Gadis Lugu Penakluk Bos Galak

Gadis Lugu Penakluk Bos Galak

last updateLast Updated : 2025-05-01
By:  pramudining Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
155Chapters
24.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Trauma masa lalu membuat Kirani Aina Apsarini memiliki ketakutan dengan orang yang berbicara keras atau membentak. Hanya saja, Kiran justru harus memiliki atasan seperti Lintang Amir Wijananto yang berwatak keras! Kiran berusaha menghindar, tapi mengapa Naumira--bocah kecil yang kerap memanggil Amir papi--tampak ingin dekat dengannya?!

View More

Chapter 1

1. Kantor Baru

Happy Reading

*****

Setelan rok cokelat tua dan juga blazer dengan warna lebih muda dipadu dengan jilbab senada membuat perempuan pemilik nama Kirani Aina Apsarini mantap memasuki kantor baru. Sudah lama si gadis mengajukan perpindahan pada sang atasan agar bisa berkumpul satu kantor dengan sahabatnya yang bernama Fitriya.

Sebelum turun dari motor, Kiran melirik arloji yang terpasang pada tangan sebelah kiri. "Alhamdulillah, aku enggak telat karena musibah tadi,"  katanya sendirian.

Harusnya, gadis itu bisa datang lebih awal jika tidak ada tragedi ban bocor. Melangkah dengan mantap disertai bacaan basmalah, dia masuk ke kantor baru. Sampai di depan meja resepsionis, terdengar suara menggelegar oleh inderanya.

"Kalian niat kerja apa nggak? Gimana perusahaan mau maju jika karyawan bekerja seenak udelnya. Dengar, ya! Disiplin itu kunci sukses. Jangan sepelekan!" ucap seorang lelaki dengan kemeja warna kuning gading. Keras disertai sorot tajam dan wajah menyeramkan.

Kiran berdiri mematung mendengar semua, kakinya mulai gemetaran. Kedua tangan meremas-remas ujung jilbab yang menjuntai ke depan. Buliran air mulai turun membasahi seluruh wajah. Tubuhnya mulai menggigil.

Lelaki yang berkata keras tadi melihat kedatangan Kiran dengan tatapan tajam, penuh pertanyaan dan mengintimidasi. "He! Siapa kamu?" tanya si lelaki masih dengan nada terkesan emosi.

Tanpa peduli panggilan lelaki itu, Kiran lari sekuat tenaga seolah ada hantu yang mengejar. Napasnya tersengal-sengal. Setelah cukup jauh dengan keadaan masih gemetaran, gadis itu mengambil botol air dari tas dan meneguknya dengan cepat.

Suara keras si lelaki tadi bak petir di tengah kebahagiaan bisa bertemu dan satu kantor dengan sahabatnya. Kiran mengembuskan napas panjang berkali-kali. Mendadak banyak keraguan muncul, sanggupkah bekerja di tempat baru dengan baik jika di hari pertama masuk suasana sudah tidak kondusif, menurut pemikirannya.

Beberapa menit menunggu, Kiran mendengar suara dering ponselnya. Menyipitkan mata saat melihat layar yang menampilkan deretan angka tanpa nama. Si perempuan sengaja membiarkan panggilan tersebut, malas menanggapi orang iseng. Sering kali, telepon-telepon yang masuk tanpa nama tersimpan di kontaknya adalah penipuan dan Kiran tak akan pernah menanggapinya.

Berkali-kali ponsel itu berbunyi hingga mati sendiri. Beberapa detik kemudian, Kiran melihat notifikasi chat masuk.

"Selamat Pagi. Perkenalkan saya Syaif, kepala bagian HRD cabang Genteng. Benar dengan saudara Kirani?" tulis lelaki yang mengaku bernama Syaif.

Tangan Kiran masih gemetaran, tetapi berusaha membalas. "Benar, Pak. Saya Kirani, staf baru bagian produksi pindahan dari kantor pusat."

"Posisi Anda di mana sekarang? Ini sudah jam kantor. Kebetulan owner perusahaan sedang melakukan briefing karyawan hari ini dan kedatangan Anda sudah ditunggu-tunggu sejak tadi."

