa di ruang tamu. Keduanya terengah saat tautan bibir mereka terlepas, benang saliva bertaut di antara mereka. Perlahan tangan Kevin menelusuri resleting dress yang dikenakan Kayla dan menariknya dalam sekali hentakan. Kayla bersemu merah karena panas tubuhnya yang naik dan rasa malu, ini pertama kalinya Kayla se terbuka ini di hadapan laki-laki, terlebih Kevin baru saja dikenalnya malam ini. Mata mereka saling menatap, menelusuri gairah yang terpancar dalam sorotnya. Tangan besar Kevin membimbing Kayla untuk menyentuh sesuatu lain yang membesar di bawah sana. Kevin mengeram tertahan begitu elusan lembut dari Kayla terasa di bawah sana. Jemari lentik Kayla membuka kancing kemeja pantai milik Kevin perlahan. Keduanya saling terbuka dan menyentuh satu sama lain. Hingga Kevin menarik Kayla untuk duduk di pangkuannya. “Itu...” Kayla menggigit bibirnya begitu merasakan gairah Kevin yang menusuk inti tubuhnya. Kevin menyesap bahu Kayla, meninggalkan jejak kemerahan di sana. “Biarkan saja, kamu perlu menikmati moment pertamamu,” bisik Kevin di telinga Kayla lalu menyentuhnya dengan lidah, membuat Kayla kembali bergetar oleh hasrat. “Tunjukkan aku arah kamarnya,” perintah Kevin sembari menggendong Kayla. Gadis itu tersipu malu sambil mengangkat tangannya menunjukkan letak kamarnya. Perlahan Kevin merebahkan Kayla di atas ranjang tanpa melepas tautan bibir mereka. “Aku akan melakukannya perlahan,” ujar Kevin saat posisi miliknya sudah berada di pintu masuk jamuan Kayla. Kuku Kayla mencakar punggung kokoh milik laki-laki tampan itu begitu sesuatu yang keras menerobosnya, Kayla merasakan ada sesuatu yang telah ditembus oleh Kevin di bawah sana. Kevin melumat bibir Kayla untuk mengalihkan rasa sakit tersebut. Tangannya menyentuh dua puncak kembar Kayla, meremasnya perlahan, membuat desahan Kayla kembali keluar. Saat itu Kevin tahu jika yang harus ia lakukan adalah melajukan tubuhnya lebih cepat dan semakin cepat. Sampai mereka merasakan kenikmatan yang menerbangkan perasaan mereka. Keduanya tertawa. Kevin kembali mengecup Kayla, “terimakasih.” Laki-laki itu memperlakukan Kayla dengan lembut setelah percintaan keduanya. Mengambil tisu di nakas dan perlahan membersihkan sisa-sisa gairah yang keluar dari milik Kayla. Tersenyum lembut melihat wajah malu Kayla karena menyaksikan Kevin yang melihat area sensitifnya dengan seksama. “Besok kita harus ke rumah sakit,” ujar Kayla membuat dahi Kevin mengerut tak mengerti. “Aku perlu morning after pill, kita nggak pakai protection tadi.” Ucapan tersebut sontak saja membuat wajah keduanya memerah. Kayla jelas bukan perempuan bodoh yang tidak tahu konsekuensi dari apa yang dia lakukan. Hamil tidak ada dalam rencana hidupnya dalam waktu dekat. “Oke, aku tahu rumah sakit di dekat sini yang melayani hal semacam itu,” Kevin menyetujui. Keduanya terdiam sejenak. “Ternyata begitu ya rasanya, tidak begitu istimewa,” celetuk Kayla memecahkan keheningan di antara mereka. “Tidak begitu istimewa? Itu melukai harga diriku Kay,” canda Kevin dengan tangan yang merengkuh Kayla ke dalam pelukannya. Jemari perempuan itu menelusuri dada Kevin yang terbuka. Tersenyum getir mengingat mantannya yang berselingkuh demi hal semacam ini. “Bukan maksudku meremehkanmu. Aku mengakui permainanmu luar biasa, tapi aku rasa itu tidak cukup untuk dijadikan alasan seseorang berselingkuh dari pasangannya.” Kevin diam, menunggu Kayla melanjutkan kalimatnya. "Penyatuan itu, bukankah hal itu seharusnya dilakukan dengan orang yang saling memiliki