Share

7

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-05-28 07:45:29

Aku pergi membenahi diri ke kamar mandi setelah selesai makan malam dengan para nyonya-nyonya besar pengusaha itu.

Kucuci tanganku lalu kuberikan sentuhan tipis bedak dan pemulas bibir untuk menyempurnakan tampilan muka.

Tiba-tiba wanita berdada besar dan bergaun marun tadi datang dan mencekal lenganku dengan kasar lalu menarikku ke sudut rest room mewah tersebut.

"Kamu sengaja ya, menyindirku?" katanya dengan wajah merah padam.

"Loh, situ merasa tersindir, Jeng erika pelakor?" tanyaku cuek dan santai.

"Kamu ya ...." Ia mengangkat tangan dan siap memukulku.

"Hei, hei ... Turunkan tangan dan jaga batasanmu, ingat kita sedang di ruang publik dan member arisan hadir semua, kamu gila?" tanyaku.

"Kamu jangan macam-macam sama aku ya, kalo mau, aku bisa matikan bisnis kamu semuanya!" Ancamnya dengan mata membeliak ditambah garis eyeliner tegas yang memperseram tampilan wajahnya.

"Dengar ya, kalo gak merasa menjadi duri dalam rumah tangga orang ngapaian mesti emosi dan menabrak orang seperti ini," ucapku.

"Kamu yang keterlaluan, kamu mempermalukanku," desisnya.

"Ngapaian malu, kecuali kamu benaran pelakor dan semau benda yang kamu pakai ini adalah benda dari hasil memeras sebagai pelakor."

Plak!

Ia menamparku, hingga aku oleng dan nyaris terjatuh, kusentuh pipiku yang terasa panas dan perih bekas Tamparan kerasnya.

"Jangan ulangi lagi!" Ia bersiap pergi namun dengan sigap kutarik rambut model gelombang sepunggung miliknya dan kupelintir dengan keras sehingga ia terkejut dan gelagapan karena aku mencengkeram rambutnya dengan sangat kuat.

"Lepaskan!" jeritnya.

Namun karena ruang rest room mewah ini kedap suara dan tidak dipasang cctv demi privasi nyonya-nyonya akhirnya kutarik rambutnya dan kuseret dia ke bilik toilet dengan memelintir rambut panjangnya dari belakang dengan kasar.

"Lepaskan aku, dasar licik, berani main belakang," ujarnya sambil menahan rambutnya yang makin kencang kutarik.

.

Kusentak dia dengan kasar hingga terjatuh dalam posisi telentang di bilik toilet kududuki perutnya lalu,

Bugh ...

Bugh ...

Tinjuan dan pukulan mendarat di wajahnya.

"Ah ... Auw ... kurang ajar!" teriaknya, namun dia tak bisa berbuat apa-apa, karena bukan saja kududuki perutnya, tapi juga kedua tangannya sehingga dia tak berdaya bangkit atau membalas pukulanku.

"Lepaskan ... Lepas," napasnya sesak karena berat badanku menekan perutnya.

Setelah puas memberinya bogem mentah aku bangkit dan kuinjak dadanya dengan sepatu heel yang kukenakan.

"Kau pikir aku tak tahu kelakuanmu rubah tua? dasar pelacur!" Amarahku tak bisa lagi kendalikan.

Ia terlihat tak berdaya melawan, ingin memukulku namun kemudian kutendang lengannya dengan moncong sepatu sehingga dia meraung kesakitan.

"Arrgg .... Sial! Dasar hewan!" jeritnya.

"Yang hewan siapa? Kamu atau aku?"

"Apa yang kamu ketahui tentangku," jawabnya masih tak mau kalah.

"Kebusukanmu!"

"Jangan asal bicara aku akan melaporkan perbuatanmu ini," ancamnya sambil berusaha duduk.

.

"Lakukan saja aku tidak takut."

"Dasar wanita tak berguna, hanya menumpang hidup pada laki-laki dan berfoya-foya. Danu sangat terhimpit punya istri tak berguna sepertimu," desisnya.

"Jangan memancing emosiku!" Bentakku yang sudah tak tahan lagi dengan letupan amarah ini, telingaku bahkan berdenging-denging saking membuncahnya rasa emosi.

"Dasar miskin!"ucapnya.

Prak!

Kutendang wajahnya dengan lututku hingga ia tersungkur, kuraih alat pengering tangan lalu kusiram wajahnya dengan selang dari air keran, dan kutarik rambut poninya dan kuarahkan sensor pengering itu ke wajah penuh make up wanita itu sehingga otomatis pengering itu langsung bekerja menghasikan hawa panas.

