Share

BAB 20

“Kalau begitu, pinjam saja uang amplopnya Nuri kemarin.” Aku sudah berusaha keras untuk mempertahankan suaraku agar tetap datar, tapi ternyata tidak bisa.

“Duh, gimana sih kamu, itu kan uang buat dia, buat perisapan lahiran dia juga. Kasihan lah. Masa uangnya mau dipinjam buat pernikahan Syila?”

Jadi jika untukku tidak kasihan? Apa dia lupa Andra masih harus melalui berbagai terapi untuk kakinya?

Aku meletakkan gelas di westafel, mencucinya dalam diam.

“Mia nggak punya simpanan lagi. Sudah habis. Apalagi sekarang dipakai buat bulan madu juga sama Mas Abrar. Kalau Ibu mau silakan ibu minta sama mereka, bukan sama Mia.”

“Kamu kenapa sih? Kok jadi berubah pelit begini?!” Ibu membentakku kesal. “Ini buat adik iparmu juga loh, buat Syila! Bukan buat Ibu sendiri! Masa Ibu mau pinjam uang aja nggak dikasih? Nanti kalau sudah ada uangnya lagi Ibu juga ganti kok! Kayaknya kamu takut banget uangnya nggak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status