Share

AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)
AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)
Author: Ria Abdullah

1. perhiasan

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-05-24 10:44:54

**

Pertanyaan di atas hanya akan kuketahui jawabannya, setelah memberi sedikit kesan kecil untuk suamiku dan Erika, janda cantik yang selalu jadi primadona di jajaran member klub golf dan pengusaha kaya.

Astaga ....

*

"Mas, hari ini ada acara keluarga di Hotel Panorama, Mas bisa ikut 'kan?" tanyaku yang duduk berhadapan dengannya di meja makan, menikmati hidangan sarapan.

Suamiku, Mas Danu Mahendra sepertinya tidak menyimak pertanyaanku Ia menyuapkan nasi ke mulutnya namun tertahan di udara karena membalas dentingan pesan-pesan masuk di ponselnya.

"Mas ...."

"Hmm, apa?" Dia terlihat teralihkan setelah kupanggil untuk kedua kalinya.

"Mas gak dengar?"

"Aku tadi balas pesan."

Aku tahu dari sikap selalu berwibawa, tegas dan tampil paripurna suamiku menyembunyikan rahasia. Rahasia yang tidak ingin ia bagikan bahkan pada udara atau dinding yang berdiri kokoh di sekitarnya.

Kini kusimpulkan segurat senyum ke arahnya yang mana kepura-puraan luguku menyamarkan sakit hati yang kupendam.

"Kita ada acara keluarga, Mas. Haul kematian kakeknya Mas," ulangku pelan.

"Aku gak bisa ikut Sarah, aku ada pertemuan mendadak dengam klien penting," tolaknya tegas.

Kusunggingkan sekali lagi senyum semanis tadi sambil menuangkan susu krim ke dalam kopinya.

"Baik tidak masalah," desahku pelan, "Tapi ... boleh aku tahu kliennya siapa?"

Ia mengangkat wajahnya menatapku saksama, aku tahu, ia enggan memberi tahu.

Ia menggeleng cepat, menyentuh ujung hidungnya, kemudian ujung bibirnya dengan gerakan tegas tapi terlihat ragu, gesturnya menunjukkan bahwa dia tak nyaman kutanyai demikian.

"Oh, klien dari kalangan orang terkenal ini kayaknya, Ma," balasnya padaku dengan panggilan mesranya.

"Siapa, artis?" selidikku.

Ia menggaruk kecil belakang kepalanya tanda gugup, lalu balik.menataoku tajam dan berkata, "Kok tumben banyak tanya, Papa seolah-olah dicurigai," katanya mencoba mengintimidasi menyamarkan bahwa ia memang sedang tak suka kucurigai

"Aku ... Aku jalan dulu ya, Ma." Ia bangkit dan segera mengantongi ponselnya dan meraih tas serta kunci mobil.

"Sarapannya belum habis, Mas," kataku sambil melirik piringnya.

Ia berhenti sejenak, dan mengibaskan tangan ke udara, "Cukup, Sayang nanti aku mengantuk karena kelebihan karbohidrat," jawabnya sambil melangkah cepat.

Aku tahu ia segera menghindar untuk tidak melanjutkan percakapan bersamaku. Dan lagi, ia melupakan kebiasaan kecilnya yang tidak pernah menyisakan makanan di piring. Katanya itu 'Pamali' dan bisa mengurangi rezeki, tapi kali ini. Aku pastikan ia sedang menargetkan untuk bertemu orang penting.

(Pelajaran mengenai tentang gestur selesai)

Pintu gerbang di tutup setelah mobil Audi warna biru tua itu menghilang. Kuraih ponsel untuk menghubungi keponakanku, anak kakakku yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumahku.

"Halo Tante," katanya

"Kamu bisa bantu Tante ikutin kemana perginya Om hari ini," pintaku pelan.

"Aku ada tugas daring Pagi ini, Tante. Tapi aku bisa mengikutinya secara virtual," ucapnya dari seberang sana.

"Bagaimana?"

"Pake pelacak number tracker dan GPS."

"Benarkah, tapi apakah perangkat suamiku tidak akan tahu, atau mungkin notifikasi akan masuk pada sistemnya jika kita sedang melacaknya."

"Oh ya, ya, Tante. Tapi aku akan coba, gimana?" tawarnya.

"Oke, coba aja," kataku sambil membuang nafas pelan.

"Coba hidupkan konfirmasi dari hape Tante, konfigurasi dan sinkronisasinya."

"Siap, sudah," kataku setelah memencet tombol accept.

"Ya udan Tante tinggal pantau aja, selama hape Om nyala, Tante tetap akan bisa melacak keberadaannya."

"Oke makasih ya," kataku.

"Eits, tunggu Te, aku gak dikasih uang jajan nih?" tanyanya manja.

