author-banner
WN. Nirwan
WN. Nirwan
Author

Nobela ni WN. Nirwan

SABDA: Putra Sang Jenderal

SABDA: Putra Sang Jenderal

Dua tahun yang lalu, terjadi pembantaian para prajurit yang bertugas di sebuah pos jaga pedalaman. Komandan pos, putra seorang jenderal, dituduh menjadi pelakunya meskipun ia juga tewas dalam pembantaian itu. Sang jenderal tidak menerima tuduhan itu. Ia menyewa penyelidik swasta tuna rungu, Rimba, untuk menyelidiki kasus tersebut. Penyelidikan membawa Rimba pada Sakti, seorang perwira super yang selalu sukses dalam menjalankan misi. Rimba mencurigai Sakti sebagai pelaku pembantaian sesungguhnya. Demi kelancaran penyelidikan, Rimba mendekati Widya, adik angkat Sakti yang merupakan seorang polwan. Rimba tidak menyadari bahwa Sakti amat terobsesi pada Widya, sehingga kedekatan Rimba dan Widya membuat Sakti curiga dan mengancam Rimba. Belakangan, penyelidikan kasus pembantaian tersebut malah mengungkap berbagai kasus kematian lainnya yang berkaitan dengan Sakti. Menyadari betapa berbahayanya Sakti, Widya dan Rimba pun akhirnya bergabung untuk menghentikan Sakti. Saat Widya lebih memilih Rimba, Sakti murka hingga mengejar mereka. Menggunakan kekuatan super rahasianya yang mengerikan, Sakti lalu menguasai seluruh pasukan militer dan kepolisian di kota. Pasukan tersebut dikerahkan untuk menangkap Rimba dan Widya agar Sakti dapat menghukum Rimba dan memiliki Widya seutuhnya.
Basahin
Chapter: Tidak Ada Rahasia
Rimba mengalihkan pandangan pada Widya yang tersenyum melihat Sakti yang beramah tamah dengan Sarah dan Rimba. Ia berani bertaruh, kehadiran perwira super itu bersama Widya adalah hasil dari penggunaan kemampuan itu.“Kenapa malah menatap Widya seperti itu? Kau naksir Widya?” sela Sakti.Sarah buru-buru menjelaskan, “adik saya ini tidak bisa mendengar, Pak.”“Saya tahu, Widya sudah menjelaskan Tapi dia bisa membaca gerak bibir, kan,” sahut Sakti. Ia meraih dagu Rimba, memaksa pemuda itu agar menatapnya.“Kau naksir Widya?” ulang Sakti, menatap lurus pada mata Rimba.Tatapan Sakti mengingatkan Rimba pada tatapannya saat pertama kali mereka bertemu di rumah Widya. Penuh kecurigaan. Begitu tajam dan mengintimidasi.Rimba menggeleng cepat. Ia menarik wajahnya, lalu melangkah mundur mendekati Sarah. Mereka saling melirik. Saling memberi peringatan bahwa keadaan ini harus diwaspadai.“Ki
Huling Na-update: 2025-06-22
Chapter: Menjelang Pulang
Setelah tiga hari dirawat, Rimba diizinkan pulang. Pada awalnya, Sarah bermaksud menumpang taksi online saja untuk membawa pulang Rimba ke rumah kontrakan mereka. Namun Widya berkeras menjemput dan mengantar Rimba pulang menggunakan mobilnya. Rimba yang sudah siap untuk pulang pun menunggu di dalam kamar bersama Sarah.“Dia tidak curiga sama sekali waktu kita memeriksa ponselnya.”Sarah mengangguk. “Aku merasa bersalah. Tapi kita tidak bisa memastikan kecurigaan kita kalau tidak nekad.”“Nasi goreng itu di luar rencana kita. Tapi sangat membantu untuk mengelabui dia.”Kemarin di kamar Rimba, mereka harus membius Widya dengan obat bius yang bekerja perlahan agar Widya tidak curiga. Setelah Widya tertidur, Sarah dan Rimba memeriksa ponsel polisi itu dan menemukan bahwa kecurigaan mereka benar adanya. Ponsel Widya memang disadap. Kemungkinan pelakunya, tentu saja Sakti.“Sekarang pon
Huling Na-update: 2025-06-21
Chapter: Bius
