author-banner
J. Hanin
J. Hanin
Author

Novels by J. Hanin

Terikat Pernikahan Kontrak Presdir Gila

Terikat Pernikahan Kontrak Presdir Gila

Semua karena surat wasiat dari sang kakek. Karena itulah David terus membujuk Agnes agar bersedia menikah dengannya, meskipun dengan pernikahan kontrak sekalipun. Dengan begitu, warisan akan jatuh ke tangan David sepenuhnya. "Saya tegaskan sekali lagi. Saya tidak akan mau menikah dengan Bapak! Semakin Bapak memaksa, justru itu semakin membuat saya muak!" "Tidak bisa Agnes, kakekku dan kakekmu telah menjodohkan kita di surat wasiat." "Apa..." "Kita bisa bercerai setelah dua tahun pernikahan ini." Benarkah semua itu karena wasiat? atau ada hal lain? apa yang membuat David begitu terobsesi untuk menikah dengan Agnes?
Read
Chapter: Persimpangan Hati
David kembali mengunjungi restoran yang tempo hari ia kunjungi bersama Agnes, namun hari ini ia datang bersama Lisa. Kekasih sebenarnya yang kini rela untuk terbang ke Korea demi bertemu dengannya, ah tidak lebih tepatnya untuk benar-benar menjadi perannya sebagai kekasih David secara utuh. Menu yang dipesan pun juga sama, hanya berbeda dengan siapa dia menikmatinya sekarang. “Kamu kenapa sih sayang? Daritadi kelihatan nggak tenang banget. Kamu lagi nungguin siapa?” Tanya Lisa yang mulai kesal karena David sedikit mengabaikannya. “Tidak ada apa-apa.” Jawab David berusaha tetap tenang meski dia tidak bisa menutupi raut wajahnya yang memang terlihat cemas. Lisa bergelayut manja pada lengan David, menghirup aroma tubuh sang kekasih yang ia rindukan selama ini. Hubungan yang harus dijalani tersembunyi demi tercapainya sebuah tujuan untuk kebahagiaan bersama. “Jangan bilang, kamu takut wanita itu akan melihat kita disini!” Celetuk Lisa penuh curiga, David tidak marah justru lelaki itu
Last Updated: 2025-10-27
Chapter: Pasangan Iblis
Agnes hanya melirik David yang terlihat mondar-mandir mencari sesuatu, seolah mengabaikan keberadaan istrinya yang sejak tadi sudah terbangun karena pusing yang kini mulai mereda. Agnes pun juga tidak berniat bertanya apa yang sebenarnya sedang lelaki itu cari, memilih menikmati udara segar di pagi hari dan pemandangan kota Seoul dari balkon kamar hotel benar-benar membuat suasana hatinya membaik. “Apa kamu tidak melihat dasiku?” Tanya David akhirnya mengeluarkan sepatah kata, Agnes menoleh dan mengangkat dasi yang sejak tadi tergeletak disamping cangkir kopi miliknya. “Kenapa kamu tidak bilang, aku mencarinya sejak tadi!” Gerutu David dengan kesal sambil merebut dasi itu dari tangan Agnes. “Kamu tidak mengatakan kamu mencarinya.” Jawab Agnes enteng, suasana hatinya sedang membaik sehingga dia tidak akan membalas sikap David yang terlihat buru-buru. “Aku akan bertemu klien hari ini, kalau kamu bosan kamu bisa pergi jalan-jalan sendiri!” Seru David sambil memakai jam tangan mahal y
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Menyelesaikan apa yang belum selesai
“Kamu membiarkan istrimu sendirian dengan mantan kekasihnya?” Tanya Lisa yang mengikuti David ke toilet, nyatanya lelaki itu tidak pergi kesana hanya menyendiri di lorong, sesekali melihat layar ponselnya.“Aku tidak membiarkannya, aku hanya memberi waktu agar Agnes untuk menyelesaikan apa yang belum selesai.” Jawab David enteng, dia bukan lelaki yang bodoh. Sejak tadi dia hanya mengamati dan membaca situasi yang ada. Lagipula Agnes bukan istri sesungguhnya, jadi tidak ada kekhawatiran jika Kevin akan merayu Agnes dan berhasil membuatnya kembali.Lia mendengus, dia benar-benar kesal mengingat bagaimana mata suaminya yang tidak bisa berhenti menatap Agnes. Bahkan secara terang-terangan lelaki itu ikut tersenyum saat Agnes tertawa, mengabaikan Lia di sampingnya. Kevin benar-benar memperlakukannya sebagai kekasih bayangan, dia akan bersikap baik dan penuh perhatian jika tidak ada Agnes di sekitarnya.“Lalu mengapa kamu mau menikah dengan Kevin? Sedangkan kamu tahu sendiri siapa yang Kevi
