Share

Akulah Jodohmu 2
Akulah Jodohmu 2
Penulis: Rere Hana

Bab 1 perkenalan

Aku Rania saat ini statusku adalah seorang istri dari pengusaha ternama dia adalah Adam Zayn Irtiza.

Aku sudah menikah hampir 8 bulan, tapi ya, aku belum dikaruniai seorang anak, karena awal pernikahan kita nggak berjalan dengan selayaknya suami istri. 

Itu karena aku menikah dengan jalan perjodohan. Namun sekarang aku dan suamiku sudah saling mencintai.

Dan inilah kisahku di masa pasca pernikahan. Yang berawal di jodohkan aku berupaya untuk meyakinkan suamiku bahwa akulah Jodohmu.

Memang tak mudah bagiku untuk meyakinkan dia bahwa "akulah Jodohmu".

Apalagi saat dia tengah benar-benar jatuh hati pada seseorang yang sudah lebih dahulu mendapatkan hatinya. 

Tapi aku tak akan menyerah begitu saja, aku berusaha meyakinkan diri bahwa dia milikku, dia suami ku dan aku adalah istrinya yang resmi. 

Aku harus memperjuangkan dia untuk menjadi suamiku seutuhnya.

Dan perjuangan ku dimulai saat aku sudah merasakan ada hati yang sudah tertulis namanya di hatiku. 

Namun aku ragu untuk mengungkapkannya. Karena hatinya sudah ditempati nama lain. Namun Tuhan berkata lain. Dia harus kehilangan cintanya untuk selamanya karena maut memisahkannya. 

Kematian Mikha kekasih hatinya menjadi pecutan bagi hidupnya. Namun aku harus selalu ada meski dia tidak pernah menganggapku ada di hatinya.

Aku harus terus mendampinginya dalam keterpurukan. Agar dia yakin bahwa aku akan selalu ada disaat apapun keadaan nya. 

Meskipun hatiku pun terluka, karena orang yang aku cintai tengah sakit karena mencintai yang lain.

Aku masih ingat saat dia menangis karena, saat itu Mikha meninggalkannya untuk selamanya.

"Aku telah kehilangan dia, gara-gara aku dia tlah tiada saat ini. Kalau bukan karena aku menyuruhnya menjauh dariku. Dia tak akan marah, dan kecelakaan itu tak akan terjadi." Kata-katanya yang selalu ku ingat saat dia tengah terpukul.

Saat itu aku hanya bisa diam, dan menenangkan hatinya. Meski hatiku pun sakit melihatnya.

Namun saat ini semua itu hanyalah kenangan pahit yang harus dilupakan. Kini dia telah melupakan semua kesedihan itu, dan memulai hidupnya yang baru denganku.

Aku masih ingat saat dia menyatakan Cintanya di depan semua karyawan kantor nya. Rasanya waktu begitu cepat berlalu. 

Kini aku dan dia tengah menjalani bahtera rumah tangga yang didasari oleh rasa cinta.

Aku harap kabar baik cepat datang untuk melengkapi rumah tangga ku. Jika tuhan mengizinkan. Izinkan aku untuk menjadi seorang istri yang sejati yang bisa memberikan keturunan yang baik dan Sholeh.

Ya seperti apa yang diharapkan para pasangan yang tengah menikah. Rasanya kurang lengkap rumah tangga tanpa hadirnya seorang anak.

Tetapi tuhan sepertinya masih belum mengizinkan aku untuk menjadi seorang ibu. Meski begitu aku tak akan hilang harapan dan semangat karena aku yakin, selalu ada hikmah dibalik semua kejadian.

Pagi ini seperti biasa aku harus menyiapkan sarapan pagi untuk semuanya. Yang kadang dibantu Ibu mertuaku.

"Masak apa hari ini sayang?" Tanya Mertuaku padaku yang tengah sibuk di dapur sambil menepuk pundakku dengan lembut.

"Oh ini Bu, aku sedang memasak kari kesukaan Mas Zayn." Jawabku yang so sibuk memasak seraya menoleh ke arah Ibu mertuaku.

"Wah, Zayn pasti suka." Ucap Mertuaku sambil tersenyum ke arahku.

"Ibu bantu ya?" Tawar Ibu mertuaku.

"Oh, gapapa kok Bu, lagian udah mau selesai." Jawabku.

"Udah sini, Ibu yang lanjutkan." Pinta Ibu mertuaku.

"Oh, baik Ibuku Sayang." Ucapku sambil mencium pipinya.

"Kalau begitu, aku siapkan piring-piring nya di meja makan saja ya Bu." Ucapku sambil pergi ke arah meja makan untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Lalu para lelaki pun turun dan datang untuk sarapan.

"Pagi, Ayah." Sapaku pada Ayah mertua.

"Pagi, Masku." Sapaku pada Zayn dengan senyuman manis yang aku berikan spesial untuk dia.

"Sebentar ya, aku siapin dulu, makanan nya." Ucapku sambil pergi ke arah dapur.

"Apa Ayah dan Zayn sudah pada bangun?" Tanya Ibu mertuaku.

"Sudah, Bu." Jawabku

"Mereka sudah ada di meja makan untuk sarapan." Jelasku.

"Ya sudah, ini bawa ke meja makan. Hati-hati masih panas." Ucap Ibu mertuaku.

Aku pun langsung membawa membawa makanan nya ke meja makan dan menyiapkan. Setelah siap kami pun sarapan bersama.

"Hari ini kamu sibuk nak?" Tanya Ibunya.

"Ya seperti biasanya saja Bu." Jawab Zayn.

"Terus gimana, sekretaris pribadi yang ibu suruh ganti itu. Apa sudah kami ganti." Tanya Ibunya Zayn yang menyuruh Zayn untuk mengganti sekretaris pribadi nya.

"Belum Bu, soalnya saya masih cari yang barunya belum ada." Jawab Zayn.

"Kenapa susah-susah cari yang baru. Kan ada istrimu. Bukannya dia juga pernah jadi sekretaris pribadi kamu sayang."

"Lagian, kalau Rania jadi sekretaris pribadi kamu lagi, kamu jadi lebih banyak waktu untuk bersama kan." Jawab Ibunya Zayn.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status