Share

Bab 9

Author: Shana
Rio merasa sedikit kesal dan mencoba menasihatinya.

"Apa yang Kaisar lakukan terhadap Ratu itu kejam."

Yohan sudah pergi, hanya punggungnya yang terlihat. Meski demikian, wibawanya tetap terasa.

Ujung pakaian Yohan tertiup angin, dia menuruni tangga dan melihat ke arah yang jauh. Dia dapat melihat pemandangan seluruh taman istana dan peternakan kuda, termasuk Ratu yang berhasil menaklukkan kuda.

Nabila yang menunggangi kuda itu terlihat seperti gadis dalam ingatannya.

...

Karena masih merasa syok, Ibu Suri kembali ke Istana Giok terlebih dulu.

Sementara Nabila kembali ke istananya sendiri, Istana Rubi.

Menurut aturan kerajaan, para selir harus memberi hormat pada Ratu.

Tapi selir yang datang untuk memberi hormat pada Nabila hanya sedikit. Kebanyakan dari mereka mengeluh sakit atau sedang mempunyai urusan lain.

Nabila juga tidak mau berbasa-basi dengan mereka. Setelah menyapa sebentar, dia lantas menyuruh mereka untuk pergi.

Beberapa saat kemudian, seorang pelayan datang untuk menyampaikan pesan dari Kaisar.

"Ratu, Kaisar sudah tahu kalau anda bisa menaklukkan kuda dan menyelamatkan Ibu Suri. Kaisar ingin memberikan sepasang giok untuk anda sebagai hadiah spesial. Selain itu Anda juga diperintahkan untuk menonton eksekusi pemenggalan kuda itu."

Sifa yang mendengarnya merasa sangat tertekan.

Bagaimana bisa Kaisar menyuruh seorang Ratu untuk menonton pemenggalan kuda?

Lagi pula, kuda itu sedang hamil.

Ternyata dia memang seorang Kaisar tiran yang tidak mempunyai perasaan!

Nabila tetap terlihat tenang, dia tidak terlihat sedih atau marah.

Pelayan istana yang menyampaikan pesan tersebut menjadi bingung.

Ratu yang satu ini benar-benar tahan banting.

Lihat saja nanti dia bisa bertahan berapa lama di istana ini!

Sore hari.

Arena pacuan kuda.

Pawang kuda sudah mengeluarkan kuda betina itu dari kandangnya untuk dieksekusi.

Para pawang kuda begitu menyayangi kuda-kuda yang mereka rawat, karena itu mereka memohon belas kasih pada Nabila.

"Ratu, apa Anda benar-benar akan memenggal kuda ini? Kuda ini adalah kuda terbaik yang pernah ikut berperang!"

Nabila memegang tali kendali kuda dan mengelus perut kuda itu dengan lembut.

Dia menatap kuda itu dengan tenang, mata keduanya saling bertatapan.

Setelah itu Nabila berkata dengan tenang.

"Penggal saja!"

Kuda itu pun dibawa ke tempat penjagalan. Algojo hanya perlu memotong tali panjang dan belati besar yang tergantung di atas akan terjatuh dan memenggal kepala kuda secara otomatis.

Nabila duduk di kursi pengawas yang berjarak beberapa meter.

Mata indahnya menatap jauh dengan dingin tanpa kelembutan sedikit pun. Tatapannya jauh lebih dingin dari algojo.

Namun saat belati besar itu nyaris jatuh, pergelangan pawang kuda istana yang bertugas untuk memegang tali kendali kuda itu tiba-tiba mati rasa.

Saat dia melonggarkan tali kendali kuda, kuda itu mengangkat kaki depannya dan berlari dengan sangat cepat.

Algojo dan para pengawal terkejut.

"Cepat hentikan kuda itu!"

Nabila melihat dari kejauhan dengan tenang, seolah dia tidak terlibat.

Sifa bisa melihat dengan jelas kalau Ratu sengaja melempar batu sebagai senjata tersembunyi untuk melemahkan pergelangan tangan pawang kuda istana, dengan begitu kuda betina malang itu punya kesempatan untuk kabur.

Setelah itu, Ratu menyerang para pengawal secara diam-diam dan sengaja membuat mereka seakan tersandung batu di lapangan.

Tentu saja mereka tidak sanggup mengejar kuda yang mampu berlari ribuan mil itu. Mereka hanya bisa melihat kuda itu berlari semakin jauh sampai menghilang ke hutan di dekat arena pacuan kuda tanpa bisa melakukan apa-apa.

Ruang kerja istana.

Bayangan dan cahaya tumpang tindih di sekitar laki-laki yang duduk di takhta berukir naga.

Tatapannya terlihat tegas dan dingin.

Bordiran naga emas di atas jubah yang dikenakan laki-laki itu memiliki cakar yang menakutkan dan tatapan yang tajam.

Namun tetap saja itu semua tidak sebanding dengan tatapan mengintimidasi laki-laki yang mengenakan jubah tersebut, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung.

