Share

TAMU YANG TAK DI UNDANG (2)

Terdenger suara isakan dari arah sana, Anaya menggeser tubuhnya untuk melihat wajah suami bayinya itu.

"Gempa kok lo nangis?" tanya Anaya heran. Dia membalikan tubuh Gempa lalu memeluknya erat.

"Kenapa?" tanya Anaya lagi

"Ma-maaf," hanya itu yang Gempa ucapkan di sela sela isakannya.

"Gue udah maafin lo, gue juga gak marah kok sama lo," jelas Anaya.

"Ta-tapi lo tadi ngomongin itu," jawab Gempa terisak.

"Astaga. Gue cuma becanda Gempa, lo baperan banget sih," ucap Anaya tak habis fikir.

"Jangan bahas itu lagi, gue gak suka,"

"Iya gak bahas itu lagi," jawab Anaya.

"Janji?"

"Janji,"

"Udah yu kita ke bawah , gue udah laper nih," ucap Anaya lalu beranjak dari tidurnya.

Anaya berjalan menuju kamar mandi di susul Gempa dari belakang, "Nanay... Mau ituan ihhh," rengeknya seperti anak kecil.

"Iya nanti kalo udah gak berdarah," jawab Anaya.

"Maunya sekarang," rengek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status