Home / Rumah Tangga / Aku Istrimu Bukan Pembantumu! / Part 5, Perbuatan Jahat Adik Ipar

Share

Part 5, Perbuatan Jahat Adik Ipar

last update Last Updated: 2023-02-13 15:59:29

"Apa maksudmu ayahnya Edo?" tanya nyonya Andin menatap tajam ke arah tuan Bram.

"Loh, memangnya kenapa? Chelsea bukan lah orang lain di keluarga ini, tetapi Chelsea sudah menjadi istri dari putra kita, Ibu," ucap tuan Bram begitu sangat ingin mengakui Chelsea di depan keluarganya.

"Aku benar-benar tidak habis pikir padamu, sarapan pagi ini membuat perutku tiba-tiba kenyang padahal belum ada satu suap pun yang ku masukkan kedalam mulut!" celetuk nyonya Andin bangkit dari tempat duduknya, lalu ia memalingkan wajah cetus nya.

Tuan Bram menghembuskan nafas, ingin sekali rasanya saat itu ia ikut bangkit dan memerintah istrinya duduk, karena sikapnya itu tentu tidak baik untuk dicontoh oleh orang-orang yang ada di meja itu.

Namun, sebelum semua itu terjadi, Chelsea menatap wajah tuan Bram dan memberikan sebuah isyarat, agar tuan Bram tidak melanjutkan rencananya.

"Eemm... Ibu, Ayah, lanjutkan saja makannya, aku masih banyak pekerjaan di dapur, aku permisi dulu." pamit Chelsea memutar tubuhnya membelakangi meja makan.

Langkah kaki Chelsea semakin menjauh dari ruangan itu, nafasnya tersengal menahan kekecewaan. Sementara nyonya Andin sendiri, saat itu memutuskan untuk kembali duduk di meja makan, karena hal yang membuat dirinya tidak nafsu makan adalah kehadiran Chelsea.

"Semuanya, kita lanjutkan saja makannya, ya," ucap nyonya Andin pada putra dan putrinya.

"Ya Ibu___"

Mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama, lalu memulai menikmati sarapan pagi yang dibuatkan oleh Chelsea. Tuan Bram kala itu terdiam begitu saja, saat melihat anak-anak dan istrinya nampak begitu kompak dalam bersikap.

"Edo," panggil tuan Bram.

"Iya, Ayah," sahut Edo menoleh ke wajah ayahnya.

"Apa tidak ada sedikit pun keinginan di hati kamu untuk menyusul Chelsea dan mengajaknya sarapan pagi?" tanya tuan Bram menatap Edo dengan tatapan yang serius.

Edo terdiam, selera makannya kembali hilang saat ayahnya menyebut nama wanita yang sangat ia benci itu. Edo lalu merapihkan dasi dan saat itu ia bangkit dari tempat duduknya.

"Maaf Ayah, sepertinya pagi ini ada beberapa meeting yang harus saya hadiri, jadi lain kali saja," ucap Edo menolak secara halus.

"Oh, begitu. Baik lah, kau boleh pergi pagi ini dan melewatkan permintaan Ayah, tapi Ayah harap kamu tidak akan lupa dengan permintaan Ayahmu ini." jawab tuan Bram tersenyum getir.

Edo mengangguk kecil lalu berpamitan, ia pergi meninggalkan rumah dengan hati yang sedikit kesal, lantaran mendengar permintaan dari sang ayah mengenai Chelsea.

"Rasanya tidak sudi aku mengabulkan permintaan ayah, untuk apa aku bersikap baik pada wanita itu, aku sendiri yakin bahwa dia masuk dalam keluarga Wijaya semata-mata karena ingin hartanya saja." ungkap Edo bergeming pada dirinya sendiri.

Saat ia sedang terduduk dalam omelan kecilnya, tiba-tiba pintu mobil diketuk oleh Chelsea. Hingga membuat Edo terkejut saat menatap ke arah itu lantaran Chelsea menemuinya.

"Ada apa?" tanya Edo dengan sinis.

"Mas, aku dengar kalau hari ini kamu akan sangat sibuk menghadiri meeting di beberapa tempat, sebab itu aku bawakan bekal untukmu," ucap Chelsea menyodorkan sebuah kotak nasi yang sudah ia isi dengan berbagai menu buatannya.