Balasan chat selanjutnya sungguh membuat jantung Kiran mau copot. Membayangkan suara keras nan menggelegar seperti yang didengar tadi. Otaknya merespon cepat, tak ingin merasakan sesak berkepanjangan. Gadis berusia 27 tahun itu segera mengirimkan balasan.

"Maaf, Pak. Hari ini saya enggak bisa masuk kerja karena kurang enak badan."

"Jangan bohong. Saya lihat kamu lari ketika Pak Amir ngasih brifieng karyawan tadi," balas sang manajer HRD dengan cepat.

Tangan kanan Kiran ditempelkan pada kening. Kebohongannya diketahui oleh bagian HRD. Bagaimana bisa mengelak dan beralasan jika sudah begini.

Satu chat masuk kembali. "Dari CCTV juga terlihat, saat ini Anda sedang berada di parkiran. Cepat masuk sebelum Pak Amir bertanya macam-macam," tulis Syaif.

Perempuan itu menghentakkan kaki, berjalan ke arah lobi. Suara sepatu berhak tinggi yang dikenakan Kiran memenuhi ruangan tersebut. Seorang lelaki yang sedang berdiri di depan meja resepsionis menoleh. Lirikan tajam diberikan pada si perempuan yang tengah berjalan.

"Siapa kamu?" tanya lelaki itu yang tak lain Lintang Amir Wijananto.

Kiran mengangkat wajahnya yang semula menunduk saat berjalan. Ketika mendapati wajah lelaki yang sama dengan suara keras tadi, dia berbalik arah hendak menjauh. Namun, langkahnya terhenti ketika Amir menggeluarkan suaranya.

"Apa kamu salah satu karyawan di sini?" tanya Amir dengan nada keras.

Si perempuan masih berdiri dengan kaki gemetaran. Ingin menjawab pertanyaan, tetapi mulutnya seperti tertempel lem, susah untuk bersuara. Kiran, hanya mampu mengembuskan napas dan berdoa semoga lelaki itu tak lagi mengeluarkan suara kerasnya. Jika tidak, mungkin dia akan pingsan.

Derap kaki Amir mendekat, terdengar keras oleh indera Kiran. Semakin cepat jantung si perempuan berdetak. Ketika tangan Amir hendak menyentuh pundak gadis itu. Suara panggilan namanya terdengar.

"Mir, dia karyawan pusat yang dipindahkan ke sini oleh papamu," seru seseorang yang belum dikenali oleh Kiran.

Pikiran gadis dengan tinggi 157 cm itu mulai berputar, hanya bagian HRD saja yang tahu keberadaannya. Artinya, lelaki yang memanggil tadi adalah Syaif. Apes, memang apes hari ini bagi Kiran.

"Oh, bagus kalau gitu. Kamu keluar dari pintu itu dan mulailah berjalan. Masuk tanpa terdengar suara sepatumu. Sangat mengganggu sekali!" tatap Amir tajam pada Kiran.

Berat langkah Kiran menuruti perintah si bos. Gadis itu keluar dan berjalan dengan hati-hati, tetapi bunyi sepatunya tetap saja terdengar nyaring. Tangan kanan Amir terlihat mengusir saat bunyi itu masih didengarnya.

Sekitar empat kali, si gadis melakukan pengulangan hingga langkah kakinya benar-benar nyaris tak terdengar. Amir menatap tajam, lalu menyuruh Kiran mengikutinya. Malas menimbulkan masalah kembali, si karyawan baru mencopot sepatu, menenteng hingga masuk ruangan si bos.

Memasuki ruangan Amir, tubuh Kiran makin gemetaran. Aura menakutkan mulai terasa olehnya.

"Apa nggak salah Pak Wijananto kasih predikat karyawan teladan sepertimu? Datang terlambat dengan penampilan awut-awutan, apalagi sepatu yang letaknya di kaki malah kamu tenteng. Memangnya ada banjir di kantor ini?" kata Amir keras.

Kiran memundurkan langkah, menurunkan sepatu dari tangan. Jemarinya meremas-remas paha, menyalurkan ketakutan. Butiran keringat mulai mengaliri wajah padahal ruangan itu dilengkapi pendingin.

