Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
L'interdit et l'évidence

L'interdit et l'évidence

Azar Khaled, 29 ans, est l’attaquant-star de l’Olympique de Marseille. Icône du football français, capitaine adulé et machine à buts, il incarne la ville sur les terrains du Vélodrome comme dans les campagnes de pub de luxe. Il est beau, riche, puissant. Entouré de gardes du corps, de sponsors et de femmes sublimes, il vit dans une villa ultramoderne sur les hauteurs, loin du bruit, loin du réel. Mais Azar s’ennuie. Derrière les flashs et les trophées, il étouffe. Tout le monde l’admire, mais plus personne ne l’atteint. Jusqu’à elle. Leyna Dias, 20 ans, vit à l’opposé de ce monde. Une cité bétonnée du 13e arrondissement. Une mère malade, deux petits frères à charge. Serveuse dans un bar à chicha, elle enchaîne les petits boulots pour survivre. Elle rêve en cachette d’un autre avenir mais elle a appris à ne rien attendre. Surtout pas d’un homme comme lui. Ils n’auraient jamais dû se croiser. Mais une nuit, Leyna est engagée comme hôtesse lors d’une soirée privée organisée pour les partenaires de l’OM, dans une villa de luxe sur la Corniche. Robe louée. Badge provisoire. Interdiction de parler aux invités. Elle le voit. Et lui, il la repère immédiatement. Pas pour son physique il a vu défiler toutes les formes de beauté. Mais pour ce qu’elle refuse de donner. Son regard, calme et fiévreux. Sa façon d’être là sans chercher à séduire. Elle ne joue pas. Elle ne ment pas. Il ne sait pas pourquoi, mais il la veut.
Romance
10944 Кол-во прочтенийВ процессе
Read
Добавить в мою библиотеку
Bukan Bonekamu Lagi

Bukan Bonekamu Lagi

Malam ketika Adriel diangkat menjadi bos Keluarga Mahendra, aku memberinya keperawananku. Dia adalah pewaris yang sudah dijodohkan denganku bahkan sebelum aku bisa bicara. Kami berciuman di depan jendela besar yang menjulang dari lantai sampai langit-langit, tubuh kami saling terjerat dalam panas lembap senja itu. Sentuhannya yang kasar dan tergesa-gesa membuatku sakit, tapi aku tidak menjauh. Bahkan rasa sakit itu terasa suci, seperti pengorbanan yang rela aku lakukan demi cinta. Tenggelam dalam panasnya momen itu, dia berjanji akan memberiku sepasang sepatu kristal paling indah, supaya aku bisa berdansa waltz pembuka bersamanya di upacara penobatannya keesokan hari. Tarian pertama selalu dipersembahkan untuk bos baru dan calon pengantinnya. Aku menangis bahagia, yakin bahwa tahun-tahun penantian diam-diamku akhirnya akan berakhir seperti dongeng. Tapi aku salah. Teramat salah. Keesokan paginya, aku memaksa tubuhku yang masih nyeri untuk keluar membeli ekspresso kesukaannya. Saat aku kembali, aku mendengar para lelaki bercanda. "Jadi kamu akhirnya tidur dengannya? Bagaimana rasanya bersama Vivian di malam pertamamu sebagai bos?" Suara Adriel terdengar malas penuh ejekan. "Wajahnya seperti malaikat, tubuhnya seperti iblis. Di ranjang, dia benar-benar seperti ular kecil yang menggoda." Ruangan itu langsung riuh oleh siulan-siulan genit. "Jadi, kamu benar-benar akan menikahinya, Bos Muda?" "Serius kamu pikir begitu?" Adriel mencibir. "Vivian cuma pemanasan. Setelah aku cukup berlatih, aku akan menaklukkan si putri es Keluarga Santoso. Kalau nanti aku bosan, aku selalu bisa kembali padanya dan menikahinya." Aku berdiri terpaku di ambang pintu, pandanganku mulai kabur, cangkir kopi di tanganku bergetar. Sebelum dunia gelap di mataku, aku sempat mengirim pesan sandi untuk Bos Indra Wijaya. [Om Indra, untuk promosi yang akan berlangsung tiga hari lagi, tolong pindahkan aku. Sejauh mungkin dari Adriel.]
Short Story · Mafia
6.1K Кол-во прочтенийПолный текст
Read
Добавить в мою библиотеку
Dendam Anak Angkat