kepercayaan satu sama lain?” “Well, faktanya kamu malah melakukan itu denganku. Kita bahkan bertemu kurang dari 24 jam.” Kayla mengendikkan bahu, “Ya benar juga. Aku bersyukur melakukannya denganmu. Terimakasih sudah memperlakukanku dengan lembut untuk kali pertamaku.” ungkap Kayla. Keduanya saling merapatkan diri, menarik selimut lebih ke atas karena baru menyadari suhu ruangan yang terasa dingin saat tubuh tidak menggunakan pakaian. “Kamu luar biasa Kay,” puji Kevin. “Ya, aku yakin itu bukan pujian yang pertama kali kamu berikan untuk perempuan yang bersedia menemani malam-malammu.” “Kau salah.” Kayla protes karena sanggahan itu lewat tatapan matanya. “Siapa bilang mereka menemaniku hanya saat malam?” goda Kevin menaik-turunkan alisnya yang tebal. Perayu ulung. Kayla memukul pelan dada Kevin. Beringsut masuk ke dalam pelukan laki-laki itu. Kemudian kalah oleh rasa mengantuk, dan mulai tertidur.Ayahnya adalah pewaris tahta yang gagal naik tahta, diserobot secepat kilat oleh sepupu yang tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Dirinya sendiri adalah seorang anak yang tidak tahu kemana hidupnya harus berjalan, keluarganya terlalu sibuk, tak peduli sesering apapun Natasha mencari perhatian. Tapi Ayahnya menaruh harapan pada Natasha untuk mendapatkan perhatian Kevin sekaligus menjalin hubungan dengan sepupunya itu, agar harta keluarga mereka tidak berkurang dan jatuh ke perempuan asing. Natasha berulang kali menggoda Kevin, sampai-sampai kakaknya muak dan memberi gelar biksu suci pada Kevin. Namun sampai saat ini Kevin tetap bersikap dingin padanya, dan hanya menganggap Natasha adik. Hingga Natasha mengetahui dari Ayahnya jika Kevin telah bersama seseorang, ia pun jadi kebakaran jenggot serta memanfaatkan kasus viral perempuan itu untuk membuat sebuah berita lain yang menjatuhkan nama baik perempuan itu. Jelas, yang Natasha lakukan berbahaya, mengundang kemarahan Kevin. Sampai s
Diantara semua anggota keluarga Santoso, tidak ada yang bisa Kevin percaya kecuali Rama, dan tidak ada pula orang yang Kevin percayai melebihi kepercayaan Kevin pada Rama. Saat dirinya di usir dari rumah keluarga besar Santoso, laki-laki yang usianya sebaya dengan Kevin menyapanya ramah, mengajak Kevin bermain bersamanya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Memberikan uang tabungannya agar Kevin bisa bertahan di ibu kota. Meskipun belakangan Kevin mengetahui jika Rama memiliki niat memberontak dan memanfaatkan Kevin untuk melakukan itu, Kevin menyadari adanya ketulusan dalam bantuan tersebut. Kevin tahu jika Rama begitu menyayangi adiknya tak peduli dengan kelakuan gadis itu, Rama pasti membersihkan nama adiknya secepat Natasha melakukan kebodohan lainnya lagi. Tentu rencananya untuk membuat Natasha jera dengan kelakuannya harus dalam sepengetahuan Rama. Walaupun bisa jadi laki-laki itu tidak mengizinkan. Oleh karena itu sekarang Kevin menunggu Rama di sebuah pub elit yang berada di pin
Dinda menatap galak pada pasangan yang sedang kasmaran di hadapannya. Lagi pula, kenapa pula mereka suka sekali melakukannya di sofa? batin Dinda. Kevin Santoso, komisaris utama Kubik Group. Terpilihnya Kevin sebagai komisaris utama sempat membuat geger jejeran direksi yang menjabat di perusahaan tersebut. Alih-alih generasi kedua yang meneruskan panggung estafet, justru anak yang tidak diketahui adanya, yang tiba-tiba muncul mengambil tampuk kepemimpinan. Dinda tentunya tidak asing lagi dengan Kevin, sebagai orang yang mengikuti kemanapun Rama pergi dan menyediakan segala kebutuhannya, ia sering kali harus berhadapan dengan Kevin, entah sebagai atasannya atau sebagai sepupu dari Rama. Ia juga mengetahui rekam jejak Kevin sebagai perjaka tulen karena Rama acap kali merundung Kevin dengan gelar itu, kadang malah mengkhawatirkan orientasi seksual sepupunya. Well, bagian itu sepertinya tidak perlu dipikirkan lagi, toh Kayla dan anaknya sudah menjadi bukti betapa perkasanya Kevin, belu
