author-banner
Pelangi Jelita
Pelangi Jelita
Author

Novels by Pelangi Jelita

Jodoh Jebakan Dari Opa

Jodoh Jebakan Dari Opa

Blurb: Demi melunasi hutang keluarganya, Anaya dipaksa menghadiri jamuan makan malam bersama seorang pria tua kaya raya. Di depan keluarga, lelaki tua itu tampak ramah. Tapi di balik senyumannya, ada tatapan genit yang membuat Anaya merinding ketakutan. Yang tidak Anaya tahu, semua itu hanyalah jebakan licik Sang Opa Gaul yang sengaja pura-pura melamarnya, hanya untuk menekan cucunya sendiri, Si Bujang Tua Raka, agar segera menikah. Raka muak dengan permainan Opa-nya. Melihat Anaya diperlakukan sebagai “calon istri Opa”, ia akhirnya mengambil langkah gila. “Lebih baik kau menikah denganku. Kontrak tiga tahun. Setelah itu, kita bebas.” Anaya tak punya pilihan. Ia lebih rela terikat kontrak dingin dengan cucu tampan itu, daripada jatuh ke pelukan Opa Gaul mesum yang mengerikan. Namun siapa sangka, di balik pernikahan pura-pura itu, ada rahasia dan perasaan yang tak bisa mereka tolak. Apakah kontrak bisa menjaga batas, atau justru membuat mereka terjebak dalam cinta yang nyata?
Read
Chapter: Bab 128 - Rencana " Jauh dari Anaya "
Matahari pagi menembus jendela rumah, menebar cahaya hangat ke ruang tamu.Jay duduk di sofa dengan tangan bersilang, menatap Opa yang sedang menyeduh teh hangat. Jantungnya berdetak kencang, bukan karena takut, tapi karena gugup harus berbicara jujur kepada Opa.Ia tahu, Opa bukan orang yang mudah ditipu, apalagi urusan perasaan cucunya, Anaya.“Jay, kamu terlihat serius banget. Ada apa?” tanya Opa, menaruh cangkir teh di meja sambil menatap cucu sepupunya itu.Jay menarik napas panjang. Ia harus memilih kata-kata dengan hati-hati.“Opa, aku mau minta izin,” ujarnya dengan nada ragu-ragu tapi tegas.“Aku akan pergi ke Melbourne sebentar. Ada urusan bisnis yang harus aku urus. Aku ingin mencari suasana baru.”Opa mengerutkan alis, menyipitkan mata.“Melbourne, ya? Wah, jauh ju
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 127 - Lara dan Perasaan yang Tersesat
Suasana rumah keluarga besar mulai mereda saat malam datang. Lampu-lampu hangat menyala, menebar cahaya lembut di ruang tamu. Di rumah, bagi Lara, suasana yang tampak damai itu tidak mampu menenangkan hatinya. Malah sebaliknya, hatinya semakin gelisah.Beberapa hari terakhir, ia menyadari sesuatu yang membuatnya tak nyaman. Jay, yang sebelumnya selalu menanggapinya dengan perhatian dan pujian, kini mulai menjauh. Ia tidak lagi sesering dulu datang menghampiri, atau membalas pesan singkatnya dengan hangat.Bahkan tatapan Jay, yang dulu penuh kelucuan dan godaan, kini terlihat menahan diri, agak dingin, dan menghindar dari Lara.“Kenapa dia berubah?” gumam Lara sambil menatap ponselnya. Jari-jarinya menari di layar, mengetik pesan singkat yang ujung-ujungnya ia hapus lagi.Hatinya campur aduk, ia marah, sedih, dan bingung sekaligus.Lara berjalan mondar-mandir di
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 126 - Cinta yng Membuat Resah
Malam itu, suasana rumah keluarga besar sudah mulai sepi. Lampu taman menyala redup, memberi bayangan hangat pada halaman yang biasanya riuh oleh tawa dan obrolan.Di salah satu sudut rumah, Jay duduk sendiri di kursi goyang, tangannya menopang dagu, wajahnya terlihat resah.Sepanjang hari, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya.Semula, Jay hanya ingin menghibur diri dan sedikit iseng, memperhatikan Anaya dari jauh sambil bermain-main dengan pesona flamboyannya.kini, ada sesuatu yang tidak bisa ia abaikan. Setiap kali mata Anaya bertemu dengan Raka, ada rasa yang aneh menusuk hatinya seolah ada kekosongan yang muncul di dadanya, dan ia sadar, ia cemburu.Jay memutar kursi goyang Opanya pelan, menatap ke arah balkon tempat Raka dan Anaya sebelumnya menikmati bintang.Mereka tampak mesra, tangan saling menggenggam, tersenyum dan tertawa pelan satu s