Pada hari kedua Rimba dirawat, Widya kembali datang dengan membawa kue dan makan malam untuk Sarah. Rimba menyambutnya dengan riang. Sedangkan Sarah tampak berbaring di brangkar kosong di sebelah Rimba. Ia mendengkur halus pertanda tengah tidur.Agar tidak membangunkan Sarah, Widya melangkah dengan hati-hati. Ia duduk di sisi Rimba setelah meletakkan apa yang dibawanya di atas nakas.“Terima kasih.”Widya tersenyum dan membalas, “sama-sama. Sarah sudah lama tidurnya?”“Belum lama. Tadi di warung katanya banyak kerjaan, jadi capek. Sekarang ketiduran waktu menunggu Bu Widya.”Widya menengok ke nakas. Di dekat makanan yang ia bawa, ternyata ada dua gelas minuman dari kafe dekat rumah sakit. Sejenis minuman kopi yang lebih terasa manisnya daripada pahitnya kopi.“Tahu Bu Widya mau ke sini lagi, Kak Sarah membelinya buat Bu Widya.”“Tidak usah panggil ‘
Huling Na-update: 2025-06-21
Chapter: Untuk Memastikan
Tatapan Rimba kini menjadi lebih teduh, tidak seganas sebelumnya. Namun, bukan berarti dia akan ragu menjawab pertanyaan Sarah.“Sebelumnya, aku masih ragu. Aku tidak mau gegabah menunjuk seseorang sebagai pelaku kejahatan. Tapi, setelah apa yang aku alami, aku berubah pikiran.”“Jadi?” sahut Sarah, menunggu jawaban Rimba selengkapnya.“Aku … meskipun tidak seratus persen, merasa yakin bahwa orang itu memang bersalah.”“Kau mau mundur?”Pertanyaan Sarah kini membuat Rimba menyeringai. Lenyap sudah ekspresi ketakutan, kecemasan dan kegelisahan dari wajahnya. Sepasang matanya seperti memancarkan sinar kehidupan yang terang dan kuat. Dalam sekejap, ia kembali menjadi dirinya sendiri: penuh percaya diri dan tengil.“Mundur? Aku justru semakin bersemangat untuk mengungkap kasus ini! Aku akan membuktikan kejahatan orang itu, meskipun harus membahayakan diriku sekali
Huling Na-update: 2025-06-20
Chapter: Teka-Teki Sakti
Rimba mengangguk. “Aku terkena efek kemampuan orang itu. Ternyata menyakitkan. Waktu itu aku kira, aku akan mati.”Sarah mengerutkan kening. Ia paham, kemampuan apa yang dimaksud oleh Rimba. Juga, siapa orang yang sedang Rimba bicarakan tersebut. Ternyata, setelah kemunculannya yang hanya sesaat dalam pantauan Sarah, Sakti malah menampakkan diri di depan Rinto dan Widya. Nekad sekali.Rimba lalu menceritakan secara singkat apa yang terjadi di rumah keluarga Rinto. Juga, mengenai kehadiran Sakti yang mencurigakan karena mengetahui bahwa Widya bermaksud mengambil barang-barangnya. Padahal, Widya tidak pernah memberitahukan informasi itu pada si ‘abang angkat’ yang posesif itu.“Tapi baik Widya mau pun Rinto tidak menyinggung apa-apa tentang orang itu. Mereka hanya bilang, kau tiba-tiba pingsan setelah mengangkat kardus-kardus itu. Kata Widya, barang-barangnya tidak terlalu banyak. Kau tidak mungkin kelelahan hanya karena meng
Huling Na-update: 2025-06-20
Chapter: SABDA
“Kau memang sudah membunuh banyak orang dengan menggunakan SABDA, mengapa baru kali ini merasa terkejut dan takut?” sahut Prakasa diikuti dengan senyuman tipis.Sakti menggeleng lemah dan menjelaskan, “maksud saya, saya bisa membunuh hanya dengan kata-kata. Selama ini saya biasanya memerintahkan target saya untuk mencabut nyawanya sendiri. Tapi, apa yang baru saja saya alami ini berbeda, Pak.”“Apanya yang berbeda, Sakti? Maksudmu, kau tidak memerintahkan seseorang mencabut nyawanya, tapi dia tewas hanya karena kau menggunakan SABDA?”“Kurang lebih seperti itu, Pak.”Kemudian, Sakti menceritakan apa yang terjadi di rumah keluarga Rinto. Prakasa mendengarkan dengan saksama. Hingga cerita Sakti berakhir, air muka Prakasa pun berubah menjadi garang.***[“Aku tidak pernah ke tempat ini, jadi kalian tidak pernah bertemu denganku di sini.”]Demikian Sakti bersabda pad
Huling Na-update: 2025-06-19
Terpaksa Jadi Playboy

Terpaksa Jadi Playboy

