Share

504 Not Found
504 Not Found
Penulis: Ei Rin

1. Keluarga Cashel

"Ma-mama,"

"Mama!" 

"Jangan pergi Ma!"

"Mama, tidak!"

Keysa terbangun dari tidurnya, dikagetkan oleh sebuah mimpi bertemu dengan Mama-nya, mimpi itu terasa aneh seolah ada yang ingin Mamanya sampaikan dan kerap muncul dalam tidurnya. Tak lama pintu kamarnya ada yang mengetuk.

"Maaf Non, itu dipanggil tuan kecil untuk makan," ucap Bi Imah asisten rumah tangga. 

"Iya Bi, sebentar lagi aku turun," jawabnya dengan nada malas.

"Baik Non, kalau begitu bibi mau kembali ke dapur,"

"Iya Bi, terima kasih,"

Bi Imah keluar meninggalkan Keysa yang masih terlentang di tempat tidur. 

Kemudian Keysa melirik jam dinding.

"Waduh..udah siang ini, aku ada jadwal kuliah jam delapan," Keysa panik sambil langsung beranjak ke kamar mandi.

Selesai mandi dan ganti pakaian, Keysa langsung turun menggunakan lift menuju meja makan, disana Elvina dan Billy, juga Sherli sepupunya sudah siap untuk sarapan di meja makan.

Keysa langsung mengambil roti yang diolesi selai coklat dan langsung pergi.

"Key langsung berangkat Om, Tante,"

"Anak itu sudah besar, kok masih kayak anak-anak tingkahnya," sahut Billy.

"Biarin sajalah Pa," sergah Elvina

"Di kampus juga kelakuannya begitu tuh," tambah Sherli.

"Kamu juga sama saja Sherli,"

"Mama malah belain dia seh," sahut Sherli manja.

"Ya sudah, Papa berangkat dulu, nanti Papa pulang terlambat," ucap Billy.

"Iya Pa,"

"Sherli kamu kuliah yang bener,"

"Iya Pa,"

"Mama juga bentar lagi berangkat," 

Billy Melviano Cashel usianya menginjak lima puluh tahun merupakan salahsatu pewaris perusahaan Cashel Group yang sukses, terkenal kaya raya dan terpandang, beberapa perusahaannya sedang berkembang, jaringannya cukup luas sehingga cabangnya tersebar dibeberapa negara. Tidak heran jika saat ini dia tinggal disebuah rumah mewah yang sangat luas berada dipinggiran Ibukota dengan beberapa penjaga dan fasilitas yang serba mewah juga, disebelah kanan terdapat rumah khusus para pegawai. 

Bisnis yang dijalankannya mulai dari properti, proyek pembangunan, pertambangan dan lainnya. 

Sementara istrinya Elvina memegang sebuah galery busana. Setiap hari mereka sibuk dengan pekerjaannya. Billy ataupun Elvina kemanapun mereka pergi selalu menggunakan sopir pribadi dengan kendaraannya masing-masing, begitu juga Keysa yang memiliki nama panjang Keysa Fradella Cashel dan Sherli Deolinda Cashel, mereka ke kampus tidak pernah membawa mobil sendiri. Sebenarnya Keysa lebih suka naik angkutan umum tetapi Billy melarangnya dengan alasan keamanan. 

Sejak umur lima tahun, Keysa tinggal dengan Billy yang merupakan Adik Papanya. Kedua orang tua dan Kakaknya mengalami kecelakaan ketika mengunjungi perusahaannya di Bali. 

Mobil yang dibawanya jatuh ke jurang, jenazah kedua orang tuanya ditemukan seminggu setelah kejadian dalam kondisi mengenaskan dan susah untuk dikenali. Sementara tubuh kakaknya tidak ditemukan hingga saat ini dan kasusnya pun telah ditutup. 

Billy adalah sosok Pemimpin yang sangat arogan, beberapa pegawai sangat takut kepadanya, ketika ada pegawai yang tidak melaksanakan perintahnya maka ia akan memecatnya. Kemana-mana selalu membawa bodyguard. Saat ini dia sedang ikut bersaing dengan beberapa perusahaan untuk memenangkan proyek pembangunan Rumah Sakit.

"Ada info apa?" Tanya Billy kepada Rama asistennya di ruangan kantornya.

"Nanti malam kita ada pelelangan proyek Bos" 

"Sudah kau urus untuk penyelenggara dan yang lainnya?"

"Sudah Bos, aman,"

"Bagus kalau begitu, kita harus memenangkan proyek ini, jangan sampai proyek ini jatuh ketangan Golden Group," sahut Billy.

Salah satu pegawainya bernama Doni masuk dan langsung menghampiri Billy dan membisikan sesuatu. Billy sepertinya mendapat berita penting, dia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Tak lama ponselnya berbunyi.

"Halo Mr. Xavier, kiriman anda sudah sampai, semoga bisnis kita berjalan lancar," 

"Saya senang bisa bekerjasama dengan Mr. Billy," ujar seseorang terdengar melalui ponsel yang dipanggil Mr. Xavier.

"Tentu saya juga sangat senang," balas Billy.

"Baiklah kalau begitu semoga bisnis kita lancar," 

"Baik Mr. Xavier," ucap Billy.

"Doni, kau ajak yang lain berangkat ke gudang, cek barang yang baru datang," perintahnya.

"Siap Bos,"

Doni langsung berangkat ke arah gudang di daerah Tangerang dengan membawa mobil operasional kantor.

Suasana kantor hari ini cukup sibuk, baru saja Doni pergi, gantian sekarang Hary yang datang.

"Bos kiriman kain sudah datang,"

"Langsung antar ke tempat Nyonya mu saja, kalau untuk urusan kain begitu jangan berurusan dengan saya, gitu saja kalian tidak bisa,"

"Baik Bos,"

Beberapa pabrik tekstil yang ada di Bandung sebagian adalah milik keluarga Cashel, betapa kekayaannya sangat melimpah, hampir semua bisnis mereka miliki. Kain itu untuk kebutuhan galery Elvina, meskipun produk lokal tetapi kualitasnya sangat bagus, karena bahan bakunya dari luar negeri karena mereka juga kerjasama dengan negara lain. Selang beberapa menit, ponsel Billy kembali berdering.

"Bos maaf kami belum selesai urusannya," lapor salah satu pegawainya.

"Kau ini gimana, gitu saja tidak becus!" Umpatnya.

"Maaf Bos, warga tidak mau tanda tangan kalau belum ada rumahnya,"

"Pokoknya kau urus, bagaimanapun caranya,"

"Baik Bos," Billy melempar ponselnya ke meja, sepertinya dia sedang menahan rasa kesal. 

"Gimana orang itu bekerja, masa tidak bisa ngobrol sama warga, yang penting kan mereka tanda tangan dulu, repot kalau begini urusan, mana nanti malam sudah pelelangan," gerutunya.

Billy selalu memaksakan kehendaknya, semua yang dia inginkan harus didapatkannya dengan cara apapun. Bila perlu menyuap para partner nya, bahkan dia tidak segan untung membunuh yang dianggap menjadi saingannya. Dan dia sangat lihai dan licik menjalankan segala aktivitasnya.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Aisy Me
Baru awal baca sudah penasaran sama Billy nih
goodnovel comment avatar
Rai Seika
Keren kak, semangat ya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status