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 125 - Tanda yang Tak Bisa Disangkal
Matahari sore memantul hangat di halaman rumah keluarga besar, menimbulkan bayangan panjang di atas taman yang tertata rapi.Hari itu, keluarga besar berkumpul untuk acara tahunan yang biasanya riuh dengan tawa, lelucon, dan sedikit drama kecil.Bagi Anaya, hari itu terasa berbeda, ada ketegangan yang tak terlihat tapi sangat terasa, seperti listrik statis di udara, yang membuat bulu kuduknya berdiri.Anaya melangkah masuk ke halaman dengan gaun sederhana namun anggun, rambutnya disisir rapi namun tetap terlihat alami.Di sampingnya, Raka mengenakan kemeja putih dengan jas gelap, tampak rapi tapi tetap santai. Kedua tangan mereka saling menggenggam, menandakan kedekatan yang tidak lagi bisa disangkal.Sejak mereka tiba, pandangan Jay sudah beberapa kali menempel pada Anaya. Jay berdiri di sisi lain taman, setengah tersenyum, setengah menilai.Tatapannya tidak hanya sekad
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 124 - Senyum yang Tak Terbaca
Sore itu, rumah keluarga besar Raka terasa lebih sunyi dari biasanya. Suasana hangat yang biasanya diwarnai tawa Anaya, candaan Raka, atau bisik-bisik nakal Jay, kini digantikan oleh keheningan.Hanya terdengar denting jam antik di ruang tamu dan suara langkah Opa yang tegas, tapi ringan, menyusuri lantai kayu.Opa duduk di ruang kerjanya, punggung tegak, tangan bersilang di depan dada.Di depannya, rak-rak buku tua berderet rapi, aroma kayu dan kertas lama memenuhi udara. Opa menatap kosong ke jendela, lalu menghela napas.“Sudah saatnya…” gumamnya pelan.Ia menekan tombol di ponselnya, memanggil Jay yang sedang duduk santai di ruang keluarga, bersandar di sofa, memainkan ponsel dengan senyum khasnya.Jay mengangkat wajah begitu ponsel berdering. “Iya, Opa?”Opa menatap tajam. “Datang ke ruang kerjaku, sekarang.&rd
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Bab 123 - Antara Amarah dan Baper
Lara duduk di kafe favoritnya, menatap kosong ke arah jendela besar yang memperlihatkan langit sore yang mulai memerah. Secangkir cappuccino di depannya sudah dingin sejak tiga puluh menit lalu, tapi ia belum menyentuhnya sama sekali.Dari wajahnya yang biasanya penuh percaya diri, kini hanya tersisa satu ekspresi, campuran antara kesal, bingung, dan patah hati.Ia mengetik pesan di ponselnya dengan cepat:Lara: Kita bisa ketemu sekarang?Jay: Bisa. Di tempat biasa?Lara: Ya. Cepat. Aku nggak mau nunggu lama.Hanya sepuluh menit berselang, pintu kafe terbuka dan Jay masuk dengan gaya khasnya.Kemeja digulung separuh lengan, rambut sedikit acak tapi entah bagaimana tetap terlihat rapi, dan senyum santai yang selalu sukses bikin jantung banyak wanita berdetak.Tidak dengan Lara kali ini.Begitu Jay duduk di depannya,
Last Updated: 2025-11-18
Pelayan Cantik Tuan Arogan

Pelayan Cantik Tuan Arogan