Semakin aku menjauh, dia malah semakin mendekat. Padahal aku sudah menolaknya mentah-mentah, tapi berbagai peristiwa justru membuat aku semakin sering bertemu dengannya. Kenzo yang bergaya hidup bebas, tidak sudi dijodohkan dengan Husna, gadis berhijab yang ia ragukan kemampuannya dalam menjadi pendamping hidupnya. Sebab, perbedaan di antara mereka berdua, sangat jauh. Husna yang berasal dari keluarga sederhana dan yatim piatu, tampaknya tidak akan bisa mengimbangi Kenzo yang merupakan anak tunggal pasutri pengendali kerajaan bisnis dan juga adalah seorang pengusaha muda. Kenzo dan orang tuanya lalu membuat kesepakatan. Jika dalam sebulan Kenzo tidak mendapatkan wanita lain sebagai calon istrinya, maka dia harus menikahi Husna. Jika setelah kegagalan itu, dia masih menolak Husna, maka Kenzo akan kehilangan haknya untuk mewarisi kekayaan orang tuanya yang bernilai trilyunan. Maka, Kenzo memutuskan untuk ‘menebar jala’ demi mencari gadis pilihannya sendiri. Ia menyasar Vita, Hima dan Putri demi mendapatkan cinta salah seorang dari mereka. Anehnya, semakin ia mengejar cinta tiga orang gadis tersebut, Kenzo justru semakin sering berinteraksi dengan Husna dan menjadi semakin dekat dengannya. Jadi, apakah Kenzo harus menerima Husna? Atau, justru Husna yang menolak Kenzo karena bisa jadi membawa pengaruh buruk bagi hidupnya?
Basahin
Chapter: Bab 50
KENZOAku memeriksa akun-akunku di berbagai sosial media. Lalu tersenyum saat mengetahui bahwa Cindy, gadis yang tengah bersamaku saat aku menabrak mobil yang ditumpangi oleh Papi, kini telah bekerja di sebuah perusahaan atas rekomendasi Papi.Aku tidak mengucapkan selamat atau kata-kata lainnya karena khawatir Cindy masih belum bisa menerimaku. Akan tetapi, diam-diam aku berdoa yang terbaik untuknya.Kemudian, aku menggeser layar ponselku dan melihat foto Putri tengah bersama makan malam bersama Bang Rano. Sekarang aku tahu, kenapa Bang Rano minta izin pada Papi untuk tidak hadir dalam acara ini, walaupun diundang oleh kedua orang tuaku.Namun, biarlah. Baik Bang Rano mau pun Putri tentunya menghindari situasi yang canggung jika mereka tetap hadir malam ini. Padahal, saat melihat foto mereka, aku tidak merasakan apa-apa. Benar-benar tidak merasakan cemburu, bahagia mau pun kesal. Datar saja.Daripada berlama-lama melihat foto Putri, aku berganti sosial media. Pandanganku langsung ter
Huling Na-update: 2025-05-03
Chapter: Bab 49
HUSNASambil tersenyum kikuk, aku menyerahkan uang kembalian pada seorang anak perempuan yang membeli browniesku.“Kak, uangnya kelebihan, nih. Harusnya dua puluh ribu saja,” tegur gadis kecil itu, jujur.Aku tersentak, menyadari kesalahanku. Sambil mengucapkan maaf dan terima kasih, aku menerima kembali kelebihan uang sejumlah dua puluh ribu rupiah. Sebagai ucapan terima kasih, aku memberikan teh kemasan satu botol padanya.Setelah gadis kecil tersebut meninggalkan tokoku, aku mengintip jam di ponselku. Sudah lebih dari lima belas menit Kenzo dan Himawari berbicara di ruang tengah rumah kontrakanku. Mudah-mudahan mereka sudah bisa menyelesaikan masalah di antara mereka. Masalah yang juga telah menyeretku hingga harus berpura-pura pingsan segala.Sebenarnya, aku masih merasa malu pada Kenzo karena sudah kasar padanya. Padahal, dia hanya ingin menolongku yang tiba-tiba terkapar di lantai tokoku. Meskipun perbuatan konyolku itu timbul karena ulah Himawari juga, tak ayal aku merasa bersa
Huling Na-update: 2025-05-03
Chapter: Bab 48
KENZOAku semakin malu saja pada Husna. Aku tahu, aku yang pertama kali melakukan kesalahan dengan membentak Hima. Kalau Hima tidak langsung mau memaafkan aku, itu antara aku dan dia saja. Tapi tidak ada hubungannya dengan Husna.Aku terheran-heran. Kenapa saat sedang marah padaku, Hima justru kabur ke tempat Husna? Mereka belum lama saling mengenal, tapi Hima sudah berani mengganggunya saat sedang merajuk begini.Belum lama saling mengenal. Kalimat ini akhirnya membuat aku bisa menerka alasan di balik kaburnya Hima ke toko Husna.Hima tidak punya teman di kota ini. Teman-teman yang ia kenal semasa kecil, semuanya telah berada di seberang lautan. Sama seperti Hima yang sebenarnya juga menetap di luar negeri.Di kota ini, hanya aku dan keluargaku yang Hima kenal dengan baik. Takdir membuat ia akhirnya mengenal Husna dengan perantara adik-adik mereka dan brownies buatan Husna. Jadi
