Teka Teki 18+

My boss, who made me work overtime every single day, finally got what was coming to him. Somehow, he got connected to my new keyboard. It was like he was synced to it. His face flushed red, his eyes brimming with tears. "Don't type anymore," he begged. I just smiled and nudged the mouse. "Don't move the mouse either!" 'Do you expect me to just stop because you said so? Wouldn't that make me look pathetic?' I thought to myself. I kept working until midnight. Just as I was about to leave, I glanced down. The carpet at my boss's feet was soaked through. I figured he must have knocked over his glass of water.

I’ve always been someone with a strong, restless libido I can’t quite explain. I’ve never gone to a doctor about it, but I know myself well enough to realize it’s something that comes and goes in waves, especially when I'm ovulating. During that time of the month, I'd need to do it two to three times a day or my body would feel extremely uncomfortable. Normally, my tall, broad-shouldered husband would be the one to ease that ache and fill the emptiness in me. However, lately he’s been impossibly busy, away on business trips for weeks at a time…

เพื่อนสาวในที่ทำงานชอบแวะไปร้านนวดสัปดาห์ละห้าวันเป็นอย่างต่ำ ทุกครั้งที่ไป วันต่อมาเธอจะมาทำงานที่ออฟฟิศด้วยสีหน้าแจ่มใสอย่างมาก ฉันอดใจไม่ไหวเลยถามเธอว่า หมอนวดที่ร้านฝีมือดีมากขนาดนั้นเลยเหรอ? สัปดาห์หนึ่งเธอถึงไปตั้งห้าครั้ง? เธอยิ้มและตอบกลับมาว่า ฝีมือของหมอนวดเก่งระดับไม่มีใครเทียบได้เลยล่ะ เธอลองไปนวดดูสักครั้งก็จะรู้เอง ด้วยเหตุนี้เอง ฉันจึงตามเพื่อนร่วมงานคนนั้นไปที่ร้านนวดที่มีชื่อว่า ‘ลุ่มหลง’ นับจากนั้นเป็นต้นมาฉันก็ถอนตัวออกมาไม่ได้เลย

CONTENT WARNING: Please note that this book contains sensitive themes and includes explicit scenes, making up approximately 20% of its content. It is intended for mature readers only. _ "Teka lang, Sir! A-Ano kasi eh..." Napangiwi si Mahal habang naghahagilap ng mairarason dito sa lalaking ito na binili siya sa Auction. "Are you kidding me? 'Teka lang?' Are you sure that's really 'teka lang?" Napayuko na lang siya dahil sa pagalit na natanong ng lalaki. Halatang napipikon na sa kaniya. Inilapit pa nito ang mukha sa kaniya para iparamdam sa kaniya ang inis nito at nagsalita, "Remember, I paid a hefty 10.5 million at the auction just to purchase you. You wouldn't have even set foot in that auction if you hadn't given your consent. So now that you're under my ownership, don't think you can fool me with your usual 'teka lang, sir' tactics kasi kabisado ko na 'yan." Para siyang tinanggalan ng utak na nakatunganga sa pinagsasabi nito na ang tanging naintindihan lang ay ang salitang, 'kabisado ko na 'yan.' Ano naman ang alam niya sa English kasi tulog naman siya lagi sa subject na iyon noong nag-aaral pa siya. Para naman huminahon ito, nagsalita na lang siya. "Ahm...wag ka na magalit sir, maghuhugas lang naman ako. Ayaw mo naman ng mabaho, diba?"

남편이 출장을 간 후, 집엔 나와 남편 동생 두 사람만 있었다. 어느 날 저녁, 그 사람이 나에게 우유 한 병을 건네고는 나와 잠자리를 가지려고 했다.

Kaisar jarang mengunjungi harem belakangan ini. Namun, akhir-akhir ini para selir selalu terlihat berseri-seri. Aku merasa bingung melihat hal ini. Sampai suatu saat, aku melihat seorang makhluk aneh dengan ekor seperti binatang muncul di hadapanku. Barulah aku menyadari, makhluk yang seperti manusia tapi bukan manusia ini, membuat para wanita di harem menantikan datangnya malam dengan penuh harap.

Kakak kembarku ditunjuk menjadi ibu susuan Pangeran Adipati Halinka, tapi dia pergi kawin lari dengan kekasihnya. Demi menghindarkan keluargaku dari murka keluarga adipati, aku harus meminum jamu rahasia untuk memicu produksi air susu dan menggantikan kakakku ke istana. Aku tidak menyangka, yang perlu kuberi makan tidak hanya si bayi pangeran adipati kecil. Tapi juga Adipati Halinka yang sudah dewasa dengan tubuh tinggi besar dan wajah tampan ....

Namaku Viany, sudah berpacaran 3 tahun dengan tunangan, di H-1 sebelum acara tunangan, kami putus. Alasan kami putus adalah karena aku menemukan bukti dia membeli jasa prostitusi di handphonenya. Aku tidak menangis atau membuat keributan, malam itu juga aku langsung berkemas dan menyeret koper keluar dari rumah yang seharusnya jadi tempat tinggal kami setelah menikah. Aku sempat hidup mengembara untuk beberapa waktu, dan tubuhku pun jadi jauh lebih kurus. Sahabat baikku, Evelyn, merasa sangat iba melihat aku begitu menyedihkan, jadi dia mengajakku tinggal di rumahnya. Namun sejak saat itu, kehidupan yang canggung pun dimulai, pada akhirnya, aku melakukan sesuatu yang menyakiti adik......

“อ๊า... เบาหน่อย สามีฉันโทรมา” ฉันรับโทรศัพท์มาเปิดวิดีโอคอลทั้งที่ใบหน้าแดงก่ำ ปลายสายนั้น สามีของฉันเอาแต่จ้องเขม็งพร้อมกับออกคำสั่งกับฉันไม่หยุด โดยไม่รู้เลยว่านอกจอภาพนั้นมีศีรษะของเด็กหนุ่มคนหนึ่งกำลังซุกไซ้อยู่ระหว่างขาของฉันไม่หยุดหย่อน

"Doctor, have you finished the examination? I can't hold on any longer," I say as I lie on the examination table in the college clinic. A screen completely blocks my view. The examination instrument pokes a few inches deeper into me. I try my best to suppress it, but a whimper escapes me. "No!" The doctor remains silent and merely adjusts the machine so that my legs are lifted higher.