Amanda Nawalfie hanya gadis sederhana yang hidupnya dipenuhi perjuangan. Ketika ibunya jatuh sakit dan tak punya biaya berobat, ia pasrah. Hingga muncul seorang wanita misterius yang menolong tanpa pamrih membayar biaya perawatan ibunya Wanita itu hanya meminta satu hal sebagai balasan Afie harus menjadi pelayan pribadi anaknya, Gian Reza Rahardian, seorang CEO muda yang arogan, dingin, dan perfeksionis. Gian bukan pria yang mudah didekati. Awalnya ia membenci perempuan karena pernah disakiti dan sangat tidak menyukai kehadiran orang asing dalam hidupnya. Afie dengan tingkah apa adanya dan cenderung spontanitas membuat Gian diam diam tertarik padanya. Hari-hari yang awalnya serba biasa perlahan berubah menjadi percakapan, perhatian, dan menghadirkan rasa dari keduanya. Gian belum sepenuhnya lepas dari masa lalu. Mantan tunangannya masih selalu ikut campur dan terkesan merongrong kehidupan pribadinya. Bagi gian kisah mereka adalah sebuah luka , tertanam juga dendam keluarga, sebab itulah ia merasa takut membuka hati. Sedangkan Afie? Ia harus memilih bertahan sebagai pelayan dalam hidup pria yang tak bisa ia miliki, atau pergi sebelum cintanya membuatnya hancur. Pelayan Cantik Tuan Arogan adalah kisah tentang dua jiwa berbeda yang terpaksa hidup bersama, dan bagaimana kisah cinta mereka bisa tumbuh bahkan di saat Afie bersikukuh untuk pergi karena suatu keadaan. Apakah mereka bersatu atau justru mereka saling melupakan. ikuti kisahnya
Read
Chapter: Extra Part 3 – Happy Ending
Pagi itu, cahaya matahari masuk lembut melalui jendela rumah mereka. Suara tawa anak-anak memenuhi ruang tamu, berbaur dengan aroma bubur hangat dan roti panggang yang sedang disiapkan Gian. Afie duduk di sofa, perutnya yang sudah membesar akibat kehamilan pertama menonjol lembut. Ia menatap pemandangan itu, hatinya terasa hangat seperti musim semi yang lembut. “Mas Gian… kau benar-benar hebat,” bisik Afie, matanya menatap suaminya penuh cinta. Gian sedang sibuk menyiapkan sarapan, mengenakan celemek bergambar karakter kartun favorit anak-anak mereka, tampak serius tapi lucu. “Hebat? Ah, aku lebih dari hebat! Aku adalah kepala keamanan keluarga sekaligus koki profesional rumah tangga!” Gian menjawab dengan nada bangga sambil menuang jus jeruk ke gelas.
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Extra Part 2– Pelangi Baru
Pagi itu, sinar matahari masuk lembut melalui jendela kamar mereka. Afie bangun perlahan, tangan terletak di perutnya yang mulai membulat, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Ah… aku masih tidak percaya,” gumamnya sendiri. “Benar-benar… ada kehidupan kecil di sini.” Gian, yang sudah berada di dapur, menoleh begitu mendengar suara Afie. Matanya berbinar, senyum tak bisa disembunyikan. Segera ia melangkah cepat ke kamar, tangan mengambil piring sarapan yang baru selesai ia buat. “Kau bangun, sayang?” tanya Gian sambil meletakkan piring di meja samping tempat tidur. “Aku buatkan sarapan favoritmu, telur orak-arik, roti gandum, dan jus jeruk.” Afie terkekeh. “Gian… kau benar-benar protektif sejak aku bilang aku hamil, ya?” Gian mengangkat bahu dengan senyum polos, tapi tatapannya penuh arti. “Protektif? Tentu saja! K
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Extra Part 1 – Akhirnya Setelah Badai
Pagi itu, udara di sekitar rumah keluarga Afie terasa hangat dan damai.Matahari memantul lembut di kaca jendela, menembus tirai tipis yang sedikit bergoyang karena angin pagi. Aroma bunga segar memenuhi ruang tamu, berpadu dengan wangi kue dan kopi yang baru diseduh. Semua terasa biasa, tapi bagi Afie, hari itu istimewa.Ia berdiri di depan cermin besar, mengenakan gaun putih sederhana dengan hiasan renda halus di lengan dan leher. Rambutnya disanggul rapi, dihiasi sedikit bunga lily putih. Setiap kali ia menatap bayangannya sendiri, ada rasa hangat yang mengalir di dada campuran antara gugup, bahagia, dan lega.Badai panjang itu sudah berlalu, batinnya. Semua luka masa lalu, semua kesalahan yang membuatnya rapuh, semua ketidakpastian yang menahan hatinya selama ini, kini terasa jauh.Di ruangan lain, Gian juga bersiap dengan jas hitam rapi. Tangan kanannya menggenggam kaku buket bunga lily putih,