Huling Na-update: 2025-05-02
Chapter: Bab 47
KENZOAku merasa malu. Sangat malu pada Husna karena tingkah laku Hima yang telah merepotkannya.Maka, aku segera bertolak ke toko sekaligus rumah Husna untuk menemui Hima. Sekaligus meminta maaf pada Husna yang sudah direpotkan oleh sepupu jauhku itu.Saat aku hendak memasuki mobil, aku melihat Vita tengah berada di antara dua orang gadis lain yang tampaknya adalah sesama mahasiswi. Mereka tengah menghibur Vita yang tampak sedang menangis.Aku tertegun sebelum menyalakan mobil. Merasa bersalah telah mengatakan bahwa kami hanya teman. Setelah apa yang telah aku lakukan untuknya, membantunya agar tetap dapat kuliah, memberinya harapan, lantas mengatakan bahwa bahwa kami tidak ada hubungan apa-apa.Padahal, aku sendiri yang ‘memilih’ Vita sebagai calon pertama untuk menggantikan Husna. Sekarang, aku mengelak saat Vita menyatakan perasaannya yang jujur saja, membuatku terkejut.Pengecut. Kurang ajar. Entah kata-kata kasar apa lagi yang dapat disematkan padaku.Apa aku menemui Vita dulu y
Huling Na-update: 2025-05-01
Chapter: Bab 46
HUSNA“Teman … dia curhat sudah diputusin pacarnya,” jawabku sekenanya. Kemudian buru-buru memutuskan panggilan secara sepihak, sebelum Novi membicarakan hal yang memusingkan aku lagi. Maaf, Novi.Aku pikir, untuk apa pula menjelaskan pada Himawari dengan detil tentang Novi. Himawari mungkin tidak mengingat Novi sama sekali. Kalaupun ia ingat tentang sepupuku itu, aku yakin, dia tidak akan tertarik.Himawari mengangguk-ngangguk. Untuk mengalihkan pembicaraan, aku segera mengajaknya masuk ke dalam.“Tadi ke sini dengan siapa?” tanyaku sambil menghidangkan minuman dingin.“Diantar supir. Tapi sudah kusuruh pulang,” jawab Himawari cuek.“Loh, nanti pulangnya bagaimana?” tanyaku tanpa menyembunyikan rasa heranku.“Aku panggil lagi supirnya ke sini.”Astaga
Huling Na-update: 2025-04-28
Chapter: Bab 45
KENZOPada akhirnya, secara diam-diam, aku memang menitikkan air mata. Bukan hanya karena tergugah oleh rentetan kata-kata Putri padaku, melainkan juga perbuatan gadis yang baru saja menolakku itu.Aku tidak memperhatikan lagi apa yang Putri katakan padaku karena mendadak tubuhku limbung. Kepalaku terasa ringan hingga pandanganku seperti berputar-putar.Astaga! Seperti inikah rasanya ditolak? Atau, aku yang terlalu berlebihan menanggapinya? Seorang ‘playboy’ yang biasa menjadi rebutan kaum hawa, kini harus terpuruk karena bukan menjadi pilihan seorang gadis berkelas seperti Putri. Hah.Aku yakin, aku tidak terkena vertigo. Tekanan darahku pun mungkin tetap normal. Aku hanya … terhenyak melihat apa yang terjadi setelah Putri mengatakan rangkaian kalimatnya yang membuatku seperti ditampar berulang-ulang dengan sangat keras. Putri mengucapkan terima kasih untuk hadiah cokelat
Huling Na-update: 2025-04-28
Diperas Mafia Tengil

Diperas Mafia Tengil

Rania malah diperas oleh Radin, sang CEO merangkap mafia, karena mau mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai asisten pribadi Radin. Anehnya, meski mengancam Rania, Radin juga bersikap baik pada Rania dan putrinya. Bahkan, ia juga melindungi ibu dan anak itu dari gangguan mantan suami Rania. Akibatnya, Rania dibuat bingung oleh sikap sang mafia yang bertolak belakang. Belum habis kebingungan Rania, tahu-tahu sang mafia menyatakan cinta pada sang asisten!
