Share

Bab 10

Penulis: Shana
Sepertinya dia baru saja keluar dari Istana Giok. Saat berpapasan dengan Ratu, dia langsung memberi hormat.

"Salam hormat, Kakak Ipar!"

Rio memanggil Nabila dengan sebutan Kakak Ipar, bukan Ratu. Sepertinya dia cukup akrab dengan Kaisar.

Sifa tercengang saat melihat Rio.

Pangeran Rio tampan sekali! Kulitnya putih, sikapnya sopan dan elegan! Sifatnya ini jauh lebih baik dari si Kaisar Tiran yang tidak berperasaan itu!

Andai saja Nabila menikah dengannya ....

Saat memikirkan hal itu, Sifa langsung menghentikan pemikiran konyolnya.

Aturan istana sangat ketat, tidak seperti di kamp militer di mana dirinya bisa berbicara bebas dengan laki-laki.

Saat Nabila hendak pergi, Rio kembali berbicara.

"Saat menyaksikan eksekusi kemarin, apa Ratu merasa terkejut?"

Nabila terlihat fokus, dia lantas menjawab dengan cuek. "Tidak."

"Kebetulan aku melihat langsung saat kakak Ipar berhasil menaklukkan kuda itu, Kakak Ipar memang hebat! Sebenarnya Kaisar menyukai wanita yang bisa menaklukkan kuda. Bisa jadi suatu saat nanti Kaisar akan menyukai Anda."

Rio berkata dengan lembut, seolah telah mengenal Nabila sejak lama.

Nabila mempunyai kesan baik terhadap Rio. Melihat dia memakai pakaian putih, ingatan yang telah lama terkunci itu terlintas di benaknya. Rasa cinta dan sakit hati bergumul di hatinya.

"Terima kasih banyak."

Nabila tidak membutuhkan cinta dari Yohan.

Dia belajar bela diri bukan untuk menyenangkan hati laki-laki.

Di dalam Istana Giok.

Ibu Suri sedang memberi arahan pada Nabila.

"Sebagai Ratu, kamu harus bertanggung jawab atas semua selir di Istana Harem, bahkan pelayan."

"Selain itu kamu juga berkewajiban menegur hal-hal yang kurang pantas."

"Misalnya, saat ini Kaisar hanya mencintai Selir Utama, seorang Ratu harus menegurnya agar Kaisar bisa membagi kasih sayangnya kepada seluruh selirnya secara merata. Dengan begitu, hak dan kewajiban semua pihak bisa berjalan seimbang."

"Jangan meremehkan Istana Harem, di balik para selir itu ada dinasti sebelumnya."

Nabila terlihat menyimak nasihat Ibu Suri dengan serius, tapi sebenarnya dia sedang memikirkan hal lain.

Dia sudah tinggal di istana selama dua hari, tentu saja dia tidak lupa dengan dendam yang dibawanya.

Malam ini, Nabila berniat menyelidiki Paviliun Dharma Senja.

Sementara itu di Paviliun Dharma Senja.

Pembordir istana mengirimkan gaun baru, permukaan gaun yang terbuat dari satin itu berkilau dengan mewah.

Seorang pelayan berkata dengan nada bicara memuji.

"Selir Utama, Kaisar begitu mencintai Anda. Kaisar mempersembahkan kain satin berkilau terbaik dari Daerah Binta khusus untuk anda. Kalau anda memakainya malam ini saat melayani Kaisar, beliau pasti tidak bisa mengalihkan pandangannya dari anda!"

Cindy tersenyum dengan menawan.

Tapi tiba-tiba senyumannya memudar. Dia menatap ke arah bordiran bunga bakung di pakaian itu. Ekspresinya terlihat marah.

"Apa-apaan bordiran itu?!"

"Selir Utama, tolong jangan marah."

"Bunga bakung itu berjumlah 80 kuntum, bawa pergi benda ini dari sini!" Selir Utama berkata dengan pelan, dia membuang gaun baru itu tanpa meliriknya sedikit pun.

Pelayan itu juga merasa bahwa ini terlalu kejam, bunga bakung berjumlah 80 kuntum, itu ada hubungannya dengan kematian.

Hari ini, ada 30 orang lebih penjahit di pembordir istana mati secara misterius. Orang-orang di istana panik, mereka takut hal ini bisa memantik kemarahan Cindy.

Malam harinya, Kaisar mendatangi Paviliun Dharma Senja. Terdengar suara manja tiada henti dari dalam tempat itu.

"Yang Mulia, bordiran itu terlalu jelek, bagaimana mungkin aku memakainya ke luar istana? Apa menurut Kaisar, aku bersalah?"

"Kamu tidak salah, pembordir itu layak dibunuh." Kaisar memang sangat memanjakan Selir Utama.