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: Hari terburuk
“Agnes!”Suara bariton seorang pria itu terdengar di tengah hiruk pikuk lautan manusia yang sedang menikmati pasar malam di Seoul. Agnes yang tadinya ingin segera pergi kini sudah tertangkap keberadaannya oleh Kevin dan juga Lia, sepertinya mereka juga sedang honeymoon di Seoul, sama seperti Agnes dan David meski pasangan satu ini tidak sepenuhnya honeymoon dengan arti yang sama.“Nggak nyangka bakal ketemu lagi disini!” Seru Kevin menggenggam tangan Lia, Lia hanya tersenyum tipis pada Agnes. Kedua wanita itu hanya basa-basi, mengingat mereka tidak saling kenal.“Halo Pak David!” Sapa Kevin sebentar pada David pun yang mengangguk, Kevin melirik genggaman erat tangan David pada Agnes namun langsung mengalihkan pandangannya kala David menyadari arah pandangannya.“Kebetulan kita bertemu disini, bagaimana jika kita makan malam bersama!” Ajak Kevin tampak bersemangat, berusaha ramah pada David yang sejak tadi hanya menatapnya datar dan Agnes yang menghindari kontak mata dengannya.“Tidak
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: Honeymoon
Tujuh jam perjalanan dari Jakarta menuju bandara Incheon, Korea Selatan. Meski David mengambil kelas Bisnis namun tetap saja rasa pegal di badan tetap terasa, Agnes berjalan menelusuri bandara dengan David disampingnya, kacamata hitam bertengger di hidung keduanya, ditambah gaya pakaian mereka yang kini casual tampak seperti pasangan yang serasi.Tidak ada yang tidak memimpikan Korea sebagai salah satu destinasi liburan yang beberapa orang inginkan, termasuk Agnes. Sayangnya, embel-embel honeymoon melekat untuknya karena dia datang bersama seorang lelaki yang beberapa minggu kemarin menikahinya.Mereka menaiki taxi untuk menuju penginapan, David tampaknya juga merasakan lelah yang sama karena sejak tadi lelaki itu hanya diam dan sesekali mengecek layar ponselnya. Agnes membiarkannya, memilih menikmati keheningan yang tercipta di antara keduanya terasa begitu damai dan sangat jarang terjadi.“Ini Tuan, kartu smartkey untuk kamar yang anda pesan!” Ucap pegawai resepsionis menyerahkan se
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: Makan Masakan Istri
Sudah sepekan lamanya, David menginap di apartemen Agnes. Mereka menikah karena sebuah kesepakatan, namun Agnes merasa David seolah tidak memahami Batasan yang sebagaimana ada di antara mereka. David terlalu mendalami perannya sebagai suami, membuat Agnes seakan lupa akan status mereka. Wanita itu mulai merasa jika kini dia memang sudah bersuami.Agnes melihat jam makan siang hampir berlalu, sejak tadi dia hanya mengurung diri di kamar. Tidak ada kegiatan, mmebuatnya hanya beraktivitas di kamar terlebih David tidak ke kantor hari ini, beralasan sedang tidak enak badan. Kenyataannya, lelaki itu dari pagi sampai siang terus berkutik di depan laptop miliknya.“Kamu tidak makan siang?” Tanya Agnes mengusik David yang matanya bahkan sibuk pada monitor laptop dan kedua tangannya sibuk dengan keyboard, entah apa yang sedang ia kerjakan.“Vid!” Panggil Agnes lagi, David baru tersadar dengan keberadaan Agnes yang duduk di meja makan kini sedang menghadapnya.“Apa kamu mengajakku bicara?” Tanya
Last Updated: 2025-10-13
Menaklukan Hati Pria Dingin

Menaklukan Hati Pria Dingin

Bertahun-tahun Zeta mengejar cinta Genta, seniornya di kantor. namun bukan cinta yang Zeta dapat melainkan caci dan makian, hinaan dan perlakuan kasar. Dia menurunkan harga dirinya demi dapat perhatian dari Genta namun justru perlakuan kasar Genta semakin menjadi membuatnya mundur secara perlahan dan cinta itu berubah menjadi kebencian. sayangnya, semesta tidak mendukung jarak diantara mereka. mereka terlibat sebuah insiden yang tak menyenangkan yang akan merubah garis takdir mereka.