Basahin
Chapter: Bab 70
Dua bulan kemudian.“Saya terima nikah dan kawinnya Rania binti Ramdan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”Radin mengucapkan kabul dengan mantap, tanpa kesalahan dan tanpa rasa gugup sedikit pun. Ia sudah menantikan pernikahan ini selama tiga belas tahun, jadi tidak ada alasan untuk melakukan kesalahan atau merasa gugup sedikit pun.Setelah dua orang saksi menyatakan sah, ucapan hamdalah menggelora di ruang keluarga kediaman Rasyid sekeluarga. Rasyid sendiri selaku saksi nikah dari pihak Radin, bahkan tak kuasa menahan tangis haru melihat pernikahan anak angkatnya tersebut.Demikian pula Rustam yang menjadi saksi nikah dari pihak Rania. Sebagai orang yang telah mengikuti kisah cinta Rania dan Rais atau Radin sejak masih remaja, ia tampak sangat bahagia dan lega karena pada akhirnya, Rania dan Radin bisa bersatu. Tiga belas tahun bukan waktu yang singkat untuk cinta yang terhalang ha
Huling Na-update: 2025-04-02
Chapter: Bab 69
Mobil yang ditumpangi Rania dan Rea melaju dengan kecepatan sangat tinggi hingga tiba di kediaman Rasyid dalam waktu yang lebih cepat daripada biasanya. Keduanya langsung menemui Rasyid yang tengah menemani Rona yang tengah ‘bermain’ di sebuah dojo.Rania tersentak saat melihat putrinya tengah belajar dasar-dasar ilmu bela diri dari seorang wanita. Karate, jiujitsu, entahlah, Rania tidak yakin. Hal yang lebih penting adalah, keberadaan Rona di dojo itu adalah tanpa sepengetahuan Rania sebagai ibunya.Namun, Rania tak ingin langsung menyinggung hal itu. Sebab, saat ini, ada hal yang lebih genting untuk dibahas dengan Rasyid.“Bundaaa!” seru Rona sambil berlari untuk memeluk Rania. “Aku latihan karate. Kata Kakek Rasyid, aku bisa sekuat Om Radin kalau rajin latihan.”Rania mengusap puncak kepala putri semata wayangnya itu. Astaga. Lihatlah anak ini.
