You Did Your Best

Choi Ji Eun adalah seorang wanita cantik yang cerdas, ia rela menghabiskan hidupnya demi pria yang sangat ia cintai. Pernikahan mereka sebenarnya adalah perjodohan, bagaimanakah kehidupan rumah tangganya ?, bisakah ia merubah stigma pernikahan paksa yang biasanya tidak bahagia ?.

My cousin, Kaylee Langford, pushes me down the ski slope when there's an avalanche. My boyfriend, Atlas Ferguson, lifts her into his arms and leaves. He seems to have forgotten that I'm buried underneath the snow mountain. He leaves me stranded at the valley for seven days. He's furious when he finds me. "You should be glad nothing went wrong with Kaylee's arms. Otherwise, the only way you could atone would be to die on this mountain! Our wedding is canceled—we'll have it once you realize what you did wrong." He thinks I'll cry or kick up a fuss, but I merely nod and say, "Okay." He doesn't know that I've made a deal with the Moon Goddess. In six days, I'll be giving up the things that mean most to me—my love for Atlas and my memories of him. Once that happens, I'll forget everything about him and start afresh somewhere new. What does a wedding matter when the Ember Sloane who loved him is now dead?

Lia adalah seorang mahasiswa yang punya kehidupan normal selayaknya mahasiswa pada umumnya. Deadliner garis keras, pening masalah tugas, kerap titip absen, dan ... punya pacar. Hidupnya berjalan monoton seperti biasanya sebelum dia menemukan satu fakta bahwa ternyata selama ini Argaㅡpacarnya, selingkuh dengan temannya sendiri. Yang membuat Lia jengah adalah, setelah ketahuan selingkuh, dengan tidak tau diri Arga justru memohon kepadanya untuk diberi kesempatan kedua. Mulai saat itu, dunia Lia yang dulunya damai-damai saja perlahan menjadi kacau hanya karena satu orang. Dan kekacauan tersebut entah bagaimana caranya berujung pada masalah lainnya. Usaha Arga yang berpuluh kali mengajak balikan, yang tidak pernah bosan Lia tolak sama banyaknya juga membuat Lia secara tidak sengaja berurusan dengan salah satu teman dekat Arga. Satu kesalahan. Satu kesalahan yang berdampak besar. Bahkan bagi Lia, hal tersebut adalah bencana. "Kalau kata gue sih, lo keluar kandang buaya masuk kandang singa."

Noah sang pemuda berandal yang hidupnya tidak suka diatur karena dia merasa hidup ini sudah kejam padanya. Dia habiskan hidupnya dengan balapan motor dan berbuat sesuka hatinya. Namun, takdir malah mempertemukan dia dengan Lana--seorang gadis dengan kehidupan sempurna, tapi sayangnya Noah tidak pernah melihat Lana tersenyum, dan hal itu juga yang membuat hati Noah ingin dekat dengannya, bahkan Noah merasakan hal yang tidak pernah dia rasakan, yaitu cinta. Hanya saja jalan untuk mencintai Lana tidak semudah Noah menjalani hidupnya. Masa lalu Noah yang begitu kelam dibuat kedua orang tua Lana sebagai senjata untuk memisahkan kedua insan yang memiliki cinta yang tulus itu. Dapatkan Noah mempertahankan gadis yang bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik, atau dia sekali lagi harus merasakan jika dunia ini memang kejam padanya?

Delna adalah seorang gadis manja, sifat angkuh serta egois membuatnya dijauhi oleh semua anak dikelas. Suatu hari sekolah mengadakan kegiatan PKL untuk anak tingkat dua. Bersama dengan kedua teman beda kelas, Delna menjalani kegiatan PKL disuatu desa tanpa nama. Berbagai kejadian tak mengenakan Delna alami disana, mampukah Delna mengatasi masalah yang ada?