Tiba-tiba, Kaisar melihat ke arah langit-langit. Dia mengayunkan jubah panjangnya, sebuah senjata rahasia yang keluar dari jubah panjangnya terbang melesat ke arah langit-langit.

Senjata tersembunyi itu melesat terbang menembus langit-langit, sesosok bayangan hitam terlihat di atas atap.

Pada saat ini, penjaga paviliun baru menyadari kalau ternyata ada pembunuh yang mencoba menyusup ke Paviliun Dharma Senja. Mereka mengeluarkan senjata mereka dan bersiap menyerang penyusup itu.

Mereka naik ke atap dan mencoba mengepung si penyusup. Tapi ternyata penyusup itu menghilang menjadi kepulan asap dengan cepat dan tanpa jejak. Sepertinya penyusup itu sudah sangat terlatih.

Para pengawal itu belum pernah melihat keanehan ini sebelumnya, mereka semua bertatapan dengan bingung.

Sebenarnya itu adalah salah satu keahlian Nabila.

Bahkan gurunya juga memuji bakat Nabila yang langka ini.

Malam ini, Nabila berhasil menyelinap ke Paviliun Dharma Senja, bahkan berhasil mengelabui pengawal dan menghindari mekanisme jebakan rahasia. Tapi sayangnya dia tidak bisa menghindari Kaisar Tiran itu.

Sepertinya tenaga dalam yang dikuasai Kaisar sudah sangat tinggi, dia bisa merasakan keberadaan orang lain.

Sepertinya Nabila sudah terlalu meremehkan musuhnya.

Saat dirinya hendak meninggalkan Paviliun Dharma Senja, tiba-tiba sesosok bayangan menghalangi jalannya.

Rambut hitam laki-laki itu terlihat acak-acakan. Bagian depan jubah hitam yang dikenakannya sedikit terbuka. Jakun yang terlihat di lehernya memanjang sampai otot dan tulang bagian bawah lehernya. Aura kejam dan suram memancar dari tubuhnya.

Laki-laki itu tidak membawa senjata apa-apa, dia menyerang Nabila dengan tangan kosong.

Nabila bisa merasakan bahwa orang yang berada di hadapannya itu sangat kuat.

Tapi Nabila tidak mau menyerah begitu saja. Dengan menggunakan pakaian yang praktis, dia bisa bergerak di kegelapan malam dengan cekatan. Gadis itu berhasil menghindari setiap serangan laki-laki itu dan mampu melakukan gerakan jungkir balik di udara dengan luwes. Dia mendarat di belakang laki-laki itu seperti ikan kecil yang melompati gerbang naga.

Pada saat ini, Nabila mengeluarkan panah pendek dari dalam lengan bajunya.

Yohan mengerutkan keningnya.

Penyusup ini sangat kuat!

Kecepatannya saja lebih hebat darinya.

Tapi bukan berarti penyusup itu tidak mempunyai kekurangan.

Dia memiringkan badannya untuk menghindari panah itu dan meletakkan telapak tangannya di pinggang Nabila pada saat bersamaan.

Tubuh Nabila terhuyung ke arah depan, dia lantas menggertakkan telapak kakinya dan membalikkan badannya dengan cepat.

Rambut panjangnya tergerai dan membentuk lengkungan indah di udara.

Yohan menyipitkan matanya.

Wanita?

Nabila mengerutkan keningnya.

Ada bekas luka di belakang pinggangnya.

Tidak disangka pria itu bisa melihatnya dan menyerang bagian itu.

Nabila penasaran, siapa sebenarnya laki-laki itu?

Apa dia pengawal rahasia Kaisar?

Para pengawal berkumpul dari segala arah.

Nabila harus mengakhiri pertarungan ini, dia mengeluarkan bom asap sekali lagi dan melarikan diri secepat kilat.

Namun, penglihatan Yohan sangat tajam. Dia mampu menangkap pergerakan sosok misterius yang melarikan diri dengan kecepatan tinggi itu.

Istana Rubi.

Begitu Nabila tiba, Sifa langsung membantunya berganti pakaian dan menyembunyikan baju yang dikenakannya tadi.

"Ratu baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja." Nabila mengerutkan alisnya dengan kuat.

Luka lama di pinggangnya kembali kambuh karena serangan laki-laki tadi.

Nabila mandi dengan menggunakan air hangat. Begitu Sifa keluar dari aula dalam, dia bertemu seseorang.

Laki-laki itu berjalan keluar dari cahaya dan bayangan, wajahnya tampan, dia mengenakan jubah naga untuk menunjukkan statusnya yang tinggi. Rambutnya diikat, dia mengenakan mahkota yang dihiasi batu giok berwarna ungu.

Sepertinya dia Kaisar.

Sifa tercengang saat melihat wajah Kaisar untuk pertama kalinya.

