Terdenger suara isakan dari arah sana, Anaya menggeser tubuhnya untuk melihat wajah suami bayinya itu."Gempa kok lo nangis?" tanya Anaya heran. Dia membalikan tubuh Gempa lalu memeluknya erat."Kenapa?" tanya Anaya lagi"Ma-maaf," hanya itu yang Gempa ucapkan di sela sela isakannya."Gue udah maafin lo, gue juga gak marah kok sama lo," jelas Anaya."Ta-tapi lo tadi ngomongin itu," jawab Gempa terisak."Astaga. Gue cuma becanda Gempa, lo baperan banget sih," ucap Anaya tak habis fikir."Jangan bahas itu lagi, gue gak suka," "Iya gak bahas itu lagi," jawab Anaya."Janji?" "Janji," "Udah yu kita ke bawah , gue udah laper nih," ucap Anaya lalu beranjak dari tidurnya.Anaya berjalan menuju kamar mandi di susul Gempa dari belakang, "Nanay... Mau ituan ihhh," rengeknya seperti anak kecil."Iya nanti kalo udah gak berdarah," jawab Anaya."Maunya sekarang," rengek
"Apa apaan sih lo?!!" kesal Gempa. Dia mendorong tubuh Angelin agar menjauh darinya."Ihhh pak Gempa kok kasar sih?! Kemarin ajah manis banget," ucap Angelin."Diem lo anjing!" bentak Gempa."Ihh pak Gempa kok kasar sih?!" kesal Angelin."Jalang gak tau malu!" Santi menarik rambut Angelin dengan sekuat tenaga."Awwsshhh... Sakit bu," ringis Angelin."Kan tadi saya suruh kamu pulang! Kenapa malah gangguin anak sama menantu saya!!" ucap Santi emosi."Yaa terserah saya dong. Lepas bu sakit," teriak Angelin kesakitan."Dasar perempuan gak tau malu!" umpat Santi emosi."Lepas bu. Sakit!" teriak Angelin sambil terus menepuk nepuk tangan Santi."Diam kamu!" bentak Santi."Kalian lanjut makan, biar bunda yang urus ni jalang gopean," lanjutnya lalu menarik Angelin keluar restoran."Nanay," panggil Gempa. Dia menarik kursi nya agar lebih dekat dengan Anaya."Apa?" tanya Anaya s
Anaya dan Gempa sudah pulang ke apartemen sekitar tiga hari yang lalu. Dan sekarang Gempa sedang merengek meminta jatah. Padahal dia tau jika Anaya sedang tidak bisa melakukan itu karena tamu bulannya datang."Gak bisa, punya gue masih berdarah," jelas Anaya."Aaaaa gak mau. Mau sekarang," rengeknya semakin kencang."Tapi kan bawah gue masih berdarah Gempa.""Ihhh tapi gue mau sekarang, aaaa Nanay..." rengeknya lagi."Nanti yaa kalo udah gak berdarah lagi," ucap Anaya menenangkan."Sini peluk ajah," Gempa pun langsung berhambur dalam pelukan Anaya."Nanti kalo udah gak berdarah mau yaa," ucap Gempa cemberut."Iya baby," jawab Anaya sangat lembut. Dia mengelus rambut Gempa dengan lembut dan sesekali mencium keningnya."Nanay, are you happy to marry me?" tanya Gempa tiba tiba.Apakah kamu bahagia menikah denganku?"Why do you ask such thing?" tanya Anaya balik.Kenapa
CupGempa mengecup bibir Anaya dan melumatnya dengan lembut."Emtttt...""Ssshhhh hmpttt...""Gem-pa gue masih— ahhh..." desah Anaya.Ciuman Gempa turun pada leher jenjang Anaya. "Akhh gu-gue masih datang bulanhhh..." ucap Anaya."Gue cuma main di atas ajah gak sampe bawah," jelas Gempa yang masih terus membuat tanda merah di leher putih Anaya."Akhh Gempa..." desah Anaya menikmati setiap kecupan di lehernya.Tangan Gempa tak tinggal diam. Dia meremas kedua payudara Anaya dengan lembut dan sesekali memainkan puntingnya yang menambah kenikmatan bagi Anaya."Ahhh...""Shhhh Gem-pahh..." desah Anaya.Setelah Gempa puas dengan leher Anaya, dia pun berhenti dan beralih menatap wajah Anaya yang sudah mulai terangsang itu."Cantik," ucapnya sangat lembut."Gempa udah, nanti adik lo berdiri. Gue kan masih mens," Dia menyingkirkan tangan Gempa yang berada di kedua payudaranya.Cup"Mau nenen ajah," ucap Gempa lalu menaikan baju