Dendam Anak Angkat

Dean Han
Blurb : “Maaf! A-anda s-siapa?” Kanaya tersentak dengan mata membulat menyadari ia kini berada bersama seorang pria dewasa asing dalam sebuah kamar tertutup yang cukup mewah. Ia mengamati punggung kekar lelaki yang menatap ke luar jendela dan membelakanginya itu dengan tubuh dan bibir gemetar. Lalu, mengamati ranjang ukuran king size tempat ia terduduk sambil mengatupkan lutut. Lelaki itu bergeming sambil menghisap sebuah cigarret di jemari. Tak berselang lama, asap pekat mengepul ke udara, menerpa rambut model under cut-nya. Asap pekat itupun pecah di udara. Kanaya semakin gentar. Ia berupaya mencari jalan untuk bisa keluar dari tempat itu, atau lari dari lelaki misterius yang terlihat menyeramkan itu. Jantungnya berdegub kencang, tubuhnya gemetar. Ia sadar, saat ini ia sedang berada di tempat yang salah dan di dekat orang yang salah. Perlahan ia beringsut dan melangkah ke arah pintu. Namun, di saat yang sama, lelaki itu berbalik dan menatap Kanaya tajam dan dingin yang menikam. Dua netra bulat Kanaya makin membulat sempurna. “Om, siapa?” tanyanya gugup. *** Viona tidak menyangka dibalik kebahagiaannya hidup bersama Dion, ternyata memicu sebuah petaka beruntun yang harus ia hadapi. Api dalam sekam dendam seorang anak angkat yang ia cintai sepenuh hati, membawa Viona pada petaka demi petaka yang membuat ia kembali terpuruk. Kasih sayang yang ia berikan pada Kanaya tidak sedikitpun meredam dendam masa lalu Kanaya pada ibu sambungnya tersebut. Gadis itu berupaya keras memberikan hukuman yang ia pikir setimpal untuk Viona, karena baginya, Vionalah penyebab ia kehilangan kesempatan bersama ibu kandungnya. Kasih sayang yang selama ini ia rasakan dari Viona baginya hanya sebuah kepalsuan dan sandiwara. Sehingga, ia tega menggiring Vion pada petaka. Hingga, akhirnya Viona bertemu dengan seorang lelaki yang terobsesi untuk membunuh Viona secara lahir dan bathin. Mampukah Viona bertahan di antara tekanan peristiwa demi peristiwa menyakitkan itu? Siapakah lelaki yang menjadi monster menakutkan bagi Viona tersebut?
Romansa
102.3K Кол-во прочтенийВ процессе
Read
Добавить в мою библиотеку
Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin

Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin

Mutiara Sukma
Sebuah pesan masuk ke dalam gawaiku, tak ada firasat apapun saat itu. Dengan santai pesan itu kubuka. Sebuah foto yang dikirim oleh nomor tak dikenal. Mataku membulat sempurna, tak percaya dengan apa yang kulihat, hingga berkali-kali aku memperhatikan bahkan sampai men-zoom foto itu sedetail mungkin, takut jika mata ini salah menyimpulkan. [Maafkan saya, Bu!] tulis si pengirim foto. Aku tak menghiraukan pesannya, butir demi butir air mengalir dari sudut mata, mengaburkan penglihatan. Menandakan bahwa foto itu membuat luka didalam sana. Sebuah foto resepsi pernikahan yang berlatarkan salah satu pemandangan di Puncak, tertampang nyata, sangat indah begitu pula dengan senyum dari kedua mempelai yang terlihat sempurna dan bahagia. Mas Arya, pengantin laki-laki yang kini sedang bersanding dengan seorang wanita muda dan cantik itu adalah suamiku. Suami yang sudah sepuluh tahun ini kuhaturkan bakti kepadanya. "Ma, Mama kenapa menangis?" cepatku susut air mataku dengan ujung jari, dan mematikan ponselku agar gambar yang begitu mengiris hati itu tak sampai terlihat oleh Alisa, putriku. "Ga, sayang. Mata Mama kelilipan," ungkapku asal. Kuraih tubuh mungil Alisa dalam pelukan, gadis lima tahun ini begitu sangat berarti bagiku. "Kak Alif mana sayang?" tanyaku mengalihkan pembicaraan. "Ada, Ma lagi di kamar, muraja'ah," Aku tersenyum getir. 'Mas, kita sudah punya putra dan putri yang begitu membanggakan, aku juga meninggalkan karierku demi berbakti kepadamu, kenapa masih saja curang dibelakang ku?' bisikku dalam hati. "Ma, Ayah kapan pulang?" Alisa bersandar didadaku, tanganku terulur membelai rambut panjang nan hitam milik Alisa. "Baru juga dua hari, Ayah pergi Nak, udah rindu aja," ujarku menggoda sambil menekan emosi dihati. Dua hari yang lalu, Mas Arya pamit akan ke Kalimantan mau mengurus bisnisnya. Aku yang tak begitu mengikuti perkembangan perusahaan, percaya saja padanya. Tak mungkin rasanya, Mas Arya mengkhianatiku dia lelaki yang baik, sholeh, penyayang dan selalu romantis. Namun, apa yang terjadi benar-benar diluar bayanganku
Romansa
1024.2K Кол-во прочтенийПолный текст
Read
Добавить в мою библиотеку
Предыдущий
1
...
202122232425
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status