Edo terdiam sejenak, ia tidak langsung menerima kotak tersebut, lantaran masih fokus menatap wajah Chelsea yang begitu sangat yakin dan percaya diri dengan perbuatan nya itu.

"Terima kasih, tapi aku sama sekali tidak butuh apapun yang kamu berikan padaku, Chelsea," tolak Edo dengan mantap.

"Mas, jangan begitu, kau ini adalah tulang punggung bagi keluarga mu, ada ayah dan beberapa wanita yang sedang kau perjuangkan atas masa depannya, dengan kerja kerasmu itu, jadi alangkah lebih baik kau terima makanan ini semata-mata untuk mereka, jika bukan untukku, istrimu." jelas Chelsea masih saja merayu Edo yang berhati batu.

Edo menelan saliva nya, kemudian ia akhirnya menerima kotak nasi itu dan dengan tangan yang sedikit kasar. Lalu setelah itu ia meminta Chelsea pergi dari hadapannya, Chelsea mengangguk pelan, melangkah mundur dan meninggalkan Edo sesuai dengan permintaannya.

Meskipun tidak terbalas dengan kebaikan dari Edo, namun Chelsea merasa sangat senang, lantaran akhirnya Edo menerima makanan yang ia persiapkan.

Chelsea hendak melangkah masuk untuk melanjutkan pekerjaannya, namun saat itu kaki Chelsea sengaja disenggol oleh Raras hingga membuat Chelsea tersungkur di hadapannya.

Gelak tawa antara Raras, Rena, dan juga Riri terdengar begitu bahagia ketika melihat kakak iparnya itu terjatuh mencium lantai.

"Auuwwh, kakak ipar, kau tidak apa-apa?" tanya Raras menahan tawanya.

Chelsea meringis sakit di bagian kakinya, mencoba bangkit sendiri karena ulah ketiga adik iparnya yang sudah sangat keterlaluan, namun saat hendak melakukan itu salah satu tangan Chelsea diinjak oleh Riri hingga membuat Chelsea semakin kesakitan.

"Auu, sakit Riri," rintih Chelsea.

"Sakit ya? Tapi aku tidak perduli dengan rasa sakit mu itu, kakak Ipar," ucap Riri dengan nada kasarnya.

"Tolong lepaskan aku, ini sakit sekali, kalau tidak, sepatumu akan melukai tanganku," pinta Chelsea berusaha untuk menahan.

"Mau lecet, patah sekali pun aku tidak perduli kakak ipar. Itulah akibatnya karena kamu telah berani menggoda kakakku!" pekik Riri tidak terima saat ia tahu Chelsea memberikan bekal makanan untuk Edo.

Chelsea menggelengkan kepala, ia tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran ke tiga adik ipar yang justru menghukum dirinya ketika mengetahui bahwa ia berbuat baik pada kakak mereka, mereka sudah dewasa, meraka sudah tau benar bahwa Chelsea itu adalah istri dari kakak nya, dan mengapa mereka tidak suka saat Chelsea melakukan kebaikan pada suaminya?

Chelsea memohon, agar tangannya dilepaskan oleh Riri, dan saat itu Chelsea sudah menitikan air mata lantaran rasa panas akibat injakan kaki itu.

"Sudah Ri, sepertinya sudah cukup pelajaran pagi ini untuk dia," ucap Reni yang saat itu sedang memainkan rambut ikalnya.

"Oke, baik lah. Aku akan melepaskan dia, tapi satu hal yang harus dia tahu, bahwa sampai kapan pun, kita bertiga lah orang pertama yang sangat tidak suka dengan sikap manisnya pada kakak," seru Riri.

"Tentu saja, kalau hal itu kita tidak akan saling mendebat, sekarang lebih baik kita berangkat ke kampus, tidak usah urusi wanita tua ini." celetuk Raras yang sudah merasa puas dengan perbuatannya.

Chelsea ditinggalkan begitu saja dengan rasa sakit yang tertahan di pergelangan tangannya, ia tidak menyangka jika apa yang ia lakukan itu justru membuat ketiga adiknya murka. Chelsea bangkit perlahan lalu melangkah masuk ke rumah melalui pintu dapur, ia tidak mau jika keadaannya itu dapat mengundang tanya tuan Bram ketika melihat nya, karena pagi ini tuan Bram tidak memiliki jadwal di luar rumah. Ia akan menghabiskan waktu pensiun nya di rumah bersama nyonya Andin.