"Ceraikan Kiyara!" ucapan Ardi, bagai petir di siang bolong, membuat ponsel Bian yang ada di tangan pria itu meluncur bebas ke lantai. "Kau tidak akan bisa membahagiakannya. Kau hanya bisa membuatnya semakin menderita." Suara Ardi membuat wajah Bian merah padam. Ipar gila, sungutnya menahan emosi. Sedangkan Kiyara langsung mematung. Kepalanya mendadak pening, mendengar ucapan kakaknya. Siapa yang sudah mencetuskan ide gila itu? Apa yang akan Kiyara lakukan ketika dipaksa untuk bercerai dengan Bian, lelaki yang ia cintai, yang sudah menemaninya selama sepuluh tahun pernikahan? Akankah Kiyara setia padanya , untuk berjuang bersama atau justru menyerah pada nasib?

"...If these feelings were not meant to be, why do they arise, especially when I'm naked? If these feelings were unnatural, why do they consume my thoughts, constantly drawing me towards him? How much longer can I keep these emotions bottled up in me? If this is truly how I feel, I must find a way to express myself when I am alone with him….” ************************************* Ava thought that the best way to help her best friend, Charlotte, after her boyfriend broke her heart publicly, was to persuade her to come along on a family vacation. However, before the vacation, Charlotte decided to go on a secret intimate blind date to help mend her broken heart. Little did she know that the person she was about to sleep with was none other than her best friend's dad. The blind date prevented the two strangers from seeing each other, and their eyes blindfolded during the process. Due to Charlotte's short encounter with an older man, she started developing love for Ava's dad. However, Charlotte came across a secret about Ava's family that Ava herself was unaware of. The secret could tire down Ava's family. Charlotte found herself torn between remaining loyal to her best friend or keeping the secret and continuing her forbidden relationship with Tyler. How would Tyler and Charlotte manage to keep their love hidden? Would Ava regret inviting Charlotte when she discovered the romance between her best friend and her own father? Would Tyler and Charlotte choose to pursue their love, even if their relationship was eventually exposed?

Sejak lama Thalia ingin merasakan solo travelling. Merasakan suasanan yang jauh berbeda, di tempat yang asing, hanya seorang diri. Tidak hanya dikhianati sahabat, perceraian kedua orang tuanya semakin membuat Thalia merasa jenuh dan tertekan, sehingga membulatkan keinginannya untuk pergi ke Chiang Mai tanpa ditemani siapapun. Siapa sangka, perjalanan solo travellingnya itu memberi kehidupan berbeda. Bertemu sahabat barunya Manee, cewek ganteng yang berprofesi sebagai penulis dan selalu siap sedia nganterin Thalia buat eksplor tempat-tempat menarik selama di Chiang Mai. Perjalanan itu pun membuat Thalia bertemu dengan Brian, cowok cuek asal Indonesia yang sama-sama lagi menghabiskan waktu keliling dunia, mengisi aktivitas gap-year. Rasa spesial di antara mereka membangun hubungan yang tidak biasa. Manee yang diam-diam punya perasaan dengan Thalia, juga Brian dan Thalia yang sama-sama naksir satu sama lain. Melalui perjalanan singkatnya, Thalia mendapat banyak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ia tanyakan pada dunia.

"You said you leave when there's nothing left for you to do so what if I gave you a reason to stay?"

He is supposed to be my best friend—at least I have been seeing him as one—doing a lot of things with him together. We go to school together, share the same hobbies, and love the same sports. He is my day one, my buddy. Up until after the summer vacation when we started a new life in the same college as freshmen. That is when I discover that I have developed a soft spot for him, which accounts for the way I missed him during the summer vacation. I have never missed Liam like that. I mean, I do miss him but not compared to last summer. I wanted him around me and his image occupied my mind's eye. Starting college with a crush on my best friend is not an ideal way to begin the academic year. No matter how I try to suppress it by going on dates and accepting relationship proposals from guys, instead of it going away, it doubles. Worse still, he sees me as his buddy. He has never looked at me the way he looks at other girls. I know I am a bit of a tomboy. My other friends tell me that my dress sense is a bit masculine. I try changing my fashion sense but to no avail. Sadly, all I am to Liam is his day one bestie and buddy. I do not want to tell him about the feelings I have because I do not want to put our friendship in jeopardy. I had already given up hope Until the dare at one of my other friend's parties _ Evie. The dare for Liam to kiss me. The kiss opens another chapter; I would never have believed in my entire life to be possible—Liam actually likes me!