Share

Bab 838

Penulis: Shana
Nabila terdiam dan mengalihkan pandangannya ke bawah, menatap pedang yang begitu dekat.

Meski identitasnya terungkap, dia masih tetap tenang.

Setelah mendongak, dia melihat pemimpin Kerajaan Puanin mengenakan piama kuning. Dia berusia sekitar 40 tahun, rambutnya acak-acakan dan wajahnya keriput, tetapi usia tidak mengalahkan kecantikannya dan memiliki aura yang melekat.

Dengan pemimpin seperti itu, pantas saja Kerajaan Puanin bisa bertahan.

Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan dingin.

"Kaisar Yohan benar-benar membiarkan ratunya datang ke Kerajaan Puanin. Kenapa? Kamu tidak takut aku akan membunuhmu?"

Nabila berhenti berpura-pura dan langsung mengakuinya.

"Hormat kepada Yang Mulia."

"Kali ini aku datang kepadamu sebagai utusan, bukan sebagai Ratu Negara Naki, apalagi Mayor Jenderal Joka."

"Aku datang menemuimu dengan cara menyamar karena situasi yang kacau. Kalau aku menyebabkan kekacauan, kuharap kamu bisa memaafkanku."

"Tapi aku sendiri dan seluruh Negara Naki tidak berniat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
bener kan nabila pasti bisa ngatasin semuanya uuuhh mayor jendral joka ku emang toppp
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1556

    Saat terbangun, Wirano menyadari jika dia berada di dalam kamar yang asing.Dia dikelilingi dan ditatap oleh sekelompok orang berpakaian hitam, seolah-olah dia adalah monster.Kedua kaki dan tangannya diikat, bahkan mulutnya juga disumpal dengan kain. Kepala Wirano masih terasa pusing karena efek obat tidurnya masih belum hilang.Wirano menggeram dengan pelan.Sekelompok orang berpakaian hitam itu sama sekali tidak bergerak.Salah satu dari mereka berkata, "Beri air padanya."Setelah kain di mulutnya dikeluarkan, Wirano akhirnya bisa berbicara.Dia segera bertanya, "Kenapa kalian tangkap aku?"Mereka tidak terlihat seperti ingin membunuhnya.Kalau tidak, mereka bisa langsung membunuhnya di penginapan.Apakah mereka ingin menculiknya untuk melakukan suatu hal?Dia harus mencari tahu siapa dan apa tujuan mereka.Hanya saja, cuma orang bodoh yang akan menjawab pertanyaannya sebelum ini.Orang berpakaian hitam menyuapi Wirano untuk minum.Wirano menelan air itu sambil menatap sekeliling.S

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1555

    Di dalam penginapan, Tuan Kido terluka parah. Beberapa pengawal rahasianya ada yang meninggal atau sakit.Kondisi di dalam kamar sangat berantakan, bahkan terdapat jejak perkelahian di berbagai sudut.Nabila datang secara pribadi untuk bertanya pada mereka siapa yang menculik Wirano, apakah mereka memiliki petunjuk atau tidak.Tenji melarikan diri malam ini, selain itu Wirano juga diculik, hal ini benar-benar kebetulan sekali.Dia curiga jika dua hal ini pasti berkaitan.Tuan Kido dipindahkan ke tempat tidur, seorang tabib sedang memeriksa kondisinya.Untung saja lukanya tidak serius.Dia berkata pada Nabila."Saat berada di kamar sebelah, aku tiba-tiba dengar keributan dari kamar ini, jadi aku segera datang .... Lalu aku lihat beberapa orang berpakaian hitam buat Wirano jatuh pingsan dan mau bawa dia pergi.""Aku sudah berusaha sebisaku, tapi aku tetap tidak bisa menghentikan mereka.""Mereka pergi naik burung kayu ...."Ucapan Tuan Kido sedikit kacau, terlihat jelas jika luka ini san

