author-banner
Selindina
Selindina
Author

Novel-novel oleh Selindina

Sentuhan Panas Adik Iparku

Sentuhan Panas Adik Iparku

Sejak menikah, Nessa hidup dalam kesepian. Statusnya sebagai istri, tapi tubuhnya tak pernah benar-benar dimiliki. Ia masih perawan belum pernah tersentuh oleh suaminya sendiri. Hingga kehadiran Bima, adik sang suami, mengguncang dinding kesetiaannya. Sentuhan pertama itu menjadi awal dari hubungan terlarang yang mengubah segalanya.
Baca
Chapter: Bab 06. Shofa Merah
''Apa mereka tahu apartemenmu ini?'' tanya Nessa yang tampak panik.Bima menggeleng pelan, buru-buru, ia mengintip dari celah lubang pintu yang dibuat khusus. Nessa yang semakin panik lantas bersembunyi dibelakang Bima dari jarak yang cukup jauh. Ia masih trauma dengan ketiga pria bertubuh kekar itu,Saat pintu mulai terbuka, tampak berdiri seorang pria bersetelan jas hitam berdiri tegak di depan pintu. Bima menghela nafas kasarnya saat tahu pria yang ada dihadapannya ialah pengawal pribadinya.''Kau rupanya? Apa ada kabar penting hari ini?'' tanya Bima.Belum sempat pengawal pribadi bima menjawab, Nessa maju kedepan menggeser pelan tubuh Bima, menatap wajah pengawal serta Bima secara bergantian.''Siapa dia? Akrab sekali rupanya? Jangan-jangan dia bos dari ketiga pria itu,'' ujar Nessa yang langsung menyerang dengan tuduhan.''Dia Thomas, pengawalku, kau tunggu saja didalam,'' titah Bima.Nessa kembali masuk, rasa nyeri di lutut membuatnya tak bisa untuk terlalu lama berdiri. Ia lant
Terakhir Diperbarui: 2025-11-08
Chapter: Bab 5. Kota Valkenberg
''Bima?''Nessa tercengang saat tahu pria yang sejak tadi menutupi wajahnya dengan masker hitam itu ternyata Bima. Ia tak menyangka akan bertemu Bima, ia juga bingung dengan penampilan Bima yang terkesan sangat misteriusBima terus menatap Nessa tanpa berkedip sedikitpun. Bima merasa ada yang berbeda dari Nessa."Kau sedikit lebih lumayan tanpa kacamata,'' Celetuk Bima.Nessa memundurkan tubuhnya yang dirasa terlalu dekat, ''K...kamu sedang apa di tempat ini? Kenapa juga pakai masker?"Bima menghela nafas kasarnya, lalu tak sengaja manik matanya melihat luka yang cukup parah di salah satu lutut Nessa.''Lututmu berdarah, sebaiknya segera diobati,'' ujar Bima.Nessa menundukan kepalanya melihat kearah lututnya yang memang benar ada luka disana. Karena terlalu panik dan takut hingga ia tak merasakan rasa sakit dari luka itu.Nessa lantas keluar dari gang sempit itu hendak kembali mencari taksi, tapi Bima menarik lengan Nessa, agar berjalan melewati jalan pintas.''Kalau kau kembali ke
Terakhir Diperbarui: 2025-11-07
Chapter: Bab 4. Dikejar Orang Asing
Manik mata Nessa melebar. Jantungnya serasa berhenti sesaat ketika pria yang ia yakini sebagai Reino menoleh.“Ma… maaf, Mas. Saya salah orang… permisi,” ucapnya gugup sebelum buru-buru kabur dari toko itu.Langkahnya terburu, tetapi pikirannya tetap tertinggal di sana. Ia yakin betul ia tidak salah lihat. Postur tubuh, potongan rambut, bahkan garis rahang yang sempat terlihat dari samping, sangat jelas baginya kalau itu Reino. Tapi kenapa secepat itu Reino menghilang? Pikirnya.Nessa mengembuskan napas panjang, rasa lelah mendadak menyergap. Keinginannya untuk jalan-jalan di mall lenyap begitu saja. Ia merogoh ponselnya dan mengetikan pesan pada temannya untuk pamit pulang.“Bisa gila aku mikirin Mas Reino. Pesan-pesanku nggak dibalas, padahal baru juga nikah. Kok rasanya mentalku yang goyah duluan,” gumamnya sambil cemberut, berusaha menepis rasa gelisah yang mengganggu sejak tadi.Ia pun merasa lelah bahkan sudah tidak selera lagi untuk berjalan-jalan di mall. Ia lantas merogoh pon