"Chelsea!!"

Suara nyonya Andin memekik memanggil Chelsea yang baru saja tiba di dapur, dengan kaki dan tangan yang masih terasa sedikit linu, Chelsea pun datang menghampiri nyonya Andin.

"Ya, Ibu," ucap Chelsea menghadap ibu mertua nya.

"Sikat kamar mandi Chelsea, kalau kamu telat melakukan itu, bagaimana jika terjadi sesuatu padaku dan tuan Bram! Apa kau bisa mempertanggung jawabkan semua itu, ha!" pekik nyonya Andin memerintah dengan kemarahan.

"B-baik Ibu, akan aku lakukan sekarang." jawab Chelsea segera memenuhi permintaan ibu mertua.

Saat hendak melangkah pergi, telpon rumah berdering, tuan Bram yang sedang duduk di ruang keluarga itu mendekati telpon dan memberikan isyarat pada Chelsea, juga nyonya Andin untuk diam.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
lagian ada orang sebodoh seperti chelsea
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 103, Chelsea dan Reno Akhirnya Menikah (Tamat)

    Di sebuah masjid yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Chelsea, sudah ada beberapa tamu undangan yang menghadiri akad nikah antara Chelsea dan juga Reno, sengaja tamu yang diundang tidak terlalu banyak, karena itu lah yang menjadi permintaan Chelsea sebelum hari pernikahan itu berlangsung. Wajah Chelsea terlihat teduh dan tenang, kala di perintahkan duduk di samping kiri Reno, Reno menyambut dengan senyuman nervous, karena hari ini adalah hari di mana ia akan mengikrarkan janji suci bersama Chelsea. "Kedua mempelai sudah siap?" tanya pak penghulu yang ada di hadapan Chelsea dan juga Reno. "Siap Pak!" tegas Reno menjawab. "Baik, kalau begitu kita langsung saja mulai, ya." jawabnya mantap. Reno pun mengangguk siap, ketika pak penghulu tersebut mengulurkan tangan, Reno pun dengan cepat menjabat tangan tersebut lalu mengikuti arahan yang diberikan oleh pak Penghulu tersebut. Jika sebelumnya Reno merasa sangat takut dan ragu ketika mengucapkan ijab qobul, rupanya ketika ucapan it

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 102, Doa dan Harapan Semuanya

    Chelsea dan Reno mengadakan janji temu di luar kantor, setelah insiden yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea memutuskan untuk masuk kerja lagi, ia sudah merasa cukup tenang karena Edo dan Irish sudah berakhir di penjara, kini hanya tinggal bagaimana ia bisa sukses mencapai gelar sebagai wanita karir setelah ia berusaha sampai sejauh ini. Kegagalan pernikahan di sebuah gedung yang cukup mewah waktu itu tidak membuat Chelsea malu dan putus asa, apalagi membatasi diri untuk tidak bertemu dengan banyak kalangan, ia justru semakin terbuka dan memperlihatkan pada mereka bahwa ia baik-baik saja, kejadian itu sama sekali tidak membuat Chelsea rapuh apalagi berkecil hati. Pertemuan demi pertemuan dengan teman satu kantor, kerap kali mengajukan pertanyaan yang sama, tetapi Chelsea justru menjawab-pi nya dengan sangat santai dan elegan. Saat makan siang tiba, Reno memanggil Chelsea untuk ke ruangannya, dengan cepat dan sigapnya, Chelsea pun sudah sampai di depan pintu ruangan Reno. Tak

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 101, Kesadaran Nyonya Andin

    2 hari kemudianReno datang menemui Chelsea yang akan pulang hari ini, Reno merasa sangat senang karena keadaan Chelsea sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, dan kedatangan Reno pun disambut senyum lebar oleh Chelsea yang sudah menunggu kedatangannya. Reno membalas senyuman itu lalu memeluk Chelsea dengan erat, Chelsea pun menerima pelukan itu dengan senang hati, mereka berdua menikmati beberapa saat kebersamaan tersebut , sebelum perlahan Reno melepaskan pelukannya. Reno meletakkan kedua tangannya tepat di pipi chubby Chelsea, mereka saling menatap satu sama lain, dan... Cup! Reno memberikan kecupan hangat tepat di kening Chelsea, Chelsea memejamkan kedua matanya kala menerima sentuhan sayang dari Reno. "Aku minta maaf Chelsea, karena aku terlambat menyelamatkan mu," lirih Reno menatap sendu. "Tidak Mas, kamu tidak bersalah, kamu tidak perlu meminta maaf," ucap Chelsea. "Tapi ini tetap saja salahku, aku bersalah karena teledor menjagamu, harusnya aku menyalip mobol Edo waktu it

