Share

Selamat Tinggal

Siang ini, sehabis dari percetakan untuk mengambil undangan, Nara menyempatkan diri berkunjung ke rumah Mike. Sedikit memaksa untuk bisa masuk, karena asisten rumah tangga tak membolehkan, perempuan itu menemukan Sier di ruang tamu calon mertuanya. 

"Aku bawa martabak. Semoga Om suka." Tersenyum lebar pada Mike, ia melirik berang pada Siera. 

Mike hanya menatap buah tangan yang ditaruh Nara di meja. Pria itu tak punya kalimat yang ingin disuarakan. 

"Aku baru aja ambil undangan ke percetakan, Om. Besok mulai dibagiin ke saudara." 

Bisa dilihatnya Siera menunduk. Agaknya menutupi perasaan kalah dan patah hati. Nara tergelak dalam hati menyaksikan itu. Akhirnya, ia menang. 

Kalau saja tidak diinterupsi oleh dering ponsel, sudah pasti Mike langsung meminta Nara pulang saja. Ia tahu kunjungan ini hanya basa-basi. Nara hanya perlu Dean dan bukan dirinya. 

"Papa angkat telepon dulu, ya." Berat hati pria itu untuk pami

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status