"Panas ... Awh ... panaaaass ... dasar setan, jauhkan benda itu dariku," teriaknya sambil terus meronta dan berusaha menggigit pahaku.

Namun dengan sigap kuinjak punggung tangannya hingga ia kembali menjerit kesakitan.

"Siaaaal ...." Lenguhannya mengudara.

Wajahnya memerah dan terbakar karena gelombang panas dari handdryer. Kuhempas benda itu lalu kuhempas kasar wanita itu.

"Aku menunggu kau melaporkanku, aku lihat Mas Danu perpihak pada simpanan atau istri sah."

"A-apa kau tahu?" Ia terlihat gemetar.

"Tentu saja, aku tahu, aku tahu dengan detail."

"Kau licik." Ia menggeram.

"Untuk menghadapi kelicikan kita pun harus menjadi lebih licik, kau paham," kataku lalu berlalu meninggalkannya yang terkapar di lantai basah.

"Tunggu saja ... Akan kuberi kau pelajaran!"

Aku tak peduli, kutinggalkan dia di toilet kemudian kuhampiri teman teman arisan kuraih tasku dan bersiap pergi.

"Eh, kamu kenapa, Jeng Sarah?"

Tanya salah satu dari mereka yang melihat cara dan penampilanku yang garang.

"Berantakan kayak habis bergulat," timpal yang lain.

"Memang. Aku habis menggulati pelakor yang menghabiskan harta suami orang dan mengkhianati teman sendiri," kataku sambil melangkah pergi.

Entah apa yang mereka perbincangkan setelahnya aku sudah tak peduli, meski aku akan disanksi secara hukum dan materi serta dikucilkan dari pergaulan tersebut, aku sudah puas menghajar wanita serakah itu.

Tentang suamiku, aku menunggu juga responnya atas kejadian ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   44

    Sejak kepindahan anaknya ke rumah Sarah, suamiku terlihat berubah Saya lebih sering termenung dan kehilangan senyum manisnya."Gimana acara makan malam di restoran Prancis tadi Apakah kamu menemui kata sepakat dengan perusahaan Red Silver?""Uhm ... Iya, eh ... Anu ... Belum," jawabnya."Gimana maksudnya mas, sudah atau belum?""Aku belum baca berkasnya," jawabnya singkat."Kok belum dibaca, harusnya segera dibaca Mas? Bukannya kalian bertemu agar ada kata sepakat, dan kerjasama perusahaan segera terjadi?""Maaf aku kurang enak badan ketika ada pertemuan itu.""Kalau sakit ke dokter dong Mas jangan dipendam aja sakitnya," jawabku."Aku ... Baik-baik saja, aku hanya lelah ...."jawabnya sambil merebahkan diri di ranjang."Kok jadi nggak fokus di akhir-akhir ini?""Entahlah aku banyak pikiran," jawabnya sambil membalikan badan dalam memeluk guling."Banyak pikiran Karena apa mas aku sudah berusaha mencukupi semua kebutuhan dan membuat semua pekerjaan menjadi lebih mudah, apa Ini masalahn

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   43

    Kupikir aku sudah bahagia memiliki Mas Danu ternyata semuanya hanya awal petaka,kupikir aku telah memenangkan sebuah riwayat besar dalam hidupku dengan menyalahkan istri pertamanya tapi ternyata aku hanya mengambil sampah dari kumpulan rongsokan yang tidak berguna.Hmm, memerlukan untuk mengetahui kebodohan sendiri,memalukan untuk mengakuinya tapi kenyataannya aku memang wanita yang bodoh dan mau saja diperbudak cinta.Andai aku punya pikiran lebih jernih untuk memilah dan memilih mana pria yang baik untukku, Andai kugunakan logika dengan sebaik-baiknya, andai aku berpikir panjang mungkin tidak akan sampai begini.Perlahan hari demi hari aku menyadari bahwa menjadi istri dan hanya dimanfaatkan saja untuk dia mendapatkan jumlah harta milikku.Aku wanita yang royal ini,merasa bahwa pengabdian seorang istri boleh dengan memberikan suami sejumlah uang dan barang karena aku tidak pernah memperhitungkannya, sekalinya aku mengkalkulasi semua itu, aku hanya mampu menemukan yang sendiri, karen

