Rebutan Rumah Mertua

Rebutan Rumah Mertua

last updateLast Updated : 2025-04-07
By:  WN. NirwanCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
35Chapters
192views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Demi menguasai sendirian rumah yang dijanjikan oleh mertua mereka, Rika si istri kedua, menghasut Ronny untuk mengusir istri pertamanya, Risma. Namun, ternyata, apa yang Rika dapatkan sangat berbeda dengan harapannya.

View More

Chapter 1

Bab 1. Keributan

“Ayah! Jangan pukul Bunda lagi!” jerit Ratu sambil berlari mendekati kedua orang tuanya.

Dengan berani, anak perempuan berusia sembilan tahun itu berdiri di depan Risma, ibunya. Tangannya terentang lebar, menjadi tembok penghalang bagi Ronny, ayahnya, agar berhenti memukuli ibunya. Ratu tidak tahan lagi melihat ibunya dipukuli.

Melihat kenekadan Ratu melindungi dirinya, Risma segera memeluk putri semata wayangnya itu. Ia khawatir, Ronny yang sedang gelap mata, mengalihkan kebuasannya pada Ratu yang berat tubuhnya tak sampai setengah bobot Ronny tersebut. Ratu tidak akan baik-baik saja jika ia sampai kena pukul.

Akan tetapi, perlahan Ronny menurunkan tangannya saat melihat keberanian Ratu. Ia menjadi lebih tenang dan tampaknya tidak bermaksud memukul anaknya. Padahal, sebelumnya, ia sudah memukul wajah dan tubuh Risma tanpa kenal ampun.

“Minggir, Nak. Ini urusan Ayah dan Bunda-mu,” perintah Ronny pada Ratu, dingin.

“Tidak. Ayah tidak boleh memukul Bunda lagi!” tukas Ratu. Matanya menatap tajam ayahnya, berkilat menyiratkan kemarahannya.

“Nak, jangan membantah ayahmu. Sekarang masuk ke kamar, ya. Biar Bunda bicara dengan Ayah,” bujuk Risma sambil tersenyum pada Ratu.

Senyuman yang dipaksakan karena air mata Risma sendiri belum berhenti berderai. Bibirnya pecah hingga mengeluarkan setitik darah. Sedangkan pipinya mulai bengkak usai ditampar. Beberapa bagian wajah dan tubuh lainnya mungkin akan memar sebentar lagi.

Ratu sendiri bukan anak yang bodoh. Ia bisa menerka apa yang akan terjadi jika ia sampai meninggalkan ibunya sendirian dengan ayahnya. Oleh sebab itu, ia bertahan dan balas memeluk Risma demi mencegah ibunya terus menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga lagi. Sebagai anak yang masih kecil, hanya itu yang dapat ia lakukan untuk melindungi ibunya.

“Masuk kamar, Ratu!” perintah Ronny setengah membentak. Kemarahannya mulai timbul lagi karena anaknya membangkang, bahkan menantangnya. Dia jelas tidak bisa menerima tingkah laku anak yang seperti itu. Padahal, dirinya sendiri yang sudah melakukan kekerasan dan kekejaman.

“Kalau Ratu ke kamar, Ayah pasti akan memukul Bunda lagi. Kasihan Bunda, Ayah,” tolak Ratu lagi.

Sepasang mata Ronny melebar saat mendengar penolakan putrinya. Tangannya terangkat. Sepertinya hendak memberi pelajaran pada gadis kecil yang sempat menjadi sumber kebahagiaannya itu.

Melihat Ronny yang makin gelap mata, Risma segera menarik putrinya untuk menghindar. Tujuannya adalah berlindung di kamar yang mereka tempati.

Namun, saat Risma dan Ratu hendak membuka pintu kamar, seseorang menyela keributan itu dengan keributan lainnya.

“Ada apa sih ribut-ribut??!! Razka jadi terbangun dari tidurnya, nih!!”

Terdengar sahutan dari kamar lain di rumah. Suara seorang wanita muda yang marah karena keributan yang ditimbulkan oleh Ronny, Risma dan Ratu. Padahal, dirinya sendiri juga tidak sadar bahwa dia juga berteriak-teriak hingga menambah keributan.

Dari arah yang sama dengan asal suara wanita tersebut memang terdengar pula isak tangis bayi. Pintu kamar tempat suara itu berasal akhirnya dibuka dari dalam, memunculkan seorang wanita yang menggendong seorang bayi yang menangis karena tidurnya terganggu.

Wanita tersebut adalah Rika, istri kedua Ronny. Sedangkan bayi yang sedang menangis dalam gendongannya itu adalah Razka. Bayi laki-laki yang baru berusia enam bulan, putra Ronny dan Rika.

