27 Hari Menanti Janji Palsu
Ibuku sakit kritis dan ingin melihatku menikah sebelum dia meninggal dunia.
Selama 27 hari, aku memohon kepada pacarku, Rayhan, sebelum akhirnya dia setuju untuk buat akta nikah denganku.
Aku menunggu di Kantor Catatan Sipil hingga jam tutup, tapi dia tidak pernah datang.
Pada hari yang sama, Mira, teman masa kecil Rayhan, mengunggah akta nikahnya di media sosial.
"Waktu berlalu begitu cepat. Tiga hari lagi, pernikahan kita genap sebulan."
Baru saat itu aku sadar bahwa pada hari pertama aku memohon kepada Rayhan, dia sudah menikah dengan teman masa kecilnya.
Pada saat itu juga, aku menerima pesan permintaan maaf dari Rayhan.
[Nadia, Mira dipaksa menikah oleh keluarganya. Aku nggak bisa diam saja melihat dia menikah dengan orang sembarangan.]
[Kami bisa cerai tiga hari lagi.]
[Tiga hari lagi, aku akan menikahimu.]
Tiga hari kemudian, Rayhan datang dengan setelan jas rapi di pintu masuk Kantor Catatan Sipil.
Tapi dia menerima pesan dariku.
[Rayhan, selamat tinggal selamanya.]