Share

Magang 2

Kini Lisa sudah berada di depan perusahaan tempat dimana ia akan magang. Lisa sedikit gugup karena harus mencoba hal baru yang belum pernah ia lakukan sama sekali

Adhara corperation salah satu perusahaan ternama yang dimana menempati posisi kedua terbesar di Indonesia. Bagaimana ia tidak khawatir jika nanti tiba-tiba ia membuat kesalahan disana. Namun Lisa menggelengkan kepalanya mencoba tetap berpikir positif berharap semuanya berjalan dengan lancar

"Huft..." desah Lisa "Ok Lisa, lo bisa. Bismillah," ucapnya lalu masuk kedalam perusahaan tersebut

Lisa berjalan masuk dan dilihatnya beberapa pegawai kantor yang cukup menarik perhatiannya.

Style yang mereka kenakan dengan obrolan mereka yang masih seputar pekerjaan. Dan tentunya Lisa akan bergabung bersama mereka disini tentunya

"Misi mbak-" ucap Lisa di resepsionis

"Iyah ada yang bisa saya bantu mbak,"

"Ehm saya mahasiswi yang mau magang disini. Kantor direktur keuangan dimana yah mbak." tanya Lisa

"Ouh kantor direktur keuangan ada dilantai 10 mbak, ruangannya ada paling ujung sebelah kiri."

"Ouh kalau gitu makasih yah mbak."

Lisa lantas berjalan menuju lift untuk menemui direktur keuangan perusahaan tersebut. Setelah tiba disana, ia langsung menuju kantor direktur seperti apa yang dikatakan oleh resepsionis tadi

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk-"

Lisa masuk saat dirinya dipersilahkan oleh pemilik ruangan, ia berjalan masuk dengan pelan lalu berdiri didepan meja seorang laki-laki yang umurnya mungkin hanya berbeda 4 tahun dengannya

"Ehm permisi pak, saya Lisa mahasiswi yang mau magang disini." ucap Lisa sesopan mungkin

"Ouh Lisa Pradita bukan? Dari kampus Abdi Jaya?" tanya lelaki dengan nama Seno tersebut

"Iya pak benar."

"Silahkan duduk, maaf yah meja saya berantakan." ucapnya sebari membersihkan sedikit tumpukan kertas dimejanya

"Gak papa pak,"

"Jadi kamu kapan bisa langsung kerja disini? Maksud saya magang." tanyanya to the point membuat Lisa sedikit kaget

"Ehm bapak gak mau wawancara saya dulu?"

"Loh buat apa? Kan kamu cuman magang disini. Dan lagi saya liat di proposal yang kamu kirim itu bagus. Cukup untuk saya menilai cara kerja kamu nanti."

Lisa sedikit terkejut namun ia akui bahwa dirinya senang karna bisa langsung diterima untuk magang disana padahal banyak mahasiswa seangkatannya yang ditolak untuk magang disana karna tak sesuai dengan apa yang diharapkan

"So kapan kamu bisa mulai magang disini?"

"Hari ini bisa kok pak." jawab Lisa antusias

"Ehm ok, tapi besok aja kali yah. Ini juga udah mau jam pulang-" ujar Seno menatap jam ditangannya "Hari ini kita perkenalan diri aja sama staf lainnya bagaimana?" lanjutnya

Lisa mengangguk antusias kala diajak untuk berkenalan dengan orang-orang disana dan tempat dimana ia akan ditugaskan

"Yaudah ayok ikut saya." ajaknya berdiri namun kembali ia menatap Lisa didepannya dan mengulurkan tangan kearah Lisa

"Seno Aidendra."

"Lisa Pradita Celestial" jawab Lisa menjabat tangan Seno

"Lucu yah nama kamu, kalau di film marvel Celestial itu nama alien loh."

"Eh itu saya juga kurang tau pak. Kakek saya yang kasih nama," cengir Lisa

Kini keduanya sudah berada di divisi akuntansi anggaran dan pajak. Terlihat dimata Lisa kesibukan para pegawai disana

"Perhatian semuanya." seru Seno menepuk tangannya dimana mata semua staf lantas tertuju kepadanya "Hari ini kita kedatangan mahasiswi magang di divisi kita."

"Wah hebat, pertama kalinya ada yang magang di divisi kita." ucap salah seorang staf

"Iyah, cantik lagi. Sabi nih-" timpal yg lainnya

"Baguslah biar ada yang bantu-bantu ye gak." senggol seorang perempuan pada lelaki disampingnya

Mendengar beberapa sambutan disana membuat jantung Lisa seketiga deg-degan bukan main. Bagaimana kalau nanti dirinya akan dijadikan kacung disana, apalagi ini pertama kalinya ada yang magang di divisi mereka katanya

"Udah-udah jangan ribut, nah Lisa perkenalkan diri kamu."

Seno melirik kearah Lisa yang dimana Lisa nampak sangat gugup sekarang. Kakinya gemetar melihat tatapan staf kepadanya. Namun ia mencoba menarik napasnya perlahan dan menghirup banyak oksigen untuk menghilangkan kegugupannya

"Lisss ayok, lo bisa. Jangan takut-" gumam Lisa dalam hatinya

"Ayo Liss.." seru Seno

"Ah iya pak, Ehm perkenalkan nama saya Lisa Pradita saya dari universitas Abdi Jaya. Mohon bantuannya untuk 2 bulan kedepan." ucap Lisa sedikit gugup

"Oh namanya Lisa, cantik kek orangnya"

"Hay dekk..."