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Bab 154 - Siapa Yang Kau Tangisi Mas
Bandara sore itu ramai luar biasa. Orang-orang berlalu-lalang dengan langkah tergesa, koper berderak di lantai, dan pengumuman penerbangan bergema dari pengeras suara.Namun bagi Gian, semua itu terasa jauh, seolah-olah ia hidup di dunia yang berhenti berputar.Suara tawa, dering ponsel, bahkan aroma kopi dari kedai di sudut terminal tak mampu menembus dinding kehampaan yang menyelubungi hatinya.Dunia di sekelilingnya penuh warna, tetapi dalam dirinya hanya ada satu nama yang bergema tanpa henti Afie.Ia duduk di ruang tunggu, di kursi panjang yang menghadap ke landasan pacu. Sinar matahari sore memantul di kaca besar di depannya, menyorot wajah yang lelah dan mata yang sembab.Tubuhnya sedikit menggigil, bukan karena udara dingin dari pendingin ruangan, melainkan karena guncangan emosi yang menumpuk terlalu lama.Setiap detik yang berlalu terasa seperti siksaan. Setiap suara pengumuman keberangkatan yang menyebut kota tujuan membuat jantun
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Bab 153 - Melepas Di Bandara
Beberapa hari terakhir, hati Afie tak pernah benar-benar tenang. Malam-malamnya selalu diisi dengan kecemasan yang tidak bisa dijelaskan.Kabar tentang Gian yang mulai lelah menunggu, bahkan sempat menangis, terus terngiang di telinganya seperti gema yang enggan menghilang.Ia duduk di balkon apartemennya, menatap langit malam yang bertabur bintang.Di tangannya, secangkir teh melati yang sejak setengah jam lalu tak disentuh. Uapnya sudah menipis, namun pikirannya justru semakin pekat.Afie menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Ia meyakinkan diri bahwa keputusannya untuk menjaga jarak adalah yang terbaik.Ia pikir, dengan menjauh, waktu akan mengajarkan Gian untuk memahami batasan, untuk melepaskan.Tapi ternyata, semakin jauh ia mencoba pergi, semakin kuat bayangan tatapan sendu Gian menghantui setiap langkahnya.Ada hal yang tak bisa ia pungkiri, setiap kali mendengar namanya disebut, dadanya terasa hangat sekaligus nyeri
Last Updated: 2025-11-02
Chapter: Bab 152 - Gelisah
Hari-hari setelah pertemuan di taman terasa berjalan begitu lambat bagi Gian.Setiap menit yang berlalu seolah menuntut kesabaran yang tak pernah ia miliki.Ia sudah berjanji pada Afie untuk menunggu, tapi ternyata menunggu jauh lebih melelahkan daripada apa pun yang pernah ia alami.Setiap pagi, begitu membuka mata, bayangan Afie langsung hadir dalam benaknya.Wanita itu bukan hanya seseorang yang ia cintai, Afie sudah menjadi bagian dari napas, dari hidup yang tak bisa ia lepaskan begitu saja.Setiap kali Gian mencoba mendekat, jarak itu seperti dinding tak kasat mata, ada, namun tak bisa ditembus.Ketika datang ke kantor atau sekadar mengintip dari jauh, pemandangan yang ia lihat selalu sama.Afie duduk di balik meja kerja dengan ekspresi serius, tenggelam dalam tumpukan dokumen.Kadang ia berdiskusi dengan Ryan, kakaknya, kadang berbicara dengan para paman tentang strategi perusahaan.Afie terlihat begitu fokus, begi
Last Updated: 2025-11-02
