Share

16. Kebangkitan Dewi

Part 16

Aku masih termangu melihat kepergian mereka. Aku sudah bertekad pada diriku sendiri. Aku gak akan pernah pulang ke rumah ibu sebelum aku sukses. Doakan aku teman-teman biar bisa melewati semua ujian ini. Ya, dari kehilangan Reza aku jadi paham, sampai kapanpun ibu takkan pernah menghargai hubunganku dan mas Aris. Biarlah aku memilih jalanku sendiri.

"Dek, terima kasih...." ucapnya dengan lirih. Aku hanya tersenyum. Mana mungkin kutinggalkan suamiku yang penyayang ini. Kami bertiga saling berpelukan. Insyaallah, kami siap untuk memulai lembaran baru. Mulai dari nol lagi, itu tak masalah bagiku.

***

Selang beberapa hari di rumah mbak Ayu.

"Mas, uang di ATM berkurang 3 jutaan, kau pake buat apa?" tanya Ayu penuh selidik. Keningnya mengernyit menatap sang suami.

"Oh iya, mas lupa ngasih tahu kamu. Kemarin mas pake buat biaya Reza..." jawab Mas Bagas.

"Apaaa? Lupaa? Kau bilang lupa mas? Kenapa kau gak bilang aku dulu?" tanya Ayu dengan nada marah. Bagas sudah tahu kalau istrinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status