HAPPY READING
....22:00 pm
Dokter berkacamata keluar dari ruangan Alatha dengan wajah sedih.Dokter itu bernama Andi,Dokter Profesional di Rumah Sakit ini.
Mereka yang melihat Dokter Andi keluar dari ruangan Alatha langsung menghampiri Dokter itu.
"Gimana keadaan anak saya Dok?" tanya Mama nya Alatha sambil menangis.
"Iya Dok,Gimana keadaan teman saya dok?" tanya Ribka juga
Dokter Andi menatap mereka semua dengan perasaan sedih.Dokter Andi melepaskan kacamata yang melekat dimatanya.
"Anak ibu kehilangan banyak darah dan kebetulan stok darah golongan anak ibu sudah habis" ucap Dokter Andi
"Ambil darah saya aja Dok" ucap Ayahnya Alatha
Kebetulan golongan darah Alatha dan Ayah nya serupa,yaitu O.
"Darah saya dan anak saya sama" lanjut Ayah Alatha
Dokter Andi menganggukkan kepalanya,lalu dia menatap mereka dengan pandangan sedih.
"Dan kedua mata anak Bapak dan Ibu... " ucapan Dokter Andi terhenti.Dia tak sanggup melanjutkan perkataannya,
karena dia sangat tidak mau menyakiti hati mereka.Tapi mau tak mau Dokter Andi harus berkata jujur."Kedua mata anak saya kenapa Dok?" tanya Mama nya Alatha sambil menangis.
"Kedua mata anak ibu buta" ucap Dokter jujur
Duarr!
Seperti petir di siang bolong menyambar mereka.Hati mereka seketika menohok mendengar perkataan Dokter Andi.
Mama nya Alatha yang mendengar penuturan dari sang Dokter menangis dengan kencang. Suami nya yang berada disampingnya memeluk erat istrinya itu.
Sedangkan Ribka yang mendengar itu masih tidak percaya dengan ucapan sang Dokter itu.
"Nggak ...Nggak Gak mungkin! Dokter pasti bohong kan" bentak Ribka tak terima
Ribka mengoyang goyangkan tubuh Dokter Andi, "Ya kan Dok! Dokter pasti bohong kan?"
"Jawab Dok,Dokter bohong kan?!" bentak Mamanya Alatha juga
"Saya berkata dengan jujur,saya tidak mungkin berbohong pada ibu dan kalian semua" jujur Dokter tersebut
Mendengar kebenaran dari mulut Dokter Andi,tubuh Mama nya Alatha tiba tiba ambruk ke lantai.Ayah nya Alatha dengan sigap langsung menggendong istri nya dan membaringkannya di bangku rumah sakit.
Rendy dan Gabriel juga ikutan menangis mendengar ucapan sang Dokter itu.
"Tapi ada kemungkinan kedua mata pasien sembuh,jika pasien mendapatkan donor mata" ucap Dokter Andi
"Mata saya ...mata saya aja ambil Dok" ucap Ribka kepada Dokter Andi sambil menunjuk kedua mata nya.Inilah Ribka, dia akan merelahkan apa saja yang dia punya agar sahabatnya bisa bahagia. Dia rela memberikan itu asal orang yang dia sayangi itu bahagia.
Gabriel dan Rendy yang mendengar ucapan Ribka yang menurut mereka gila langsung menatap nya tajam dan memarahi nya.
"Jangan Gila! Alatha masih butuh lo Rib buat jadi sahabat nya" Rendy memarahi Ribka karena ucapan aneh nya itu.
"Dengan Alatha pakai kedua bola mata lo akan buat Alatha bahagia!?. Lo salah Rib ,Alatha masih butuh lo buat jadi sahabat nya.Dan kita berdua juga masih butuh lo Rib" ucap Gabriel
"Tapi gue enggak sanggup lihat Alatha menderita Ren.Gue sayang banget sama dia"
"Gue lebih baik gantiin posisi nya daripada gue harus lihat dia menderita" tutur nya sedih
Dokter yang melihat perdebatan kecil memilih untuk pergi, tapi sebelum pergi dia berkata.
"Pasien saat ini belum bisa di jenguk,Besok pasien baru bisa di jenguk.Saya permisi dulu," setelah mengatakan itu Dokter Andi pergi dari hadapan mereka.Gabriel memeluk erat sahabat nya itu.
