BUKAN HASRAT SUAMIKU

BUKAN HASRAT SUAMIKU

Oleh:  VincaFlower  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
10 Peringkat
71Bab
22.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Mala, kok pengantin baru selalu kedatangan tamu setiap malam dan baru pergi dini hari, sih? Kapan ena-enanya kalau begitu?" "Ah, nggak pernah ada tamu kok," sanggah Nirmala. "Terus siapa yang kulihat setiap pagi keluar dari rumahmu? Nggak mungkin hantu kan? Apalagi tamumu itu kelihatan seksi sekali, bertubuh tinggi lagi kekar dengan bulu-bulu jantan di rahangnya yang terlihat super uwu wu ... pokoknya terlihat macho sekali deh! Bahkan walau aku sudah memiliki suami dan anak masih saja aku berhayal ingin memiliki kekasih yang seperti itu .... " Kehidupan pernikahan Nirmala yang bahagia selama 3 bulan harus terusik oleh pernyataan seorang tetangga, yang membuat semuanya menjadi misteri di sekitarnya, hingga dia menyadari sebuah kenyataan menakutkan yang dirahasiakan suaminya.

Lihat lebih banyak
BUKAN HASRAT SUAMIKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
yenyen
karakter Nirmala ini naif tapi pemberani. Yeayyy
2024-04-21 16:28:47
0
user avatar
Kenzo Nova Yandi
critany bkn penasaran
2024-02-24 13:45:03
0
user avatar
Rahma Adam
suka. suka.......... . . . . .............
2024-02-09 16:27:24
0
user avatar
Rahma Adam
The best.Tolong min,kelanjutan ceritanya. ...
2024-02-09 16:05:39
0
user avatar
Nur Hikmah
ceritanya bagus banget
2024-01-29 21:41:52
1
user avatar
Isabella
keren dah seruh ceritanya
2024-01-08 17:13:31
0
user avatar
Isnia Tun
Suka dengan semua ceritamu kakak author semuanya bagus².... walaupun di sini Mr. G brengsek tapi aku padamu.........
2023-08-09 13:07:57
1
user avatar
VincaFlower
semangat untuk diriku sendiri
2023-08-03 19:47:18
4
user avatar
Isnia Tun
Trmksh kakak author sudah menghadirkan Mr. G dan Nirmala di GoodNovel...suka banget dengan ceritanya............
2023-07-29 15:21:02
1
user avatar
Putri Varisha
semangat berkarya kak...
2023-07-29 08:49:04
3
71 Bab
Tamu Tengah Malam
"Mas, semalam, kamu begitu hebat. Aku benar-benar mabuk kepayang dibuatnya,"Aku bergelendot manja di lengan suamiku, sembari berjalan beriringan ke garasi."Oh jadi, hanya semalam aku yang hebat? Malam-malam sebelumnya, tidak?" tanyanya, mengedipkan sebelah mata tajam itu padaku.Aku tersipu, merasa malu kenapa harus membahas hal ini saat ia mau pergi kerja."Ah, bukan begitu. Kamu selalu hebat di setiap percintaan kita. Hanya saja semalam lebih agak gimana gitu ..." ucapku terbata sambil memainkan dasi di dada bidangnya itu."Gimana apanya?" godanya, pura-pura tidak tahu, tangannya meraih pintu mobil, sementara tangan yang lainnya masih merangkul pinggangku.Ia masih menatapku. Aku gugup dibuatnya, lalu sebuah c**man hangat, mendarat di kening."Mulai sekarang katakan saja permainan seperti apa yang kamu mau, maka suamimu ini akan mewujudkan untukmu." bisiknya manja di telingaku. Membuat buku di sekujur tubuhku meremang.Sudah dipastikan mukaku merah padam. Harusnya aku tidak membic
Baca selengkapnya
Yang Selalu Perkasa
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, tapi Mas Pandu belum juga menunjukkan tanda-tanda kepulangan. memang, suasana luar rumah masih terdengar cukup rame. Tetangga yang mengobrol di teras rumah, juga suara anak-anak berlarian di halaman cukup membuatku merasa sedikit tenang.Biasanya Mas Pandu juga pulang malam, paling cepat jam 10. Karena pekerjaannya yang kadang lembur tiba-tiba, mengharuskannya begitu, dan tidak jadi masalah bagiku. Toh ia sedang mencari nafkah tentunya untuk kelangsungan masa depan kami. Aku begitu bangga dengan suamiku yang pekerja keras pernikahan kami yang baru seumur jagung tidak lantas membuatnya bermalas-malasan.Hanya saja pikiranku sedikit terganggu dengan pernyataan Irma pagi tadi, seharian ini hatiku selalu gelisah mengingat hal itu.Tamu, hampir setiap malam ke rumah kami? Dan pergi menjelang subuh!Sungguh tidak masuk akal ...[Mas ... ]Dalam kegelisahan yang kian menganggu, kukirimkan pesan kepada Mas Pandu melalui aplikasi berlogo hijau , dii
Baca selengkapnya
Bercukur Setiap Hari
