Share

Chapter 5

Author: Fitri
last update Last Updated: 2021-09-18 19:28:00

Saat ini Keyra sudah duduk nyaman di salah satu kursi yang ada di dalam kereta. Setelah menyimpan barang-barangnya keyra mulai menyibukkan diri dengan buku yang ada di hadapannya.

Kereta mulai melaju dengan sedang setelah utu berganti dengan kecepatan laju. Tapi itu tak menganggu konsentrasi Keyra dalam membaca buku miliknya.

Kereta akhirnya berhenti di tempat tujuan Keyra. Walau memakan waktu cukup banyak yaitu 8 jam lebih. Dengan badan yang sedikit pegal Keyra mulai bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari gerbong. Dengan langkah pelang Keyra berjalan menyusuri stasiun kereta dengan senyum menawan.

'Setelah setahun lebih gak nyangka gue bakal balik ke sini dengan tubuh asli gue' batin Keyra saat sudah keluar dari stasiun. Dengan langkah tenang Keyra mulai mencari kendaraan yang bisa membawanya ke tempat tujuan yaitu universitas yang nantinya menjadi tempat dia menuntut ilmu. Untuk tempat tinggal, Keyra tinggal di asrama yang sudah di sediakan oleh pihak kampus. Lumayan bisa menghemat uang yang dia miliki saat ini.

Setelah berjalan 15 menit lamanya, akhirnya Keyra mendapatkan kendaraan yang bisa membawanya ke tempat yang saat ini dia tuju. 

Beberapa menit kemudian Keyra sampai di tempat yang dia tuju. Dengan semangat, dia mulai melangkahkan kakinya memasuki area Universitas.

Saat ini tujuannya adalah tempat pendaftara mahasiswi baru dan mendapatkan kamar. Setelah itu dia berniat berjalan-jalan sebentar untuk mencari makan dan pekerjaan. Sesampainya di ruangan yang dia tuju dengan senyum mengembang Keyra mulai mengetuk pintu yang ada di depannya.

Tok ... tok ... tok......

"Masuk" kata seseorang dari dalam ruangan.

"Selamat siang pak" kata Keyra sambil memasuki ruangan itu.

"Siapa?" tanya orang tadi dengan heran.

"Saya salah satu mahasiswi yang mendapatkan beasiswa pak. Nama saya Keyra" kata Keyra dengan nada sopan dan senyum manisnya.

"Silahkan duduk, sudah lama saya menunggumu" kata orang tadi dengan raut wajah serius.

"Maaf membuat bapak menunggu lama" kata Keyra dengan sopan dan duduk di salah satu kursi yang di tunjuk orang tadi.

"Tak apa, perjalanan dari Solo ke Jakarta tidaklah singkat. Saya paham" kata orang tadi dengan sudut bibir yang sedikit naik.

"Terimakasih atas pengertiannya pak" kata Keyra dengan senyum manisnya.

"Nama saya Aryo, panggil saja pak Aryo" kata pak Aryo dengan senyum ramah.

"Baik pak Aryo" kata Keyra tak kalah ramahnya.

"Baik, kamu bisa isi berkas-berkas ini. Setelah itu serahkan ke saya" kata pak Aryo sambil menyerahkan map yang berisikan berkas-berkas yang harus di isi oleh Keyra.

"Baik" kata Keyra sambil mengambil berkas di depannya. Setelah itu tak ada pembicaraan di antara mereka. 

Beberapa menit kemudian Keyra sudah selesai mengisi berkas-berkas tadi.

"Ini pak sudah" kata Keyra sambil menyerahkan map tadi di depan pak Aryo.

Tanpa suara pak Aryo mengambil map dari tangan Keyra dan membacanya sekilas. Setelah membaca data diri Keyra dengan raut wajah serius pak Aryo meletakkan map tadi.

"Ini kunci asramamu dan saya ingatkan, sebagai anak beasiswa kamu harus menjaga sikap dan jangan membuat masalah di kampus. Jika tidak beasiswamu akan di cabut" kata pak Aryo dengan nada suara serius sambil menyerahkan kunci asrama untuk Keyra.

"Baik pak, terimakasih atas waktunya. Saya undur diri, selamat siang" kata Keyra dengan sopan dan berjalan keluar dari ruangan pak aryo.

'Buju buset, hadepan sama dia lebih tegang di banding berhadapan sama TNI. Serasa narapidana gue kalau kayak tadi' batin Keyra sambil mengelus dadanya dan menghembuskan nafas lega. Setelah itu kakinya mulai melangkah menuju gedung asrama.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • A different soul 2   Chapter 177 (Tamat)

    Beberapa hari setelah hari di mana Keyra pergi ke makan Arka. Belakangan hari ini kondisinya mulai membaik walau perlahan. Tapi itu semua sudah membuat keluarganya bahagia, Bima juga sering menjenguk Keyra walau di sela-sela kesibukannya dengan perusahaan. Saat ini Keyra sedang sendirian di dalam ruang inapnya. Tadi ada Satria bersama Rangga tapi mereka izin pulang saat Satria menerima telepon. Dengan senyum manis Keyra menyuruh mereka pulang. Mereka punya kesibukan masing-masing dan Keyra tak bisa menahan mereka di sini, Keyra tahu itu. Keyra berbaring di atas berangka dengan mata yang mencoba memejamkan matanya. Di saat dia ingin berselancar ke alak mimpinya saat itu pula suara pintu terbuka membuatnya kembali ke dunia nyata. “Lu tidur kak?” tanya orang itu sambil menatap ke sosok Keyra yang menutup matanya. “Enggak gue cuma tutup mata” ucap Keyra berbohong dan dengan pelan dia membuka matanya. “Gue kira kehadiran gue nganggu elu kak” ucapny

