ISTRI MUDA

ISTRI MUDA

By:  nonakwon  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings
34Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bagi Mela Iskandar ( 19 tahun ), bertemu dengan Aiman Faris Ibrahim ( 38 tahun ) adalah bencana. Andai saja malam itu dia tidak terjaring razia di diskotik, mungkin Mela tidak harus terjebak pada pernikahan dengan polisi tersebut. Menjadi istri Aiman juga tak mudah. Duda beranak satu itu super duper bossy, manja, ngeselin tapi juga terkadang membuat hati Mela luluh lantak seperti pisang busuk yang jauh ke lantai. Bisakah Mela bertahan dalam pernikahan semu ini? Apalagi setelah dia tahu, Aiman tak pernah tertaut hatinya pada gadis tersebut. == “Jangan-jangan saya ini mau dijadiin istri muda. Iya kan? Om bohong kalau sudah menduda!” “Iya. Saya memang lagi nyari istri muda untuk saya jadikan istri terakhir di hidup saya,” senyum Aiman penuh persengkongkolan.

View More
ISTRI MUDA Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Rahmiyah Ami
ceritanya bagus dan uwu banget,ditunggu kelanjutannya
2023-02-01 21:02:24
1
user avatar
nonakwon
hai hai...tolong ramaikan kolom review ini yah ... terimakasih
2022-11-16 00:03:16
0
user avatar
nonakwon
Ahh seneng banget di sini ada yang baca. Semangat semangat!
2022-10-26 09:08:39
0
user avatar
nurhidayah ahmad
semoga bab selanjutnya bs kelar cepat, penasaran ...
2022-10-21 14:37:25
1
user avatar
WINY HARDIYANI
semangat terus kak nulis ceritanya selalu setia menunggu karyamu ............️...️
2022-10-16 08:34:52
2
user avatar
nonakwon
Semangaaat mengais rejeki di sini ya Mel ...
2022-09-27 09:51:27
1
34 Chapters
PROLOG
Aku menarik Aiman keluar rumah. Bapak memperhatikan kami dari kursinya. Begitu pula dengan ibu yang sedang bermain dengan anak polisi yang bapaknya kini sedang kuseret tangannya keluar pagar.Om terkampret ini malah senyum-senyum sendiri karena kuajak pergi. Apa dia pikir aku sedang mengajaknya mojok?Bah!"Om! Saya tahu saya salah. Dan saya berterima kasih sebanyak-banyaknya pada om yang —""Jangan panggil saya om, Mela —" ringisnya.Aku tetap melanjutkan ucapan ku walau dia memotongnya sejenak."— yang sudah menyelamatkan saya dari insiden memalukan kemarin. Tapi om —"Aiman menarik alisnya ke atas. Lihatlah duda satu anak ini. Usianya memang dua kali lipat dari usiaku, tapi kenapa ketampanannya setara dengan mas Adi si kasir Indoapril sih? Mereka kalau jalan bareng mungkin nggak akan kelihatan umurnya beda jauh!Pak AKBP Aiman ini memang defenisi duda keren yang sebenarnya. Wajahnya bersih bahkan lebih mulus dari kakiku yang berbulu. Hidungnya mancung dan tipe pria gagah berani. Be
Read more
Namaku Mela Iskandar
Sejak pengumuman lolos masuk kuliah lewat jalur undangan, beginilah keseharianku.Jungkir balik di depan layar untuk membuat konten sederhana dengan followers yang tak seberapa. Tetanggaku juga bingung. Bagaimana bisa Mela Iskandar — preman kampung yang hobinya tiktokan bisa tembus masuk ke Universitas berkelas se- Indonesia. Se-Indonesia loh yah. Bukan cuma se Sumatera Utara saja! Bangga kan? Bangga lah! Masa enggak!"Woi! Mel!"Aku menoleh begitu suara teman bobrokku itu datang berkunjung. Seperti kebiasaannya, Donita boru Sidamanik ini akan datang tepat sebelum makan siang. Untung cuma numpang makan, bukan tidur apalagi mandi."Apa?" jawabku sambil mengedit video joget Money-nya Lalisa Manoban yang tengah viral beberapa bulan ini. Kulihat dari sudut mataku, Donita duduk melorot di kursi bambu depan rumahku."Kapan berangkat ke Jakarta? Kalau kau nggak ada..aku sama siapa wak? Kenapa nggak daftar di USU aja sih? Tega banget!"Donita pagi-pagi sudah ngedrama. Daripada boru Sidaman
Read more
Mas Adi dan Om Polisi
Selain hobiku yang suka jahilin anak kecil maupun dewasa, hobiku yang lain adalah motor-motoran sambil mampir ke IndoApril yang letaknya ada di seberang gang.Bukan tanpa alasan aku ke sana belakangan ini. Tempat itu menjadi tempat favorit ku enam bulan terakhir setelah seorang pria tampan yang mirip dengan idolaku, bekerja di sana.Namanya mas Adi. Wajahnya bagai pinang dibelah dua dengan Song Kang.Iya..Song Kang yang tengah digandrungi para penggemar drama Korea saat ini.Ya Allah...ada yah aktor rasa lokal begini? Mana dia juga sadar banget kalau dikatain mirip dengan aktor dari Korea Selatan itu. Penampilannya juga sengaja dibuat sekeren itu, agar pengunjung minimarketnya ramai.Untuk memata-matai, akulah jagonya. Segala tentangnya sudah kukantongi. Umur, tempat tinggal, tamatan mana, hobi..semuanya! Kecuali nomor handphone saja.Heh!Agar tidak terlalu kentara, biasanya aku akan berakting tidak terpengaruh dengan pesona mas Adi. Padahal jika di telaah lebih dekat, jantungku nyar
Read more
Ganteng-ganteng Nyebelin
Aku mengeraskan suara headset ku saat ibu masuk ke dalam kamar. Sembari bermain game di laptop, aku melihat dari sudut mataku, ibu sedang menggelengkan kepalanya prihatin."Mel!"Ibu menarik headset ku sambil menepuk kepalaku lembut."Udah mandi?""Udah," jawabku irit."Udah salat?""Kan libur buk," jawabku, masih fokus ke layar laptop.Setelah kejadian tadi, aku langsung tidak mood untuk melakukan apapun. Termasuk turun untuk makan malam atau bahkan membalas pesan mas Adi yang terus memintaku untuk membalas pesannya. Kata orang, aku cepat sekali berubah moodnya saat sedang datang bulan. Meskipun ada hal-hal yang kusukai, jika moodku buruk karena sesuatu hal, maka semua itu tidak ada artinya. Tidak ada obatnya. Dan yang bisa kulakukan hanyalah menunggu sejam atau dua jam menenangkan diri hingga moodku kembali. Seperti yang kulakukan sekarang ini.Ibu cengengesan, "Oh iya. Ibu lupa. Terus..nggak ke bawah gitu?"Aku menoleh ke arah ibu. Mengeryitkan dahi karena bingung dengan pertanyaan
Read more
Celaka!
Baru selesai menyapu teras dan menyiramnya dengan air bekas mengepel rumah, sepasang sepatu kulit hitam berada tepat di depan pagar.Perlahan aku menaikkan kepalaku dan langsung bersitatap dengan duda beranak satu yang bernama Aiman itu.Bah..besar juga nyalinya datang ke sini lagi.Orangnya padahal ganteng, tapi pelit senyum. Sudah tahu ada maksud datang ke rumah, menyapaku dengan senyuman pun tidak. Masih lebih enak dilihat wajah anaknya daripada bapaknya. Kalau tidak salah namanya Gala. Anak kecil itu begitu turun dari buaian bapaknya, langsung menerobos memeluk kakiku. Aku cuma bisa nyengir sambil mendengarkan celotehannya."Kak Mela! Gala main sini lagi yah," pintanya."Eh..kok tahu nama kakak?" Aku melirik sinis ke bapaknya."Tahu dong. Kan papa yang ngasih tahu!"Aku berlutut untuk menyetarakan tubuhku padanya. Bocah itu nyengir sambil kucium wangi bedak bayi yang terkeluar dari badannya. Sepertinya dia sudah mandi. Beda sekali denganku yang bangun tidur langsung ditugaskan unt
Read more
Kesepakatan Mendadak
“Om..Aiman?”Ya Allah. Belum apa-apa aku sudah mendapat musibah sebesar ini. Bagaimana kalau Aiman ngadu ke bapak kalau aku dan yang lainnya numpang parkir di depan diskotik?Kacau!Lihat gelagat om sompret satu ini saja sudah membuatku tak berdaya. Dia malah senyum-senyum sendiri melihatku tertangkap basah.“Kamu kenal, Mel?” tanya Mas Adi setengah berbisik.Aku mengangguk kemudian pasang badan untuk menghadapi polisi berpangkat AKBP ini.“Om! Ini bukan yang kayak om bayangin.”“Saya bukan om kamu,” jawabnya jutek.“Oke pak. Ini bukan seperti yang bapak bayangkan.”Sudah kuganti sapaan untuknya, duda ganteng ini malah menarik turunkan alisnya seolah tidak terima juga. Memangnya mau dipanggil apa?Sayang? Kan nggak mungkin!“Hum. Saya nggak bayangin, tapi saya lihat sendiri. Anaknya pak Agus datang ke diskotik.”“Pak!?”Aku tak sengaja bersuara tinggi padanya membuat yang lainnya menoleh. Karena malu, kupalingkan wajahku lalu duduk di dekat parit. Mas Adi ikut duduk di sebelahku. Dari
Read more
HAH!
Om polisi itu benar-benar memanfaatkan sogokan yang kuberikan. Setelah dinas dua hari keluar kota waktu itu, dia lanjut menitipkan anaknya — yang ia antar pagi hari lalu sekitar pukul tiga sore akan dia jemput — selama hampir dua minggu berlalu.Permintaan om polisi itu juga tidak main-main. Harus aku yang menjaga Gala selama anak itu berada di rumah ini. Bukan ibu maupun bapak. Sadis. Uang jajan pun tak diberi!Akupun juga tidak bisa kemana-mana karena harus menjaga Gala yang senang sekali bermain layangan. Memang tidak sulit untuk menjaga anak lima tahun itu, karena Gala termasuk anak yang penurut.Disuruh makan ya makan, disuruh tidur ya tidur, disuruh mandi ya nurut, semuanya Gala lakukan sesuai keinginanku. Gala memang anak yang pintar. Karena itu, dua minggu tak terasa berat bagiku mengasuh anak itu. Yang berat mungkin mesti melihat om kampret itu setiap pagi dan sore. Hatiku resah bukan karena suka padanya, tapi resah gelisah takut ia membongkar rahasiaku pada ibu ataupun bapa
Read more
Mendadak Dilamar
Ucapan Gala terus terngiang di kepalaku. Siapa pula yang mengajarkan anak umur lima tahun membicarakan tentang mama baru untuk papanya?Dan Gala nunjuk aku untuk ucapan ngelanturnya itu.“Aku jadi mamaknya?”Bah! Nggak bisa dibiarin nih. Pasti Om sompret itu membahas sesuatu dengan anaknya, protesku dalam hati.Gara-gara itu, tujuan jalan-jalan ku dengan mas Adi menjadi kacau. Mungkin karena aku terus diam dan memikirkan celotehan Gala, aku dan mas Adi malah terlihat canggung dan tidak menikmati jalan-jalan ini. Mas Adi menegurku saat kami nongkrong di pinggiran warung kaki lima yang menyediakan bakso bakar dan segala jenis cemilan lainnya itu.“Kok diem aja Mel? Jalan-jalan sama aku nggak seru yah?”“Hah? Nggak kok mas. Ini kan mendadak, jadi nggak tahu mau kemana,” elakku.Melihat wajah mas Adi, aku jadi kasihan. Padahal aku sedang jalan berdua dengannya tapi isi kepalaku malah tentang Gala dan bapaknya.“Iya sih. Kapan berangkat ke Jakarta?”“Harusnya sih dua minggu lagi. Kenapa ma
Read more
Win-Win No Solution
“Maksud pak Aiman gimana yah?” tanya bapak bingung. Akupun ikut bingung. Tapi jujur saja, aku bisa tebak ke mana arah pembicaraan ini. Instingku terlalu kuat untuk hal mencurigakan seperti ini.“Begini pak, ijinkan saya nikahin Mela, anak bapak.”Aku yang tadinya nangis brutal, kini pipiku langsung kering kerontang mendengar ucapannya. Bukan seperti aku yang kaget hingga berdiri dari sofa, ibu sama bapak malah bisik-bisik di sampingku.“Om ini masih pagi, jangan ngajak gelut dong.““Ih Mela! Jangan nggak sopan gitu.”“Om polisi ini yang nggak sopan buk. Baru kenal beberapa minggu udah ngajak kawin,” protesku.“Hussh nikah Mel, kawin mah kucing.”“Sama aja! Nikah, kawin, kimpoi —“Bibirku langsung dijejelin bantal sofa oleh ibu. Bapak malah terkekeh begitu pula dengan om polisi itu. “Maaf pak Aiman, si Mela mulutnya nggak bisa diajarin.”“Nggak apa-apa buk. Dia lucu kok,” senyumnya yang menurutku malah terlihat horor. Aku menatapnya benci persis seperti di sinetron yang biasa ibu tont
Read more
Jadi Gimana?
"Jangan-jangan saya ini mau dijadiin istri muda, Iya kan? Om bohong kalau sudah menduda!""Iya..saya memang lagi nyari istri muda. Untuk saya jadikan istri terakhir di hidup saya," senyum Aiman penuh persekongkolan.Lelah berdebat dengannya, kamipun kembali masuk ke rumah. Di sana sudah menunggu bapak dan ibu yang sepertinya tidak sabar untuk mendengar keputusan kami.“Jadi gimana diskusinya?” “Alhamdulillah pak, Mela setuju —“Aku yang mendengarnya langsung berlari mendekat untuk melayangkan sendal swallow kebanggan ku pada om sompret satu ini. Ibu yang jago menangkis, dengan cepat merebut sendalku dan jadilah aku yang tersakiti.“Jangan sembarang ya om, saya belum ngasih jawaban!”Aiman malah tertawa disusul bapak yang ada di belakangnya.“Ya mungkin Mela butuh waktu untuk memikirkannya.”“Iya pak. Tapi kalau bisa secepatnya kasih saya jawaban karena rencana upacara sumpah jabatan dan pindaha... kurang lebih dua minggu lagi.”Tuhkan seenaknya! Dia kayaknya yang kebelet nikah! Main
Read more
DMCA.com Protection Status