"Mas ... bercukur lagi ya?" tanyaku mengusap lembut rahang itu."Iya dong, sayang. Suamimu harus selalu terlihat rapi di tempat kerja." "Lalu, apa, Mas juga mencukur ini?" Aku mengusap dadanya.Tiba-tiba ia beranjak cepat dari tempat tidur. Mas Pandu mengancingkan bajunya cepat."Ayolah, sayang. Cepat mandi. Temani aku sarapan, aku hampir terlambat," ucapnya sambil berlalu keluar kamar.Aku masih terbengong di tempat tidur. Tiba-tiba saja pikiranku melayang ke mana-mana. Seingatku, selama ini aku hampir tidak pernah melihat suamiku itu bertel*nj*ng dada. Setiap kali aku bangun, ia sudah mandi dan rapi. Sementara kalau berc*nta selalu saja dalam keadaan gelap gulita.Oh ya, Tuhan. Aku segera beranjak ke kamar mandi, mengguyur cepat kepala dengan air dingin. Agar pikiran aneh ini cepat menghilang."Mas. Masa iya, jeng Irma tetangga sebelah rumah kita itu bilang kalau ia selalu lihat ada tamu tiap tengah malam ke rumah kita, dan perginya hampir menjelang sub ...""Uhuk ... uhuk ..."U
Baca selengkapnya
Gesekan Jambang
BUKAN H*SR*T SUAMIKU 4"Tanda itu tercipta karena gesekan jambang kasar yang kira-kira tidak dicukur selama satu bulan ... ".Aku mematut wajah di cermin, pandanganku terfokus pada leher yang dipenuhi bercak kemerahan sebesar ujung jarum. Menyebar hampir di seluruh leher kulit dadaku juga tidak luput dari tanda itu.Aku tidak akan mempermasalahkan tanda ini, karena memang hal ini selalu ada sejak tiga bulan lalu, dan aku merasa bahagia karenanya.Tanda kepemilikan, begitu yang selalu tertulis di novel-novel roman yang sering kubaca.Akan tetapi, penjelasan Dara siang tadi membuatku jadi tidak mengerti. Tanda ini bukan karena gigitan atau apalah namanya itu. Tanda ini diakibatkan tekanan atau gesekan jambang yang lebat dan kasar. Sedangkan, Suamiku selalu mencukur licin rahangnya.Aku mengingat-ingat, dalam setiap percinta*n kami aku sempat beberapa kali menyentuh rahang suamiku, dan memang terasa kasar tapi aku tidak memperdulikannya. Mungkin saja aku dalam pengaruh asm**a yang da
Baca selengkapnya
Tantangan
Apakah yang mengg*uliku dengan begitu perk*s* setiap malam, bukanlah Suamiku? ....Cahaya matahari pagi yang memasuki celah ventilasi kamar, menyilaukan mataku yang masih saja enggan terbuka.Seluruh persendian yang terasa remuk, membuatku semakin enggan untuk segera beranjak ke kamar mandi. Sepertinya bergelung sebentar lagi adalah pilihan terbaik.Tetapi tiba-tiba aku teringat peristiwa tadi malam. Yang membuat rasa lelah serta kantuk segera menghilang.Kubuka selimut yang menutupi tubuh, memakai kimono yang teronggok di lantai lalu segera berlari keluar.Aku memukan Mas Pandu begitu rapi dengan setelan kerjanya. Duduk santai di pantry dapur, sambil menikmati secangkir kopi yang masih mengepulkan asap."Mas ..." panggilku. Ia segera menoleh ke arahku, lalu tersenyum sangat manis."Jam berapa Mas pulang semalam? Katanya mau lembur sampai pagi?" tanyaku sambil duduk di sebelahnya.Ia menyodorkan segelas teh dengan cangkir yang sama ke arahku."Sekitar jam 12, sayang. Ternyata pekerja
Baca selengkapnya
Kepergian Irma
Tanganku gemetar meraih kamera yang nyaris tidak berbentuk itu lagi. Pecahan berserakan di sekitar ubin.Jangan-jangan ketidak beradaan Irma pagi ini ada hubungannya dengan tamu yang di lihat datang ke rumahku.Mungkin saja seseorang misterius yang terlihat oleh Irma itu, mengetahui niatnya ingin merekam. Lalu orang itu menculik Irma dan anak-anaknya. (Suaminya jarang pulang karena bekerja sebagai pelaut)Tiba-tiba aku merinding, rasa takut menguasai pikiran. Orang yang dilihat Irma mungkin adalah seorang begal yang mengintai pintu-pintu rumah warga sekitar sini.Ya Tuhan...b*dohnya aku. Tega sekali aku mengantarkan Irma pada sebuah musibah. Seandainya aku tidak menantangnya kemaren tentu ia dan anak-anaknya masih aman di sini.Sekarang pada siapa harus kulaporkan semua ini?Kalau kulaporkan pada warga di sini, aku yakin akan terjadi kehebohan dan ketakutan. Namun, kalau didiamkan saja bisa-bisa Irma dan anak-anaknya tidak akan selamat.Apa aku bilang saja pada suamiku dulu? Ya, ras
Baca selengkapnya
Siapa Dia?
