Share

15. Kehilangan

Part 15

"Mas, ada apa?" Aku mengulangi pertanyaanku.

Mas Aris menoleh, dia terdiam sambil menatapku, sedih. Aku masih melihat butir-butir bening di pelupuk matanya.

Aku yang tak sabar segera memasuki ruang perawatan Reza. Kulihat suster sedang merapikan sekeliling, melepas selang infus Reza. Aku lihat tubuh mungil Reza sudah tertutup kain putih.

Aku menggeleng perlahan. Tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin kan kalau Reza meninggalkanku secepat ini?

Aku membuka penutup kain itu. Reza mungilku sudah tidak bergerak lagi. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya terasa begitu dingin.

"Nak, bangun nak... Ini ibu... Bangun nak...." ucapku histeris sambil memeluk tubuh mungilnya.

"Rezaaa... Ini ibu, nak... Bangunlah nak...." teriakku lagi. Sungguh aku tak rela jika bayi mungilku harus pergi secepat ini. Aku merasa sangat bersalah tak bisa mengusahakan yang terbaik untuknya hingga ia harus pergi. Si bungsuku Reza kini telah pergi untuk selamanya.

Sungguh, aku tidak kuat. Kenapa kamu pergi sece
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status