Share

Hendra tertembak

"Apa yang kamu katakan? Kamu membandingkan ibu dengan perempuan yang tidak jelas asal usulnya itu?"

"Aku lelah bu, ingin beristirahat."

Diana mendengus, ia tahu jika putranya itu mencoba mengusirnya dengan cara halus.

"Okeee, ibu akan pulang. Mungkin mampir ke kentor sebentar, memastikan jika semuanya baik-baik saja." Ucap Diana sambil berlalu keluar dari ruangan.

Sapta memandang punggung ibunya yang menghilang dibalik tertutupnya pintu. Sebagai anak kandung saja, ia mengakui jika ibunya itu bermulut tajam. Berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain.

**********

Diana masuk ke dalam kantor dengan angkuh. Wajahnya ia tonggakkan, mengabaikan setiap sapaan karyawan.

"Selamat siang bu Diana, lama tidak berjumpa." Sapa Karen, sekretaris Hendra.

"Masuk! ada yang ingin saya bicarakan kepadamu."

"Baik bu,"

Wanita berpakaian ketat itu mengikuti langkah Diana ke dalam ruangan.

"Ada yang bisa saya bantu bu Diana?"

"Apakah ada keluhan tentang perusahaan?" tanya Diana to the point.

"E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status