Read
Chapter: Sembilan
“Ira!” Panggil Zeta dengan suara yang sedikit bervolume dibandingkan sebelumnya. Membuat sag pemilik nama Ira menghentikan motornya yang baru saja ia akan menancap gas.“Ini, lupa kan?” Tanya Zeta menyodorkan sebuah kotak bekal yang rupanya berisikan bolu yang ditawarkan.“Oh iya lupa Ta!” Ucap Ira dengan senyumannya kemudian menerima kotak bekal dari sahabatnya itu.Setelah Ira pergi Zeta masuk ke kantor, kebetulan sekali ia bertemu dengan Genta yang baru saja tiba di parkiran. Zeta tersenyum meski tak terbalas kemudian menghampiri Genta yang sengaja tidak peduli dengan kedatangan perempuan yang kini sudah berdiri disampingnya.“Ada apa?” Tanya Genta galak padahal Zeta belum mengatakan sepatah kata pun.“Kebetulan Bang Genta disini. Mau ngasih bolu bikinan Mamah aku nih.” Ucap Zeta menyodorkan sebuah kotak.Bukannya segera menerima, Genta memandang kotak berwarna biru itu dan Arzeta secara bergantian. Sedangkan Zeta masih setia memegang kotaknya dan tak lupa senyuman tulusnya yang se
Last Updated: 2025-10-09
Chapter: Delapan
Hari masih sedikit gelap, sang mentari belum juga menampakkan diri pasanya. Sedangkan perempuan yang tengah memeluk dirinya sendiri dengan selimut itu sedikit terusik tidurnya karena mendengar kebisingan diluar kamarnya. Ia memaksa dirinya untuk membuka matanya. Merenggangkan sedikit ototnya, tidak seperti biasanya ia bangun sebelum sang mentari terbit.“Mah…” Panggil Arzeta yang perlahan membuka pintunya dengan mata setengah terpejam.“Mamah ganggu ya Ta!” Ucap Mila yang langsung menoleh ke belakang menghentikan sejenak aktivitasnya yang rupanya sedang memasak sebuah bolu.“Ada pesenan ya Mah?” Tanya Zeta seraya mengusap pelan matanya.“Iya, cuman sedikit sih!” Jawab Mila terus melanjutkan acara potong memotong bolu yang baru saja ia diamkan setelah dimasak di oven.Zeta mencuci muka dan tangannya, mengikat rambutnya asal dan bergegas mendekat pada sang ibundanya guna bisa sedikit membantu pekerjaan sampingan ibunya. Mila hanya tersenyum kepada Zeta yang selalu siaga tanpa ia minta t
Last Updated: 2025-10-09
Chapter: Tujuh
Hujan deras yang mengguyur kota tidak mengindahkan kedua insan yang dalam perjalanan pulang, hujan yang cukup dalam beberapa detik membuat baju basah tak mengurungkan niat Genta untuk segera pulang. Dia bahkan mengabaikan soal Arzeta yang tidak membawa mantol. Jadilah perempuan yang berada di jok belakangnya basah kuyup.Arzeta beberapa kali menutup matanya begitu air hujan beserta angin menimpa matanya beberapa kali. Jika tidak terpejam mungkin air akan masuk dan akan terasa sakit. Ia terus merutuki dirinya dalam perjalanan pulang. Bagaimana bisa ia memaksakan diri untuk ikut pulang meski tidak memakai mantol. Lihat sekarang, hujan deras sampai rupa dan kondisi Arzeta tidak berbentuk pun lelaki di depannya tidak peduli. Sungguh malang nasibmu nak!Perlahan motor menepi begitu sampai di seberang kontrakan Arzeta, biasanya Arzeta akan berlama-lama tapi tidak untuk sekarang.“Makasih Bang!” Ucapnya kemudian bergegas berlari menyeberang begitu tidak ada kendaraan disana.Ia bahkan tidak
Last Updated: 2025-10-09
Chapter: Enam