Dia tidak menyangka bahwa ternyata Kaisar setampan itu. Kaisar terlihat seperti iblis yang diceritakan di buku bergambar, begitu tampan dan menawan.

Tapi ... dia juga terlihat menyeramkan, seperti Dewa Neraka yang siap mencabut nyawa!

"Hamba memberi hormat pada Kaisar!"

Yohan berjalan masuk menuju aula dalam.

Dia yakin kalau penyusup itu masuk ke Istana Rubi.

Ada luka di bagian belakang pinggangnya, Kaisar hanya perlu memeriksanya.

Saat Nabila masih berendam di bak mandi, seseorang tiba-tiba menerobos masuk.

Dia membelakangi laki-laki itu dan berkata, "Kaisar, tolong maafkan Hamba yang tidak bisa berdiri untuk memberi hormat."

Tatapan Yohan terlihat tajam.

Untuk apa dia mandi tengah malam begini?

"Ratu, berdirilah!"

Nabila menggenggam tangannya dengan kuat.

Apa Kaisar menaruh curiga padanya?

"Ratu, apa kamu tidak dengar?" Kaisar berjalan mendekat.

Nabila duduk di dalam bak mandi tanpa mengenakan sehelai pakaian pun.

Dia bisa merasakan tatapan tajam laki-laki yang berdiri di belakangnya.

Tatapannya bagaikan panah yang menusuknya.

Kalau dia berdiri, bekas luka di pinggangnya akan terlihat.

Pada saat ini, tatapan Yohan terlihat dingin.

Dilihat dari sudut ini, siluet tubuh Ratu dan penyusup tadi terlihat mirip.

Kaisar melangkah dengan langkah besar, dia mencengkeram pundak Nabila dan memaksanya keluar dari bak mandi.

Zrasss!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (141)
goodnovel comment avatar
Nur Aini
waach kaco....sy dh baca sampai 712...kok bs balik ke 1 lg ya... apa ada jg yg sepertiku.
goodnovel comment avatar
Theresia M Sudaryati
iya ......... saya sdh melampaui episode 800 an. balik lagi ke 10 ...malezzzz
goodnovel comment avatar
Rina Dohman
ternyata banyak yg balik ke 1 ... gimana sih ini aplikasinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1508

    Saat melihat isinya, Nabila baru mengetahui kenapa Yohan sesenang ini.Apa yang dibawakan oleh Aldo adalah peta jaring laba-laba yang lengkap!Jika dilihat dengan cermat, jaring laba-laba ini mencakup semua kerajaan.Tentu saja Kota Wardas tempat mereka berada juga termasuk di dalamnya!Dengan adanya peta ini, mereka bisa meninggalkan Kota Wardas tanpa perlu keluar dari gerbang kota.Habis gelap terbitlah terang.Aldo tidak pernah melihat isi di dalam tabung, jadi dia tidak tahu kenapa Kaisar dan Yang Mulia Ratu sesenang ini.Hanya saja, dia bisa menyadari jika mereka berdua membutuhkan benda ini.Pada akhirnya dia tidak mengecewakan Pangeran.Nabila berkata pada Aldo sambil tersenyum, "Kamu pasti merasa lelah sepanjang perjalanan ini, istirahatlah lebih dulu. Ingat, jangan ungkit masalah ini pada orang lain, bilang saja kalau ini adalah laporan mendesak dari kota perbatasan."Aldo sangat jarang melihat Yang Mulia Ratu tersenyum, jadi dia tertegun sejenak."Baik."Hanya tersisa mereka

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1507

    Jika ingin memasuki Kerajaan Verto, jalan yang paling terdekat dan aman adalah melalui Kota Wardas.Kedua sisi Kota Wardas dikelilingi dengan gunung, waktu akan terbuang dengan sia-sia dan melelahkan jika harus mengelilingi gunung, dia mungkin akan bertemu dengan pasukan perbatasan yang sedang berpatroli.Jadi, Aldo memutuskan untuk memasuki Kota Wardas.Dia mengamati di luar sambil mencari kesempatan untuk menyelinap ke dalam.Hal yang terasa aneh adalah prajurit penjaga kota di Kota Wardas sepertinya memusatkan perhatian mereka pada orang-orang yang meninggalkan kota.Siapa pun yang meninggalkan kota akan diperiksa dengan ketat, beberapa barang dagangan bahkan disita.Di tengah pertahanan yang ketat seperti ini, hampir tidak ada orang yang bisa meninggalkan kota.Aldo berpura-pura menjadi seorang pedagang, dia mengira dia akan melalui pemeriksaan yang ketat. Tapi dia malah dibiarkan masuk ke dalam kota tanpa diperiksa.Kota Wardas bukanlah kota yang kecil. Setelah masuk ke dalam, Ald

