Share

Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku
Penulis: Andriana D Queen

Password HP Suamiku

#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku

#part1#

"Tutt..tutt..tutt..." Bunyi ponsel suamiku.

"DIMANA AYAH?"  Satu whatsaap masuk di ponsel suamiku. Kulirik sekilas, dan terbaca olehku. 

Rasanya seperti tersambar petir saat itu juga, wajahku seketika memucat, bibirku kelu, ingin ku beranikan membacanya tapi apalah daya serasa seribu ton batu bergayut di lenganku hingga ku tak sanggup meraih ponsel suamiku.

Ku tarik dalam - dalam nafasku. Lalu ku hembuskan berlahan. Aku tata hatiku agar semua seperti sedia kala. Semua seperti tak ada apa - apa. Anggap saja aku tak melihat isi chat w******p itu, meski nyatanya terbaca olehku. Terbaca karena ketidaksengajaanku.

Haruskah aku bilang pada suamiku bahwa ponselnya ada satu chat w******p yang masuk? Satu chat w******p yang janggal, yang seharusnya aku curigai. Yang seharusnya detik itu juga aku mencari jawaban kepada suamiku. Apa maksud isi chat w******p itu? Atau siapa yang mengirim chat itu pada suamiku?

Argggh...nyatanya aku hanya mampu bergumam dalam hati. Hanya bisa bergerutu tanpa bisa mengungkapkanya. Selalu seperti itu...

"Pak...ada w******p masuk." Ku beranikan diri untuk bersuara meski kelu.

"Dari siapa Buk? Halaahh... paling dari anak - anak kantor." Jawab suamiku begitu santai, seakan tiada rahasia ada di dalam ponselnya.

"Mana aku tau dari siapa Pak, passwordnya ge ibu gak tau." Jawabku sedikit ketus!!

Ya, aku ini istri yg bod*h. Sering kali saudara - saudaraku, teman - temanku menasehatiku untuk bertanya password HP suamiku apa. Tapi, aku memilih selalu mengabaikannya. Kenapa selalu seperti itu? Karena aku ingin mempercayai suamiku. Terlalu banyak kerikil yang telah kami lewati. Perjalanan cinta kami hingga bersatu begitu penuh akan rintangan. Kini aku sudah hidup bahagia dengan suamiku bersama kedua putriku. Alasan itu kemapa aku lebih memilih diam. Karena aku takut kecewa, jika akhirnya aku harus benar - benar menemui kejanggalan - kejanggalan suamiku seperti yang orang - orang ceritakan padaku.

Mas Dirga Hartanto,itu nama suamiku. Suamiku adalah orang sangat berpegang teguh dengan prinsipnya. Jika dia telah memutuskan A maka istrinya pun harus A. Begitu pun masalah ponsel suamiku. Dia tak ingin istrinya ikut campur masalah HP. Baginya ponselnya adalah prifasinya. Istri tidak perlu tahu apa yang tersimpan di dalamnya.

Dan inilah satu dari kelemahanku. Aku hanya menurut. Aku tak pernah protes, bahkan berontak kepada suamiku. Aku ini istrinya, tapi kenapa aku tak boleh tahu apa password suamiku? Bukankah itu hal yang sangat janggal? Bukankah itu tidak wajar?

Lagi - lagi aku hanya mampu pasrah...Ya, inilah aku...Sekar yang penurut. Istri yang selalu menuruti perintah suaminya.

Jujur setiap ada yg menasehatiku secara halus tak jarang pun pedas, ku akui hati kecilku juga kepo, ingin tau password HP suamiku. Aku tak munafik, ada rasa curiga.

Tapi kembali lagi, aku ini hanya seorang yang "Nrimo ing Pandum" istilah Jawa yang artinya apa pun keadaannya hanya bisa pasrah nerima nasib.

Begitupun tentang password HP mas Dirga suamiku sendiri yang aku tak tau. Miris...tapi inilah yang sebenarnya. Jangankan untuk mengotak - atik isi ponsel suamiku. Menyentuh pun aku tak mampu. Bukan tak mampu, tapi tak pernah di ijinkan oleh suamiku sendiri. Ya, memang aku tak pernah tau apa password HP suamiku. Aku ini istrinya...tapi terasa menjadi orang asing.

Sekar Prihatin, itu namaku. Aku anak pertama dari tiga saudara. Aku lahir di kota kecil daerah Jawa. Kedua orang tuaku selalu berpegang teguh dengan prinsipnya. Bahwa seorang wanita yang sudah bersuami, kelak harus menurut pada suaminya. Apa pun yang suaminya katakan, apapun yang suaminya putuskan. Karena suami adalah imam yang wajib kita ikuti dan kita patuhi.

