Rintik Hujan Yang Menggugurkan Cinta
Istri dari mendiang sahabat suamiku mengunggah foto hasil pemeriksaan kehamilan.
“Terima kasih atas spermamu yang memberiku kesempatan memiliki anak sendiri.”
Aku melihat di kolom suami tertera nama suamiku, Benson. Lalu, meninggalkan komentar tanda tanya.
Tak lama kemudian, Benson langsung meneleponku dan memarahiku habis-habisan.
“Dia itu seorang janda dan hidupnya kesepian. Dia hanya ingin punya anak supaya ada teman di rumah, biar agak ramai. Masa kamu nggak punya sedikit pun rasa toleransi?”
“Lagipula, Celvin itu sahabat baikku. Dia sudah meninggal, jadi wajar kalau aku menjaga istrinya. Ini namanya setia kawan, kamu mengerti nggak, sih?”
Tak lama kemudian, janda sahabatnya itu kembali memamerkan foto sebuah apartemen mewah tipe penthouse di Sandona.
“Untung ada kamu yang menemaniku, membuat aku kembali merasakan hangatnya sebuah rumah.”
Melihat foto punggung Benson yang sedang sibuk di dapur, aku pun berpikir, sepertinya pernikahan ini memang sudah waktunya berakhir.