"Katakan! Apa alasan datang terlambat di hari pertamamu kerja di sini?"

Lagi-lagi suara Amir menggelegar semakin menyiutkan Kiran untuk menjawab semua pertanyaan. Beberapa saat menunggu, si bos tak juga mendapat jawaban bahkan terlihat jelas gadis di depannya kini mengeluarkan banyak keringat dengan wajah memucat. Menurut lelaki itu tidak ada yang salah dengan pertanyaannya tadi, tetapi mengapa reaksi Kiran sangat berlebihan.

"Tolong ke ruanganku sebentar!" kata Amir meminta seseorang dari interkom.

Beberapa saat kemudian ada yang mengetuk pintu ruangan. Setelah dipersilakan masuk oleh si empunya, tampak wajah Syaif yang kebingungan.

"Tangani dia! Aku nggak ada waktu menginterogasi karyawan sepertinya. Jika nggak niat kerja suruh pulang saja," perintah si bos tegas dan menakutkan. Lelaki itu berdiri dan meninggalkan ruangannya sendiri.

Syaif yang tidak mengerti ada apa sebelumnya, hanya melongo. Namun, dia segera menguasai keadaan dan bertanya pada pada Kiran. "Saya belum tahu apa yang ditanyakan Pak Amir. Sebagai kepala HRD di sini, saya wajib tahu alasan kamu datang dan langsung pergi lagi saat ada briefing tadi?" tanya Syaif lembut. Lelaki itu kini sudah duduk di kursi Amir.

Kiran masih terdiam, bingung harus mengungkapkan kejadian sebenarnya atau menyimpan ketakutannya. "Maaf, Pak. Saya memang salah. Lain kali, enggak akan saya ulangi kejadian hari ini. Bapak boleh ngasih saya SP karena memang melanggar peraturan perusahaan."

Syaif, hanya tersenyum dengan jawaban Kiran. Ada sesuatu yang coba disembunyikan gadis itu tentang Amir. Selama pengamatan tadi, tiap kali si bos mengatakan sesuatu, maka ada reaksi berlebih darinya.

Ada hubungan apa sebenarnya di antara kalian. Pikir Syaif dalam hati.

****

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
pramudining
Ada cerita baru dariku yang nggak kalah menarik. Judulnya 'Istri Warisan Sahabat' Yuk, ramaikan. Semoga kalian suka ...️...️
2025-05-07 15:30:05
1
user avatar
pramudining
Terima kasih untuk semua apresiasi dari sahabat pembaca. Komen kalian di setiap bab pasti aku balas, cuma mungkin butuh waktu saja untuk membalasnya. aku tunggu, Krisan dari kalian semua.
2025-03-18 08:24:37
2
user avatar
pramudining
untuk semua yang sudah mengikuti cerita ini. terima kasih, ya. salam sayang ...️...️
2025-03-15 09:19:53
1
user avatar
pramudining
Terima kasih untuk kalian semua yang sudah mendukung kisah ini ...️...️
2025-03-12 04:35:03
1
user avatar
pramudining
Yuk, simak terus kisahnya Pak Amir dan Kiran
2025-03-10 08:32:32
1
user avatar
Kartini Tini
penasaran ......
2025-03-09 07:55:35
1
user avatar
pramudining
karena masih banyak kesibukan di dunia nyata, hari ini cuma bisa update 1 bab aja ya
2025-02-22 19:03:26
1
default avatar
Hasroni Hasroni
menarik bsnget
2025-02-20 15:45:13
1
user avatar
pramudining
Yuk, gas di baca. pengen kenalan lebih dekat boleh mengunjungi profil FB dengan nama akun Aulia Aulia atau Instagram Pramudining
2025-02-18 08:21:54
0
user avatar
Orang dayak Dayak
baik ...mantap cerita nya
2025-02-17 23:06:10
1
user avatar
pramudining
cerita ini update setiap hari 3 kali. yuk baca, jangan sampai ketinggalan ceritahya
2025-01-30 03:38:02
0
user avatar
pramudining
Hai, aku datang dengan cerita baru. yuk mqmpir
2025-01-30 03:36:52
0
155 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status