PELUKAN PANAS SANG PRESDIR

PELUKAN PANAS SANG PRESDIR

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-27
Oleh:  MayasaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8.5
6 Peringkat. 6 Ulasan-ulasan
191Bab
27.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

“Jadilah istri saya, Naina. Lepaskan suamimu.” Seperti halnya angin surga, tawaran itu menenangkan hati Naina yang berjuang menahan rasa sakit dalam hubungan pernikahan yang dia bangun 3 tahun. Sudah cukup dia menderita. Sekarang, Jake harus menerima karmanya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1

TING!

__BCX Mobile : 

     Dana masuk melalui layanan BI-Fast sebesar Rp. 20,000,000.00

Naina hanya diam melamun.

Tak ada binar dimatanya, hanya ada tatapan kosong yang tak tersentuh disana.

Tak berselang lama, ponselnya berbunyi nyaring. Dengan tenang dia mengangkat ponselnya.

“Halo.” Jawaban Naina terdengar lemah.

“Kau sudah menerima uangnya kan? sekarang datang ke rumah sakit, Evelyn butuh donor darah lagi.”

Suara dingin penuh perintah mutlak itu membuat Naina muak, dengan memejamkan matanya dia menjawab.

“Lagi?” Kata Naina dengan pelan.

“Ya, dia sangat butuh karena kondisinya memburuk lagi.”

Naina terdiam sebentar, sudah berapa kali dia mendonorkan darah untuk kekasih masa kecil suaminya itu dalam satu bulan ini?

Karena tak ingin berdebat, dia hanya menjawab,  “Oke, tapi setelah itu aku ingin menemui ayah.”

“Terserah. Tapi hanya tiga puluh menit, kata dokter jika kita ingin punya anak kau harus sehat dan banyak istirahat. Kita sudah dua tahun menikah, tapi kau selalu keguguran.” Suara dingin dan menusuk itu tak dihiraukan oleh Naina, dia hanya diam hingga Jake mengakhiri panggilannya.

Dengan pelan dia bangkit dari ranjang, memoles wajahnya sedikit dengan sentuhan make up tipis agar tak terlihat pucat.

Dua tahun ternyata berlalu sangat lama baginya. Dua tahun yang menguras isi hati dan pikirannya. Sudah banyak air mata yang jatuh selama itu? Naina sampai tak bisa menghitung, tubuh di depan cermin itu begitu mengerikan. Sangat kurus dan pucat.

Jake adalah suaminya, tapi dia lebih mementingkan kekasih masa kecilnya. Apapun itu dia selalu menjadi yang kedua setelah wanita itu.

Tak cukup hanya berkorban itu saja, dia juga dipaksa untuk mendonorkan darah setiap waktu jika wanita itu membutuhkan darah. Padahal darah yang mereka miliki tidaklah langka, tapi kenapa suaminya lebih memilih mengorbankan kesehatan istrinya hanya untuk wanita itu?

Bahkan dengan kejamnya suaminya,  menjebaknya dan mendonorkan hatinya dengan paksa demi menyelamatkan kekasihnya, padahal saat itu dia tengah hamil muda.

Dia masih merasa sakit hati dengan keputusan Jake, dia menelan semua pil pahit itu sendirian.

Dan sekarang, dia masih menyalahkannya karena keguguran?

Air mata Naina langsung jatuh, tapi buru-buru dia menghapusnya.

“Ini demi ayah, Naina. Ayah butuh pengobatan.” Gumam Naina menguatkan diri ketika merasa dunia tak adil baginya.

Dengan segera dia mengambil tasnya dan pergi dengan mobilnya sendiri.

Naina mengemudikan mobilnya dengan tangan yang bergetar. Matanya fokus pada jalan, meskipun pikirannya melayang ke arah kenangan-kenangan pahit yang tak pernah bisa ia singkirkan. Setiap deru mesin terasa seperti detak waktu yang menuntunnya pada takdir yang tak ia pilih.

