Share

Permainan Ryujin Dimulai

Aishiteru Ayumi Hamasaki

Menjadi seorang janda setelah diceraikan suaminya yang seorang pengusaha kaya di kota itu yang bernama Ishak. Alasan ia diceraikan adalah karena selama lima tahun pernikahan mereka, Ayumi tidak memberikan Ishak buah hati sama sekali. Bahkan tanda-tanda kehamilan sedikitpun tak terlihat dari seorang Ayumi.

Mobil Nissan juke berwarna merah terparkir di seberang jalan perusahaan milik mantan suaminya. Dengan gamblang Ayumi bisa melihat jika mantan suaminya itu tengah berbincang-bincang mesra bersama isteri barunya di Lobby. Tentu, setelah resmi bercerai darinya sebulan kemudian Ishak sudah mempunyai isteri baru. Isteri yang dipilihkan langsung oleh mantan mertuanya.

Ayumi tersenyum kecil melihat pemandangan itu. Tujuan ia selalu mengkonsumsi pil KB tanpa sepengetahuan Ishak memang untuk ini. Agar ia tak mempunyai keturunan dengan Ishak dan segera diceraikan.

"Berbahagialah Ishak, biarlah orang mengira aku wanita mandul yang tak berguna. Hingga orang sepertimu juga menceraikan aku. Yang terpenting bagiku saat ini adalah bersenang-senang sendiri. Sembari menunggu Hiko kembali ke pelukanku suatu saat nanti," ucap Ayumi di dalam hatinya.

Sesaat Ayumi memejamkan matanya, dan mengambil napas dalam-dalam. Sekilas semuanya muncul kembali dalam pikirannya, bagaimana saat Ishak menceraikan dirinya.

"Aishiteru Ayumi Hamsaki! Mulai sekarang aku ceraikan kamu. Aku tidak bisa hidup berlama-lama dengan orang yang tidak bisa memberiku keturunan sama sekali! Mulai sekarang, silahkan angkat kaki dari rumah ini!" Bahkan Ayumi juga diseret dan dipaksa keluar saat itu juga oleh mantan ibu mertuanya.

Walau memang itu tujuan yang Ayumi inginkan, tapi entah mengapa. Relung hatinya yang terdalam tetap merasakan sakit. Harga dirinya tetap merasa koyak, ia menjadi bukti korban keserakahan orang tuanya sendiri.

Sepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari seorang Ayumi. Setiap ucapan Hamasaki dan Ken kini bagaikan angin lalu di telinganya. Janda ini juga selalu melakukan hal yang menurutnya bisa membuatnya senang saja. Mabuk-mabukan tiap malam, membayar berondong hanya untuk menemani malam-malam sepinya yang kelabu, dan di saat menanti senja menonton balap liar tak resmi kids-kids jaman now.

#####

Hiko merombak penampilannya penuh, bahkan kedua orang tua Hiko sampai pangling, hampir tak mengenali putranya sendiri dengan penampilan sedemikian rupa. Rambutnya dibiarkan terurai menutupi keningnya, bahkan jika boleh disamakan ... Hiko sudah mendekati mirip seperti Cha Eun Wo. Wajah yang imut gemoy, kulit putih, mata sipit hidung mancung ... membuat setiap pasang mata yang memandangnya tak akan mengira jika ia sudah berusia 32 tahun.

Demi menyempurnakan aktingnya, Hiko juga membeli satu unit Toyota Vios yang sudah dimodifikasi untuk mengikuti balap liar setiap senja di sirkuit tak resmi kids-kids jaman now. Tujuannya tak lain adalah untuk menarik perhatian Ayumi tanpa perlu Ayumi tau jika ia adalah Hiko.

Sembari menunggu perusahaan yang ia bangun jadi pada tanah seluas dua belas hektar itu. Hiko memang ingin bermain-main dengan Ayumi terlebih dahulu. Ia ingin mengetahui perbedaan Ayumi setelah sepuluh tahun lamanya.

Lamunan Hiko bubar jalan, ketika Erik datang membawa beberapa berkas dan kunci mobil Toyota Vios yang baru saja ia transaksi dengan si penjual mobil untuk Hiko.

"Kenapa harus begini si Kak Hiko? To the point saja kalau Kak Hiko sudah kembali. Lalu memberitahukan seluruh kekayaan yang Kak Hiko saat ini punya. Pasti Ayumi akan langsung kembali jatuh dalam pelukan Kak Hiko dan Hamasaki yang sudah mulai sakit-sakitan itu akan meminta maaf," 

"Sekarang kamu memang sudah menjadi manager pribadiku, tapi bukan berarti kamu juga berhak untuk ikut campur dalam urusan pribadiku. Oke Erik? Berkas-berkas dari PT Vasaka Lounge apa sudah kamu pegang?"

"Ah, iya Kak Hiko aku sampai hampir lupa ... ini berkas-berkasnya,  karena proses pembangunan sudah dipercepat satu tahun sebelumnya. Perkiraan waktu penyempurnaan hingga finishing adalah enam bulan lagi Kak Hiko. Dan itu belum termasuk waktu uji coba bangunan selama tiga bulan."