Huling Na-update: 2025-04-02
Chapter: Bab 68
Hanya terdengar suara ringisan dan jeritan mereka yang tertembak. Hampir dapat dipastikan, korban terbanyak jatuh dari pihak Rinto. Entah dengan anak buah Radin. Kalau pun jatuh korban dari pihak mereka, tentunya mereka sudah menolong kawan mereka.Dari luar toko, di antara keluh penderitaan anak buah Rinto yang tertembak, terdengar langkah kaki seseorang yang mendekat. Bunyi langkahnya teratur, menimbulkan gema yang tertata di antara teriakan para anak buah Rinto.“Bagaimana terornya? Rinto, pasti menyeramkan, ya, tidak bisa ke mana-mana karena bisa tertembak kapan saja. Di kandang lawan, lagi.”Rinto terkesiap. Itu Radin! Dia sedang mengejek Rinto, pria yang sudah ‘merebut’ cinta pertamanya.Kedua tangan Rinto terkepal. Dia murka atas penghinaan itu. Tapi untuk saat ini, tidak ada yang bisa ia lakukan. Radin sedang di atas angin berkat kelicikannya menipu Rinto yang tidak me
Huling Na-update: 2025-04-02
Chapter: Bab 67
Mobil yang ditumpangi oleh Rania dan Rea melesat sekencang-kencangnya, menjauh dari lokasi pertemuan Radin dan Rinto. Sayup-sayup, terdengar bunyi rentetan tembakan dari gedung bekas pusat perbelanjaan tersebut.“Mas Radin sedang mengamuk,” komentar Rea sambil menengok ke belakang, seakan ia bisa melihat pertempuran di dalam gedung tersebut. “Mereka mungkin sudah kehilangan nyawa.”Namun Rania tidak sependapat. Ia ikut menengok ke belakang.“Kalau mereka terluka, aku rasa iya. Tapi, seperti kata Radin, tidak ada yang akan mati atau masuk penjara. Radin pasti akan menyelesaikan sesuai janjinya,” ujar Rania tenang. Sama sekali tidak gusar atau merasa cemas atas apa yang tengah terjadi.Rea menoleh pada Rania. Tercengang mendengar ucapan Rania.“Jadi, Mas Radin akan mengampuni mereka?” tanya Rea, tampak meragukan ujaran Rania.&
Huling Na-update: 2025-04-02
Chapter: Bab 66
Tapi, di sisi lain, persetujuan Rania untuk hidup bersama dengan Radin telah menggoyahkan tekad Radin untuk membalas perbuatan Rinto. Barangkali memang benar, jalan terbaik adalah melupakan lalu mengambil langkah baru bersama seseorang yang berharga seperti Rania ….“Baiklah kalau begitu. Aku akan ….”Ucapan Radin terputus saat seseorang menyela kalimatnya. Bukan Rea atau Rania, melainkan seorang pria yang telah memaksa Radin berbuat sejauh ini.“Rania? Kau mau hidup bersama penjahat ini???!!!”Rania, Radin dan Rea serempak menoleh pada Rinto. Rupanya, dia telah keluar dari toko. Ramon dan Ryan mungkin masih dalam posisi siaga terhadap anak buah Rinto, sehingga Rinto memanfaatkan ketegangan itu untuk ke luar.Dugaan Radin ternyata hampir sepenuhnya benar. Di belakang Rinto, empat orang anak buahnya mengikuti disusul oleh Ramon dan Ryan.
Huling Na-update: 2025-04-01
Chapter: Bab 65
Radin mendengus dan tersenyum miring. Ia tidak ingin menunjukkan emosi apa pun lagi. Segalanya tergantung pada Rania. Ia pun menoleh pada kamera ponsel yang dipegang oleh Ramon.“Bagaimana, Rania? Sudah mengingatku? Apa pendapatmu? Diselesaikan di luar sana atau di sini?” tanya Radin tenang.Sementara itu, Rinto tampak terguncang. Wajahnya memucat. Tubuhnya gemetaran dan menggeleng berkali-kali. Tidak memercayai apa yang ia alami saat ini. Para anak buahnya mulai saling melirik. Jelas, mereka sudah membaca situasi yang tidak menguntungkan itu.Namun Radin tak peduli pada keadaan Rinto. Ia hanya menunggu tanggapan Rania.Sayangnya, tidak ada tanggapan dari seberang sana. Bahkan, layar ponsel menunjukkan gambar yang bergoyang, pertanda pemegang ponsel tengah bergerak secara tiba-tiba.“Hei! Tunggu! Jangan ke sana!”Terd
Huling Na-update: 2025-04-01
Rebutan Rumah Mertua

Rebutan Rumah Mertua

Demi menguasai sendirian rumah yang dijanjikan oleh mertua mereka, Rika si istri kedua, menghasut Ronny untuk mengusir istri pertamanya, Risma. Namun, ternyata, apa yang Rika dapatkan sangat berbeda dengan harapannya.
Basahin
Chapter: Bab 35
"Kenapa sih, Mas Raka? Takut pandangan miring orang-orang?" goda Risma."Iya. Kok kesannya aku ini menikahimu karena harta. Aku tidak enak hati. Termasuk pada 'mereka'," sungut Raka."'Mereka'? Duh, suamiku ini baik banget orangnya. Perasaan orang jahat juga dipikirkan segala. Jadi makin cinta, deh," kata Risma lalu mencium pipi Raka.Wajah Raka bersemu. Ia berdiri usai menyelesaikan sarapannya."Aku pamit, mau ke warung," kata Raka sambil menyambar kunci motornya."Aku temani saja. Bantu-bantu. Bosan di rumah," sahut Risma, ikut berdiri.