"Oke, ini Tante transfer," jawabku.

Dasar keponakan matrealistis.

"Ma aku berangkat dulu," kata putriku yang menghampiri sambil mencium pipiku.

"Oke Laila sayang, hati-hati, ya," ucapku membalas ciumannya.

"Oh ya, Ma. Ingetin Papa ya, aku ada pentas piano Minggu depan, kalian orang tuaku harus hadir buat memberiku semangat," katanya dengan ekspresi bersemangat.

"Tapi kamu udah 16 tahun lho, sayang, masak di temani terus."

"Bukankah se-dewasa apa pun anak, mereka tetap akan menjadi bayi yang imut untuk orang tuanya?" Argumennya membuatku tergelak, ia cerdas dan lincah sekali.

"Oke sayang, siap, tentu aja," balasku dan dia tertawa bahagia.

**

Pukul sebelas siang, sambil menikmati tontonan cinema pribadi di rumah, kubuka ponsel untuk memeriksa Mas Danu ada di mana.

GPS-nya terlihat bergerak menandakan ia sedang berkendara. Dari kantor menuju pinggir kota.

Entah kemana dia?

Dan, pertanyaanku terjawab 20 menit berikutnya setelah dia berhenti dan penanda lokasi berwarna merah memberi keterangan nama, Blue Diamond Hotel and Spa.

Apa gerangan yang suamiku lakukan di sana, sebuah lokasi wisata yang jauh dari pusat perkantoran dan kesibukan.

Rasa penasaranku demikian membuncah sehingga entah tanpa sengaja atau kebetulan saja aku menekan tombol aplikasi i*******m, dan secara kebetulan nama Erika Diana lewat dan memposting photo cantik di kolam renang, dengan pemandangan laut sebagai latar belakang dengan pose menggoda sambil menikmati floating breakfast dengan caption 'Bangga menjadi perhiasan bagi orang yang aku cinta'.

Lokasinya sama dengan lokasi Mas Danu berada, apakah ini kebetulan atau sesuatu yang direncanakan? Mestikah aku menyusul ke sana?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   19

    Jadi menang aku atau Gundiknya? Aku bertanya pada diriku di depan kaca rias sambil membersihkan sisa sisa make up sore tadi.Selepas arisan dan sepulangnya para sahabat dan kolega akhirnya aku bisa berbenah lalu mengistirahatkan diri lepas dari sedikit masalah tentang Erika.Suamiku mendatangi ke tempat tidur dan merebahkan dirinya ke sampingku."Bagaimana, apakah hari ini hari yang panjang bagimu, Mas?""Aku cukup lelah Sarah, aku mohon untuk tak perlu membahasnya lagi," ucapnya sambil memejamkan mata."Aku juga lelah Mas, sebaiknya kita tak perlu bicara banyak," balasku lalu merebahkan diri dan memejamkan mata.***Kutemui putriku pagi ini meja makan dia terlihat bersemangat membenahi rambut dan tasnya."Kamu sudah siap ke sekolah Nak?""Iya, Ma.""Kamu gak apa-apa?"Ia terlihat membulatkan mata dan tersenyum tipis "Buat apa malu atau takut, Ma.""Oke sayang, kalo gitu mari makan," kataku.Suamiku bergabung bersama kami tak lama setelahnya."Oh ya, Pa, aku mau minta tambahan uang y

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   18

    "Lihat apa yang terjadi Sarah," ujar Mas Danu sambil menghempas tubuhnya dengan frustrasi di sofa selepas ia pulang kerja sore ini."Ada apa, Mas?""Erika membuat mereka yang tadinya ingin mengambil mutiara dengan nilai beli 700 juta akhirnya membatalkan kerja samanya," ucap Mas Danu kecewa."Benaran, Mas, Bisa secepat itu?" "Iya bisa dong, Erika punya banyak kolega dan relasinya menyebar di mana-mana, ia punya pengaruh." Mas Danu memijiti kepalanya."Andai tidak ada latar belakang dendam asmara, mungkin ia tak akan membatalkan kontrak tanpa sebab, wanita itu mudah baper dan tidak profesional sama sekali," celaku pada gundiknya."Bukan begitu ....""Kenapa? Memang kenyataannya kok," sergahku."Lagian Mas juga andai ga menjalin cinta, Mas tidak akan rugi," tudingku sambil menuangkan segelas air minum di meja makan yang tak jauh darinya.Ia hanya membuang napas kasar dan terlihat amat gusar."Kendalikan sikap dan emosimu Sarah.""Aku telah mengendalikannya dengan baik, Mas. Andai tidak