"Oke, sekarang waktunya kita play game. Tapi lalu yang mengawasi proyek siapa Kak Hiko?"

"Itu sudah urusan PT Vasaka, untuk apa kamu ikutan pusing? Cepat bersiap-siap jika ingin ikut. Sebentar lagi acara balap liar akan di mulai.

"Oke kak Hiko, kita cabut sekarang."

"Hah! Hampir saja aku lupa, jangan pernah panggil aku Kak Hiko lagi. Biasakan mulai sekarang kamu memanggil aku Ryujin."

"Baik Ryujin, hehehehe."

"Ga perlu ngengir juga, kering tu gigi nanti. Yuk, lets go."

###

Brummmm ....

Brummmm ....

Brummmm ....

Dua mobil sport tengah bersiap untuk beradu kecepatan satu sama lain sore ini.

Hiruk pikuk suara para penonton ikut meramaikan acara balap liar sore itu.

Semuanya saling menikmati suguhan kecepatan-kecepatan yang pembalap liar suguhkan.

Seperti biasa, setelah ketatnya jalan pertandingan balap liar sore itu. Edi masih muncul sebagai sang juara seperti biasa.

Edi melingkarkan kedua lengannya di pinggang sexy Ayumi yang sedari tadi menonton pertandingannya.

"Malam ini kamu milikku Ayumi," bisik Edi di telinga Ayumi. Seketika membuat bulu kuduk Ayumi berdiri karena terangsang hembusan napas Edi di tengkuknya. Pantas saja Ayumi di beri predikat "Janda Panas" karena memang penampilannya yang sexy menonjolkan setiap lekuk tubuhnya yang indah.

Ryujin yang melihat itu langsung menghampiri kedua insan itu, "Gue mau balapan, tapi taruhannya bukan uang."

Sontak Edi dan Ayumi menoleh ke arah sumber suara yang menantangnya. 

"Anak mana lu? Kayanya gue baru kali ini liat," tanya Edi yang terkejut melihat pria fashionable berada di hadapannya. Harus Edi akui, jika dirinya kalah ganteng dengan pria itu.

Sementara Ayumi tak bisa menutupi rasa terkejutnya. Hanya pada sekali tatap pria di hadapannya itu begitu memesona, wanita mana yang tak langsung tertarik melihat brondong model dia berdiri di hadapan buaya betina seperti Ayumi.

"Nama gue Ryujin, apa asal gue penting untuk balapan bareng lu? Gue mau cewek ini menjadi taruhan kita." 

"Mau lu apa?" 

"Kalau gue menang, cewek ini jadi milik gue. Tapi kalau lu yang menang, gue ga akan ganggu ni cewek lagi."

Ayumi tersipu malu, kenapa tiba-tiba dirinya yang menjadi barang taruhan?

"Stop! Terus untungnya buat gue apa? Kenapa gue yang harus jadi bahan taruhan," ucap Ayumi sambil berkacak pinggang.

"Karena gue tertarik sama lu, apa yang lu mau bakal gue turutin. Gue denger lu ratunya One Night Stand? Gue jamin lu ga rugi one night stand sama gue, bahkan lu mungkin bakal nagih terus."

"Anjiir, seperkasa apa si ni cowo. Nantang gue," Ayumi berbicara dalam hatinya.

"Okey, lets see ... awas aja nanti baru main bentar udah keluar, bakal gue potong tu sosis," ancam Ayumi kepada Ryujin, seraya melangkahkan kaki jenjangnya berdiri di garis start dan memegang sehelai kain berwarna merah.

Di garis start, kini Edi dan Ryujin sudah bersiap di dalam mobilnya masing-masing. 

"Lu yakin nih bakal bisa ngalahin dia Ryujin? Dia udah langganan jawara di sini. Sedangkan lu orang baru," ucap Ayumi di sela-sela jendela mobil Ryujin yang terbuka.

"Baru belum tentu kalah, dan jawara tak selamanya akan menjadi jawara bukan?"

"Okey ...." Jawab Ayumi singkat lalu ia kembali berdiri di tengah garis start. Mengibarkan kain merah yang ada di tangannya.

"Ready ... go!"

Kedua mobil itu kini merajai jalanan, saling beradu kecepatan agar tak didahului satu sama lain. Posisi sementara Edi lebih unggul dibandingkan Ryujin, mobil Edi sudah berada di kekuatan penuh kali ini.

"Terlalu dini bos! Dasar bocil!"

Senyum Ryujin mengembang di wajahnya, ia menekan tombol yang berada di bagian kemudinya berwarna merah. Sedetik kemudian tambahan tenaga turbo membuat mobil Ryujin bak terdorong kekuatan cahaya, melesat begitu saja meninggalkan Edi yang tadi berposisi lebih unggul dari dirinya.

Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul rombongan mobil berwarna biru, Ryujin mencoba menguasai mobil yang berkecepatan penuh plus turbo yang menyokongnya dan akhirnya ....

Bersambung ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status