Share

Bab 5

last update Last Updated: 2021-10-12 16:11:46

"Iya, kalau tidak ada orang itu, dari tadi kita pasti sudah berhasil menculik Siska!" jawab pria satunya lagi.

"Sudah, kita tunggu saja. Sebentar lagi orang itu pasti akan pergi. Setelah itu, kita culik Siska dan bawa dia pada bos besar!" tegas si pemimpin.

Sebagai tanggapan, pria satunya hanya menganggukan kepala.

Beberapa detik kemudian setelah melihat ke pemilik mobil, pria itu menyadari sesuatu. “Ngomong-ngomong, bos. Gadis yang mendekati Siska ternyata cantik juga ya. Kelihatannya dia orang yang sangat kaya.”

“Maksudmu?” tanya si pemimpin.

"Coba lihat bos, mobil yang dikendarai gadis itu sangat mewah! Itu mobil Bentley Bacalar! Mobil itu seharga dua juta dolar dan hanya ada 12 unit saja di dunia ini!" Temanya menjelaskan sambil menunjuk mobil Jessica.

Mendengarnya, pria itu terkejut lalu melihat kembali ke arah mobil Jessica.

Segera setelahnya, pria itu berkata,"Kau benar! Tampaknya gadis itu sangat kaya!"

Di tempat lain, Jessica tampak sedang berbincang-bincang dengan gadis cantik itu sedari tadi.

"Apa kamu tidak takut jalan ke sini sendirian?" tanya Jessica.

"Eee ... Takut sih kak. Cuman mau bagaimana lagi," jawab gadis itu dengan sopan.

"Ya, sudah. Biar kakak antar kamu ke rumah temanmu itu, bagaimana?"

Karena merasa khawatir, Jessica memutuskan untuk mengantar gadis ini.

"Gak usah kak. Aku jalan kaki saja. Aku gak mau ngerepotin kakak," jawab gadis itu malu-malu.

"Kamu tenang aja, ayo naik!"

"T-Tidak usah kak. Aku tidak apa-apa, kok."

"Sudah cepat masuk, gak usah malu-malu." Jessica kemudian keluar dari mobilnya dan sedikit memaksa gadis itu dengan menarik lengannya agar segera masuk ke dalam mobil.

Dengan merasa sedikit ketakutan, gadis itu akhirnya masuk ke dalam mobil Jessica melalui pintu depan sebelah kiri dan duduk di samping Jessica.

"Kakak bener mau mengantar aku? Kakak tidak akan macam-macam, kan?" tanya gadis dengan nada cemas. Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Jantungnya berdebar-debar kencang.

Mendengar perkataan gadis itu, Jessica tertawa sebelum kemudian menjawab, "Kamu ini bicara apa sih, dek? Aku benar mau ngantar kamu? Kamu gak percaya?"

"T-Tidak! Aku ... aku percaya kok sama kakak. Maksudku ... Aku cuma takut kalau akhirnya kakak malah menculikku," jawab gadis itu sambil menundukan kepala.

Mendengarnya lagi, Jessica tertawa terbahak-bahak, “HaHaHa. Kamu ini ada-ada aja. Emang wajahku terlihat seperti penculik?” tanya Jessica bercanda.

Gadis itu terdiam. Dia terus menundukan kepala merasa malu. Wajahnya memerah.

Melihat tidak ada respon dari gadis itu, Jessica mencoba meyakinkan, "Kamu gak usah khawatir, aku bukan penculik, kok. Kamu percaya padaku!" ungkap Jessica dengan nada serius, mencoba meyakinkan.

Melihat jawaban serius dari orang asing di sampingnya, gadis itu akhirnya merasa lega dan tidak ketakutan lagi. Ia kemudian menatap Jessica lalu menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Segera setelahnya, Jessica memarkirkan mobil, berbalik arah, kemudian kembali ke kaki gunung untuk mengantar gadis cantik itu.

Di sisi lain, dua pria bertudung yang sedang mengintai mereka merasa kesal.

"Sial! Gadis itu malah membawa Siska!" raung si pemimpin.

"Ayo, bos! Kita ikuti saja mereka!" kata temanya yang sudah berdiri dan bersiap untuk mengejar.

"Jangan!"

"Loh? Kenapa bos? Siska sudah di depan!"

"Heh! Pikir dong! Orang yang sedang bersama Siska itu orang kaya! Kelihatannya keluarga gadis itu sangat berpengaruh. Kalau kita sampai mengganggunya, nasib kita akan seperti apa di masa depan?"

Pria satunya yang sudah berdiri itu seketika tertegun. "Iya juga, ya. Terus kita harus bagaimana, bos? Kalau sampai bos besar tahu kita tidak berhasil membawa Siska, dia pasti akan marah besar!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status