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 100, Aksi Nekat Chelsea

    "Mas, kamu jangan nekat, jangan gila!" Irish mencoba untuk menahan Edo. "Irish, lebih baik kamu diam saja, bukannya ini yang kita rencanakan, kamu bisa bersama Reno, dan aku bisa bersama dengan Chelsea," ucap Edo menepis tangan Irish. "Apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini Mas?" tanya Irish ragu. "Ya, aku akan bersiap-siap, membawa Chelsea pergi jauh dari sini, dan aku akan bahagia bersama Chelsea di dalam kehidupan baru kami, sementara kamu, kamu juga pasti akan bisa mendapatkan hati Reno, kamu akan bebas memiliki Reno." jelas Edo melempar senyum. Irish akhirnya mengikuti rencana Edo, jika tujuan mereka sebelumnya hanya untuk menggagalkan pernikahan antara Chelsea dan Reno, kini berubah menjadi sebuah rencana yang tidak pernah Irish pikirkan selama ini. Edo saat itu masuk untuk melepaskan ikatan Chelsea, ia mengiming-imingi kehidupan yang bahagia, namun Chelsea tidak tertarik sama sekali, bahkan ia terus berusaha memberontak dan meminta Edo agar melepaskan dirinya, Irish yang

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 99, Rencana Gila Edo

    "Mas, aku mohon tolong lepaskan aku," lirih Chelsea meminta. "Aku akan melepaskan kamu, Chelsea. Tapi dengan satu syarat," ucap Edo melempar senyum. "Apa Mas, apa syaratnya? Mas, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan ini akan menghancurkan masa depanku bersama mas Reno, hari ini hari ijab qobul kami, tapi kenapa kamu dan Irish justru membawa ku ke sini," Chelsea menatap Edo kecewa. "Karena aku tidak terima kamu menikah dengan orang lain, Chelsea. Dan aku ingin pernikahan kamu dengan Reno gagal," sahut Edo tersenyum. "Kenapa Mas, apa masalahnya sama kamu, kenapa kamu ingin pernikahan ku dengan mas Reno gagal, aku tidak pernah menghalangi pernikahan kamu dengan Irish dulu Mas, tapi kenapa kamu melakukan ini padaku?!" Chelsea benar-benar kecewa saat itu, ia menatap keduanya dengan kemarahan yang tidak bisa ia salurkan dengan bebas, karena kedua tangan dan kakinya terlepas, dan ia hanya bisa duduk terpaku di kursi. "Karena aku cemburu, Chelsea. Aku ingin kamu kembali bersamaku," ucap E

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 98, Menyekap Chelsea

    Çeklek! petugas itu membuka pintu tanpa memberi ketukan, hingga membuat Reno terkejut ketika melihat salah satu pengurus pernikahannya datang dengan wajah yang begitu panik. "Ada apa?" tanya Reno menanggapi kedatangan petugas itu. "A-anu Tuan," wanita itu gagap ketika berhadapan dengan Reno. "Anu apa? Katakan?!" Desak Reno. "N-nona Chelsea tidak ada di kamarnya." jawabnya gemetar. DegReno terkejut mendengar kabar itu, kok bisa? Kenapa bisa Chelsea bisa tidak ada di kamarnya? Percuma jika Reno mempertanyakan hal itu pada wanita yang ada di hadapannya, Reno memutuskan untuk langsung menuju ke lokasi untuk mencari tahu tentang keberadaan Chelsea, wanita yang akan ia nikahi hari ini. Reno masuk ke ruangan rias, ia menelusuri ruangan tersebut dengan jeli, dan tersadar jika Chelsea benar-benar tidak ada di sana. Di tengah kepanikan yang tidak bisa ia sembunyikan, Andika datang menemui Reno untuk memberitahukan bahwa pak penghulu sudah menunggu di lantai bawah. "Om, pak penghulu sudah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status