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1506

    Zerito mengatakan hal ini dengan penuh semangat.Ucapannya malah membuat Jonas ragu-ragu.Jonas ingin meninggalkan situasi yang sulit ini dan membunuh Johny, tapi dia tidak ingin melihat Zerito mengorbankan nyawanya.Saat ini, Baron tidak bisa menahan diri untuk berkata."Jenderal Zerito, apakah pantas bagimu mengatakan bahwa kamu mau mengalahkan Negara Naki di hadapan kami?""Selain itu, hal yang terpenting saat ini bukanlah kamu boleh pergi atau tidak, tapi kamu bisa bunuh Johny atau tidak.""Kalau tidak, bukankah ini sama saja dengan cari mati?"Baron adalah orang yang lugas.Selain itu, Nabila juga ingin berkata seperti ini."Bunuh Johny bukanlah hal yang mudah. Apakah kamu tahu teknik serangannya? Apakah kamu bisa menemukan titik lemahnya dan mengalahkannya dalam waktu singkat?"Zerito terdiam.Johny telah menyamar selama beberapa tahun ini, dia tidak pernah menunjukkan kemampuan bela dirinya di depan Zerito.Sebelum ini, Zerito bahkan meremehkan pamannya yang hanya bisa berbisnis

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1505

    Suasana di dalam ruangan sangat sunyi.Jonas menatap Zerito dengan ekspresi masam."Apakah kita benar-benar tidak bisa keluar dari gerbang kota utara?"Sekarang Jonas harus memikirkan cara untuk meninggalkan Kota Wardas sama seperti yang lain.Kalau tidak, ini sama saja dengan menunggu ajalnya tiba.Zerito berkata dengan ekspresi serius."Penyelidikan awal kami menunjukkan kalau pasti akan ada penyergapan di luar gerbang kota utara.""Tapi kita masih harus memastikan jumlah orangnya.""Kalau Johny bertekad untuk menjebak kita di dalam Kota Wardas, maka dia pasti akan mengerahkan banyak orang.""Yang Mulia, kita harus merencanakan hal yang terburuk."Jonas mengangguk sambil tersenyum lembut, seperti sedang menghibur semua orang."Ini bukan berarti kita tidak punya harapan.""Setidaknya kita aman sekarang.""Johny mau mengepung kita, tapi dia pasti tidak menyangka kalau pasukan di gerbang kota selatan sudah dikalahkan, ini mungkin adalah jalan keluar kita."Baron menatap ke luar sambil m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1504

    Ini adalah pertama kalinya prajurit Salino melihat manusia obat yang begitu menakutkan.Luka yang disebabkan oleh pedang biasa sama sekali tidak bisa membunuh mereka, kecepatan dan kekuatan mereka lebih besar manusia normal.Sangat sulit untuk membunuh mereka dalam satu serangan!Apalagi rasa cemas di dalam hati ....Saat melihat banyak orang yang berubah menjadi manusia obat, bohong jika Salino mengatakan dia tidak takut.Gerbang kota tidak dibuka, jadi dia segera menunggangi kuda ke arah yang lain demi menyelamatkan nyawanya.Dia bahkan masih menoleh ke belakang dengan tatapan tidak terima.Sebelum ini dia gagal menangkap orang Naki di dalam kediaman. Kali ini Salino seharusnya bisa menebus kesalahannya, tapi dia gagal lagi!Bagaimana dia bisa menjelaskan hal ini pada Kaisar dan Johny?Saat melihat beberapa manusia obat berlari ke arahnya dengan cepat, Salino segera mengencangkan perut kudanya untuk menambahkan kecepatan tanpa sempat berpikir panjang.Untuk apa dia pedulikan hal yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1503

    "Dia adalah manusia obat! Cepat kabur!"Semua pasukan Salino berada dalam kekacauan.Saat melihat manusia obat yang tidak bisa dilukai oleh pedang berlari ke arahnya, Salino langsung pergi sambil menunggang kudanya.Begitu melihat orang Naki berhasil menerobos pertahanan dan bergerak menuju Kota Wardas, Salino segera berteriak dengan keras."Hentikan mereka!""Tutup gerbang kota! Cepat tutup gerbang kota!"Hanya saja, semua prajurit sudah merasa cemas saat melihat manusia obat, mereka sama sekali tidak mendengarkan ucapan Salino.Mereka mulai berpencar dan melarikan diri.Karena mereka mengetahui jika mereka akan berubah menjadi manusia obat setelah digigit.Beberapa orang yang digigit oleh Evan merasa sangat cemas.Hanya saja, mereka merasa sedikit beruntung karena tidak langsung berubah menjadi manusia obat."Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja ...."Sedangkan orang yang lain berusaha untuk menghindar. Bahkan ada beberapa orang yang saling menyerang untuk mencegah jumlah manusia o

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status