Share

Bab 2

Penulis: Venny Tarsila
Setelah memahami situasi, ibu mertua buru-buru berkata,

“Jangan emosi dulu, James. Ini semua memang salah kami. Aku akan telepon Charles sekarang dan suruh dia segera datang ke sini. Jangan sakiti Sofia dulu, dia sedang hamil besar dan sudah mau lahiran sebentar lagi.”

Gerakan James terhenti sejenak, seolah percaya pada ucapan ibu mertuaku.

Dengan tangan gemetar, dia pun mengeluarkan ponsel.

Suara dari seberang terdengar agak berisik, samar-samar terdengar suara tangisan seorang perempuan.

“Apa-apaan kamu ini? Sofia ditusuk belasan kali, nyawanya sudah hampir nggak tertolong. Kok kamu masih belum datang juga?”

Awalnya, ibu mertua mengira Charles akan menuruti perkataannya.

Tak disangka, Charles malah tertawa dingin dan mengejek,

“Ibu, kenapa ibu juga ikutan bersandiwara dengan Sofia, sih? Aku baru tanya barusan, katanya James masih di kampung.”

“Bilang ke Sofia, jangan berakting lagi. Kalau benar-benar sudah sekarat, suruh dia cari dokter sendiri saja. Oh iya, aku juga sudah siapkan makam untuk dia, tinggal tunggu waktu dimakamkan saja.”

Nada bicara Charles penuh dengan kebencian dan rasa jijik.

Lalu terdengar suara lembut seorang perempuan dari telepon,

“Sofia masih ngambek? Kak Charles, jangan marah. Sangat wajar kalau dia cemburu dan berdrama.”

“Atau kamu temani dia dulu… tapi, aku benar-benar mau mati. Aku baca di internet, katanya mati terbakar itu sakitnya luar biasa….”

Aku tahu itu suara Putri.

Wajah ibu mertua langsung memuram dan menjawab,

“Kalau nggak percaya, biar kukirim fotonya.”

Charles terdiam beberapa detik, sepertinya sedang melihat foto.

Namun, sikapnya tetap saja dingin dan tak ada rasa khawatir sedikit pun. Dia malah menghela napas pelan dan berkata,

“Wah, mantap sekali. Sofia benar-benar totalitas memainkan dramanya kali ini.”

“Dari mana dia menyewa aktornya? Mirip sekali dengan James. Luka dan darahnya juga terlihat nyata sekali.”

“Ya ampun, ekspresi kasihannya juga luar biasa! Ibu, suruh dia daftar ke agensi akting saja, sayang sekali kalau bakat aktingnya disia-siakan!”

Ibu mertua sampai kehabisan kata-kata. Berkali-kali membuka mulut, tapi tak bisa bicara apa-apa.

Aku sempat sedih, kenapa aku tak pernah sadar kalau Charles sekejam ini?!

Orang-orang yang ada di atap mulai tak tahan, mereka ramai-ramai membelaku dan menjelaskan kebenarannya.

Namun, Charles tetap tak percaya.

“Wah, niat sekali! Ini figuran bayaran? Atau orang-orang yang tertipu juga dengan aktingnya?”

“Benar-benar kerja keras yang luar biasa! Sudahlah, lanjutkan saja sandiwaranya. Aku mau menenangkan Putri dulu.”

Usai bicara, suasana di atap langsung sunyi selama beberapa detik.

Entah apa yang memicu amarah James, tiba-tiba dia seperti kesetanan, mendorongku hingga terjatuh, lalu mengambil pisau dan membabi buta menusuk perutku!

Tusukan demi tusukan!

Pisau tajam itu menembus kulitku, rasa sakit yang nyata dan mengerikan menjalar dari perut ke seluruh tubuh.

Aku ingin melawan, tapi bahkan untuk mengangkat tangan saja sudah tak sanggup.

Saat hampir kehilangan kesadaran, dua orang polisi tiba-tiba datang.

Ternyata, ada tetangga baik hati yang melapor polisi.

Butuh tenaga besar, akhirnya polisi berhasil merebut pisau dari tangan James, lalu dengan cepat memborgolnya.

Namun, darah terus mengalir dari tubuhku dan kelopak mataku semakin berat.

Sebelum menutup mata, dari ponsel ibu mertua terdengar suara Charles yang ternyata lupa menutup teleponnya.

“Putri, aku sudah pengin cerai dengannya sejak dulu, tapi dia bisa menjaga orang tuaku dengan baik.”

“Bagiku, kamulah istriku sesungguhnya, dia itu hanya alat untuk melahirkan anak.”