Cuaca siang hari begitu panas namun tiba-tiba begitu menjelang sore langit mendadak gelap dipenuhi dengan awan hitam. Tidak hanya Zeta yang merasakan hawa dingin mulai melanda ruangan, banyak karyawan lainnya berdoa agar tidak hujan saat jam pulang nanti. Zeta justru mencemaskan ibunya yang sekarang mungkin sudah perjalanan pulang.Zeta : Mamah sudah sampai?Zeta meletakkan ponselnya dan kembali menatap data yang ada di monitor sambil menunggu balasan dari ibunya. Lagi pula jika hujan pun ia juga bingung bagaimana cara pulang sedangkan ia tidak punya mantol.Mamah : sudah, ini baru saja gerimis. Zeta menghela nafas, ia lega tidak perlu mencemaskan ibunya kehujanan. Sekarang saatnya ia memikirkan bagaimana ia pulang nanti jika hujan deras. Dulu awal masuk kerja mungkin Ira sahabatnya setia menjemputnya namun sekarang keduanya hanya bisa Bersama ketika berangkat saja karena Ira selalu lembur.“Ta! Mau bikin teh anget nggak?” Tanya Salsa tiba-tiba saja muncul disamping Arzeta.“Lo mau
Last Updated: 2025-10-09
Chapter: Lima
“Pagi !” Sapa seorang perempuan yang baru sampai menyapa teman-teman satu kantornya mereka tersenyum pada Zeta.“Ta hari ini gue gak titip kopi dulu deh!” Celetuk seseorang dari belakang yang langsung dibalas anggukan Zeta.“Kenapa lo? Tumben bener!” Tanya Dicky pada lelaki yang berkutik dengan ponselnya.“Gue habis dari rumah mertua gue, kebetulan dibawain kopi.” Ucap lelaki itu memperlihatkan botol termosnya membuat Dicky mengangguk paham.Dicky, yang berbeda kantor itu selalu nimbrung Bersama teman-temannya disini sebelum jam kerja dimulai. Lebih tepatnya sebelum Genta datang, pastinya ia akan sendiri di ruangan jadi lebih baik tertawa dengan teman-teman lainnya.Tak lupa menggoda fans sahabatnya adalah kegiatannya berhari-hari yang tak pernah bosan. Zeta mulai malas jika Dicky sudah berjalan menuju kearahnya ia pun memasang muka masam. Bukannya mengurungkan niat justru Dicky tersenyum.“Widih nggak ada Genta aja lo galak bener sama gue!” Ucap Dicky duduk di meja kerja Zeta.Zeta m
Last Updated: 2025-10-09
Chapter: Empat
Sebuah motor yang tadinya melaju dengan kecepatan sedang, perlahan menepi setelah menyalakan lampu sen kirinya. Sang pengemudi tidak sendiri, ada sosok perempuan yang duduk di jok belakangnya. Raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setiap kali laki-laki itu mengantarnya pulang. Ia turun, tadinya ia masih tersenyum begitu menatap mata elang lelaki itu, senyumnya luntur begitu saja.“Terima…”Ucapannya terpotong karena lelaki itu langsung menancap gas begitu memastikan jika perempuan yang ia antar sudah turun. Arzeta hanya tersenyum masam menatap kepergian Genta, lelaki itu sengaja segera pergi.“Kasih…” Lanjut Arzeta melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong.Arzeta melangkahkan kakinya menuju rumah kontrakannya, baru saja ia membuka pintu sudah dikejutkan dengan ibunya yang sudah berdiri di ambang pintu, melihat anaknya yang sedikit tersentak kebelakang ibunya hanya tersenyum tanpa dosa.“Tadi siapa Ta?” Tanya Mila yang rupanya sejak tadi melihat interaksi antara Gen
Last Updated: 2025-10-09
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status