"Kalau lo mau lihat Alatha bahagia enggak kaya gini cara nya.Justru cara ini yang akan membuat Alatha semakin terpuruk"
"Kenapa harus Alatha yang mengalami ini Ren,Gab?"
"Kenapa??"
"Alatha itu orang baik Gab,Ren" ucap Ribka
Rendy juga ikutan memeluk Ribka dan menenangkannya.
"Lo yang sabar ya Rib.Kita juga sama sama terpuruknya kayak lo"Rendy mengelus pundak Ribka dengan penuh kasih sayang dan berkata
"Ini udah takdir Rib"Ayah Alatha yang melihat Ribka yang bersikukuh ingin menodorkan matanya buat Alatha mendekatinya.
"Gabriel benar Rib, kalau kamu ingin melihat Alatha bahagia kamu harus sering menghibur nya bukan malah mendonorkan mata kamu buat Alatha"
Ayah Alatha tersenyum lembut kepada Ribka. "Justru cara itu yang enggak akan buat Alatha bahagia, tapi malah buat dia sedih"
Ribka terbungkam karena mendengar ucapan dari Ayah sahabatnya itu.
"Salah satu cara supaya Alatha kembali bisa melihat adalah kita cari donoran mata buat dia" ucap Gabriel sambil menatap mereka semua secara bergantian.
***
Pagi hari telah tiba Mama nya Alatha terbangun dari kesadaran nya.Dia masih berada di bangku Rumah Sakit.Lalu dia mengingat kejadian yang dimana dia tiba tiba pingsan dan kejadian menimpah anak sematang wayangnya.
Dia menoleh ke arah samping nya,tak ada orang sama sekali.Lalu dengan segera dia bangkit lalu masuk ke dalam ruangan anaknya di rawat.
Air matanya keluar begitu saja kala melihat anak sematang wayangnya itu tengah terbaring lemah ditempat tidur Rumah Sakit.
Kenapa? Kenapa ini harus terjadi pada Alatha?.
Mamanya Alatha duduk di samping anak nya yang terbaring,Mamanya Alatha menangis pedih menatap keadaan anaknya itu.Dia terima dengan keadaan anaknya itu.
Dia mengelus kepala anaknya dengan hati perih.Anaknya tak bisa melihat lagi.Dia merasa bersalah dengan dirinya sendiri.Dia tak bisa menjaga Alatha dengan benar.
Ayah nya Alatha sudah mendonorkan darah nya buat Alatha.Kini mereka tinggal mencari donor mata buat Alatha.
"Nak,maafkan Mama yang tak bisa menjagamu dengan baik" ucap Mamanya Alatha dengan perasaan bersalah.
Dari belakang Ayah nya Alatha datang dan menghampiri Istrinya.
"Ini bukan salah kamu,ini udah takdir Tuhan.Ini adalah cobaan yang di beri Tuhan buat Alatha" ujar Ayah Alatha sambil mengelus kedua bahu Istrinya.
"Tapi cobaan nya terlalu berat untuk nya,"
"Dan ini juga salah aku,kalau aja aku ada di rumah dan melarang dia untuk tidak pergi dia pasti tak akan seperti ini"
Lanjut Mama Alatha dengan perasaan bersalah"Ini udah takdir dari Tuhan,Ma.Papa akan seberusaha mungkin buat cari pendonor mata buat Alatha, " seberusaha mungkin Papa nya Alatha menyakinkan kepada Istrinya kalah kecelakaan Alatha bukan kesalahan nya, tapi karena takdir dari Tuhan.
"Kalau tidak ketemu gimana,Pa?" tanya Mama nya Alatha khawatir sambil menghapus air matanya.
"Kamu tenang aja,aku akan seberusaha mungkin buat cari donor mata buat Alatha.Kamu berdoa aja semoga donor mata buat Alatha segera ketemu" ucap Papanya Alatha sambil tersenyum menyakinkan Istrinya.
"Yaudah aku pergi dulu ya.Ini aku bawa sarapan buat kamu.Jangan lupa di makan ya,kalau enggak dimakan nanti kamu sakit, " setelah mengatakan itu Ayahnya Alatha keluar dari ruangan Alatha.