Terakhir Diperbarui: 2025-11-07
Chapter: Bab 3. Siapa Pria Itu?
''Nessa? Kamu sendirian, mana suamimu?''Nessa tersenyum tipis, pagi itu ia pulang ke rumah orang tuanya untuk mengambil barang-barang juga pakaian. Sekaligus ingin menghilangkan rasa jenuh karena sampai pagi ini Reino belum juga pulang.''Mas Reino lagi sibuk, Mah. Sejak semalam dia ngurus kerjaan bahkan sampai sepagi ini beum juga pulang,'' ujar Nessa dengan wajah cemberut.''Malam pertama Reino kerja? Keterlaluan, lebih mementingkan pekerjaan daripada istri,'' jawab ibunda Nessa yang ikut kesal.Nessa terduduk di sofa, ia menyandarkan kepalanya di pundak sang ibu, wanita yang sudah melahirkan dan merawatnya ssepenuh hati. Nessa mengadu mengeluarkan semua unek-unek yang sejak semalam mengganjal.''Nessa, Reino itu pekerja keras. Dia pemimpin yang sangat bertanggung jawab, kamu harus memakluminya dan juga sabar, itu resikonya menjadi istri CEO Evoque,'' sahut ayah Nessa.''Pekerja keras sih Pah, tapi nggak malam pertama juga dong Pah, masa nggak ada waktu sedikitpun,'' protes ibunda
Terakhir Diperbarui: 2025-11-07
Chapter: Bab 2. Jangan macam-macam!
Pria itu kini berdiri menghadapnya sepenuhnya, sorot matanya tajam, tapi wajahnya datar tanpa ekspresi.Nafas Nessa tercekat. Matanya membesar, tubuhnya mendadak membeku seperti disiram air es."S-siapa kamu?''Tubuh Nessa bergetar, kedua tangannya mencengkeram gagang sapu yang siap ia ayunkan lagi. Rasa takut menghimpit dadanya ketika melihat tatapan dingin pria asing yang menerobos masuk tanpa permisi."Jadi… kau istri Reino?" pria itu bertanya tanpa sekedip pun.Ia menatap Nessa dari ujung kepala sampai kaki, lalu mengeluarkan cibiran kecil. "Selera Reino benar-benar aneh. Dari semua wanita di dunia, dia memilih wanita… jelek? Berkacamata tebal dan sama sekali tidak menarik."Nessa melemparkan tatapan sinis ke arah pria misterius itu. Kata-katanya memang bukan hal baru baginya, tapi tetap saja ada sembilu halus yang menancap di dadanya.Tanpa ragu, Nessa mengeratkan genggaman pada gagang sapu yang sejak tadi ia pegang. Ia mengangkatnya sedikit, cukup untuk menunjukkan bahwa ia tida
Terakhir Diperbarui: 2025-11-07
Chapter: Bab 1.Malam pertama Tanpa Sentuhan
"Mas, mau kemana? Kenapa pakai setelan kantor?"Nessa menatap suaminya dengan begitu heran, padahal ia sudah melepas gaun pengantinnya dan menggantinya dengan lingerie putih berbahan satin yang menonjolkan lekuk tubuhnya."Ah… iya, malam ini Mas ada meeting penting,” jawab Reino, nadanya tergesa, kemejanya belum sempat ia rapikan sambil melirik jam di pergelangan tangan.“Tapi… ini kan malam pertama kita.”Suara Nessa merendah, matanya bergetar menahan kecewa. “Apa Mas nggak bisa minta izin, walau sebentar?”Reino terhenti sejenak. Helaan napasnya terdengar pelan, tapi langkahnya tetap seakan ingin pergi. Sementara Nessa berdiri mematung, merasakan dada yang perlahan menghangat oleh rasa tidak diprioritaskan.Reino menatap wajah Nessa, lalu mengusap pucuk rambut Nessa dengan lembut. Nessa menyandarkan kepalanya pada lengan Reino, sesekali mengusap dada bidang milik Reino berharap bisa sedikit membangkitkan gairah Reino, namun Reino malah menyingkirkan tangan Nessa.''Maaf sayang, tapi
Terakhir Diperbarui: 2025-11-07
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status