"Mas, cepat pulang ya. Aku takut ..."Terdengar kekehan khas suamiku dari seberang sana."Serius, Mas. Ada sesuatu yang terjadi di sini."Aku berusaha meyakinkannya. "Memangnya apa, yang terjadi?" Kali ini nada suaranya lumayan terdengar serius.Aku berpikir sebentar. Haruskah aku bilang hal ini pada suamiku? "Irma, Mas ...""Irma?""Itu, tetangga sebelah rumah ...""Lalu, kenapa dengan tetangga kita itu, sayang? Hingga dirimu terdengar cemas begitu?""Dia, pergi tiba-tiba, Mas.""Lho, dia yang pergi kok, kamu yang ketakutan?" "Tap-tapi seperti terjadi sesuatu, Mas."Terdengar hembusan nafas kesal dari seberang. Apa aku terlalu berlebih-lebihan? Tetangga yang pergi, aku yang panik sendiri. Mungkin ia berpikir seperti itu."Apa yang mungkin terjadi padanya, Mala? Lagi pula itu bukan urusan kita. Inilah maksudku kemaren. Jangan terlalu mendengarkan omongan tetangga. Jadi, kamu jugakan yang repot sekarang. Memikirkan hal-hal yang tidak perlu ...""Mas ...""Akan aku usahakan pulang ce
Baca selengkapnya
Semua Hanya Mimpi
Dingin.Aku terbangun dengan tubuh menggigil. Lalu saat mencoba bangun dari tempat tidur, seakan tulang ini tiada penyangga, begitu ringan ...BukkkkAku terhempas ke ubin yang licin, semakin mengirimkan sinyal dingin ke setiap inci kulit. Lututku terasa ngilu, karena membentur lantai keras itu.Pandanganku terasa berputar. Keringat dingin mulai terasa di sekitar dahi. Oh apa aku demam?"Mala ...."Aku rasa suamiku datang dan kembali membopongku ketempat tidur. Namun, setelahnya aku tidak ingat apa-apa lagi. -------------------------"Dia, masih tertidur ...."."Ya, ya aku akan mengingatnya ...."."Tidak ... tidak. Ia hanya sedikit demam, pagi tadi ia sudah bangun tapi mungkin karena suhu tubuhnya meningkat ia kembali tertidur."."Akan kupastikan nanti."."Baiklah, aku akan melakukan seperti yang anda katakan."..Percakapan Mas Pandu yang entah siapa terdengar samar di telinga. Namun, sepertinya setiap kalimatnya ditangkap jelas oleh pendengaranku."Ya, aku ak
Baca selengkapnya
Bercinta Yang Selalu Dalam Gelap
Sejak tiga bulan pernikahan kami, baru kemarin dan hari ini aku benar-benar merasa diperhatikan oleh suamiku. Yang biasanya ia selalu pergi pagi pulang malam, selalu disibukkan oleh pekerjaan.Aku begitu tersanjung dengan perlakuan terhadapku. Begitu manis, sangat telaten merawat dan memanjakanku yang masih belum pulih sepenuhnya.Melihat perlakuannya yang begitu gentelmen itu, menghadirkan rasa bersalah yang begitu besar ketika mengingat apa yang kukatakan padanya kemaren.Sungguh memalukan dan tidak termaafkan bila di ingat-ingat.Semoga ia tidak mengingat lagi apa yang telah istrinya ini ucapkan padanya.Aku masih menatapnya penuh haru me arahnya yang sedang sibuk mengaduk-aduk bubur kacang hijau. Satu-satunya bubur kesukaanku, dan ia bersikeras untuk membuatkannya.Bahu lebarnya, serta otot lengan itu,terlihat begitu kokoh di pandang dalam posisi ia membelakangi seperti ini. Tubuh tinggi berkulit putih, berambut cepak yang hitam legam. Senyuman yang menawan yang selalu tercipta d
Baca selengkapnya
Pelukan Yang Menenangkan
"Mas ... sepertinya, kamu terlalu berlebihan menanggapi hal ini. Kita tidak bercinta baru dua malam? Tapi, entah kenapa ekspresimu seperti tidak melakukannya selama setahun?" Suaraku bergetar. Aku takut dengan nya tetapi aku juga tidak mengerti dengan sikapnya ini. "Diamlah, Mala. Ikuti saja keinginanku." Nada dingin, dengan penegasan yang begitu mutlak."Tidak ... kita tidak akan pernah lagi bercinta kalau kamu masih mau dengan teorimu yang tidak lazim itu!" tegasku. Sementara dadaku masih berdebar sangat keras. Kapas bekas pembersih wajah kusapukan bolak-balik ke telapak tangan, untuk mengurangi rasa takut serta gugup." Baiklah. Aku tidak butuh izinmu, Mala ... selama ini, yang kau lihat dariku cuma kebaikan saja bukan? Apa, kau ingin lihat juga kemarahanku, kekerasanku?" tiba-tiba saja, telapak tangannya sudah menjepit rahangku dengan keras.Jantung seakan berhenti berdetak."Ma ... Mas ..." Aku sungguh tidak percaya ia akan berbuat begini."Aku ini, suamimu! Dengar itu, 'suami
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status