Mama nya Alatha menatap anak sematang wayangnya yang sedang tidur di tempat tidur rumah sakit dengan perasaan sedih dan bersalah.Kalau aja dia ada di rumah dan tidak sibuk dengan pekerjaan,dia pasti akan melarang Alatha keluar rumah pada malam itu.Dia terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sehingga dia tak bisa mengawasi anaknya.
Selang beberapa menit kemudian sahabat sahabatnya Alatha datang keruangan Alatha untuk melihat keadaan Alatha.
Ribka yang melihat Alatha yang sedang tidur terlelap menatapnya dengan perasaan sedih.
Bagaimana kalau Alatha bangun dia melihat semuanya gelap?
Apa dia akan menangis jika dia tahu kalau dia tidak bisa melihat lagi?
Apa hati nya akan hancur berkeping keping?
Apa hidupnya akan berubah?
Pertanyaan pertanyaan itu yang muncul di benak Ribka saat ini.
Suara Rendy melamunkan Ribka dari pikirannya.
"Alatha belum bangun dari tadi Tan?"
tanya RendyMamanya Alatha menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Belum Ren"Rendy dan Gabriel tersenyum sedih melihat keadaan sahabatnya,Alatha.
"Oh iya Tan,Dinda belum datang jenguk Alatha,Tan? tanya Rendy lagi
"Dinda belum datang Ren" jawab Mamanya Alatha
Sahabat sahabatnya Alatha,Mama nya
Alatha dan Papa nya Alatha belum tahu kalau Dinda adalah penyebab kecelakaan nya Alatha.Dan mereka juga belum tahu kalau Alatha di selingkuhi oleh Dinda.Mereka masih mengira kalau Alatha masih punya hubungan spesial dengan Dinda.
"Tan kita bakal bantu cari donor mata buat Alatha,tante gak usah khawatir, " ucap Gabriel sambil tersenyum manis ada Mama sahabatnya itu.
Mama nya Alatha yang mendengar itu tersenyum haru.Dia tak menyangka Alatha punya Sahabat sahabat yang sangat sayang padanya.Dia sangat beruntung anaknya bersahabat dengan orang orang yang baik.
"Makasih banyak ya,kalian sudah mau membantu tante mencari donor mata buat Alatha" ucap Mamanya Alatha
"Sama sama Tan" ucap mereka serentak
"Ohiya,kalian enggak masuk kuliah atau enggak masuk kerja?" tanya Mama nya Alatha
"Oh,kebetulan kelas saya masuk sore Tan" jawab Gabriel
Gabriel Draco adalah Mahasiswa Semester 6 di Universitas Pelita Jakarta.Gabriel mengambil Jurusan Manajemen Bisnis .Gabriel orang yang tampan,pintar dan juga baik.Dia sangat suka membaca buku novel dan buku pelajaran.Dia adalah salah satu sahabat dekat Alatha dari SMP.
"Kalau saya sih suka suka saya Tan,
terkadang masuk terkadang enggak kan saya yang punya Cafe nya Tan,ehehe" ucap Rendy sambil terkekeh kecil,agar suasana tak sedih lagi.Rendy Franklin mempunyai sebuah Cafe yang di bangun pakai uang dia sendiri.Nama cafenya adalah 'Rendy Cafe.Dia membuka cafe itu sewaktu dia masih anak SMA. Rendy juga salah satu sahabat dekat Alatha dari SMP.Rendy juga orang yang sangat tampan dan baik.Dan Rendy juga adalah orang yang suka melontarkan lelucon.
Mama nya Alatha yang mendengar itu tersenyum tipis.
"Ohiya,Tante hampir lupa"Rendy hanya terkekeh kecil mendengar ucapan Mama Sahabatnya.
Mamanya Alatha menatap kearah Ribka yang sedari tadi diam,
"Kamu enggak masuk kuliah Ribka?" tanya Mamanya AlathaRibka menoleh kearah Mamanya Alatha dan menjawab,
"Saya masuk sore juga Tan"Dan kalau Ribka Saraswati satu Universitas dengan Gabriel.Tapi mereka beda Jurusan.Ribka mengambil Jurusan Bahasa Inggris.Dan saat ini Ribka berada di Semester 6.Ribka adalah orang yang baik,pintar dan juga cantik.Dan Ribka juga salah satu sahabat dekat Alatha dari SD.