Para pengawal berlutut di tanah.

"Yang Mulia, kuda itu kabur dari arena dan ... menghilang di hutan tanpa jejak."

Laki-laki yang duduk di takhta dengan ukiran naga itu tidak berbicara, tatapan dinginnya membuat para pelayan merasa seperti berjalan di atas es tipis.

Tidak lama kemudian, seorang pelayan kembali datang dan memberi laporan.

"Yang Mulia, Ratu menunggu di luar untuk meminta maaf!"

Akhirnya Kaisar angkat bicara.

"Ratu gagal menjalankan tugasnya, dia harus dihukum selama satu tahun. Sementara yang lain harus dicopot dari jabatannya."

Pelayan itu keluar untuk menyampaikan pesan pada Ratu, setelah itu kembali lagi untuk memberi laporan pada Kaisar.

"Yang Mulia, Ratu mengucapkan terima kasih atas kebaikan Anda."

Suasana di tempat itu tiba-tiba terasa menakutkan.

Kaisar yang semula duduk tiba-tiba berdiri.

Laki-laki bertubuh tinggi itu seperti jaring raksasa yang menutupi para pelayan di bawahnya. Mereka seakan tidak berani bernapas.

"Ratu, bagus sekali." Hati Kaisar sangat sulit dipahami.

Meski begitu, sebenarnya belum itu memang pertanda bagus.

Sementara itu di Istana Giok. Ibu Suri merasa kalau Ratu sudah mendapat perlakuan tidak adil.

"Ratu baru saja masuk istana, masih ada banyak hal yang harus diurus. Kaisar memberi hukuman padanya, bagaimana dia bisa menjalankan tugasnya!"

Bahkan seorang Ibu Suri tidak punya wewenang untuk menghentikan perintah Kaisar.

Paviliun Dharma Senja.

"Selir Utama, Ratu baru saja menikah, tapi hari ini Kaisar sudah memberinya hukuman!"

Cindy merasa senang, memang ini yang dia harapkan.

Kaisar memang selalu memperlakukan wanita yang tidak disukainya dengan kejam.

Keesokan harinya.

Saat dalam perjalanan menuju Istana Giok, Nabila bertemu dengan seorang pemuda berpakaian putih.

Dia langsung tahu kalau laki-laki itu adalah Rio, pangeran yang menggantikan Yohan saat upacara pernikahan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (26)
goodnovel comment avatar
Mas Soeroto
waooo..... semakin mengasyikkan
goodnovel comment avatar
Rossari Nelly Astari
sangat bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Miranti azqa
penasaran dengan ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1748

    Setelah menyatukan negara, Negara Naki mengganti namanya menjadi Negara Nardi.Kerajaan Puanin.Nadine menjalani kehidupan terpencil, memiliki rumah kayunya sendiri di pegunungan dengan hamparan bunga dan tanaman di sekitar seperti negeri dongeng.Sesekali binatang akan datang dan Nadine akan memberi mereka makan.Kehidupan di hutan sangat damai.Karena tidak ada yang mengganggu, dia juga tidak akan mengganggu siapa pun.Namun, Nadine sering merindukan keluarganya.Kak Nabila, orang tua dan Kak Vincent, Nini serta Lukas.Nadine paling berutang budi kepada Lukas.Dulu dia membenci Lukas karena meninggalkannya dan kembali ke Negara Naki.Sekarang hatinya telah mendapatkan kedamaian, dia mulai melihat segala sesuatu dengan jernih.Nadine memahami Lukas dan melepaskan bebannya sendiri.Kemudian, Nini mencarinya.Mereka tinggal di sini dengan mandiri.Nadine tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi di luar.Hidupnya penuh pasang surut, tetapi pada akhirnya akan kembali damai.Selama Nadine

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1747

    Fiona selalu menggoda Nabila, bilang telah melahirkan beberapa anak nakal. Dari keempat anak, hanya anak tertua yang agak mudah diatur. Tiga lainnya unik dengan caranya masing-masing.Lalu, pembalasan pun datang ....Setelah beranjak dewasa, Alden tidak lagi penurut seperti saat masih kecil dan bersikeras pergi ke perbatasan untuk mencari pengalaman.Putra kedua jauh lebih nakal lagi, hanya menyukai ranjau darat dan benar saja, dia meledakkan Kediaman Rio.Putrinya baik.Putrinya sangat dekat dengan kedua orang tua.Akan tetapi, niat awal Fiona memiliki anak perempuan adalah untuk menjodohkannya dengan anak Nabila, mau pangeran mana pun tidak masalah.Siapa sangka setelah putrinya beranjak dewasa, saat ditanya siapa yang dia sukai, dia tidak memilih siapa pun dan malah memilih putra Melvin yang merupakan penjual tahu.Hal ini membuat Fiona marah.Nabila juga sama terkejutnya ketika mendengar ini.Namun kalau anak tidak mau, mereka tidak bisa memaksanya.Fiona tidak bisa terima.Putriny