Saat tiba di rumah sakit, aroma khas desinfektan langsung menusuk hidungnya. Langkah kakinya berat, seakan tubuhnya enggan bergerak. Dia melirik layar ponselnya sekali lagi. Pesan terakhir dari Jake tertera dengan jelas: "Jangan lama-lama." Pesan yang dingin dan tanpa emosi.

"Nyonya Naina," seorang perawat menyapanya lembut ketika ia tiba di ruang donor. Wanita itu tampak sudah mengenal Naina, mungkin karena frekuensinya datang ke rumah sakit terlalu sering. "Kami sudah menyiapkan semuanya. Anda bisa langsung ke ruangan."

Naina hanya mengangguk, tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Dalam diam, ia mengikuti langkah perawat menuju ruangan tempat ia akan kembali menyerahkan tubuhnya demi seseorang yang tak pernah peduli pada keberadaannya. Tubuhnya berbaring di tempat tidur donor, dan pandangan matanya menatap langit-langit putih di atasnya.

"Ini tidak akan lama," ujar perawat itu dengan suara lembut. Jarum pun menusuk kulitnya, mengalirkan darahnya yang berharga untuk Evelyn. Wanita yang menjadi poros dari segala penderitaan ini.

****

Proses donor darah selesai, tapi rasa lelah dalam tubuhnya tak hilang. Bahkan, semakin berat. 

Ketika dia meninggalkan ruangan, Jake sudah menunggu di lorong rumah sakit. Tangannya bersilang, ekspresinya dingin seperti biasanya. "Ayo," ucapnya singkat.

Naina menatapnya sejenak. Ada banyak hal yang ingin ia katakan, tapi seperti biasa, semua kata-kata itu hanya tertahan di ujung lidahnya. Dia menunduk dan berjalan ke arahnya, mengikuti langkah suaminya yang tak pernah benar-benar menjadi miliknya.

Saat langkah Jake berhenti, Naina otomatis berhenti.

Jake berbalik dan menatap Naina dengan tajam.

“Kau datang terlalu lama, bagaimana jika Evelyn tak bisa bertahan?” Kata pria itu dengan dingin. Seolah tak peduli keadaan Naina yang jauh lebih membutuhkan perawatan dibandingkan Evelyn.

Naina hanya bisa menunduk, “Maaf, badanku lemas jadi aku menyetir dengan hati-hati dijalan.” Katanya dengan pelan.

“Kau selalu saja berpura-pura lemah! Mulai besok aku akan memberimu supir, jadi tak ada alasan buat terlambat!” Kata Jake lagi lalu pergi begitu saja meninggalkan Naina.

Naina hanya mendesah lelah, kemudian duduk di kursi besi yang ada di rumah sakit. Rasa pusingnya semakin kuat, tapi siapa yang peduli?

“Supir katanya?” Gumamnya dengan sarkas.

Sejak awal menikah seharusnya fasilitas menjadi nyonya rumah seperti halnya supir sudah harus diberikan oleh Jake, tapi nyatanya semua fasilitas itu diberikan pada Evelyn.

Naina tertawa pelan mengingat itu, “Dia memberikanku supir karena tak ingin aku terlambat mendonorkan darah. Apa kau benar-benar kejam seperti ini, Jake?” Gumamnya sambil menatap lantai dingin rumah sakit itu.

Dengan perlahan dia berjalan pelan menuju ke ruang tempat ayahnya di rawat. Sudah tiga tahun ayahnya sakit parah, terlebih ayahnya mengidap kanker otak dimana sulit untuk disembuhkan, obat hanya untuk menghentikan pertumbuhannya saja.

Maka dari itu biaya perawatan ayahnya sangat besar dan dia bukan dari kalangan orang berada. Selama ini Jake yang berjasa karena mau membantu membiayai rumah sakit ayahnya meskipun sangat besar.