"Tadi kamu bilang apa?" Kevin merasa jawaban Kayla hanya mimpi atau justru dia salah dengar karena terlalu terobsesi menginginkan Kayla. Perempuan hamil itu memutar bola matanya malas, memilih keluar lebih dulu dari mobil, sudah amat malu pada supir pribadi Kevin.Sedangkan Kevin masih termenung sejenak di dalam mobil."Pak, Ibu Kayla nya sudah keluar duluan," ingat supir Kevin. "Hah?" Sepertinya kecerdasan Kevin tidak berlaku sekarang, wajahnya memerah karena malu, Kevin mengusap mukanya sebelum kemudian mengejar Kayla yang sedang menunggu lift untuk naik ke lantai apartemennya."Kamu mau menikahkan?" tanya Kevin lagi membuat Kayla berdecak kesal. Bukankah tadi Kevin berbicara panjang lebar agar Kayla menikah dengannya?"Iya Kevin, ayo cepat aku ingin segera mengistirahatkan badanku, punggungku sakit," ajak Kayla menarik Kevin memasuki lift, karena pria itu hanya termenung dan sepertinya tidak memiliki niat untuk masuk jika Kayla tidak menariknya.Kevin memandang bayangan Kayla me
Jantung Kayla berdegup kencang. Ini bukan sebuah lamaran pernikahan, Kayla bingung kenapa wajahnya memerah, mungkin malu karena supir yang melirik dan menguping pembicaraan mereka hari ini. Atau malu pada orang-orang di lampu merah tempat mobil mereka berhenti sejenak, padahal orang-orang itu bahkan tidak dapat mendengarkan apa yang Kevin katakan. "Kev, akuu," gamang, Kayla tidak tahu ingin mengucapkan apa. Ia bingung. "Kay. Malam itu, aku bertindak gila, begitu pula di malam selanjutnya. Aku tidak tahu benar-benar keluar di luar atau tidak, hanya saja sisi hatiku yang lain berharap benihku tumbuh di rahimmu. Pagi itu saat pergi meninggalkanmu aku bahkan sudah membayangkan betapa cantiknya anakku jika kamu yang menjadi Ibunya Kay." ujar Kevin dengan tatapan yang dalam, Kayla mengalihkan pandangannya, tidak ingin terjebak dalam mata yang menyembunyikan banyak rasa. "Aku akui, secara tidak langsung aku menyembunyikan statusku dan membuatmu diterima di Kubik Group karena nepotisme, tap
Dokter rumah sakit itu melihat serius ke arah monitor. Padahal baru dua hari lalu mereka melihat bayi mereka dalam keadaan senang, tapi sekarang suasananya terasa tegang. Terlebih pembicaraan mereka di mobil terputus karena telah sampai di rumah sakit. Kayla meremas tangan Kevin, takut mendengar penjelasan dari dokter, tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada bayinya. "Kondisi bayinya baik kok Bunda. Pingsannya tadi karena tensi Bunda rendah, dan tidak banyai cairan tubuh. Hamil itu harus banyak makan sama minum loh Bun biar adek bayinya kuat di perutnya. Nggak boleh stress juga," jelas dokter. Kevin dan Kayla menghela nafas lega. "Dia nggak mau makan kalau nggak ada saya dok kalau malam. Cuma kalau pagi beneran ngga bisa masuk apa-apa. Tadi juga harus dipaksa dulu sarapannya," cerita Kevin. Dokter spesialis kandungan itu mengangguk paham. "Harus makan ya Bunda. Obat pereda mualnya jangan lupa diminum ya, penambah darahnya juga. Kasian loh adik bayinya kelapara. Ayahn
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen