Kehidupan Pernikahan Tak Seindah Lamaran
Seberapa besar dulu suamiku mencintaiku?
Demi bisa menikahiku, dia melakukan lamaran sampai 99 kali. Pada lamaran ke-100 kalinya, aku akhirnya luluh oleh kegigihannya. Aku pun menjadi Nyonya Wirawan yang membuat semua orang di Kota Haidar iri.
Pada hari pernikahan kami, aku memberinya 99 kupon rujukan. Kami berjanji, selama kupon-kupon itu belum habis digunakan, aku akan selalu berada di sisinya.
Selama lima tahun pernikahan, setiap kali dia pergi menemani cinta pertamanya, satu kupon rujukan akan terpakai. Saat dia menggunakan kupon rujuk ke-97, suamiku tiba-tiba menyadari bahwa aku telah berubah.
Aku tidak lagi menangis atau membuat keributan, juga tidak lagi memintanya untuk tinggal. Ketika dia kehilangan kendali karena sekretarisnya yang sok polos itu, aku diam-diam bertanya padanya, "Kalau kamu pergi menemaninya, bolehkah aku menggunakan satu kupon rujukan?"
Pria itu tertegun sejenak, lalu untuk pertama kalinya, hatinya melunak. "Oke, toh baru terpakai 60-an kupon sekian. Kalau kamu mau pakai, pakailah."
Aku hanya menggumam pelan, lalu membiarkannya pergi.
Dia tidak tahu, bahwa itu adalah kupon rujukan ke-97 yang digunakannya. Dan kupon rujuk kami ... kini hanya tersisa dua lembar terakhir.