Share

3

" Katanya suruh bayar DP minimal 400.000 buat satu kamar biar gak ditempatin orang lain. "

" Yaudah pake uang ku dulu aja. "

" Gapapa rin? Maaf loh, soalnya bapak ku belum ngasih uang "

" Iya gapapa Vin, mau dibayar kapan ?"

" Ibunya sih minta besok soalnya banyak yang tanya juga, jadi cepet cepetan. "

" Yaudah hari ini aku bayar "

" Beneran Rin?? Bapak ku belum punya uang. "

" Santai aja sihh, udah gausah dipikirin "

" Maaf yah aku selalu ngrepotin kamu "

" Apaan sih. Udah cepetan beres beres. Besok kan mau pulang..."

Nggak berasa udah mau semester 3 aja. Padahal rasanya baru kemarin aku duduk dibangku kuliah dengan jurusan yang tidak ku inginkan. Tapi hidup dengan orang yang bisa ngerti kita dengan baik ternyata menyenangkan. Yang awalnya terasa berat ternyata perasaan itu pergi tanpa disadari. Entah ini sebuah berkah atau jebakan tapi yang pasti aku bersyukur atas apa yang terjadi sekarang.

" Udah liburan ya mba ?"

" Iya pak... "

" Semester berapa ??"

" Semester 2 "

" Oalahh masih baru ternyata "

" Ehehe iya pak "

Vina tengah asik berbincang bincang dengan supir mobil yang kami pesan secara online. Ada sedikit perasaan sedih ketika mobil yang ku naiki mulai menjauh dari tempat ini. Walaupun belum banyak kenangan yang aku buat tetapi entah kenapa kini rasanya berbeda. Padahal kebanyakan orang akan merasa sangat gembira ketika bisa pulang ke rumah yang sebenarnya. Harusnya kini aku juga merasakan hal itu, tapi dimana perasaan itu sekarang?

" Makasih ya pak "

Mobil itu segera melaju perlahan setelah kami berdua turun dengan membawa seperangkat barang barang yang kami bawa pulang. Kami sengaja berangkat agak siang supaya tidak menunggu terlalu lama dari jadwal keberangkatan. Tersisa 10 menit sebelum kereta datang. Orang-orang sudah mulai bangkit dari tempat duduk dan berdiri disepanjang jalan yang sudah disediakan untuk para penumpang.

" Gerbong 3 sebelah mana ?"

" Apa?"

" Gerbong 3 nunggu nya disebelah mana??"

" Disini aja udah, mau kesana juga rame. "

Aku menggangguk pertanda setuju. Hari ini memang terlihat sangat ramai mungkin karena banyak mahasiswa yang akan pulang ke kampung halaman nya masing-masing makanya jadi sedikit lebih ramai.

Aku menikmati sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Hanya ada sawah dan sesekali melewati pemukiman rumah warga. Aku duduk sendiri sedangkan Vina ada dibelakang ku. Harap harap kursi sebelah kami kosong sehingga bisa digunakan keduanya. Perjalanan menempuh waktu 3 jam yang terasa sangat sebentar. Vina turun lebih dulu karena memang pemberhentian nya lebih dekat dibanding aku.

" Hati hati yahh, nanti kabarin kalau udah sampai "

" Iya, kamu juga hati hati "

Ada sedikit perasaan sedih yang menyelimuti setelah Vina turun dari kereta. Rasanya seperti sendirian walaupun sedari tadi kami juga tidak banyak bicara.

" Ayahh " Panggilku saat melihat ayah yang tengah menunggu kedatangan ku di dekat pintu keluar. Ayah langsung memelukku dan kami berdua segera menaiki motor untuk pulang ke rumah. Sekitar 30 menit jarak tempuh dari stasiun ke rumah ku dan tak banyak perbincangan ditengah jalan karena cukup sulit untuk berbicara saat berkendara motor.

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam, gimana kabarnya nduk?"

" Baik bu "

Sambut ibuku yang ternyata sudah menunggu sedari tadi diruang tamu. Semuanya terlihat masih sama seperti saat aku pergi.

" Ayo makan dulu "

" Nanti dulu ah, Rinda capek bu. Pengen tidur dulu "

" Hmm, yasudah kalau gitu. "

Aku langsung merebahkan tubuh ke atas kasur ku yang paling aku rindukan saat berada di kos kosan. Rasanya tubuhku lelah sekali padahal sepanjang perjalanan aku hanya duduk diam dan tidak banyak bergerak. Tanpa memerlukan waktu lama aku terlelap dengan barang barang yang masih belum aku benahi satu persatu.

