Share

Rahasia

"Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir.

"Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih muridku? Apakah kau menyukainya?" tanyanya.

Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya.

"Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini oke!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa.

"Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," ucap Paman lalu mengisyaratkanku untuk duduk lebih dekat.

Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu.

"Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saat aku tidak berada didekatnya. Aku akan bertugas menyegel retakan dari kristal delapan elemen roh Raja iblis dihutan Meraire, karena menurut warga sekitar terjadi kejadian abnormal satu minggu ini dan beberapa orang yang mencari kayu didekat area terlarang menghilang tanpa jejak, selain itu juga sudah banyak roh iblis yang dapat masuk alam langit dengan mudah. Cukup jaga dia dan rahasiakan hal ini dari Zhang Li, mengerti?"

Perkataan Paman mengapa sangat serius?Apakah raja iblis akan bangkit? Ah tidak mungkin karena menurut sejarah Dewa Alam Langit Pertama yaitu Dewa Pu Chai yang telah menyegel intiroh dari raja iblis didalam sebuah kristal es.

"Hutan Meraire dimana itu Paman? Aku tidak pernah mendengarnya dan delapan elemen? Setauku hanya ada lima elemen."

"Hahaha, tidak semua hal tercatat didalam sejarah karena akan sangat berbahaya, kau akan tau. Jika sudah saatnya tiba carilah buku yang sangat berbeda dari buku yang ada dikamarku dengan mata dewamu."

"Kapan saatnya itu Paman?" tanyaku.

Kenapa Paman seperti sedang bermain teka-teki denganku? Biasanya paman langsung berterus terang tanpa basa-basi seperti ini "Kau akan tahu, ingat ini adalah rahasia antara aku dan kau. Bahkan Kaisarpun tidak boleh tahu sedikit saja akan hal ini."

"Ba-baiklah, kau akan berangkat kapan Paman?" Ttanyakukarena aku ingin memberikan sesuatu kepada Paman karena ia telah memberitahubtentang rahasia besarnya.

"Setelah Zhang Li masuk ke sekolah Dewa-Dewi yang berada dilembah langit."

"Baiklah Paman. Oh ya apakah Zhang Li sudah bangun?" tanyaku.

"Sebentar..."

Paman meninggalkanku masuk kerumah, mungkin membangunkan gadis bodoh.

"Hei bangun! Pangeran pertama telah menunggumu diluar."

"Baiklah Guru, aku mandi sebentar."

Karena terburu-buru aku tidak memakai perhiasan apapun, hanya tusuk konde perak bunga Lily yang akan menemaniku hari ini "Bersantailah hari ini Paman," ucap Pangeran pertama.

"Hahaha, baiklah jangan sampai Zhang Li terluka dan terlalu lelah karena ia baru memasuki tahap pemulihan. Oh ya kau harus memberinya makan tepat waktu, yaitu 3x sehari, mengerti?" balas Guru dengan tegas.

"Mengapa kau sangat bawel Paman?" tanya Pangeran pertama dengan nada meledek Guru.

"Karena ia sudah menjadi murid pewarisku, kau harus menjaganya."

"Baiklah Paman, aku mengerti."

Setelah Pangeran pertama menyudahi obrolannya, aku pamit dengan Guru "Kau harus menuruti ucapan Pangeran pertama, apakah kau mengerti Zhang Li?" tanya Guru.

"Baiklah, aku mengerti Guru."

Pangeran pertama langsung menggandeng tanganku dan dalam sekejap kami langsung berada ditaman dekat air terjun "Mau kemana kita?" tanyaku sambil melihat beberapa prajurit membenahi patung dan beberapa pohon yang telah rusak akibat perbuatan roh ular piton iblis.

Aku hanya mengikuti langkah kaki Pangeran pertama kearah tangga dekat air terjun ini "Dibalik air terjun ini, aku akan mengajarimu cara teleport karena jurus teleport adalah ajaran dasar dari alam langit. Saat berada disekolah lembah langit kau akan melalui ujian jurus teleport juga Zhang Li."