Setidaknya itulah yang membuat Naina masih begitu mencintai Jake walaupun Jake terkadang sangat kejam padanya, karena Jake rela berkorban untuknya dan ayahnya. 

“Aku harus kuat, anggap ini adalah balasan untuk kebaikan Jake selama ini. Kau harus bertahan Naina, dia hanya kekasih sedangkan kau adalah istrinya” Itu adalah kata penguat Naina setiap hari jika merasa kehidupan ini tidak adil.

Naina melangkah perlahan menuju kamar ayahnya. Meski tubuhnya terasa semakin lemah, ia tetap tersenyum saat membuka pintu kamar itu.

“Ayah...” panggilnya lembut.

Di atas ranjang rumah sakit, pria tua yang terlihat semakin rapuh menoleh perlahan. Matanya yang redup menyala sejenak saat melihat Naina. “Kamu sudah datang, Nak.”

Naina mendekat, duduk di samping tempat tidur ayahnya, lalu menggenggam tangan yang sudah lemah itu. “Bagaimana hari ini? Apa ayah merasa lebih baik?” tanyanya sambil mencoba menyembunyikan rasa letihnya.

Ayahnya hanya tersenyum tipis. “Seperti biasanya. Tidak banyak berubah, tapi aku masih bisa melihat wajahmu, dan itu sudah cukup untukku.”

Mendengar itu, dada Naina terasa sesak. Ia tahu waktu ayahnya tidak banyak, tapi ia ingin terus percaya bahwa masih ada harapan, bahwa setiap detik yang ia korbankan tidak sia-sia.

“Kamu terlihat lelah, Nak. Apa Jake baik padamu?” tanya ayahnya tiba-tiba.

Naina terdiam, pertanyaan itu selalu menjadi momok baginya. Ia ingin mengatakan yang sebenarnya, mengungkap semua rasa sakit yang ia pendam, tapi ia tahu itu hanya akan membuat ayahnya merasa bersalah. Jadi, ia hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

“Dia sangat baik, Ayah. Dia bahkan memberiku supir agar aku tidak terlalu lelah.”

Ayahnya tersenyum lega. “Syukurlah. Jake pria yang bertanggung jawab. Aku selalu percaya dia akan menjaga kamu.”

Kata-kata itu menghantam Naina seperti palu. Bertanggung jawab? Menjaga? Dua kata itu terasa begitu jauh dari kenyataan hidupnya. Tapi ia tetap diam, menggenggam tangan ayahnya lebih erat, seolah mencoba menyerap kekuatan dari pria yang telah mengorbankan segalanya untuk membesarkannya.

“Jangan menyusahkan Jake ya, Nak. Jadilah istri yang patuh, jika ayah sudah tidak ada hanya Jake, suamimu, yang akan menjagamu.” 

Kata-kata itu berhasil membuat Naina menangis, dia segera mencium tangan ayahnya sambil menahan isak.

‘Ayah, andai kau tahu yang sebenarnya, apakah kau akan mengatakan hal seperti itu?’ Batinnya yang tak bisa dia ungkapkan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
siana_79
great novel
2025-02-28 05:30:02
1
user avatar
Teresia
bagus ceritanya... semangat thor.
2025-02-26 19:59:12
1
user avatar
Melda Pocerattu
kok tidak ada endingnya. padahal seru sekali ceritanya
2025-04-20 13:48:59
1
user avatar
Melda Pocerattu
kenapa punyaku hanya sampai 180 bab.. jadinya saya harus terhenti untuk membca
2025-04-21 09:28:09
0
user avatar
Melda Pocerattu
sebenarnya sampai berapa bab sih.... kok belum tamat ya. ceritanya masih berlanjut... padahal aku uda bayar mahal utk cerita ini
2025-04-22 14:06:10
0
user avatar
Floren Obenu
kenapa mau lanjut bab berikut iklan tdk tersedi
2025-02-26 12:59:50
1
191 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status