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1554

    Di dalam gerbang Kota Zordo.Mayat para prajurit elite yang meninggal diletakkan dengan rapi di atas tanah, jenazah mereka ditutupi oleh kain putih.Hati orang yang masih hidup terasa sangat tidak nyaman.Mereka semua adalah teman yang berlatih bersama dan tumbuh besar bersama, mereka akan merasa sedih jika ada salah satu dari mereka yang meninggal.Nabila menatap jenazah itu dengan tenang, lalu memerintah semua orang."Bagi yang terluka, obati luka kalian dulu. Sisanya kembali ke kamp militer!""Baik!"Tubuh Baron terkena panah, dia bertanya pada Nabila tanpa memedulikan lukanya."Yang Mulia, apakah Anda ingin kembali ke istana?"Malam ini benar-benar sangat berbahaya.Pertama-tama mereka menghadapi manusia obat dari Penjara Barat, kemudian mengejar Tenji.Hal yang paling mengesalkan adalah mereka telah kehilangan banyak orang, tapi masih tidak berhasil menangkap Tenji!Baron tidak terima dengan hal ini, tapi dia harus memikirkan keselamatan Nabila.Nabila menatap jenazah itu untuk te

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1553

    Nabila memimpin pasukan elite mengejar, jarak mereka terus menyusut.Burung kayu mekanik itu memang bisa terbang di udara, tetapi kecepatannya jauh kalah dibanding mereka yang memiliki teknik meringankan tubuh. Lebih mirip seperti kecepatan orang biasa berjalan.Terlebih lagi, burung itu membawa begitu banyak orang, kecepatannya pun makin lambat.Di antara pasukan elite itu, ada yang membawa tali panjat.Ujung tali itu dilengkapi dengan kait.Mereka mengincar sasaran dan melemparkan kait ke arah burung kayu mekanik itu.Beberapa tali dari berbagai arah mengait ke burung kayu itu, seolah menahan sayapnya, membuatnya tak bisa terus terbang.Getaran hebat pun terjadi, rombongan Tenji ikut terguncang.Nabila berdiri di puncak atap, jubahnya berkibar, sorot matanya sedingin es.Dia mengeluarkan perintah keras."Tarik!"Para prajurit elite yang memegang tali itu serentak mengerahkan tenaga sambil berteriak."Tarik ke bawah!""Turunkan dia!"Burung kayu itu terguncang hebat, seperti kapal di

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1552

    Nabila langsung merebut kuda secara paksa.Nabila bukan hendak mengejar Tenji, pertama karena mereka lari terlalu cepat, kedua karena waktu sudah berlalu terlalu lama, jadi sangat sulit untuk menyusul mereka.Dia buru-buru pergi ke tembok kota.Hanya dari tempat tinggi, barulah mungkin bisa terlihat ke arah mana kira-kira Tenji dan yang lain melarikan diri.Walau harapan kecil, tetap harus dicoba.Di istana kekaisaran ....Yohan dengan tatapan dingin dan dalam, segera memanggil beberapa jenderal pertahanan kota ke istana.Pertama untuk urusan pengejaran Tenji.Kedua untuk urusan manusia racun, Yohan memerintahkan mereka menambah patroli. Begitu menemukan manusia racun, mereka diharapkan segera mengendalikan dan melaporkan.".... Harus menjamin keselamatan rakyat!"Para jenderal serempak memberi hormat."Siap laksanakan!"Malam itu, saat rakyat sedang tidur lelap, para prajurit berpatroli dan melakukan pencarian di dalam kota, berjaga sepanjang malam dengan cemas.Bencana manusia racun

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1551

    Tapak kuda berpacu kencang, menerobos keluar dari istana.Tenji telah dipindahkan dari penjara istana beberapa hari lalu, dan saat ini ditahan di penjara sebelah barat kota.Penjara barat kota juga dijaga ketat, khusus digunakan untuk menahan para penjahat kelas berat.Ketika Nabila hampir sampai, dia melihat cahaya api menjulang ke langit.Dafka berteriak, "Celaka! Itu arah penjara di sebelah barat kota!"Nabila menepuk perut kuda."Hiyaa ...."Dia bagaikan anak panah lepas dari busur, melesat cepat ke depan.Dafka dan Baron menyusul dari belakang, tetapi sulit mengejarnya.Nabila yang pertama tiba di penjara barat kota.Pemandangan di depan matanya membuatnya menarik tali kekang dengan keras, pupil matanya membesar ....Dari dalam kobaran api, muncul para penjahat keji dan ganas.Para penjahat itu tak seperti orang biasa, sorot mata kosong satu per satu, menjebol pintu besi penjara, mencabik dan menggigit para penjaga yang kacau balau mencoba kabur.Di telinga hanya terdengar jeritan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status