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   17

    "Kurang ajar!" Teriaknya yang lalu keluar dari mobilnya, suasana malam di komplek kami tidak ramai dan temaram membuat Etika berani keluar dari pintu mobilnya."Kamu kelewatan ya, aku bisa saja mematikan bisnis perhiasan dan mutiara suamimu," katanya dengan nada emosi."Kau pikir kau Tuhan yang bisa mematikan rezeki orang lain?" balasku."Kurang ajar," geramnya meradang lantas datang menghampiri dan mulai mendorong bahuku dengan kedua tangannya.Aku pun tak mau kalah membalas dan terjadilah saling dorong mendorong di antara kita berdua, ia mengenakan sepatu tinggi dan dress selutut sedangkan aku menggunakan sandal berbulu khusus di untuk di dalam rumah.Kami saling mobil, saking membenturkan badan ke mobil dan saling berjatuhan, bergulingan dan saling memukul dan mencakar."Dasar kepar**" teriaknya."Wanita murahan," balasku.Ia menampar wajahku keras hingga pipiku terasa sangat pedas, lantas kubalas dengan satu gerakan dan seketika wajahnya luka oleh bekas jari kukuku."Hei, ada apa

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   16

    "Laila buka pintunya Nak," bujukku sambil mengetuk pintu kamarnya."Aku gak lagi mau bicara dengan siapa pun Ma," jawabnya, " Biarkan Laila sendiri."Aku tak bisa memaksanya jika itu memang keinginan anakku, maka aku beranjak dari depan pintu kamarnya.Aku kembali ke bawah dan menemui asisten rumah tangga dan memintanya menyiapkan makan malam."Ina, tolong ini dimasak ya," kataku sambil menunjukkan kantong berisi cumi dan sayuran."Iya, Bu."Kemudian kutemui Mas Danu yang masih membisu di ruang tivi. Kuhempaskan diri di sampingnya lalu berkata,"Katanya Mas tidak akan bersama Erika lagi, nyatanya apa?"Ia masih membisu." Mas menyuruhku menyiapkan kebutuhan untuk ke luar kota tapi Mas malah pergi belanja dengan wanita lain, dan membeli kebutuhannya," ujarku marah."Tolong jangan menyalahkan aku.""Lho siapa yang mau disalahkan kalo bukan Mas, siapa?" lanjutku."Aku ... Aku minta maaf," katanya lirih."Maaf terus, seolah semua masalah kelar dengan kata maaf, tobatnya Mas, seperti tobat

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   15

    "Mama ... itu Papa dengan siapa?" ucap putriku dengan raut wajah kebingungan.Saat itu aku sendiri juga tak tahu harus mengatakan apa kepada Laila sedang suamiku berdiri terpaku juga wanita yang menjadi kekasihnya kehilangan kata-kata."Kenapa Papa bisa bersama dengan wanita itu?" Lanjut Laila."Papa menemaninya saja," ujar Mas Danu terhadap pertanyaan dan sangkaan putriku"Tapi kenapa dia sampai bergelayut di lengan Papa?" Pertanyaan itu membuat Mas Danu terkejut dan tidak bisa menjawab"D-Dia hanya teman Papa," balas Mas Danu.Belum selesai suamiku bicara, anakku telah mendekat menghampiri Erika, tanpa aba-aba ia menjambak wanita itu dengan keras."Laila ...," Seruku berusaha menghampirinya cepat untuk menghentikannya."Arggh ...." Wanita itu menggeram karena tidak sigap menerima gerakan Laila.Erika gelagapan karena rambut poninya yang ditarik dengan keras oleh anakku."Kamu pelakor hah?!" Laila mendesis sambil terus menjambaknya.Wanita itu tidak berusaha melawan melainnkan han

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   14

    Kubuka pintu rumah dengan santai melewati ruang tamu yang di sana sudah menunggu suamiku. Kulirik Jam dinding bergaya klasik berukuran besar yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam."Kamu dari mana, Ma?""Dari arisan Pa.""Kok lama banget," tanyanya."Udah biasa kan, Pa?""Apakah tidak terjadi keributan di sana?" tanyanya tiba-tiba, suaranya memantul dalam keheningan rumah seolah menginterogasi kesalahanku.Aku langsung menangkap, tampaknya wanita itu tak melewatkan sedikit hal pun untuk tidak disampaikan pada suamiku."Apa maksudmu, Mas?" tanyaku membalikkan badan."Kamu bertengkar lagi""Gak.""Tapi ...."Gumbrang ....Aku sudah muak, sebingga reflek kuhempas aksesoris yang terpajang di bufet depan."Selalu tentang Erika, tentang laporan wanita itu lagi!" Desisku marah.Ia memandang pecahan kaca itu dan berkata,"Tidak, bukan tentang itu," bantahnya cepat."Lantas?""Cincin."Kulirik benda cantik yang melingkari jari manis ku. Kuremas jemariku sendiri."Kenapa?","Katakan yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status