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   42

    Hari itu adalah hari pernikahanku dengan Erika, entah engapa ketika kuayunkan langkah menuju lokasi ijab kabul langkahku terasa berat, perasaanku seolah teriris, seolah separuh nafasku akan hilang begitu saja.Aku tahu dari kejauhan istriku sedang mengusap air matanya, aku mengerti perasaannya harus melepaskan suami ke dalam pelukan wanita lain adalah hal yang sangat berat, aku tahu gejolak dalam perasaan yang sedang berkecamuk antara benar-benar melepaskan atau membatalkan keputusannya."Kamu yakin akan melepasku?""Iya, Mas, aku harus ikhlas demi kebaikan kita semua," jawabku sambil menggenggam tanganku."Tapi semuaanya akan berbeda setelah semua ini, Sarah, kita akan lebih jarang bersama," sanggahk ragu.Ia meletakkan tangannya di dadaku, sambil membenahi kancing pakaian dan bunga yang melingkar di leherku."Tidak ada yang akan berbeda Mas, semuanya tetap sama, asal Mas setia," jawabnya.Masih kutangkap ia menyeka sudut mata ketika aku meninggalkan kamar kami, aku setelah hari in

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   41

    Empat bulan setelah perceraian, aku dan putriku memilih meninggalkan rumah dan menjualnya, tak ingin terus-menerus dibayangi kenangan masa lalu tentang Mas Danu, aku memilih untuk berdamain dengan diri dan waktu.Aku memilih untuk pindah ke pinggir kota dan memulai hidup baru di sana, tinggal di sebuah rumah mungil sama Putri cantikku kami kasih sayang dan membunuh waktu hanya berdua saja.Dari hasil penjualan rumah aku menjadikannya usaha toko bunga yang khusus menyediakan bunga segar tanaman hias dan menangani order pesanan merangkai bunga.kebetulan itu adalah hal yang sudah akut akunnya sejak kecil berbekal bakat yang diwariskan oleh Oma.Putriku Laila juga dia ada ada anak gadis yang tegar dan mandiri dia tidak memilih untuk tenggelam dan terpuruk dalam takdir karena perceraian kedua orang tuanya. Malah yang membuktikan bahwa setelah ah kehilangan ayahnya Laila semakin berprestasi dan menunjukkan potensi diri di berbagai kejuaraan di luar sekolah dan jujur itu membuatku bangga.

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   40

    "Dengan ini saya putuskan bahwa Sarah Amalia dan Danu Mahendra resmi bercerai."Tok ... Tok ...Ada rantai besi yang tiba-tiba patah, itu adalah simbol dari jalinan asmara dan ikatan rumah tangga kami. Semuanya musnah sudah.Ketika keputusan itu dikumandangkan hakim, kami dua suami istri yang seketika menjadi mantan saling memandang,sementara Erika dan keluarganya bertepuk tangan dengan gembira menyaksikan bahwa kami berpisah dan akhirnya dia memenangkan suamiku.Aku menatapnya dan Mas Danu bergantian kalau memberikan sebuah isyarat dengan senyuman tipis bahwa, ini bukan akhir semuanya."Maafkan aku Sarah,"gumamnya pelan."Nggak masalah Mas Danu, kita bercerai juga tidak akan merugikanku," jawabku.lagipula untuk apa aku bertahan jika di pihak suami tidak ingin mempertahankan.Untuk apa berusaha bersama jika dari dirinya saja tidak ada keinginan untuk bersama.Semua keputusan yang ku ambil atau keputusan yang Erika ambil selalu dituruti, sebagai suami kadang aku mengeluarkan sikapnya

  • AKU ATAU KEKASIH (GELAPMU)   39

    Aku lelah lelah di puncak ke semua kebosanan ini, aku benar-benar lelah lelah dengan kecemburuan. Lelah dengan penantian, lelah dengan sakit hati melihat kemesraan dan kepedulian Mas Danu yang lama kelamaan terkikis seiring berjalannya waktu.Pernah mencoba bersabar, pernah mencoba memaklumi, dan pernah mencoba untuk menjadi lebih baik lagi, tapi semuanya gagal. Aku semakin terseret ke dalam pusaran menyakiti diri sendiri dan sudah cukup aku putus asa.Begitu juga Putriku ditengarai oleh kekecewaan pada sang ayah dia tumbuh menjadi gadis yang nakal dan sering memberontak untuk mencari perhatian kasih sayang Mas Danu. Putriku yang dulunya gadis yang manis, berubah menjadi gadis yang frontal hati ia masih menjaga kasih sayang dan kesopanannya kepadaku, tapi di luar sana ... Ini tidak bisa dibiarkan lagi.Semua masalah ini asalnya dari Erika dan bermuara pada kehancuran mental anak dan hubungan keluarga kami, aku tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut."Laila kembalilah menjadi anakk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status