***
Thnks For Reading guys
Tok.. tok.. tok Aletha yang tadinya sibuk dengan laptopnya mengalihkan pandangannya ke arah pintu."Masuk!" ucap Aletha.Lelaki berkacamata yang bernama barren masuk ke ruangan Aletha sambil membawa beberapa berkas di tangannya.Aroma parfum khas Aletha menyeruak masuk sampai ke hidungnya.Aroma perpaduan antara strawberry dan blueberry berhasil memabukkan Barren dalam sekejap.Hingga suara deheman Aletha terdengar di telinga,membuat Barren sadar."Selamat Sore,bu Aletha" sapa Barren sambil tersenyum ramah.Barren ialah salah satu karyawan di perusahaan milik Papa Aletha.Aletha membalas senyuman Barren."Selamat sore,Barren.""Ada yang bisa saya bantu?" tanya Aletha to the poin.Barren menyodorkan berkas itu Aletha."Saya di beri pesan oleh Pak Arjuna untuk memberikan berkas ini pada ibu.Kata Pak Arjuna ibu harus mengerjakan berkas berkas ini secara cepat,karena Pak Arjuna butuh sekarang,bu."Aletha membulatkan kedua matanya terkejut.Apa apaan Papa nya ini? belum lagi kelar yang peker
Mereka berdua baru saja sampai di Flower Garden. Lokasinya lumayan jauh dari rumah Aletha. Tempat ini adalah kesukaan Alatha dari kecil. Orangtuanya yang pertama kali mengajak nya kesini. Pertama kali melihat tempat ini dia langsung jatuh hati. Semenjak dari situ Dia sering meminta orangtua nya untuk membawa nya ke tempat ini untuk memetik bunga dan melihat keindahan jenis jenis bunga Hingga saat ini dia masih sangat menyukai tempat ini. Semenjak beranjak dewasa dia mulai terbiasa pergi sendiri kalau dia sedang punya masalah Sesekali Dia mengajak Dinda,mantan pacar nya ke sini. Dinda gadis pertama yang mengetahui tempat kesukaan nya. Dinda juga langsung menyukai tempat ini. Tempat nya yang sangat indah dan damai. Berbagai jenis dan warna bunga ada di sini membuat mata terhipnotis. Kata nya ini pertama kali nya Dinda ke sini, orangtua nya tak pernah mengajak diri nya. Karena mereka lebih sibuk ke pekerjaan mereka masing masing. Bahkan dia baru tahu kalau di Jakarta ada tempat
Bertemu dengan mu bukanlah suatu yang kebetulan, Hanya sebuah rencana yang sudah Di atur oleh kedua orangtua kita. Pertama kali melihat mu Hatiku berdesir hebat, Paras tampan mu dan sikapmu Membuatku ingin memilikimu Sebelum nya aku tak pernah mencintai seseorang, Berpacaran dengan mereka hanya Buat kesenangan ku saja Tapi, Semenjak ku mengenal dirimu Benih cinta timbul di hatiku Tanpa ku minta, Dan tanpa kusadari Tapi keadaanmu saat ini membuatmu Ragu Apakah aku tulus mencintai mu atau Hanya mempermainkan perasaan mu?
HAPPY READING..... Aku tahu,perkataan ku berhasilMenceloskan hatimu.Aku tak sadar perkataan tajam berhasilKeluar dengan sempurna dari bibirku. Maaf,Kalau itu menyakiti hatimu.Maaf,Kalau aku telah membuatmu kesaldan marah. Apa yang harus ku lakukan agar kau mau memaafkan ku? -Pagi hari telah tiba.Saat ini Alatha tengah bersiap siap mengenakan pakaian nya di bantu oleh Papa nya. Dia akan pergi ke
HAPPY READING....-Can I call you baby?Can you be my friend?Can you be my lover up until the very end?Let me show you love, oh, I don't pretendStick by my side even when the world is givin' in, yeahOh, oh, oh, don'tDon't you worryI'll be there, whenever you want me
HAPPY READING. . . . I'm sorry-It's the thought of being youngWhen your heart's just like a drumBeating louder with no way to guard itWhen it all seems like it's wrongJust sing along to Elton JohnAnd to that feeling, we're just getting startedWhen the nights get colderAnd the rhythms got you falling behindJust dream about that momentWhen you look yourself right in the eye, eye, eyeThen you sayI wanna