“Ini tidak fair untuk saya Pak, saya sudah mengabdi di perusahaan ini, beberapa kontrak kerja sama telah saya dapatkan. Bagaimana bisa anda memecat saya dan meminta saya untuk membayar denda sebanyak itu hanya gara-gara status saya!” Dia tidak terima dengan keputusan Adrian, Gea merasa dirugikan dalam hal ini. “Siapa suruh kamu membohongiku!” sahut Adrian yang tidak peduli. Adrian menunjukkan kontrak kerja Gea dengan perusahaannya, di situ jelas tertulis jika ada yang melanggar atau berbohong akan dikenakan denda dan langsung dipecat. Melihat itu Gea terduduk di bangku. Dia sudah menyembunyikan identitasnya rapat-rapat tapi mengapa masih juga ketahuan. “Pintu sebelah sana keluarlah!” Titah Adrian.Tangan Gea mengepal dia sungguh marah tapi dia juga bingung uang dari mana untuk membayar denda pada Adrian. Saat dia berkemas ponselnya berdering terlihat nama Kelvin tertera di layar. “Nanti siang aku jemput kita makan bersama.” Kata Kelvin dalam sambungan teleponnya. “Tidak perlu
Memang memiliki suami seorang CEO yang tampan pastilah tidak mudah, banyak wanita yang ingin dekat dengan suaminya meski status suaminya adalah Pria beristri. Siang itu Alea datang ke kantor, dia membawakan makan siang untuk sang suami. “Mas sudah kerjanya, ayo makan dulu.” kata Alea menuju ke sofa. Melihat sang istri datang Adrian pun tersenyum dia bangkit dari kursi kebesarannya dan turut menuju sofa. “Kamu masak apa Sayang?” tanyanya sambil menatap sang istri. “Makanan kesukaan kamu Mas karena semalam gagal merayakan ulang tahun jadi anggap saja hari ini kita merayakan bersama.” Alea tersenyum menatap suaminya. Adrian benar-benar minta maaf karena kemarin telah membuat Alea kecewa. “Apa menurutmu aku pecat saja si Gea inj?” tanya Adrian. “Enak di dia kalau langsung dipecat.” Jawab Alea. Bersamaan Gea masuk, dia ingin melaporkan jadwal Adrian siang ini. “Mohon maaf mengganggu waktunya tapi siang ini anda ada janji dengan klien Pak.” Kata Gea. “Batalkan saja aku tengah mak
“Nanti aku akan bilang Alea.” Sahut Adrian. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan, dia berharap hujan tidak akan reda, sehingga mereka kembali larut. Benar saja hujan tidak berhenti, Gea dan Adrian terjebak di kamar hotel dalam waktu yang cukup lama. “Gea aku akan ke kamar mandi, jika Andra menelpon kamu angkat saja.” Pesannya. Tapi bukan Andra yang menghubunginya melainkan Alea. “Pak ada panggilan telepon.” Kata Gina di depan kamar mandi. Adrian yang salah paham, mengira itu dari Andra jadi dia meminta Gea untuk menerimanya. Saat panggilan video itu terhubung, Alea sangat terkejut. Bagaimana mungkin sekretaris suaminya yang menerima telepon. “Mana Mad Adrian?!” Tanya Alea tak ramah. “Pak Adrian di kamar mandi.” Jawabnya. Gea menjelaskan jika dia diminta untuk menerima panggilan yang masuk. Tak hanya itu dia sengaja memperlihatkan ruangan hotelnya agar Alea marah. “Kalian dimana?” Tanya Alea lagi. “Hotel Bu.” Wanita itu sangat senang setelah melihat ekspresi Alea. “Mampus.
“Tidak! Bagaimanapun juga mereka harus menerima balasan atas tindakan jahat mereka, mbak Gea kini sangat menderita.” Kata Gea dengan nanar. Sebagai orang yang diperjuangkan hidupnya oleh Gina, Gea tentu tidak mau berhenti, dendamnya terhadap keluarga Adrian dan Aiden besar. “Tapi aku takut kalau kamu sendiri yang celaka Gea?” Kelvin menatap Gea khawatir. Wanita itu tersenyum dia cukup pintar dalam bertindak. Di sisi lain, Alea dan Adrian menunggu Azalea. Mereka saling tatap dan membahas Gea. “Aku rasa wanita itu sengaja membuat kita berselisih Mas, dia ingin kita terus salah paham begini.” Alea yakin jika Gea memiliki rencana buruk. “Entahlah Sayang, lebih baik memikirkan Azalea daripada Gea. Alea mengangguk, memang benar apa yang dikatakan Adrian lebih baik memikirkan sang anak daripada Gea. Malam itu Aiden dan Aira datang menjenguk, sikap Aiden terhadap Adrian sudah biasa begitu pula dengan Adrian. Bahkan mereka merokok bersama di depan ruang inap Azalea. “Aku minta maaf s
“Hubby bagaimana keadaan Azalea sekarang?” Tanya Aira saat Aiden pulang. “Lebih baik, tapi Papanya yang bikin kesal. Dia sendiri yang mengabaikan panggilan Alea malah menyalahkan aku. Dia pikir dia saja yang sibuk bekerja, dia pikir aku tidak sibuk hari ini tapi demi keponakanku aku rela meninggalkan kontrak kerja senilai ratusan miliar!” Aiden meluapkan kekesalannya pada sang istri, yang dia harap adalah ucapan Terima kasih bukannya malah tuduhan menjadi api. Aira menenangkan Aiden, dia juga tidak menyalahkan Adrian. Memang terkadang suami kerja diluar rumah itu tidak bisa diandalkan, tapi yang terpenting sekarang keadaan Azalea baik-baik saja. “Kamu benar.” Aiden tersenyum. Memang hanya Aira yang sanggup meredakan amarahnya. “Sayang jaga Grey agar tidak sakit, pastikan semua aman. Aku melihat Azalea tak tega. Bayi sekecil itu tapi sudah dipasang infus tak hanya itu dia berkali-kali disuntik dokter.” Kata Aiden sedih. Sebagai paman dia tidak bisa melihat keponakannya se
Pembatalan kerjasama yang mendadak membuat Adrian bingung, uang puluhan miliar sudah dikeluarkan jika dibatalkan begitu saja jelas perusahaannya akan mengalami kerugian. Oleh karena itu dia dan Gea pergi keluar kota untuk mengurusi hal ini tanpa memberi tahu Alea terlebih dahulu. “Gea ponselku mati, bukankah tadi aku sudah memintamu untuk mengisinya?” Adrian kesal karena ketika ingin menghubungi Alea ponselnya justru mati. “Maaf Pak, tadi yang saya isi malah ponsel saya.” Sahut Gea menunduk. “Kok bisa! Lalu bagaimana ini!” Maki Adrian. Wanita itu menunjukkan ponselnya yang sama persis dengan ponsel Adrian. “Ponsel kita sama Pak, maaf saya salah isi.” Kembali Gea meminta maaf. Adrian hanya bisa menghela nafas, mau marah tapi alasan Gea cukup masuk akal. Akhirnya Adrian meminjam ponsel Gea untuk menghubungi Alea. Begitu panggilan masuk, Alea langsung menolak panggilannya. Hal ini membuat Adrian terdiam, kalau begini sudah bisa dipastikan jika istrinya tengah marah. “Gawat.” K