“Jangan sedih. Coba kamu pikir, mana mungkin aku suka dengan wanita tukang bohong sepertinya? Aku hanya mencintai wanita seperti kamu yang tulus dan baik hati.”

Setiap kata yang keluar dari mulut Charles terasa seperti pisau tajam yang menusuk langsung ke dadaku.

Namun yang memenuhi hatiku kali ni bukan lagi kesedihan, melainkan kebencian!

Saat aku kembali membuka mata, aroma menyengat cairan disinfektan langsung memenuhi hidungku.

Ibu mertua yang melihat aku sadar, buru-buru mendekat di samping ranjang dan menggenggam erat tanganku, sambil berkata,

“Sofia, maaf… anakmu… anakmu nggak berhasil diselamatkan.”

Aku menunduk, melihat perutku yang hampir kempis. Perlahan, aku menarik tanganku kembali dan menjawab,

“Ibu, aku butuh waktu untuk sendiri.”

Melihat sikapku yang dingin dan menjauh, ibu mertua hanya bisa menarik napas panjang dan meninggalkan kamar rawat.

Aku mengeluarkan ponsel untuk menenangkan diri, tapi tanpa sengaja malah melihat cuplikan siaran langsung saat Charles membujuk Putri.

Seluruh ruang tamu disiram bensin oleh Putri, tapi Charles sama sekali tak mempermasalahkannya.

Charles berlutut dengan satu kaki, mengeluarkan cincin berlian besar dari saku celananya, lalu menatap Putri dengan penuh perasaan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Antara Aku dan Cinta Pertamanya   Bab 8

    Charles melirikku dingin dan berkata, “Aku percaya padanya! Dia nggak mungkin bohong. Kamu yang menyebarkan fitnahnya, dia baru cerita setelah aku tanya paksa.”Aku menatapnya dan benar-benar sudah tak bisa menahannya lagi.“Charles, lebih baik kita cepat-cepat cerai saja.”“Melihatmu saja, aku sudah merasa jijik dan mual sekarang. Aku benar-benar buta dulu bisa memilihmu.”Sebenarnya, aku sudah lama ingin bicarakan ini padanya, tapi beberapa hari terakhir dirinya ditahan, jadi aku juga tak bisa menghubunginya.Charles sempat tertegun, baru mau menjawab, tiba-tiba ponselnya berdering.Entah apa yang dibicarakan di telepon, wajahnya langsung berubah.“Apa? Ada yang melaporkanku? Siapa?”“Baik, aku ke sana sekarang.”Aku tersenyum tipis.Aku tahu Charles bakal dibebaskan hari ini.Makanya aku sengaja memilih hari ini untuk melapornya ke tim penyelamat tempat dia kerja dengan namaku sendiri.Sebelum dia pergi, aku sempat memanggilnya, “Charles, aku pernah bilang bakal membuatku bertangg

  • Antara Aku dan Cinta Pertamanya   Bab 7

    Putri langsung berlutut, matanya berkaca-kaca dan menangis sejadi-jadinya.“Kenapa kamu masih terus menekanku? Aku sudah menghindar sejauh mungkin darimu. Waktu kamu bilang ingin aku menjauh, aku langsung bayar penalti dan pindah kontrakan.”“Kamu bilang cemburu karena Charles baik padaku, aku pun langsung menjaga jarak, bahkan dengan besar hati memberikannya padamu. Tapi kenapa kamu masih menyebarkan fitnah tentangku di internet? Kamu benar-benar mau memaksaku sampai mati?”Suara Putri cukup keras, orang-orang pun berkumpul di lorong untuk menonton.Orang-orang yang tidak tahu kejadian sebenarnya langsung mulai bergosip dan menunjuk-nunjuk ke arahku.“Kasihan sekali, dia bahkan sudah berlutut, apa lagi yang kamu mau?”“Dia terlihat depresi berat, sepertinya nggak mungkin bohong.”“Perempuan ini kejam sekali, memang karmanya sakit dan masuk rumah sakit.”Putri menundukkan kepala, tapi di balik itu, sudut bibirnya tampak sedikit terangkat.Begitu dia mendongak lagi, wajahnya kembali dip