Misteri Wangi Pandan Di Tengah Malam

Misteri Wangi Pandan Di Tengah Malam

Setiap pukul nol nol dini hari, studio radio tempat Ardian Sagara dan Raina Mahesa bekerja dipenuhi aroma pandan yang lembut dan aneh, karena tak seorang pun membawa bunga atau daun pandan. Awalnya mereka mengira hanya halusinasi karena lelah siaran malam. Namun ketika suara perempuan samar menyusup lewat setiap kesempatan dan menyebut satu nama “Mei Lin...” hidup Ardian tak pernah sama lagi. Aroma itu bukan sekadar wangi. Ia adalah panggilan dari arwah seorang gadis Tionghoa yang mati tragis dua puluh tahun lalu, terkubur tanpa nama di taman liar tempat pandan tumbuh. Mei Lin tak ingin menakuti siapa pun, ia hanya ingin ditemukan dan dimakamkan dengan layak. Tapi untuk mencapainya, ia mengikat nyawa gadis yang disukai Ardian sebagai jaminan. Demi menyelamatkan keduanya, Ardian harus menelusuri misteri masa lalu yang kelam. ritual keluarga, perjanjian darah, dan sebuah cermin yang menjadi penjara arwah. Di antara bisikan malam dan suara siaran yang tak pernah berhenti, Ardian belajar satu hal, tidak semua arwah datang untuk menakuti, sebagian datang untuk menuntaskan kisah yang belum sempat diakhiri. “Dan malam itu, di balik aroma pandan yang lembut, suara itu berbisik... "Tolong, selamatkan aku.’” Bagaimana ceritanya, yuk baca terus novelnya hingga tamat. Happy Reading
Read
Chapter: Bab 47
Hujan Hong Kong telah reda, meninggalkan udara dingin yang menggantung di antara gedung tua dan jalanan basah. Adrian menatap ke arah pintu toko antik Yuan, napasnya tertahan. Langkahnya terasa berat meski kaki tetap menapak di lantai keras. Raina di sampingnya menggenggam tangannya erat, dan Bu Evelyn menatap mereka berdua dengan mata penuh kecemasan dan kehati-hatian. Yuan menatap Adrian dengan mata tajam. Ia, sedikit teringat dengan kejadian yang baru saja berlalu di depan matanya. “Kalian sudah siap? Ini bukan ruang bawah tanah biasa. Energi di sini… sangat berbeda dari cermin yang kalian lihat di rumah keluarga Tan atau yang sebelumnya di Hong Kong.” Adrian mengangguk pelan. “Aku siap. Aku harus menghadapi apapun yang ada di sana.” Raina menatapnya penuh kekhawatiran. “Adrian… aku takut. Energi it
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 46
Lampu-lampu jalan Hong Kong memantul di jalan basah yang masih disiram hujan sore. Adrian, Raina, dan Evelyn berjalan beriringan, masing-masing membawa tas berisi dokumen, peralatan doa, dan benda-benda penangkal energi yang dipersiapkan Ustadz Danur. Suara hujan menimpa payung mereka dengan ritme yang seolah menegangkan setiap langkah mereka. “Menurut alamat dokumen kakek..,” kata Bu Evelyn sambil menatap smartphone, “toko ini milik keluarga Mr. Chou. Kakek menulis, cermin itu disimpan di bawah tanah, tersembunyi dari pembeli dan pemeriksa biasa.” Adrian mengangguk, wajahnya tegang. “Kita harus berhati-hati. Ini bukan sekadar antik. Lian Hua, aku bisa merasakan energi gelapnya sudah semakin dekat.” Raina menggenggam tangan Adrian sebentar, matanya menatap tajam. “Aku tidak
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 45
