Setelah Menceraikanku, Dia Merayakannya
Di mata suamiku, aku tak lebih sebagai asisten pribadi dan teman tidur, sementara cintanya habis untuk Inara, perempuan yang memilih pergi ke luar negeri demi melanjutkan pendidikannya. Bahkan konyolnya, Inara sampai menganggapku sebagai penjaga Bima-nya, yang ketika dia sudah kembali ke negeri ini, aku dengan mudah dia singkirkan.
Aku mencintai suamiku dengan tulus, terlepas dari segala kepentingan yang membuatku akhirnya bisa berjodoh dengan Bima.
Namun, bagi Bima dan Inara, pernikahan hanyalah pesan di atas kertas yang bisa dirobek kapan saja. Mereka bahkan bisa bersama tanpa selembar surat nikah sekalipun, tidak peduli padaku yang mati-matian mempertahankan pernikahan ini bahkan aku sengaja menggunakan kehamilan ini sebagai tameng agar Bima tetap berada di sampingku.
"Gugurkan janin itu, dan terimalah kompensasi perceraian kita! Atau, jika kamu kasih nekat, silahkan membesarkan anak itu seorang diri dan jangan pernah minta sokongan dariku sedikitpun di kemudian hari! Silahkan pergi tanpa membawa apapun, seperti halnya kamu datang pertama kali ke rumah ini!"