Aku hanya mengangguk lalu memperhatikan bentuk bangunan ini. Ternyata ada sebuah pintu dibalik air terjun ini, setelah Pangeran pertama membuka pintu terlihat sebuah ruangan yang besar dengan banyak ukiran naga didinding yang terbuat dari batu ini "Ruangan ini dirancang khusus dengan perisai air untuk berlatih jurus teleport.

Saat belajar teleport kau akan ketempat yang acak tidak sesuai keinginanmu, tapi sesuai pemikiranmu namun disini kau akan aman karena ada perisai air."

Saat berlatih teleport aku hanya diawasi oleh Pangeran pertama, ia mengawasiku sambil makan buah-buahan. Teleportku masih acak tidak sesuai keinginanku "Fokuslah! Jangan melihat kearahku terus, aku akan menunggumu sampai selesai berlatih dan tidak akan meninggalkanmu."

Ah mengapa ia tau pikiranku? Tempat ini sedikit menyeramkan karena sangat hening dan penerangan disini hanya ada obor api. Jadi, aku takut ia akan meninggalkanku sendirian disini.

"Baiklah."

Aku coba fokus dan menenangkan pikiranku, setelah itu mencoba teleport ketempat yang Pangeran tandai dengan pedangnya, tapi gagal. Akhirnya setelah 35x mencoba barulah aku berhasil berteleport dengan lancar "Baiklah karena sudah lancar, coba bawa aku ke pohon persik tadi."

"Keluar dahulu dari tempat ini."

"Ah, kau cukup pintar untuk dibodohi."

Ia tertawa sambil berjalan kearah pintu dan aku langsung berlari mengikutinya. Lagi-lagi ia menyebalkan, untung saja tadi aku tidak lupa kalau tempat ini sudah diberi perisai air agar teleport tidak bisa keluar dari ruangan ini.

"Menyebalkan!" Gumamku dengan kesal.

Setelah keluar dari pintu, aku langsung membawa Pangeran pertama teleport kebawah pohon ginko biloba kuning dan berhasil. Saat sampai disana terlihat seorang Dewi berjalan kearah Pangeran pertama lalu memberi salam "Pangeran pertama."

"Ada apa Dewi Xu Qu?" tanya Pangeran pertama sambil menatapnya.

"Sedang apakah Pangeran pertama disini? Apakah aku mengganggumu?" tanya Dewi itu dengan nada bicara yang sangat lembut.

"Berlatih dengan murid pamanku, sepertinya tidak mengganggu."

"Pangeran pasti lelah melatihnya, aku sudah bawakan makanan khusus untuk Pangeran."

"Zhang Li, kemarilah aku akan memberikan kekuatan spiritual air 1.000 tahunku agar kau dapat mempelajari elemen air dengan cepat ."

Pangeran pertama langsung memberikan 1.000 tahun kekuatannya dengan jari telunjuk ditaruh tepat didahiku dan memberikan sebuah gulungan kertas.

"Saat aku kembali kau harus sudah selesai mengembangkannya dan menghapalkan apa yang ada didalam gulungan kertas ini, mengerti?" ucapnya dengan tegas.

"Mengerti, terimakasih Pangeran."

Aku langsung mencoba teleport ke rumah Guru, tapi malah ketingkat empat yaitu sekolah anak Dewa kecil "Itu bukannya Ji Que? Wah ternyata dia sekolah disini."

Setelah itu aku berjalan kearahnya dan menyapanya "Hei kau anak kecil."

"Ada apa kakak Zhang Li?" tanyanya.

"Sedang apa kau disini?" tanyaku.

Kehadiranku sepertinya membuat anak Dewa kecil mengalihkan perhatiannya kepadaku "Bermain, karena materi hari ini sudah selesai lebih cepat."

"Oh begitu, ya sudah."

Baru saja aku melangkah pergi, tapi ada suara anak Dewa kecil berteriak dengan sangat keras

"Ada roh iblis, tolong!" Teriak seorang anak laki-laki yang berlari dengan sekuat tenaga kearahku.

Apakah bocah ini sedang bercanda?