Semuanya kembali seperti semula lagi. Bahkan perasaan nyaman tanpa beban kini kembali lagi. Rasanya aku ingin waktu berjalan dengan lambat supaya aku tidak cepat cepat pergi lagi ke kota orang.

" Makan yang banyak, ibu masakin khusus buat kamu biasanya kalau kamu gak dirumah ibu jarang masak. Adek kamu juga kalau dimasakin gak pernah dimakan "

" Iya ibu juga makan sama Rinda "

" Ibu udah makan tadi keburu laper nungguin kamu "

Aku menggangguk angguk sembari mengambil nasi dan lauk sampai piringku penuh. Walaupun selama ngekos juga aku selalu masak tapi beda rasanya sama masakan rumah. Apalagi masakan Ibu, gak perlu susah susah tinggal makan aja dan sudah dijamin rasanya pasti enak.

Hari ini lauk nya sederhana namun rasanya istimewa yaitu ayam goreng, tumis kangsung dan sambel terasi buatan ibu. Tak membutuhkan waktu lama untuk aku menghabiskan makanan yang ada dipiring. Rasanya seperti sudah lama sekali aku tidak merasakan rasa ini.

" Rinda mau beresin baju terus mau mandi. "

" Jangan kelamaan mandi nya udah sore. Atau mau ngrebus air panas?"

" Emmm boleh deh bu " Ucapku sembari mencuci piring bekas makan tadi.

Rumah ku yang letaknya di dataran tinggi memang membuat air yang ada disini terasa lebih sejuk. Makanya ibu selalu melarang untuk mandi setelah jam 3 sore karena airnya menjadi sangat dingin di sore hari. Berbeda sekali ketika aku berada di Kota Semarang rasanya mandi pun tak ada guna nya. Sembari menunggu air panas siap aku membuka ponsel yang ternyata sudah dipenuhi oleh chat dari orang orang yang belum sempat aku buka karena tertidur. Lebih tepatnya dari orang orang yang ada di grup chat yang tidak aku kenal. Hehehe

" Gimana udah sampe belum??"

" Udah nih dari tadi "

Balasku kepada Vina

" Katanya kamu pulang?"

" Iya ini udah sampe "

" Bohong banget "

" Beneran loh ini udah dirumah "

" Oke deh nanti aku main kesitu "

" Siip "

Balasku kepada teman sekolah waktu Smp dulu, Namanya Yuni. Kami dipertemukan di bangku SMP walaupun kami tidak satu kelas tapi karena rumah kami satu arah jadi kami sering bertemu ketika sedang menunggu angkutan umum untuk pergi ke sekolah. Dia menjadi salah satu sahabat ku yang sangat pandai bahasa Inggris makanya kalau ada tugas bahasa Inggris aku selalu minta tolong Yuni untuk mengerjakan. Atau karena kelas kita berbeda aku biasanya nyontek kerjaan dia yang sudah dikoreksi oleh guru. Aku memang lemah dalam bahasa Inggris buktinya saat ujian nilaiku hanya 54 dari 100 padahal aku sudah mati-matian mengerjakan nya. Hufftt

" Rinda airnya udah panas "

" Iya bu sebentar " Teriakku sembari buru buru mematikan ponsel dan mengambil anduk yang menggantung dipintu. Aku termasuk orang yang jarang sekali mandi air panas. Karena aku justru merasa bandanku menjadi sangat dingin setelah selesai mandi. Jadi aku lebih memilih mandi air dingin walaupun cuman 5 menit.

Hari libur berjalan biasa saja. Hanya aku habiskan untuk membaca buku, mengerjakan pekerjaan rumah, dan tidur. Beberapa kali aku terserang demam karena adaptasi cuaca yang sangat mengejutkan tubuhku. Aku hanya beberapa kali keluar rumah bersama teman dan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Aku pikir liburan adalah waktu yang tepat untuk bersantai dan mengumpulkan energi untuk menghadapi perkuliahan berikut nya.

" Rin, aku mau ngomongin sesuatu "

" Apa vin ? ngomong aja "

" Kayaknya... aku gabisa lanjutin semua ini "

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status