"Mohon bantuannya juga Lisa yah,"

Itulah beberapa tanggapan dari perkenalan Lisa barusan. Sebelum semakin heboh mereka menggoda Lisa, Seno sudah lebih dulu memotong ucapan mereka

"He, heh kalian ini udah pada tua juga. Jangan genit ingat istri dirumah."

"Maaf pak, yah kan namanya juga senang ada anak magang."

"Modus tuh pak dia."

"Ehm pak, pembimbingnya siapa yah?" tanya salah seorang dipojokan

"Pembimbingnya Tiana, tapi karena dia cuti untuk lahiran jadi Jace yang gantiin Tiana." tunjuk Seno pada seorang cowok yang baru saja kembali dari pantri membuat kopi

Lisa mengikuti arah tunjuk Seno dan mendapati sosok lelaki tinggi, badan tegap, mata hitam legam dengan rambut yang sedikit panjang ikut menatap kearah Lisa

"Saya pak?" tanyanya menunjuk dirinya sendiri

"Iyah kamu,"

"Wihh ok pak siap." ujar Jace dengan wajah senangnya

Lisa hanya mencoba tersenyum menyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja untuk 2 bulan kedepan.

"Ok kalau gitu Lisa kamu kalau mau pulang boleh mau singgah disini sampai jam kantor selesai juga boleh. Saya ada rapat soalnya jadi buru-buru," ucap Seno

"Eh saya boleh disini aja gak pak, sekalian mau tanya-tanya struktur kerja disini kek gimana."

Seno mengangguk lalu membiarkan Lisa untuk berada disana sampai jam kantor selesai

"Gak masalah. Yasudah kalau begitu saya pergi dulu. Baik-baik kalian sama dia," ucap Seno lantas berbalik meninggalkan ruangan tersebut

"Paling di suruh bikin kopi pak." sahut seseorang diujung menatap ke Lisa

"Hy Lisa, aku Sindi."

Seorang perempuan menyapa Lisa di ikuti beberapa orang pula untuk berkenalan dengannya

"Hay aku Maira,"

"Kalau aku Fina semoga kita bisa akrab yah."

Lisa hanya menjabat tangan dari mereka satu persatu. Pikiran Lisa yang menyatakan dirinya akan dirudung ternyata tidak. Perempuan-perempuan disana justru menyambut dirinya dengan baik

"Semoga betah yah disini, yah maklumin aja kalau kamu nanti digodain sama mereka. Biasa jomblo ngenes lagi-" bisik Fina dimana Lisa terkekeh mendengarnya

"Eehh udah kenalannya, Lisa sini meja kamu disebelah aku." panggil Jace melambaikan tangannya

Lisa lantas datang menghampiri Jace dan duduk di meja yang disebutkan tadi. Jace langsung membuka komputer didepannya dan sedikit menjelaskan profit perusahaan kepada Lisa

***

Dirga baru saja selesai dengan kelasnya. Ia kini menuju ke kelas sang kekasih Indah yang hanya berbeda lantai dengannya.

Namun langkahnya yang menuruni anak tangga terhenti saat hp disakunya berdering

"Halo bund..."

"Kamu dimana? Udah dirumah?"

"Belum bund, ini aku baru mau balik. Kenapa?"

"Jemput bunda yah, mobil bunda masuk bengkel."

Dirga melihat jam ditangannya, lalu menggaruk pelipisnya. Ia hendak pergi dengan Indah sore ini namun karena bundanya meminta jemput jadilah janjinya dibatalkan

"Ga-"

"Iyah bund-"

"Kamu denger bunda gak sih?"

"Iyah Dirga dengar kok. Yaudah tungguin aja dikantor. Dirga langsung jalan kesana."

"Ok, jangan lama-lama kamu."

"Iyah bund, seeyou." ucap Dirga memutuskan sambungan telfonnya

Saat sampai disana, Indahpun baru keluar dari dalam kelas dan langsung menghambur kepelukan Dirga

"Sayang, kamu udah nunggu lama yah?" tanya Indah dengan manja

Dirga tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Indah didekapannya "Aku baru sampai kok."

"Yaudah ayok kita pulang, aku masakin kamu makanan kesukaan kamu. Kamu maukan?"

Dirga kemudian melepaskan pelukan Indah padanya "Sayang hari ini kayaknya aku gak bisa nganter kamu gak papakan? Soalnya bunda tadi nelfon nyuruh aku jemput dia karena mobilnya masuk bengkel."

"Yah, yaudah deh gak papa." ujar Indah menampilkan senyumnya

"Maaf banget yah."

"Iyah gak papa, kan lain kali bisa."

"Yaudah kalau gitu aku duluan yah,"

Dirga mengecup kening Indah dan segera pergi meninggalkan Indah yang masih berdiri menatap dirinya menghilang dari balik tangga

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status