"Aaaaaa, Lari..." Semua anak-anak Dewa kecil disekitarku langsung berlari kearah aku berdiri saat ini"Kakak Zhang Li aku percaya kau dapat melindungi kami ," ucap Ji Que kepadaku dan langsung mendapatkan dukungan penuh dari anak Dewa kecil lainnya.

Saat anak Dewa kecil yang berteriak minta tolong hampir mendekat kearahku, terlihatlah sebuah roh iblis sedang mengejarnya. Ternyata roh iblis harimau api "Hahaha, kumakan kau anak Dewa."

Sialan! Aku kira ia hanya bercanda, ternyata sungguh benar-benar dikejar roh iblis.

Saat iblis ini menundukan kepalanya untuk memakan anak Dewa kecil yang menangis karena tidak kuat berlari lagi, aku langsung menarik tubuh anak ini dengan cempeti yang terbuat dari bunga Lily putih "Hei, anak Dewa kecil. Bawalah anak ini bersama kalian dan pulanglah, jangan berada disini."

"Hahaha Alstroemeria rupanya! Lama tidak bertemu kau masih sama seperti dahulu, aku sudah lama menantikanmu. Akhirnya tiba hari ini, aku dapat cicipi darah dan daging segarmu."

"Sudahlah jangan banyak berbicara, dasar kau harimau api kecil."

"Akan aku makan kau! Grrrrrrau...." Roh iblis harimau api ini meraung dengan kencang lalu menghentak-hentakan kakinya.

Tiba-tiba ada seorang anak Dewa kecil keluar daribruang sekolah sambil berteriak cukup keras"Gempa, gempa."

"Hei, jangan kemari!" Teriakku sekencang mungkin, tapi sepertinya anak Dewa kecil ini tidak mendengar suaraku.

Pada saat ia keluar roh iblis harimau api ini langsung menangkapnya dan hendak melahapnya "JANGAN PERNAH MEMBUNUH DEWA DIDEPAN MATAKU IBLIS!" Amarahku rasanya langsung meningkat drastis.

Terasa kekuatan asing mengalir sangat deras dibagian tubuhku lagi, terutama kearah tangan. Dikedua telapak tanganku saat ini terlihat ada sebuah gumpalan air dan langsung saja kuarahkan ke iblis harimau itu, namun iblis harimau api itu malah meraung sangat keras dan melepaskan cengkramannya dari tubuh anak Dewa kecil.

Aku langsung melesat mengambil tubuh anak Dewa kecil, namun aku kurang waspada sehingga harimau ini dapat mencakar lengan kiriku. Ternyata anak ini pingsan lalu aku geletakan ia dibatu yang tepat berada dibelakangku "Alstroeme-ria kubunuh kau sekarang juga, hahaha."

Ia meraung lebih keras dari sebelumnya dan menyebabkan gempa dahsyat sampai meruntuhkan beberapa bangunan, untung saja anak Dewa kecil sudah aku amankan.

Aku langsung terbang ke langit dan mengarahkan cempeti bunga Lily putih ditangan kananku untuk melilit lehernya agar tidak dapat meraung lagi lalu ditangan kiriku membuat Lily hitam berisi air, setelah tidak gempa barulah kuarahkan Lily hitam tersebut kearah tubuh roh iblis harimau api dan seketika ia langsung menjadi abu.

"Dewi sangat hebat, aku sangat menyukaimu Dewi ," ucap anak Dewa kecil yang tadi pingsan ternyata sudah bangun."

"Kau masih kecil, tidak boleh menyukaiku dan ingat jangan beritahu siapa-siapa."

"Saat aku sudah menjadi Dewa, aku akan mencarimu Dewi lalu menikahimu."

"Baik, jadilah Dewa baru temui aku jika kau masih mengingatku."

Aku langsung mencoba teleport kerumah Guru dan meninggalkan anak itu, tapi aku teleport kerumah Pangeran pertama.Saat sampai disana, terlihat Pangeran pertama sedang memeluk Dewi Xu Qu yang tadi bertemu dipohon ginko biloba kuning, sepertinya aku salah tempat. Akhirnya aku mencoba untuk teleport lagi kerumah guru, malah sekarang berada dihalaman rumah Pangeran ketiga...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status