Sesuai namaku Sekar Prihatin, yang artinya bunga yang bisa menerima apapun, dimanapun dan bagaimanapun keadaannya. Yaa, mungkin itu alasan kenapa seakan aku cuek atau nerima kenyataan kalau suamiku sendiri pun tak mengizinkanku tau apa password hpnya. Selalu seperti itu, aku selalu di bayang - bayangi oleh makna namaku sendiri. Sekar yang nerima ing pandum.

" Istri itu gak usah tau isi HP suami, yang penting suami gak neko- neko." Celetuk mas Dirga, sedikit nada keras suaranya hingga lamunanku seketika ambyar!!

"Iya Pak...ibu percaya kok ama bapak, kalau bapak itu di kantor gak neko - neko." Sambil ku tarik bibirku untuk terpaksa tersenyum, walau hanya senyum palsu.

Aku lebih memilih mengalah. Aku tak mau ada perdebatan diantara kami. Selalu seperti itu, itu caraku untuk mengjindari suatu pertengkaran dalam rumah tanggaku.

"Ya udah bapak berangkat kerja ya Bu." Mas Dirga berpamitan padaku. Mas Dirga menyodorkan tangannya padaku.

"Iya pak, hati - hati di jalan pak." Ku cium punggung tangan suamiku. Seperti rutinitas hari - hariku. Mas Dirga pun melayangkan kecupan kecil di keningku.

Ku lihat mas Dirga telah menaiki mobilnya. Aku melambaikan tanganku, sambil berdiri di ambang pintu gerbangku.

Ku lihat mas Dirga tersenyum padaku. Lalu menghilang bersama deru suara mobilnya. Aku pun bergegas masuk ke dalam rumah.

Ku langkahkan kakiku meski berat. Ya, aku masih memikirkan siapa yang mengirim chat w******p kepada suamiku. Kenapa harus dengan panggilan AYAH? Sungguh, membuat hatiku tak tenang.

Ah...sudahlah anggap saja w******p orang yang nyasar. Anggap saja itu w******p salah kirim. Gerutuku sendiri.

***

Tapi tak bisa ku bohongi. Begitu sesak di dadaku setiap ku ingat isi w******p itu tadi. Aku ingin menangis, aku sudah menahannya sedari tadi.

Ku banting tubuhku ke kasur. Tak kuasa lagi air mata ini ku bendung. Terisak - isak sejadinya, mataku nanar, dadaku sesak, tak mampu bersuara lagi!!

Aku yang tak pernah menaruh curiga, terlalu percaya pada suamiku. Tapi ternyata suamiku tidak setia!! Ya, aku sangat bisa merasakan hal yang ganjil pada tingkah laku suamiku apa lagi jika berkaitan dengan ponselnya. Tapi aku bisa apa? Tiada bukti satu pun yang ku genggam. Tiada bukti atas perselingkuhan suamiku.

Berawal dari nasehat teman yang prihatin melihat ku dihianati diam - diam oleh suamiku. Temanku menceritakan semua kejanggalan - kejanggalan kelakuan suamiku dibelakangku. Tapi aku selalu menganggap remeh hal itu. Aku selalu betfikir positif terhadap suamiku.

Suamiku setia. Mas Dirga tak mungkin akan melakukan hal yang menjijikan itu. Sebuah perselingkuhan!!!

Aku tak ingin percaya!! Suamiku setia!! Awalnya aku tetap bersih keras dengan kepercayaanku tapi kini kenyataannya menampis hal itu.

Kenyataan pahit itu menamparku, menampar kepolosanku yang terlalu percaya pada suamiku. Sejujurnya selalu ada curiga. Sejujurnya selalu ingin bertanya apa password HP suamiku. Tapi kembali lagi...aku adalah Sekar yang penurut.

Dan kini kejanggalan - kejanggalan mulai ku temui. Dari awalnya aku yg cuek masalah HP atau teman - temannya. Kini mulai ku buka mataku. Aku harus berubah. Aku tak boleh lemah. Aku harus mampu untuk memberanikan diri, untuk menyelidiki apa yang tersimpan di ponsel suamiku.

Jika memang benar tidak ada yang mencurigakan dalam ponsel itu. Pertanyaannya adalah kenapa aku, istrinya tidak tahu apa password HP suamiku?

Miris. Ya, sebenarnya sangat miris. Ada kalanya aku ingin merasakan seperti istri - istri di luar sana. Yang begitu leluasa bermain ponsel suaminya, tanpa ada kekangan. Tanpa ada prifasi. Bukankah seharusnya istri wajib tahu isi ponsel suaminya...begitu pun berlaku sebaliknya.

Kembali lagi ..aku hanya bisa pasrah. Aku hanya bisa menjadi Sekar yang menerima apa adanya. Sampai kapan akan terus bertahan seperti ini? Entahlah...biarkan semua mengalir apa adanya. Biarkan semua mengalir mengikuti arus.

Sekali lagi, aku ini istrinya, tapi aku tak tau apa password hp suamiku!!

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status