  • A different soul 2   Chapter 176

    Ami hanya diam membisu, bingung ingin membalas seperti apa. Dia merasa kasihan kepada sosok Keyra di depannya.“Mi gue mau ke Arka” ucap Keyra dengan raut wajah tak berdaya.“Gue-“ ucap Ami terpotong oleh suara pintu terbuka.“Mau ke Arka? Mau gue anter?” tanya seseorang yang berada di abang pintu.“Boleh?” tanya Keyra dengan senyum bahagia.“Hm” balasnya dengan senyum kecil. Hatinya terasa teriris melihat kondisi Keyra saat ini.“Tapi Kak” ucap Ami dengan raut wajah tak terima.“Keyra jadi tanggung jawab gue. Kalian pernah mikir gak? Kalau sikap kalian kayak gini bukannya buat Keyra sembuh malah buat Keyra tambah sakit. Lu gak lihat kondisi Keyra yang semakin buruk dari waktu ke waktu?” kata Dika dengan raut wajah datar.“Oke, tapi gue ikut” ujar Ami dengan raut wajah datar.“Hm” balas Dika dan berjalan ke arah Ke

  • A different soul 2   Chapter 175

    Sudah hampir dua minggu Keyra di rawat dan sudah beberapa kali dia menanyakan keadaan Arka dan kondisinya. Kebanyakan orang langsung bungkam dan memasang raut wajah yang cukup mencurigakan.Dia mencoba menepis semua prasangka-prasangka buruk yang mungkin terjadi kepada Arka. Keyra selalu menanamkan kalimat ‘Dia pasti baik dan sedang dalam masa pemulihan’ dalam benaknya saat mengingat sosok Arka.Saat ini Keyra sedang sendirian, dia berniat jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Tapi langkahnya terhenti saat dia mendengar suara seseorang yang dia kenal.“Gimana sekarang?”“Kita jujur aja, kasihan gue lihatnya”“Tapi gimana kalau kondisi Keyra memburuk setelah denger keadaan Arka sekarang?”“Itu udah konsekuensinya, kalau kita nutupin ini lebih lama. Gue gak yakin kalau Keyra bakal sehat-sehat aja. Lu lihat sendiri ‘kan? Gimana dia tiap harinya? Setiap hari dia ngelamun mikirin Arka&rdqu

  • A different soul 2   Chapter 174

    Sudah 4 hari setelah hari pemakaman Arka dan kondisi Keyra semakin hari semakin baik. Bahkan ada saatnya Keyra merespons jika ada seseorang mengajaknya berbicara terutama Mama dan abangnya.Hari ini cuaca cukup mendung, membuat seorang yang tidur di sofa semakin nyaman melanjutkan tidurnya. Bima masih terlelap di atas sofa dengan nyamannya.Di atas berangka ada sosok yang cantik sedang terlelap dengan tenang. Mata yang tadinya tertutup mulai terbuka dan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.Beberapa kali Keyra mengerjapkan matanya dan penciuman pertamanya menangkap bau obat-obatan.Dengan perlahan Keyra menatap ke sekelilingnya dan mendapati sosok Bima yang sedang tertidur di atas sofa. Beberapa saat dia menatap sosok Bima hingga tangannya memegang tenggorokan karena merasa kering.Dengan perlahan Keyra mengambil gelas di sampingnya dan menghabiskannya tanpa sisa.Setelah minum Keyra menerawang kejadian yang menimpanya b

  • A different soul 2   Chapter 173

    “Arka!!” teriak sang istri menyebut nama anak pertamanya, anak laki-lakinya dan penerus perusahaannya.Di tempat yang tak jauh dari mereka terlihat keluarga Keyra yang berdiri mematung dan menatap ke arah berangka tadi dengan sorot mata kosong. Pikiran mereka tiba-tiba ngeblang seperti tanah yang tandus.“Mas” panggil Mama Keyra sambil menatap ke arah jasad Arka dengan tubuh sedikit bergetar.“Tenang sayang” ucap sang suami sambil membawa sosok istrinya ke dalam dekapannya.“Dia meninggal Mas” ucap sang istri dengan nada suara bergetar.Sang suami hanya diam sambil mengusap lembut sosok istrinya yang rapuh.“Bima, kamu jaga adikmu di dalam” ucap Papanya dengan nada suara tak terbantah.“Baik Pah” balas Bima dan mulai berjalan ke dalam ruang inap adiknya.Saat dia berada di pintu dapat dia lihat sosok rapuh adiknya berada di atas berangka. Dengan perla

  • A different soul 2   Chapter 172

    Di kantin rumah sakit.“Pah, perasaan Mama gak enak” ucap Mama Arka dengan raut wajah khawatir.“Kenapa Mah?” tanya sang suami dengan raut wajah cemas saat melihat sang istri memegang dadanya dengan raut wajah khawatir.“Mama keinget Arka Pah” ucap sang istri sambil menatap ke arah suaminya dengan raut wajah khawatir dan tanpa sadar air matanya mulai menetes.“Loh? Kok nangis?” tanya sang suami dengan raut wajah cemas.“Mama mau ke Arka Pah” ucap Mama Arka dan mulai bangkit dari duduknya berlari keluar dari kantin.“Mama” panggil Papa Arka sambil menatap sosok istrinya dan tak lama dia mulai bangkit mengejar langkah kaki sang istri.“Ayo Mah” ucap Papa Keyra sambil memegang tangan istrinya. Dengan perlahan dia menuntun tubuh ringkih sang istri. Semenjak kecelakaan Mama Keyra kondisinya semakin menurun jika ingat kondisi putrinya saat ini.Mama A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status