“Astaga, Sayang…. Maaf, sudah mengganggu kalian. Abang lupa, ini jam tidur Razka,” sahut Ronny. Ia buru-buru menghampiri wanita itu dan mengambil alih bayi laki-laki yang masih menangis tersebut. Mencoba menenangkan Razka dalam gendongannya.

“Ada apa sih, ribut-ribut? Kak Risma bikin ulah apa lagi sekarang?!” sergah wanita itu ketus. Ia melotot pada Risma, menyalahkan istri pertama Ronny tersebut. Padahal, ia juga pasti sudah mendengar bahwa sebelumnya Ronny-lah yang memukuli Risma.

“Maaf ya, Dik. Tidur Razka jadi terganggu. Abang hanya sedang menasihati Kak Risma-mu supaya tidak melawan Abang lagi. Dia malah melawan terus hingga Abang harus memukulnya supaya patuh pada Abang,” sahut Ronny sambil terus menenangkan Razka, bayi laki-laki yang sudah dinantinya sejak lama.

“Tidak! Ayah yang memukul Bunda, padahal Bunda tidak salah apa-apa!” sergah Ratu, tak terima ibunya difitnah oleh Ronny, ayahnya sendiri.

Ronny terbelalak mendengar seruan Ratu. Ia nyaris menghampiri Ratu untuk meluapkan amarahnya. Namun, Rika sudah mendahului dan membentak anak pemberani itu.

“Berani benar kau melawan dan memfitnah ayahmu! Apa ini akibat dari ajaran Kak Risma pada Ratu? Anak macam apa yang berani bersuara keras pada ayahnya sendiri?!”

Risma terkejut mendengar tuduhan madunya itu. Ia menggeleng cepat.

“Anakku adalah anak yang baik. Dia hanya sedang marah pada ayahnya karena memukul aku,” sergah Risma, membela putrinya. Ia memang tak berani melawan Ronny. Namun menghadapi Rika, itu beda cerita.

Risma lalu beralih pada Ratu, mengajaknya masuk ke kamar untuk menyudahi keributan tersebut. Ratu menurut karena ibunya sendiri yang meminta, bukan ayahnya yang kejam.

Namun Rika ternyata tidak membiarkan Risma mengalah dan menenangkan diri. Sebelum Risma dan Ratu masuk ke kamar mereka, Rika sudah beraksi untuk mengacaukan lagi keadaan yang sudah mulai tenang itu. Ia mendekati Ronny, lalu memegang lengan suaminya dengan wajah sedih.

“Bang? Abang lihat sendiri, ‘kan? Berani anak sekecil itu melawan orang yang lebih tua. Abang yang ayahnya saja dilawan, apalagi aku yang hanya ibu tirinya. Bisa-bisa Razka terpengaruh dia nanti. Aku tidak mau Razka jadi anak yang suka melawan seperti Ratu,” rengek Rika dengan tangisan yang dibuat-buat.

“Apalagi, Kak Risma tidak bisa mendidik Ratu jadi anak yang manis dan penurut. Aku tidak bisa tinggal serumah dengan orang-orang yang akan membawa pengaruh buruk bagi Razka. Jadi, aku mau kembali ke rumah Mama dan Papa saja!” lanjut Rika dengan suara melengking.

Ronny yang masih menenangkan Razka, tersentak mendengar keputusan Rika. Ia tampak kebingungan, apakah harus menyusul istrinya yang hendak kembali masuk ke kamar atau tetap menenangkan Razka di tempatnya.

“Se-sebentar, Dik. Abang masih….”

Ronny berusaha mencegah Rika, namun istri keduanya itu tak memedulikannya. Ia malah membanting pintu di depan Ronny. Akibatnya, Razka yang terkejut, kembali menangis kencang. Malah lebih kencang daripada saat tidurnya terganggu sebelumnya.

“Aish, Rika. Kau membuat anak kita menangis lagi,” umpat Ronny kesal.

Risma dan Ratu hanya menatap Ronny yang kebingungan. Risma sebenarnya bisa membantu Ronny menenangkan Razka. Akan tetapi, siapa yang sudi membantu seseorang yang sudah menyiksanya, bahkan nyaris memukul anak sendiri?

Tak lama kemudian, Rika muncul kembali dengan tas berisi pakaian dan langsung mengambil Razka dari tangan ayahnya. Ia tidak peduli lagi bahwa Razka masih menangis kencang

Rika lalu melangkah cepat menuju pintu depan. Bersiap hendak kembali ke rumah orang tuanya untuk menghukum Ronny yang tidak memihaknya sepenuhnya.

“Aku pamit!” cetus Rika ketus.

Rika membuka pintu depan dengan kasar lalu berjalan keluar. Setelah itu, ia membanting lagi pintu yang tak bersalah tersebut. Persis drama di TV.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
35 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status