  • Antara Aku dan Cinta Pertamanya   Bab 6

    Charles benar-benar menghancurkan karir James.James menyimpan dendam, tapi sejak kami pindah ke rumah baru, dia tidak menemukan kesempatan untuk membalas.Sampai akhirnya, beberapa hari lalu, ada seorang wanita yang tiba-tiba meneleponnya.Wanita itu memberinya alamat rumah kami, bahkan dengan baik hati memesankan tiket pulang pergi untuknya.Sebenarnya, posisi pekerjaan digantikan pun tak sampai membuat James ingin membunuh kami.Namun setelah dipecat, hidup James benar-benar sengsara. Keuangannya menjadi sulit.Sebulan yang lalu, putranya yang berusia lima tahun mengalami kecelakaan.Karena tak sanggup membayar biaya operasi, rumah sakit menolak melakukan tindakan dan anaknya pun meninggal dunia.Saat wanita itu menghubunginya, James yang sedang dihantam duka kehilangan anak, akhirnya terdorong untuk membalas dendam.Polisi dengan sigap menunjukkan foto Putri dan bertanya,“Dia yang menghubungimu?”James mengernyit dan menjawab, “Matanya agak mirip, tapi waktu itu dia pakai masker

  • Antara Aku dan Cinta Pertamanya   Bab 5

    Waktu itu kami sempat beberapa kali makan bersama dan merasa cocok. Apalagi latar belakang kami juga setara. Akhirnya, kami pun sepakat untuk menikah.Tahun pertama pernikahan, sikap Charles benar-benar dingin padaku.Sampai-sampai sahabatku sempat bercanda dan bertanya padaku apakah Charles itu gay?Atau jangan-jangan sudah ada orang di hatinya, makanya bisa secuek itu sama istri secantik aku.Aku tidak terlalu memikirkannya waktu itu. Kupikir, selama Charles rutin menyetor gaji setiap bulan dan tidak macam-macam, hidup begini juga tidak buruk.Namun, setelah setengah tahun, aku mulai sadar kalau perlahan-lahan aku jatuh cinta padanya.Jadi, aku mulai berusaha menunjukkan perhatian, mencoba menyelamatkan pernikahan kami yang hambar.Aku tahu pekerjaannya di tim penyelamat membuat pola makannya tidak teratur, jadi aku memasakkan sup bergizi dengan berbagai resep untuk menjaga kesehatannya setiap hari.Dia bilang tidak suka mengerjakan pekerjaan rumah, jadi aku mengambil alih semua urus

  • Antara Aku dan Cinta Pertamanya   Bab 4

    Tiba-tiba, Charles terdiam. Sepertinya dia sulit menerima kenyataan bahwa aku benar-benar terluka karena dirinya dan bayi kami sudah tiada.Aku membuka mulut dan hendak bicara, tapi karena pendarahan hebat, aku kembali pingsan untuk kedua kalinya.Saat kembali sadar, luka di perutku sudah dibalut rapi dan dokter sedang memasang infus untukku.Charles masuk ke kamar rawat begitu melihatku membuka mata.Ekspresi terkejut di wajahnya sudah hilang dan sama sekali tak ada rasa bersalah seperti yang kubayangkan. Dia hanya melirikku sekilas dan berkata datar, “Aku sudah tanya ke ibuku, ini memang salahku. Aku nggak menyangka James bisa menemukan alamat kita. Mulai sekarang, aku bakal memperlakukanmu lebih baik. Anggap saja itu sebagai kompensasi dariku.”“Bayinya sudah nggak ada, kamu juga jangan terlalu sedih. Ini hanya perkara kecil. Coba kamu pikirkan, bagaimana mungkin bayi yang belum lahir dibandingkan dengan orang yang sudah hidup puluhan tahun?”“Anggap saja kamu sudah berbuat baik,

  • Antara Aku dan Cinta Pertamanya   Bab 3

    “Aku benar-benar sudah nggak tahan lagi sama Sofia. Sangking cemburunya, dia sampai menyewa figuran untuk akting drama sedih kali ini. Jangan-jangan, dia bisa sampai berbuat kriminal lain kali.”Charles berhenti sebentar, lalu melirik ke arah kerumunan orang yang menyaksikan.“Emosinya sangat nggak stabil. Nanti setelah aku menceraikannya, kalian ingat jauhi wanita seperti dia.”“Dan tolong pantau aku, dalam waktu tiga bulan ke depan, aku pasti akan cerai dengannya. Kemudian, aku bakal menikahi Putri, wanita yang kucintai! Nanti kami bakal bagi-bagi kebahagiaan, baik online maupun offline!”Orang-orang yang menonton langsung bersorak!“Setuju! Kami mendukungmu!”“Memang ada saja istri yang malah membuat suami sial!”“Setuju!”Di tengah tatapan semua orang, Putri tersipu malu sambil mengangguk pelan, lalu mengenakan cincin berlian yang jauh lebih besar dari cincin nikahku dulu.Bibir merah mudahnya sedikit terangkat, tersenyum penuh kemenangan, sama sekali tak terlihat seperti orang yan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status