Setibanya di Shanghai. Hujan masih turun ketika Adrian, Raina, dan Bu Evelyn menuruni tangga gudang antik di Shanghai. Udara lembap dan dingin, namun mata Adrian tetap tajam menatap setiap rak, setiap dokumen lama yang disimpan dengan hati-hati. Bu Evelyn membuka laci besar dari lemari besi tua, mengeluarkan beberapa folder berdebu. “Ini sebagian arsip kakekku,” ujar Evelyn, menghela napas, suaranya setengah takut, setengah bersemangat. “Tidak semua terlabel dengan rapi. Ada puluhan dokumen perdagangan antik yang dikirim keluar negeri, terutama Hong Kong dan Singapura, tahun 1980-an.” Adrian mendekat, matanya menelusuri dokumen satu per satu. Tangannya terasa gatal untuk menyentuhnya, merasakan energi masa lalu yang masih tersisa di kertas dan tinta tua. Raina duduk di meja, membuka laptopnya dan mulai men
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 44
Malam itu, di kamar Adrian, hujan turun dengan derasnya, membasahi halaman rumah hingga bunyi tetesannya bergema seperti dentingan ritmis di langit-langit. Adrian duduk di tepi tempat tidur, matanya kosong menatap langit-langit kamar. Ia merasa letih, lelah yang bukan hanya karena fisik, tapi juga pikiran dan jiwa yang terbebani serangkaian kejadian supernatural belakangan ini. Di sampingnya, Raina duduk di lantai, laptop di pangkuannya, menatap layar dengan serius. “Aku ingin memeriksa sesuatu sebelum kita pergi ke Shanghai,” ucapnya, suaranya tenang tapi tegang. Adrian mengangguk, meskipun rasa lelahnya mendorongnya untuk memejamkan mata sejenak. Raina menekan beberapa tombol dan membuka rekaman CCTV rumah. Kamera-kamera itu memang sengaja dipasang sejak awal serangkaian kematian misterius, sebaga
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 43
Malam tiba dengan sunyi yang berat, seolah langit menahan napas. Di ruang kerja Adrian, cahaya monitor memantul di wajahnya yang letih. Tumpukan berkas dan catatan perjalanan cermin kembar berserakan di meja. malam ini, perhatian Adrian tidak tertuju pada peta atau arsip melainkan pada layar komputer.Ia mengamati dengan seksama, yang menampilkan berita investigatifnya, yang ia publikasikan beberapa bulan lalu tentang kisah Mei Lin dan kelima pelaku.Ia menyesap teh hangat, mencoba menenangkan diri, ketegangan itu tak pernah benar-benar hilang. Raina duduk di sebelahnya, menatap layar yang sama, matanya sayu karena lelah tapi waspada. “Adrian, aku merasa ada sesuatu yang salah,” ucapnya lirih.Adrian mengangkat bahu. “Aku juga merasakannya, Raina. Semacam energi yang terus bergerak di sekitar kita. Aku tidak tahu dari mana datangnya.”Sementara itu, di kota lain, beberapa orang yang sebelumnya mem
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 42
Senja menyelimuti kota dengan cahaya jingga lembut, ketika Ibu Evelyn Goh menutup pintu kantor lama keluarganya. Bangunan itu sudah jarang digunakan, sebagian besar dokumen dan arsip lama tersimpan di ruang bawah tanah yang remang. Malam harinya, ada dorongan aneh yang membuat Ibu Evelyn turun ke sana, langkahnya berderap di tangga kayu tua, hati berdebar lebih cepat dari biasanya. Ia membuka brankas tua yang berkarat di pojok ruangan. Kunci itu berdecit saat diputar, membuka pintu besi yang berat. Debu beterbangan, menusuk hidung, tapi Bu Evelyn tidak peduli. Matanya menatap rapi deretan dokumen kuno, catatan harian, dan gulungan perkamen yang dilapisi lilin. Ia meraih satu folder kulit yang tebal, bertuliskan tulisan tangan halus yang nyaris pudar: “Cermin Kembar Giok Naga”.Hatinya bergetar. Selama ini, ia hanya tahu sebagian cerita tentang kakeknya, Tuan Goh. Namun selembar dokumen ini nampak berbeda.
Last Updated: 2025-11-19
You may also like
Semalam Bersama Tuan Presdir
Semalam Bersama Tuan Presdir
Romansa · Secilia Abigail Hariono
47.9K views
Jerat Pesona Gadis Manja
Jerat Pesona Gadis Manja
Romansa · Erna Azura
47.8K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status