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1746

    "Tidak apa-apa, ayo lanjutkan ceritanya."Putri kami bertanya dengan cemas, "Ayah, Kakak Kedua tidak akan dipukuli sampai mati. 'kan?"Aku tertawa dan berkata, "Dia sudah sering dipukul, dia itu sangat tangguh. Tidak akan ada yang terjadi padanya."Putri kami mendesah."Kakak Kedua sangat nakal dan selalu membuat kami takut. Seandainya Kakak Kedua ada di sini, Kakak Kedua sangat patuh padanya."Aku juga merindukan Alden.Anak itu telah berada di perbatasan selama lebih dari dua tahun, entah kapan dia akan kembali.Namun aku sering berpikir alangkah baiknya kalau ketiga anak ini cepat tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah.Dengan begitu, aku bisa bepergian bersama Fiona, menikmati hidup layaknya Kaisar dan Ratu.Buk!Fiona mencengkeram telinga putranya dan menariknya masuk."Rio! Tidak mau mendisiplinkan anak ini!?"Aku menutup telinga putriku. "Fiona, kita harus membesarkannya dengan kasih sayang, jangan kasar."Lalu, aku menyerahkan tongkat rotan yang dengan gagang berbentuk hati kepad

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1745

    Entah bagaimana aku bisa jatuh cinta kepada Fiona.Sebenarnya aku sama sekali tidak tertarik saat pertama kali bertemu dengannya, malah agak menolaknya.Lagi pula, wanita macam apa yang begitu kasar dan blak-blakan?Kemudian, ketika Fiona tahu dan mengungkapkan perasaanku kepada Kaisar, aku semakin membencinya dan bahkan memendam niat membunuh.Saat itu yang ada di pikiranku hanyalah aku tidak boleh membiarkan siapa pun tahu rahasiaku.Ini sangat merugikanku dan kaisar.Untung saja aku tidak membunuhnya.Fiona juga cukup baik tidak membocorkan rahasiaku.Setelah bersama cukup lama, aku perlahan menyadari sifat-sifat baik dalam diri wanita ini. Dia bijaksana, setia dan cerdas ....Dia begitu mencintai Ratu sampai bersikeras menikahiku si Pangeran Rio dari Negara Naki ini dengan harapan bisa tetap berada di sisi Ratu selamanya.Saat itu bukan hanya dia yang kecewa, aku juga.Aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku terhadap Kaisar dan sangat sedih melihat dia akan menikahi wanita yang dia

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1744

    Raut wajah Nabila berubah, dia melempar busur dan anak panah berburu lalu melarikan diri.Yohan buru-buru mengejarnya."Nabila! Nabila, tunggu ...."Nabila sangat terampil dalam teknik meringankan tubuh dan menghilang dalam sekejap mata.Yohan berdiri di sana sambil mondar-mandir, benar-benar bingung.Dia mengacaukan segalanya lagi?Apakah Nabila menganggapnya Kaisar bengis yang merayu wanita dan pria sesuka hati?Kalau semuanya gagal, mungkin dia juga harus memberi tahu Nabila kalau dia telah terlahir kembali ...."Nabila!"Ketika menemukan Nabila, Yohan melihat wanita itu berdiri bersama Joseph.Dia langsung panik, khawatir cinta masa lalu mereka akan kembali bersemi.Namun dia telah membuat Nabila takut sehingga tidak berani maju.Saat itu Dafka datang melapor. "Kaisar, Pangeran Rio telah mengirimkan surat yang menyatakan penyelidikan kasus manusia obat terhenti. Keluarga Wina memberontak dan pemberontakan Sekte Aziz merajalela, menyerang kota-kota di wilayah Negara Surdo dengan ked

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1743

    Yohan sama sekali tidak terkejut.Dia merasakan keakraban saat melihat Evan.Itu adalah keakraban dari kehidupan sebelumnya, tidak bisa dipalsukan.Setelah mengetahui tindakan pertama Evan setelah kelahirannya kembali adalah menghentikan Joka menyelidiki kasus manusia obat, Yohan menyadari kalau dia belum benar-benar melakukan sesuatu yang berarti.Evan terlahir kembali dan menyelamatkan nyawa sahabatnya.Yohan terlahir kembali, tetapi gagal memenangkan hati istri dan akhirnya mempermalukan diri sendiri.Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, semua itu salah Evan.Siapa sangka Joka masih hidup di kehidupan ini.Yohan langsung bertanya kepada Evan tentang situasi Nabila saat ini.Terutama hubungannya dengan Joseph.Evan berkata."Nabila jarang datang ke kamp militer, jadi mungkin dia tidak mengenal Joseph.""Tapi belakangan ini dia semakin dekat dengan Joseph itu dan memanggilnya sobat."Yohan pun merasa lega.Dia datang pada waktu yang tepat.Dalam kehidupan ini, Yohan bertekad untuk m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status