Huling Na-update: 2025-04-07
Chapter: Bab 34
Sudah dua hari berlalu setelah Risma dan Ratu berhasil ditemukan. Kepulangan mereka ke rumah Rahmat dan Rukmini, membawa kebahagiaan bagi pasangan suami istri yang sudah tua tersebut, sekaligus menguak berbagai hal yang mengejutkan.Pada awalnya Rahmat dan Rukmini berusaha membujuk agar Risma tidak bercerai dengan Ronny. Sebaliknya, mereka menginginkan agar Rika-lah yang keluar dari rumah itu."Tapi Pak, Bu, saya tidak bisa lagi menerima Bang Ronny sebagai suami saya. Cinta dan harapan padanya sudah tidak ada lagi," jelas Risma saat mereka berkumpul di ruang tengah.Ronny dan Rika sendiri masih ditahan di kantor polisi atas laporan percobaan penculikan atas Ratu. Rahmat dan Rukmini sengaja membiarkan mereka di sana agar da
Huling Na-update: 2025-04-07
Chapter: Bab 33
Rusdi menatap istrinya. Ratih mengangguk sebagai balasannya. Rusdi kembali menatap majikannya.Maka, meluncurlah pengakuan Rusdi mengenai apa yang terjadi. Rahmat duduk mendengarkan sambil sesekali menghela napas.Usai mendengar penjelasan Rusdi, Rahmat memberi perintah."Beri tahu Ibu tentang ini. Bilang juga, kalau mau ikut, kita berangkat mencari Ratu dan Mbak Risma sekarang," perintahnya pada Ratih."Baik, Pak Rahmat," balas Ratih. Ia lalu mencari Rukmini yang sedang memasak di dapur.
Huling Na-update: 2025-04-07
Chapter: Bab 32
Ratu tidak tahu, sudah berapa lama ia menunggu di dalam kamar kos-kosan. Bunda menyuruhnya menunggu hingga Bunda bisa menjemputnya. Tapi, ini sudah terlalu lama.Ratu mondar-mandir di dalam kamar, menunggu dengan gelisah. Ia tidak tahu, berapa lama sudah berlalu sejak ia berhasil lari dari kejaran Tante Rika dan meminta tolong pada para penghuni kos lainnya. Ratu tak punya jam, arloji atau ponsel agar dapat mengetahui waktu.Sudah terlalu lama. Juga terlalu sepi. Ke mana orang-orang? Apakah mereka berhasil menolong Bunda?Tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu. Ratu terkesiap, tidak berani bersuara. Apakah itu Bunda? Atau justru Ayah dan Tante Rika?
Huling Na-update: 2025-04-06
Chapter: Bab 31
Plak! Plak!Risma terhuyung karena tamparan itu. Ronny merangkul pinggangnya, lalu menarik istri tuanya itu untuk dibawa ke mobil."Kejar Ratu. Abang tunggu di mobil," perintahnya pada Rika yang penampilannya kini acak-acakan."I-iya, Bang," balas Rika sambil meringis menahan sakit, lalu mengejar Ratu yang sudah menghilang di balik sebuah belokan jalan.Sambil berlari, Ronny menggendong Risma yang masih pusing. Saat istri pertamanya itu mulai pulih, ia kembali melawan hingga ia dan Ronny jatuh bersama-sama menimpa jalanan.Risma segera bangkit dan berlari menuju ke ko
Huling Na-update: 2025-04-06
Chapter: Bab 30
Ronny dan Rika terus membuntuti dua orang yang mereka yakini sebagai Risma dan Ratu tersebut. Saat kedua orang itu berbelok menuju ke jalanan yang lebih kecil, tidak ramai dan agak gelap, Ronny memarkir mobilnya."Kita jalan kaki saja. Sorot lampu mobil akan bikin kita ketahuan," kata Ronny.Pasangan suami istri itu pun turun untuk melanjutkan perburuannya. Sayup-sayup, mereka bisa mendengar suara-suara yang sudah sebulan ini tidak mereka dengar."Bunda jangan marah ke Om Raka lagi. Kasihan Om Raka.""Bunda tidak marah, Nak.""Terus, siapa dong yang marah?"
Huling Na-update: 2025-04-06
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status