2 jam telah berlalu. Tapi Gempa belum juga pulang, padahal Anaya akan mengajaknya belanja bulanan karena stok bahan makanannya sudah habis semua.Karena tidak mau membuang buang waktu Anaya pun memutuskan untuk menghubunhi Gempa.Gegem🔞🍆terakhir dilihat 13:18GemPGempa cepet pulang!Anter gue belanja bulanan...Namun pesan yang dikirim Anaya hanya centang satu. Itu berarti Gempa sedang tidak aktif."Gimana nih?" tanya nya pada diri sendiri."Nanti kalo gue belanja sendiri terus Gempa pulang gue gak ada di apart pasti dia ngamuk," ucapnya."Gue tanya Gaga ajah lah," final Anaya lalu membuka room chat nya bersama Gaga.GagaOnlineGaga...Hem?Lagi bareng Gempa enggak, Ga?GkOhhBtw lo bisa anterin gue belanja bulanan gak?Gak bisa gue lagi nongkrongLah katanya lo lagi gak sama Gempa?! Lo nongkrong di mana?Bukan urusan loGaga lo pasti lagi minum nutrisari anggur kan?!YGu
"Makasih ya, Dra. Maaf ngerepotin,"ucap Anaya sebelum turun dari mobil Andra.Andra hanya tersenyum sebagai respon ucapan Anaya. "Nomor lo masih yang lama kan?" tanya Andra di balik kaca mobil yang sudah di turunkan."Iya," jawab Anaya.Andra mengangguk, "Nanti malem telponan yaa, gue kangen sama lo," ucap Andra.Anaya tidak menjawab ucapan Andra.Andra yang mengerti pun berpamitan untuk pergi, "Gue balik, Nay. Bye," pamit Andra lalu menjalankan mobilnya melewati Anaya.Anaya masih diam di tempat, beberapa detik kemudian Anaya tersadar dan menepuk nepuk pipinya, "Istigfar Nay. Lo udah nikah." ucapnya.Anaya berjalan menuju lift untuk naik ke apartemen nya.Anaya sudah berada di dalam apartemen. Dia langsung menyimpan belanjaannya di atas meja makan lalu berjalan menuju kamarnya untuk mandi sebelum membereskan belanjaannya.CklekAnaya membuka pintu kamar, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Gempa sedang terisak di atas sofa kamarnya.
Setelah hisapan Gempa terlepas Anaya mengancingkan kembali bajunya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.25 menit kemudian Anaya keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian lengkapnya. Anaya berniat untuk membereskan bahan makanan yang tadi ia beli.Dia berjalan keluar kamar dengan santai, tiba tiba ponselnya berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk di ponselnya.089××××××××× is colling..."Siapa nih?" tanya Anaya pada dirinya sendiri.Tanpa berlama lama Anaya pun mengangkat panggilan itu, "Hallo," ucap Anaya."Hi Nay," jawabnya dari sebrang sana."Andra, gue kira siapa," ucap Anaya yang sudah tau itu adalah Andra."Lagi apa, Nay?" tanya Andra basa basi."Mau beresin belanjaan," jawab Anaya seadanya."Gue ganggu gak nih?" tanya Andra tak enak hati."Enggak, kaya sama siapa ajah si lo pake tanya gitu segala," jawab Anaya terkekeh.Andra pun ikut terkekeh, "Gue kangen sama kita yang dulu, Nay," ucap An
Seperti janjinya kemarin. Anaya tidak melepaskan hisapan Gempa pada payudaranya. Perlahan Anaya membuka matanya. Dia melihat jam yang menempel di dinding dekat meja riasnya. 04.56"Gempa bangun," ucapnya lembut. Perlahan Anaya melepaskan payudaranya dari mulut Gempa, namun Gempa malah semakin menghisapnya kuat."Udah pagi, solat subuh dulu sana," lanjut Anaya. Dia mengelus dahi Gempa untuk memastikan bahwa suaminya itu sudah sehat atau belum."Solat dulu, gue juga mau siapin sarapan," Perlahan Gempa pun membuka matanya."Jam berapa?" tanya Gempa. Dia sudah melepaskan hisapannya."Jam lima," jawab Anaya. Dia merapihkan bajunya sebelum berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi."Lima menit lagi," ucap Gempa. Dia kembali memejamkan matanya."Solat dulu, kalo lo masih pusing gak usah sekolah nanti gue izinin," ucap Anaya sambil berjalan menuju kamar mandi.Beberapa menit kemudian Gempa pun be